Terintegrasi Pemantauan
Pertumbuhan
dan Perkembangan
1
1. Masalah Gizi di Indonesia
Agenda:
2. Kebijakan Suplementasi Vitamin A
3. Pemunduran Jadwal Suplementasi Vitamin A
2
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
IBU HAMIL-
BAYI-BALITA
SEBELUM
HAMIL BERSALIN
Batas
Indikator Masalah 1978 1992 2007 2011
Kesmas
% xerophthalmia 0.5 1.3 0.35 0.13 -
15
% anak dengan retinol
(IVACG - 54 14.6 0,8
< 0,7 µmol/l
Limit)
Sumber: Survey Nasional 1978 & 1992, Survey Gizi Mikro 12 Propinsi 2007, SEANUT 2011 5
Cut-off prevalensi yang mendefinisikan kekurangan vitamin A di
populasi dan derajat keparahan masalah kesehatan masyarakat
90,99
90,490,2 90,09
90,8
90,2 86,72
85,31
86,28 83,24
Retinol 100.000 IU
Retinol 200.000 IU
78,75
78,67
Sumber : Sigiziterpadu
Studi menunjukkan perubahan prevalensi xerophthalmia di
Indonesia pada kurun 1977-1992
• Sebanyak 19.032 subjek dimasukkan dalam survei 1977-78 dan 18.508 anak
dalam survei 1992.
• Kajian dilakukan di 15 provinsi di Indonesia dengan menggunakan pemilihan
stratifikasi desa secara acak.
• Secara keseluruhan, prevalensi xerophthalmia anak-anak prasekolah menurun
sebesar 75% (1,33% pada tahun 1977-78 menjadi 0,34% pada tahun 1992).
• Penyakit kornea aktif menurun 95% (1/1000 pada 1977-78 menjadi 0,05/1000
pada 1992).
• Prevalensi xerophthalmia telah menurun secara signifikan selama 14 tahun
terakhir di Indonesia, namun kadar serum retinol rendah masih ada.
10
Penyebab Kekurangan Vitamin A di
negara berkembang:
Sumber:
Paparan dr Arlita, SpA
pada Workshop Kelas
Ibu Balita (2021)
11
Upaya Penanggulangan Masalah Gizi
Meningkatkan konsumsi Fortifikasi makanan Suplementasi gizi
dengan prinsip gizi seimbang dengan zat gizi
Ibu
Hamil
KEK
Balita
Visualisasi gizi seimbang Gizi Balita
dalam sekali makan Kurang BB
Kurang
Latar belakang pemberian Vitamin A di Indonesia (1/2)
Kasus Gizi Buruk (BB/ TB < -3 SD) → pemberian vitamin A sesuai Tatalaksana Gizi Buruk 19
Pemberian Vitamin A pada
Anak Balita Gizi Buruk (BB/TB < -3 SD)
Jika tidak pernah menderita campak dalam 3 bulan terakhir dan tidak ada gejala kelainan pada mata
(rabun senja, bercak bitot, kornea keruh, ulkus kornea dan xeropthalmia)
• Saat ditemukan: berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
Jika pernah menderita campak dalam 3 bulan terakhir dan ada salah satu gejala kelainan pada mata
(rabun senja, bercak bitot, kornea keruh, ulkus kornea dan xeropthalmia)
• Saat ditemukan:
berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
• Hari berikutnya:
berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
• Hari kelima belas atau dua minggu berikutnya:
berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
Kasus Gizi Buruk (BB/ TB < -3 SD) → pemberian vitamin A sesuai Tatalaksana Gizi Buruk
Integrasi dengan Pemberian Obat Cacing
• Dalam rangka pengendalian kecacingan, pemberian obat cacing
dilaksanakan minimal 1 kali tiap tahun (2 kali pada lokus stunting)
• Anak balita minum obat yang dibagikan bersamaan dengan
pemberian vitamin A di Posyandu pada bulan Febuari dan Agustus
• Berikan vitamin A dulu kemudian obat cacing
Pemberian Vitamin A pada Tatalaksana Penanggulangan Diare
• Pada penaggulangan diare, anak Balita diberikan oralit dan
tablet zink selama 10 hari dan perlu juga diberikan satu
kapsul vitamin A
• Vitamin A membantu perbaikan dinding usus dan
meningkatkan daya tahan tubuh
Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi lain
✓ Kepada seluruh balita di wilayah tsb beri 1 kapsul vit. A dosis sesuai umur.
