Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI KULIAH

PENGAUDITAN 1
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Dosen Pengajar : I Nyoman Kusuma Amp, SE, MM


OLEH KELOMPOK 7:

1. Ida Ayu Tara Laksita (1902622010162/ 04)


2. Ni Made Riris Pradnyasari (1902622010177/ 19)
3. Ni Putu Ocik Riantini (1902622010178/ 20)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020/ 2021
PEMBAHASAN
1. Pemahaman Pengendalian Intern
Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas
merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang
dihasilkan oleh entitas.Oleh karena itu,sebelum auditor melaksanakan
audit secara mendalam atas informasi yang tercantumdalam laporan
keuangan,standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan auditor
memahami pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.

2. Definisi Pengendalian Intern


Menurut Mulyadi (2013:163) pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen. Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan
tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk
sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut
diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara
manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.
SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit
laporan keuangan paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,manajemen, dan
personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:
1) Keandalan pelaporan keuangan
2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3) Efektivitas dan efisiensi operasi
Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar
berikut ini:
1. Pengendalian intern merupakan proses. Artinya suatu
rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan menjadi bagian

1
tidak terpisahkan,bukan hanya sebagai tambahan, dari
infrastruktur entitas.
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Artinya bukan
hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang
mencakup dewan komisaris, manajemen, dan personal lain.
3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan
dewan komisaris entitas.
4. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang
saling berkaitan: pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.
Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas
merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang
dihasilkan oleh entitas.Oleh karena itu,sebelum auditor melaksanakan
audit secara mendalam atas informasi yang tercantumdalam laporan
keuangan,standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan auditor
memahami pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.
3. Pentingnya Pengendalian Intern
Suatu terbitan tahun 1947 oleh AICPA yang berjudul Internal
Control menyebutkan factor-faktor berikut sebagai factor yang
berkontribusi terhadap meluasnya pengakuan atas pentingnya
pengendalian intern.
1. Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat
kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen harus
bergantung pada sejumlah laporan dan analisis untuk
mengendalikan operasi secara efektif.
2. Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam system
pengendalian intern yang baik menyediakan perlindungan
terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan
terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan

2
3. Tidak praktis bagi auditor untuk melakukan audit atas
kebanyakan perusahaan dengan pembatasan biaya ekonomi
tanpa menggantungkan pada system pengendalian intern klien.
Selama lima decade setelah terbitan ini muncul, tingkat
kepentingan yang lebih tinggi telah diberikan kepada pengendalian intern
oleh manajemen, auditor independen, dan semakin banyak, pihak
eksternal, seperti pembuat aturan.
Menurut COSO, dua tujuan utama dari usaha tersebut adalah untuk:
1. Menetapkan suatu definisi yang umum tentang pengendalian
intern yang memenuhi kebutuhan dari berbagai pihak yang
berbeda
2. Menyediakan suatu standar dimana bisnis dan entitas lain dapat
mengukur system pengendalian mereka dan menentukan
bagaimana meningkatkan system pengendalian tersebut
4. Tujuan Pengendalian Intern
Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian intern adalah
untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan
tujuan.
1. Keandalan informasi keuanagn,
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
3. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Oleh karena itu tidak semua tujuan pengendalian intern tersebut
relevan dengan audit atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor
dalam mematuhi standar pekerjaan lapangan kedua sebagaimana disajikan
di atas, hanya di batasi pada golongan tujuan pertama keandalan pelaporan
keuangan.Oleh karena itu, auditor berkewajiban untuk memahami
pengendalian intern yang ditujukan untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai denagn
prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.

3
5. Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas
Keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian
intern sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali, manajemen dan
personal lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan
bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena
tidak memadainya informasi, kertebatasan waktu atau tekanan lain.
2. Gangguan. Personal secara keliru memahami perintah atau
membuat kesalahan karena kelalaian,tidak adanya perhatian atau
kelelahan, perubahan yang bersifat sementara dalam personal atau
dalam sistem dan prosedur
3. Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan
kejahatan yang dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian intern
yang dibangun untuk kekayaan entitas dan tidak terungkapnya
ketidakberesan atau tidak terdeteksi kecurangan oleh pengendalian
intern yang dirancang.
4. Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan
kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang
tidak sah seperti keuntungan pribadi manajer,penyajian kondisi
keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semua
5. Biaya lawan manfaat. Biaya yang diperlukan untuk
mengoperasikan pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat
yangdiharapkan dari pengendalian intern tersebut.
6. Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Pengendalian Intern Suatu
Entitas
Pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pengendalian intern
beserta perannya sebagai berikut:
1. Manajemen. Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan
menyelenggarakan secara efektif pengendalian intern
organisasinya.Direktur utama perusahaan bertanggung jawab untuk
menciptakan atmosfer pengendalian di tingkat puncak, agar

