Anda di halaman 1dari 61

Training of Trainer (TOT) 8 PILAR STBM-STUNTING

Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 04 November 2021


Durasi : 180 menit
JPL : 4 JP (T= 2 jp; P= 2 jp; PL= 0 jp)
Waktu : 13.00- 15.15, 08.15-09.00

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Setelah mengikuti materi ini, • Melakukan komunikasi yang efektif
peserta mampu melakukan STBM-Stunting
komunikasi, advokasi dan fasilitasi • Melakukan advokasi STBM-Stunting
STBM Stunting
• Menjelaskan prinsip-prinsip dasar
APERSEPSI
fasilitasi STBM-Stunting
• Melakukan teknik-teknik fasilitasi
STBM-Stunting
POKOK BAHASAN
Komunikasi

Advokasi

Fasilitasi
KOMUNIKASI

KOMUNIKASI UNTUK
PERUBAHAN PERILAKU
UNTUK STBM 5 PILAR +3
PILAR PENCEGAHAN
STUNTING
Refleksi awal:
Apakah Merubah Perilaku Mudah atau Susah?

STBM
5 Pilar?

Ada tambahan lain dari pengalaman lapangan?


Peserta akan dipandu oleh instruktur memainkan
permainan “ KOMUNIKATA /SOBEK KERTAS ” untuk
memahami definisi komunikasi
PERMAINAN
KOMUNIKASI
DISKUSI KELOMPOK:
Mendiskusikan makna permainan terkait :
• pengertian komunikasi
• unsur-unsur penting
• hambatan komunikasi yang sering dialami
(5) FEED
BACK

Masyarakat &
Fasilitator
Stakeholder

(2)PESAN (3) MEDIA


BENTUK BENTUK
KOMUNIKASI

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON VERBAL


Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila
memenuhi tiga hal berikut :
 Pesan diterima dan dimengerti oleh si penerima pesan
sebagaimana yang dimaksud oleh si pemberi pesan;

 Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharusnya


dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim. penerima
menyampaikan kembali bahwa pesan telah diterima dengan
baik dan benar.
 Pesan disetujui oleh si penerima pesan dan
ditindaklanjuti dengan
perbuatan/tindakan/perilaku yang
dikehendaki oleh memberi pesan.
INTERVENSI KOMUNIKASI  PERUBAHAN PERILAKU
Perilaku adalah suatu perbuatan/kebiasaan yang dilakukan karena adanya pengetahuan yang
mempengaruhi kesadaran dan kemudian membentuk suatu tindakan

K Knowledge-Pemahaman (tahu)

A Afektif – Kesadaran (mau)

P Practice – Melakukan Tindakan ( bisa )


Intinya komunikasi adalah proses untuk membangun perubahan perilaku 8 Pilar
STBM –Stunting
Perubahan Perilaku Teori Tahapan

Prekontemplasi. Masih pikir-pikir dulu. Saya mulai mendapat


informasi, masukan, pendapat orang lain, bahwa perilaku saya
perlu berubah. Tapi saya masih ragu-ragu.
Kontemplasi. Sudah paham. Saya mulai paham, kenapa saya
harus dan perlu berubah, alasannya, manfaatnya, dan
dampaknya.
Persiapan. Ancang-ancang. Saya mulai membuat rencana
ingin berubah. Saya sadar nanti hambatannya apa. Saya
bertanya ke orang yang sudah berubah.
Tindakan. Saya sudah mulai berubah sedikit demi sedikit. Paling
tidak saya sudah tidak melakukan hal itu lagi. Saya sering
tergoda lagi melakukan itu. Saya memikirkan cara agar saya
tetap mengikuti cara baru ini.
Penguatan. Saya mulai menikmati gaya hidup baru ini. Saya
ingin terus berlanjut, menghindari kebiasaan lama.
Prinsip Komunikasi yang Efektif
RESPEK5
Kemampuan untuk menghormati dan menghargai lawan bicara

EMPATI
Kemampuan untuk memahami dan menempatkan diri pada
situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain.

DAPAT DIDENGAR (AUDIBLE)


Pesan yang disampaikan dapat didengar dan dimengerti
oleh penerima pesan.

PERHATIAN (CARE)
Memberikan perhatian kepada lawan bicara /audiens

RENDAH HATI (HUMBLE)


Bersikap tidak sombong, tidak merasa dirinya paling pintar
ADVOKASI

Latihan awal:
Undang 2 peserta untuk 30
detik maju kedepan
menyampaikan pentingnya
tentang 8 Pilar STBM Stunting
secara persuasif dan
provokatif.
Apa itu Advokasi Itu ?
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan
terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari para pihak yang terkait (stakeholders).

