KELOMPOK 13
2020 / 2021
1. Dasar Hukum Pembentukan Koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi, perlu adanya dasar hukum untuk mengaturnya. Dasar
dalamnya mengatur tentang fungsi, peran, dan prinsip koperasi. Undang-undang ini
Soeharto, Presiden RI pada masa itu dan di umumkan pada Lembaran Negara RI Tahun
1992 Nomor 116. Dan demikian dengan terbitnya UU Nomor 25 Tahun 1992 maka UU
1967 Nomor 23 dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832, yang
Koperasi Indonesia berdasarkan UU No. 25 tahun 1992, koperasi suatu badan usaha
yang dipandang oleh undang-undang sebagai suatu perusahaan. Dimana dibentuk oleh
ekonomi anggotanya.
b. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pemerintah.
d. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam
oleh Koperasi.
e. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
f. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No. 36/Kep/MII/1998 tentang
1
g. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No. 19/KEP/Meneg/III/2000
Pasal 12 Permen Koperasi dan UKM No. 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan
yang harus dihadiri oleh para pendiri, dan juga dihadiri oleh pejabat yang berguna untuk
a. Koperasi primer harus didirikan oleh minimal 20 orang yang punya kegiatan dan
b. Para Pendiri atau kuasa pendiri koperasi mengajukan permintaan pengesahan akta
pendirian koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri Koperasi
dan UKM.
pendirian koperasi dan satu di antaranya bermaterai; berita acara Rapat Pendirian
surat bukti penyetoran modal yang paling sedikit sebesar simpanan pokok; dan
d. Berita acara Rapat Pendirian Koperasi harus dilengkapi: daftar hadir rapat pendirian;
foto copy KTP pendiri sesuai daftar hadir; surat kuasa pendiri; surat rekomendasi
2
e. Untuk koperasi sekunder harus ditambahkan dokumen: Hasil berita acara rapat
pendirian koperasi dan surat kuasa koperasi primer dan/atau koperasi sekunder untuk
dan/atau sekunder calon anggota; Koperasi primer dan/ atau sekunder calon anggota
f. Ada syarat tambahan untuk pendirian koperasi simpan pinjam dan koperasi simpan
pinjam syariah (bisa dilihat di pasal 10 ayat 5 dan 6 Permen Koperasi dan UKM
9/2018).
Mengenai tahapan dan tata cara pendirian koperasi sesuai diatur Permen Koperasi dan
3. Punya modal sendiri (minimal dari simpanan pokok, bisa ditambah simpanan
wajib, hibah).
4. Rapat pendirian koperasi dipimpin oleh pimpinan dan sekretaris yang ditunjuk
para pendiri.
3
6. Rapat pendirian koperasi membahas rancangan anggaran dasar.
7. Hasil rapat dibuat dalam notulen rapat dan/atau Berita Acara Rapat.
8. Notulen rapat atau berita acara rapat dituangkan dalam rancangan Anggaran Dasar
Koperasi.
pendirian.
1. Untuk mendapatkan pengesahan akta pendirian Koperasi, pendiri atau kuasa para
Sisminbhkop.
Koperasi, dan satu di antaranya bermaterai cukup; Berita acara rapat pendirian
apabila ada; bukti penyetoran modal minimal sebesar simpanan pokok; dan
4
2. Dokumen diserahkan pemohon untuk diperiksa dan diteliti oleh pejabat
jangka waktu paling lama 7 hari terhitung sejak pengisian format isian akta
pendirian dan dokumen yang diunggah dinyatakan telah dipenuhi secara lengkap
dan benar.
dan UKM dan dicatat dalam Buku Daftar Umum Koperasi dan dapat dibuat secara
elektronik.
dikenal adanya Koperasi Primer, Koperasi Pusat, Koperasi Gabungan, dan Koperasi
Induk seperti yang dikemukakan dalam struktur intern organisasi koperasi. Dilihat dari
segi pemusatan, maka Koperasi Pusat, Koperasi Gabungan, dsn Koperasi Induk itu
5
a. Koperasi primer
berikut:
Daerah kerja Koperasi Primer terbatas pada satu lingkungan tempat tinggal
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan tempat kerja terdapat 2 atau lebih koperasi
yang sejenis atau yang sama usahanya. Terdapatnya 2 atau lebih Koperasi Primer
yang sejenis dalam satu daerah kerja (desa, perkantoran dan lain-lain) dapat
1. Dapat menimbulkan persaingan yang akan menjadikan usaha koperasi itu tidak
sehat.
terdapat dalam satu daerah kerja, sehingga efektivitas dan efisiensi sulit atau
6
b. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh anggotanya yang terdiri
dari beberapa koperasi yang berbadan hukum Tentang tingkatan koperasi ini sangat
koperasi, yaitu:
1. Pusat Koperasi
Pusat koperasi adalah sebuah koperasi dapat disebut sebagai pusat koperasi
2. Gabungan Koperasi
Gabungan koperasi adalah sebuah gabungan koperasi apabila koperasi terdiri dari
minimal tiga pusat koperasi yang berbadan hukum dan wilayah kerjanya satu
provinsi.