4
kesadaran terhadap pentingnya pengendalian menjadi tumbuh di
seluruh organisasi.
2. Dewan komisaris dan komite audit. Bertanggung jawab untuk
menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab
mereka dalam mengembangkan dan menyelenggaran
pengendalian intern.
3. Auditor intern. Bertanggung jawab untuk memeriksa dan
mengevaluasi memadai atau tidaknya pengendalian intern entitas
dan membuat rekomendasi penigkatannya.
4. Personal lain entitas. Peran dan tanggung jawab semua personal
lain yang menyediakan informasi atau menngunakan informasi
yang dihasilkan oleh pengendalian intern harus ditetapkan dan
dikomunikasikan dengan baik.
5. Auditor independen. Sebagai bagian dari prosedur auditnya
terhadap laporan keuangan, auditor dapat menemukan kelemahan
pengendalian intern kliennya sehingga ia dapat
mengkomunikasikan temuan auditnya tersebut kepada manajemen
komite audit atau dewan komisaris..
7. Unsur Pengendalian Intern
SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit
laporan keunangan paragraph 07 menyebutkan lima unsur pokok
pengendalian Laporan COSO, mengidentifikasi lima komponen
pengendalian intern yang saling berhubungan, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian(control Environment)
Lingkungan pengedalian menciptakan suasana pengendalian dalam
suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personal organisasi
tentang pengendalian.Berbagai faktor yang membentuk lingkungan
pengendalian dalam suatu entitas antara lain:
a) Nilai integritas dan etika
b) Komitmen terhadap kompetensi
c) Dewan komisaris dan komite audit

5
d) Filosofi dan gaya operasi manajemen
e) Struktur organisasi
f) Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab
g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
2. Penaksiran resiko
Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus
terhadap risiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan,seperti:
a. Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan
prosedur akuntansi yang belum pernah dikenal.
b. Perubahan standar akuntansi.
c. Hukum dan peraturan baru.
d. Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan
teknologi baru yang digunakan untuk pengolahan
informasi
e. Pertumbuhan pesat entitas yang yang menuntut
perubahan fungsi pengelolaan dan pelaporan informasi
dan personal yang terlibat di dalam fungsi tersebut.
3. Informasi dan Komunikasi
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasikan merakit,
menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi
suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggung jawaban kekayaan
dan utang entitas tersebut.
4. Aktivitas Pengendalian
Adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat memberikan keyakinan
bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan
dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang
diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam
pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai
macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai dalam berbagai tingkat
dan fungsi organisasi.

6
5. Pemantauan
Adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang
waktu.Pemantauan dilaksanakan oleh personal yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut,baik pada tahap desain maupun
pengoperasian pengendalain.
6. Pengendalian Pengelolahan Informasi
Banyak perusahaan sekarang menggunakan komputer untuk
pengolahan informasi umumnya dan terutama informasi
akuntansinya.Pengendalian pengelolahan informasi dibagi menjadi
dua: pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
7. Pengendalian Umum (General Control)
Unsur pengendalian umum ini meliputi organisai pusat pengelolahan
data,produsen dan standar untuk perubahan program,pengembangan
system dan pengoperasian fasilitas pengolahan data.
8. Pengendalian Aplikasi (Apllication Control)
Pengendalian aplikasi mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Menjamin bahwa semua transaksi yang telah diotorisasi telah
diproses sekali saja secara lengkap.
b. Menjamin bahwa data transaksi lengkap dan teliti.
c. Menjamin bahwa pengelolahan data transaksi benar dan sesuai
dengan keadaan.
d. Menjamin bahwa hasil pengelolahan data dimanfaatkan untuk
tujuan yang telah ditetapkan.
8. Dokumentasi Informasi Tetang Pengendalian Intern Yang Berlaku
Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk
mendokumentasikan informasi mengenai pengendalian intern yang
berlaku dalam perusahaan:
1. Kuesioner pengendalian intern baku. Kuesioner merupakan
cara yang banyak dipakai oleh auditor dalam
mendokumentasikan informasi pengendalian intern kliennya.

7
2. Uraian tertulis. Ini biasanya berisi identitas karyawan yang
melaksanakan suatu fungsi dan uraian terinci cara pelaksanaan
fungsinya.Penggunaan uraian tertulis hanya praktis diterpkan
pada audit atas laporan keuangan perusahaan yang kecil saja.
3. Bagan alir system. Cara ini suatu sistem yang digambarkan
dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.Simbol-simbol
yang dapat digunakan oleh auditor untuk membuat deskripsi
pengendalian intern kliennya.
9. Hasil Pemahaman Terhadap Pengendalian Intern
Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan
dalam suatu kertas kerja,yang berisi kelemahan dan kekuatan pengendalian
intern klien,pengaruh kelemahan dan kekuatan pengendalian intern
tersebut terhadap luas prosedur audit yang akan dilaksanakan dan
rekomendasi yang ditujukan kepada klien untuk memperbaiki bagian-
bagian yang lemah dalam pengendalian intern.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Yogyakarta : Penerbit Salemba Empat.


http://tugasmandiriauditingkasma.blogspot.com/2017/01/pemahaman-atas-
pengendalian-intern.html ( Diakses pada 16 juli 2021)

Anda mungkin juga menyukai