Advokasi STBM adalah suatu upaya yang digunakan


untuk menciptakan suatu perubahan dalam opini publik
dan kebijakan pemerintah dengan menggerakkan
sumberdaya serta kekuatan yang diperlukan untuk
mendukung isu, keputusan kebijakan, alokasi anggaran
dan lainnya agar STBM 5 Pilar, menjadi prioritas dalam
pembangunan daerah.
Tujuan Advokasi
• Komitmen Politik  legislasi
• Dukungan Kebijakan (policy support).
• Penerimaan Sosial, dapat diterima masyarakat
sehingga memperoleh dukungan masyarakat
• Dukungan sistem, untuk mendukung
pencapaian tujuan program/kegiatan.
• Keterlibatan secara tidak terbatas.
Petakan Audiens Advokasi
• Pemimpin (formal maupun non formal)
• Pembuat kebijakan (policy makers)
• Pembuat keputusan (decision makers)
• Pemangku kepentingan (stakeholders)
• Orang atau sekelompok orang yang memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program, seperti tokoh
masyarakat/adat, tokoh agama, pengusaha, dsb.
PESAN
ADVOKASI • Merupakan pernyataan yang singkat, padat dan
Pesan bersifat membujuk
Advokasi • Berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai
• Bertujuan untuk menciptakan aksi

• Seruan: Emosional vs Rasional


Gaya Pesan • Seruan: Positif vs Negatif
Advokasi • Seruan: Massa vs Individu
• Kesimpulan Tertutup vs Kesimpulan Terbuka

• Presentasi adalah kunci untuk menyampaikan


pesan.
• Sebuah presentasi yang berhasil adalah yang
Pengemasan menarik, didukung oleh fakta yang sahih dan
Pesan tampilan menarik.
• Pengemasan menakup cetakan, materi audio
visual, ilustrasi sederhana, grafik dan foto.
LANGKAH
ADVOKASI 1.Lakukan analisis pemangku kepentingan
Jajagi siapa dan seberapa besar peranannya dalam isu yang akan diadvokasi.
• Siapa, jumlah, lokasi dan jenis kelamin
Pengambil • Pengetahuan tentang isu advokasi
Keputusan • Saluran untuk mencapai pengambil keputusan
• Pengaruh terhadap isu advokasi
• Apakah mendukung /menentang isu advokasi dan alasannya
• Siapa, jumlah, lokasi dan jenis kelamin
Sekutu/Mitra/ • Pengetahuan tentang isu advokasi serta Jejaring kerja dan
Teman besarnya kelompok.
• Kekuatan khusus (hubungan dengan media, mobilisasi massa)
• Pengalaman masa lalu, keinginan untuk berbagi, sumber daya

• Siapa, jumlah, lokasi dan jenis kelamin


Kelompok
• Pengetahuan tentang isu advokasi; alasan bertahan/ menentang
Bertahan/
• Bagaimana menjangkau kelompok oposisi,
Menolak
• Kepada siapa mereka berkonsultasi; lihat kelemahan dan
lawan kekuatannya.
2.Rumuskan strategi advokasi efektif
Strategi advokasi adalah kombinasi dari pendekatan, teknik dan pesan-pesan
yang diinginkan oleh perencana untuk mencapai maksud dan tujuan advokasi.

Langkah –langkah kunci dalam merumuskan strategi advokasi:


 Mengidentifikasi dan menganalisa isu advokasi
 Mengidentifikasi dan menganalisa pemangku kepentingan utama
 Merumuskan tujuan yang terukur
 Mengembangkan pesan-pesan utama advokasi
 Mengembangkan strategi
(pendekatan, teknik-teknik, pesan-pesan, dll)
 Mengembangkan rencana aksi advokasi
 Merencanakan pengawasan, pemantauan, dan penilaian
3)Gunakan pendekatan berikut :
• Libatkan para pemimpin/pengambil
keputusan
• Bangun kerjasama dengan media massa
• Jalin kemitraan dan aliansi dengan mitra
dan kelompok potensial
• Mobilisasi tokoh dan kelompok yang
peduli STBM ataupun bidang terkait
Beberapa bentuk/pendekatan ADVOKASI
Pendekatan Advokasi Kebijakan – membangun
komitmen politik dan sosial untuk berbagai landasan kebijakan dan
ketetapan anggaran untuk pembangunan dari pembuat keputusan.

Pendekatan Mobilisasi Sosial – membangun jaringan


kemitraan dan aliansi untuk mendorong kesuksesan implementasi
dan keberlanjutan program dari berbagai simpul dan kelembagaan
STBM potensial.