3. Induk Koperasi
Pengertian induk koperasi adalah sebuah koperasi dapat dikatakan sebagai induk
koperasi apabila koperasi tersebut terdiri dari minimal tiga gabungan koperasi
Primer yang tidak dapat dipisahkan. Sesuai dengan azas demokrasi, tata kehidupan
koperasi ditentukan oleh anggota-anggotanya, dilihat dari sudut tata laksana, koperasi
mungkin, dengan lain kata yaitu untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi.
7
Dalam tingkatan-tingkatan ini, sehubungan dengan dimilikinya kebijaksanaan
yang mengikat antara koperasi tingkat bawah dengan koperasi tingkat atasnya secara
timbal-balik tanpa mengurangi hak koperasi tingkat bawah untuk mengawasi koperasi
tingkat atasnya, merupakan kewajiban dan wewenang koperasi tingkat atasnya untuk
Kesemuanya ini hanya berlaku pada tiap-tiap jenis koperasi, jadi pada suatu desa
kemungkinan untuk berdirinya 2 atau 3 Koperasi Primer yang berlainan jenis tetap
saja terbuka, karena tugas-tugasnya berlainan dan tidak akan bertabrakan. Jelasnya
sebagai berikut:
Pembatikan.
Menurut pasal 16 UU no. 12 Tahun 1967, daerah kerja koperasi Indonesia pada
dapat dipenuhi, menteri menentukan lain. Dalam hal ini kita perhatikan misalnya
KUD yang merupakan koperasi serba usaha yang mempunyai sub unit peternakan,
sub unit sayur mayur (palawija), sub unit susu (sapi), yang kemungkinan masing-
masing sub unit berada pada desa-desa tertentu, maka daerah kerjanya tentu akan
8
lebih luas, lazimnya meliputi daerah kecamatan.Di Indonesia ada: Koperasi Induk
dalam hal ini anggota-anggota koperasi adalah badan hukum, untuk mendekati dasar
demokrasi dilakukan menurut suara yang berimbang (vide pasal 20 ayat (4) UU no.
oleh anggota badan hukum yang jumlah anggotanya terlalu banyak, selanjutnya
diadakan pembatasan maksimum suara bagi anggota badan hukum semacam itu.
Intern organisasi koperasi yaitu organisasi di dalam setiap tubuh koperasi, baik di
dalam koperasi primer, koperasi pusat, koperasi gabungan maupun koperasi induk. Intern
1. Rapat anggota
Rapat Anggota ini merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi,
koperasi tersebut yang masing-masing anggota mempunyai hak atas satu suara.