Pendekatan Kampanye – Membangun kesadaran untuk


mendorong keputusan dalam perubahan sikap dan perilaku
Latihan/Lomba: Pesan STBM
Peserta diminta masing-masing membuat pesan yang persuasive dan provokatif
terkait 8 pilar STBM, ditulis dalam kertas metaplan dan kemudian membentuk team
juri dari peserta untuk menilai dengan cepat pesan-pesan advokasi terbaik.
FASILITASI
CURAH PENDAPAT
1) Apa itu fasilitasi?

2) Apa peran & fungsi fasilitator?

3) Bagaimana perilaku fasilitator dalam


STBM?

Tulis gagasan peserta pada flipchart…


FASILITASI
Proses sadar untuk
membantu suatu kelompok
sehingga mereka dapat
berhasil melaksanakan
tugas dan tetap menjaga
eksistensi kelompok
Peran,Fungsi dan Tugas Fasilitator STBM
Peran dan Fungsi :
• Katalisator;
• Menolong memberikan bantuan dalam proses;
• Penghubung dengan sumber daya;
• Pemandu masyarakat untuk menemukan solusi;
• Pendamping dalam proses pemantauan dan evaluasi.

Tugas Fasilitator:
Memfasilitasi proses pemicuan agar terjadi
perubahan perilaku masyarakat atas inisiatif
sendiri
Perilaku seorang fasilitator pemicu
kepada masyarakat berdasarkan prinsip
kesetaraan, tidak ada yang dianggap
lebih tinggi (upper) atau dianggap lebih
rendah (lower)

Role Play: UPPER DAN LOWER


Tiga Pondasi PRA (Participatory Rural Apparaisal)
untuk Perubahan Perilaku dalam STBM

Upper Personal
Bahasa
VS
Tubuh /
Lower
Perubahan Gesture
Perilaku &
Kebiasaan
Memberi
VS
Menolong

Metode Berbagi

Profesional Institusional
TEKNIK FASILITASI
DALAM STBM
Teknik Mendengarkan
• Mendengar adalah memasukan suara ke telinga.
• Mendengarkan adalah mengolah suara yang
masuk ke telinga menjadi lebih bermakna.
• Untuk mendengar secara lebih bermakna, kita
dibantu sejumlah pertanyaan yang membuat
kita lebih mengerti makna dari pernyataan dari
warga belajar/komunikan/audiens.
1. Membahasakan kembali (Paraphrasing)

2. Menarik keluar (Drawing out)

3. Memantulkan (Mirroring)

4. Mengumpulkan gagasan (Gathering ideas)


Teknik Mendengar 5. Mengurutkan (Stacking)

6. Mengembalikan ke jalurnya (Tracking)

7. Menguatkan (Encouraging)

8. Menyeimbangkan (Balancing)

9. Membuka ruang (Making space)

10. Diam sejenak (Intentional silence)

11. Menemukan kesamaan pemikiran dasar


Membahasakan kembali (Paraphrasing)
Contoh
• Paraphrasing membantu pembicara menilai apakah ucapannya
ditangkap atau tidak oleh orang lain.
• Contoh:
• “Kedengarannya tadi Ibu mengatakan bahwa diare bisa disebabkan oleh
karena minum air yang tidak di masak…”
• “Yang saya tangkap dari pendapat Bapak adalah sampah yang
dibuang ke sungai bisa menyebabkan banjir……….”
Sesudah membuat paraphrase, perhatikan reaksi pembicara.
Katakan “Apa betul pemahaman saya?”
Memantulkan (Mirroring)
• “Mirroring” adalah menangkap apa yang dikatakan orang lain persis seperti yang diucapkan
dengan mengulang kembali setiap kata yang diucapkan. Kadang-kadang ini dibutuhkan untuk
meyakinkan orang-orang tertentu bahwa mereka betul-betul didengarkan.
• Bagaimana caranya?
• Jika pembicara mengatakan satu kalimat, ulangi secara persis seperti yang diucapkan. Jika
pembicara mengatakan lebih dari satu kalimat, ulangi kata kunci atau kalimat pendek.
• Dalam kedua situasi di atas, gunakan kata-kata pembicara, jangan kata-kata anda sendiri.
Yang harus diulang adalah kata-kata si pembicara; bukan suara pembicara.
• Contoh:
• Fasilitator :″ Di mana biasanya bapak mamak membuang sampah″
• Peserta : ″ di kali″
• Fasilitator: ″di kali, terus di mana lagi? ″..... Dst...
Teknik Bertanya
• Pertanyaan singkat dan jelas, jika perlu
ulangi sampai peserta merasa jelas,
terutama jika pertanyaan tersebut hanya
ditujukan kepada peserta tertentu.
• Jangan membuat peserta “gelagapan”
atau gugup menjawabnya  hindari
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
tendensius apalagi dengan gaya bertanya
yang menghakimi.
• Tidak terjadi debat kusir ketika
pertanyaan dari peserta yang satu
dilempar kepada peserta lainnya.
Jenis Pertanyaan (1)