Yang di maksud dengan anggota yang sah yang berhak atas satu suara tersebut,
adalah para anggota yang namanya telah tercantum dalam Buku Khusus atau
Daftar Anggota, yang artinya pula telah memenuhi segala persyaratan bagi
keanggotaan koperasi. Sesuai dengan dasar Pancasila yang dianut oleh bangsa
9
Indonesia dan ketentuan-ketentuan yang murni dari UUD 1945 yang harus
dijalankan oleh segenap rakyat Indonesia, maka dalam rapat anggota koperasi
Rapat Anggota Koperasi Indonesia karena sifatnya terlalu penting, maka tidak
jelas dalam hal ini demokrasi yang murni sangat dijunjung tinggi. Rapat anggota
ini diadakan sehubungan dengan adanya hal-hal yang demikian penting dan hal-
2. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota Koperasi, dan berperan mewakili anggota
dalam menjalankan kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Fungsi dan Peran
Pengurus:
10
Akan tetapi apabila menurut kenyataan di antara para anggota koperasi itu
kurang sekali terdapat anggota yang memiliki kesanggupan atau keahlian yang
Dengan ketentuan bahwa pengambilan tenaga yang cakap ini tidak akan melebihi
jumlah sepertiga dari keseluruhan jumlah anggota pengurus, dan lagi agar
kedudukan ketua koperasi tetap berada di tangan tenaga yang cakap yang menjadi
pengurus kurun waktu yang akan datang, staf pengurus harus dijabat oleh para
kepada rapat anggota (khusus mengenai laporan tertulis dari badan pemeriksa,
11
d. Memberikan bantuan dan kemudahan kepada pejabat dalam rangka
pelaksanaan tugasnya,
harus mempunyai kejujuran, kecakapan dan leadership, hal ini penting sekali
karena perbaikan nasib atau kehidupan para anggotanya tergantung kepada gerak
langkah dan kebijaksanaan para pengurusnya, dengan lain perkataan dapat pula
dalam hal terjadinya kerugian usaha koperasinya, dalam hal ini baik pengurus
jika kerugian itu terjadi karena memang setiap usaha di lapangan perekonomian
12
a. Yaitu kepada pengurus (termasuk juga anggotanya secara sendiri-sendiri);
Jika koperasi sendiri sebagai badan hukum ternyata tidak dapat menutupi
ataupun tidak terbatas, akan tetapi apabila di antara para anggota penanggung
kerugian ini ternyata ada yang kurang mampu, maka menjadi kewajiban angggota
3. Pengawas
Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan oleh
Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992.
Keterkaitan antara peran pengawas dan pengurus adalah dalam hal pelaporan
adalah dalam hal pelaporan hasil audit. Pengawas melaporkan hasil audit dan
laksanakan oleh pengurus koperasi baik audit berkala maupun audit akhir tahun
buku. Hasil audit dilaporkan dari pengawas adalah mengenai kesesuaian dan
dan kebenaran data, informasi dilaporkan Pengurus koperasi dengan bukti – bukti
pendukung koperasi.
13
Pengurus yang diserahi memimpin koperasi beserta segala usahanya perlu
yang tidak wajar yang pada akhirnya akan melahirkan kerugian-kerugian. Akan
secara bersama-sama, sebab cara demikian selain tidak praktis adalah juga karena
mungkin ada yang awam sama sekali. Karena itulah maka dibentuklah sebuah
badan pemeriksa yang dipilih dari dan oleh anggota di dalam suatu rapat anggota.
Jumlah anggota badan pemeriksa tergantung dari kebutuhan, tetapi yang lazim
bagi suatu Koperasi Primer yang sedang adalah 3 orang. Jabatan sebagai anggota
demikian secara tegas dapat dipisahkan antara tugas pengawasan dengan tugas
14
a. Untuk sewaktu-waktu meneliti segala catatan tentang serta seluruh harta
Segala hasil tugas dan wewenangnya itu harus dirahasiakan terhadap pihak
ketiga. Sesuai dengan dasar swadaya, swakarta dan swasembada koperasi, maka
koperasi telah terbentuk, maka merupakan bagian dari tugas idiilnya, Gabungan
Kalau kita dalami kedudukan dewan penasihat ini, dapatlah dikatakan bahwa
dewan ini sebenarnya tidak tergolong sebagai alat perlengkapan koperasi. Para
tenaga-tenaga ahli dalam bidang perkoperasian yang disetujui oleh rapat anggota
mempunyai hak suara baik dalam rapat anggota, maupun dalam rapat pengurus.
15
c. Unsur pelaksanaan-pelaksanaan yaitu manajer dan staf pegawai koperasi lain.
kepada pengurus.
16
DAFTAR PUSTAKA
Yaqutul, Affaf . 2016. Dasar Hukum dan Syarat dan Tata Cara Pembentukan Koperasi.
http://affafyaqutul.blogspot.com/2016/12/dasar-hukum-syarat-dan-tata-cara.html?
Idhom, Addi M. 2019. Tahapan Pendirian Koperasi dan Syarat Pengesahan Badan
Hukumnya. https://tirto.id/tahapan-pendirian-koperasi-dan-syarat-pengesahan-
https://www.scribd.com/document/371864085/Tingkatan-Koperasi-Dan-Daerah-
https://ekonomisajalah.blogspot.com/2015/05/tingkatan-koperasi-dan-daerah-
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/4-tingkatan-koperasi-di-indonesia-
https://fegyanacitra.wordpress.com/2016/12/20/struktur-organisasi-koperasi/ (Diakses
17
Ekonomi, Guru. 2015. Struktur Intern Organisasi Koperasi.
https://ekonomisajalah.blogspot.com/2015/05/struktur-intern-organisasi-koperasi.html
18