1. Pertanyaan ingatan
Contoh: “Kapan hal itu terjadi?”; “Apakah kejadian
seperti itu pernah terjadi pada diri anda?”

2. Pertanyaan pengamatan
Contoh: “Apa yang sedang terjadi?”; Apakah anda
melihatnya?”

3. Pertanyaan analitis
Contoh: “Mengapa perbedaan itu terjadi?”; Bagaimana
akibat kegiatan ini terhadap perilaku kelompok?”
Jenis Pertanyaan (2)

4. Pertanyaan hipotetik (memancing praduga)


Contoh: “Kemungkinan apa yang terjadi jika…….?”

5. Pertanyaan pembanding
Contoh: “Mana yang anda anggap paling tepat antara
……..dan ……?”

6. Pertanyaan proyektif (mengungkap ke depan)


Contoh: “Coba bayangkan seandainya anda menghadapi
situasi seperti itu, apa yang akan anda lakukan?”
Fasilitator Memberikan Segalanya
kecuali Jawaban. TERIMAKASIH!
Kalau kami ingin jadi
fasilitator yang efektif,
pertama-tama kami
harus bercermin
Tips dalam Memfasilitasi
MEMBERDAYAKAN
MEYAKINKAN
BERSIKAP TERBUKA
FOKUS
Menyadari keterbatasan diri
sendiri dan orang lain
Selalu belajar mengkalkulasi
Menggunakan waktu secara efektif
KREATIF
Pandai membaca situasi
Menghormati dan memberi penghargaan
Mengenali kekuatan pribadi dan apa
yang perlu diperbaiki
Kalau dikaitkan dengan Jendela Johari
Apa peran Fasilitator dari setiap jendela?
• Aku Tahu Kamu Tahu
• Aku Tahu Kamu Tidak Tahu
• Aku Tidak Tahu Kamu Tahu
• Aku Tidak Tahu Kamu Tidak Tahu
Jendela Johari & Peran Fasilitator
PENUGASAN PESERTA (2 JPL)
Tugas advokasi STBM ( PRA PEMICUAN)
Persiapan Simulasi Advokasi
Langkah Hasil Diskusi
Sasaran Advokasi
(Jajagi siapa dan seberapa besar peranan sasaran dalam isu
yang akan diadvokasi  Stakeholder Analysis)
Isu Strategis
(Tentukan isu-isu strategis yang akan menjadi topik
kepedulian yang disepakati untuk menjadi fokus perubahan
kebijakan)
Tujuan Advokasi
(Buat pernyataan tentang suatu keadaan yang akan dicapai
pada masa tertentu  SMART (specifik, terukur, dapat
dicapai, realistis, batas rentang waktu)
Pesan Advokasi
(Terjemahan tujuan advokasi ke dalam ungkapan atau kata
yang sesuai untuk khalayak sasaran
Bentuk Advokasi
Tugas Kelompok
Simulasi : 15 menit
1) Kelompok 1: Simulasikan advokasi kepada
Kecamatan dan Desa
2) Kelompok 2: Simulasikan advokasi kepada
Tokoh Agama dan tokoh Adat
Advokasi dilakukan dalam rangka pra-pemicuan
Tugas Diskusi Kelompok ( 15 menit)
• Bagi peserta menjadi 3 kelompok
• Beri tugas menyusun pertanyaan kunci untuk melakukan analisis
kebiasaan masyarakat dan kondisi lingkungannya:
1) Kelompok 1: Pilar 1 STBM, Pilar 2 dan Pilar 6 Pencegahan Stunting
2) Kelompok 2: Pilar 3 STBM, Pilar 4 dan Pilar 7 Pencegahan Stunting

3) Kelompok 3: Pilar 4 STBM dan Pilar 5 STBM

• Diskusikan strategi/cara dan materi advokasi, khususnya kepada DPRD


sesuai situasi permasalahan sanitasi dan stunting di tingkat Kabupaten.
Tulis hasilnya dalam kertas.
Semangat STBM 5 PILAR +3 PILAR STUNTING!

Anda mungkin juga menyukai