✓ Bila balita telah menerima kapsul terakhir belum mencapai 30 hari saat KLB
maka balita tsb tidak dianjurkan utk diberikan vitamin A.
Bulan Bulan
Vitamin Vitamin
A A
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des
SKI 2023
Semua anak balita 0-59 bulan ditimbang Berat Badan (BB) dan diukur Panjang Badan/Tinggi
Badan (PB/TB) untuk dipantau pertumbuhannya sekaligus diberikan pelayanan kesehatan
dasar. Kegiatan diselenggarakan di Posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman
Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), dll.
Perkembangan anak balita dipantau menggunakan instrument Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) atau Buku KIA.
Pengelola program gizi dan instalasi farmasi memeriksa kembali ketersediaan logistik vitamin A
secara kuantitas dan kualitas. Pengelola program KIA memeriksa ketersediaan buku KIA atau
sarana SDIDTK.
Jika kapsul biru
Potong ujung Pencet kapsul
kurang, tidak
kapsul dengan dan pastikan diperbolehkan
menggunakan anak menelan membagi kapsul
gunting yang semua isi merah menjadi 2
bersih. kapsul** bagian.
Langkah-Langkah Pemberian Vitamin A Terintegrasi
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita (2/2)
Pemberian kapsul vitamin A kepada balita 6-59 bulan disertai dengan penguatan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai PMBA.
Jika anak sudah menerima kapsul vitamin A selama satu bulan terakhir, maka tidak perlu
diberikan lagi kapsul vitamin A. Jika jawabannya adalah tidak maka berikan kapsul sesuai
umur anak.
Jika ditemukan balita berisiko hambatan pertumbuhan dan perkembangan rujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk diintervensi
Langkah-Langkah Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
28
Target Program Gizi Dan KIA
Target
No Indikator
2022 2023 2024
Anak Sekolah dan Remaja
1 Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 54% 75% 90%
2 Persentase Remaja putri yang di skrining anemia 10% 70% 90%
3 Persentase Remaja putri anemia 32% 30% 28%
4 Persentase anak usia sekolah mendapatkan penjaringan kesehatan 70% 80% 90%
Ibu hamil
5 Persentase Ibu Hamil ANC K1 80% 90% 100%
6 Persentase Ibu Hamil ANC 4 kali 90% 92% 95%
7 Persentase Ibu Hamil ANC 6 kali 60% 80% 100%
8 Persentase ibu hamil ANC Trimester 1 dengan USG (K1) 60% 80% 100%
9 Persentase Ibu hamil ANC Trimester 3 dengan USG (K5) 60% 80% 100%
10 Persentase ibu hamil kurang energi kronik 13% 11,5% 10%
11 Persentase ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi 80% 85% 90%
12 Persentase Ibu Hamil KEK Mengonsumsi tambahan asupan gizi 80% 85% 90%
13 Cakupan Ibu Hamil mendapat TTD selama masa kehamilan minimal 90 Tablet 82% 85% 90%
14 Cakupan Ibu Hamil yang mengonsumsi TTD selama kehamilan minimal 90 Tablet 82% 85% 90%
15 Persentase Ibu Hamil memiliki Buku KIA 30% 80% 90%
11 Persentase ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi 80% 85% 90%
Target Program Gizi Dan KIA
Target
No Indikator
2022 2023 2024
16 Persentase ibu hamil mengikuti kelas ibu minimal 4 kali 70% 75% 80%
Persentase Ibu hamil komplikasi (preeklampsia, obesitas, anemia, KEK,
17 20% 20% 20%
pendarahan, jantung, infeksi)
Persentase Ibu hamil komplikasi dirujuk ke rumah sakit (preeklampsia,
18 85% 90% 95%
obesitas, anemia, KEK, pendarahan, jantung, infeksi)
19 Persentase ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan 91% 93% 95%
20 Jumlah Kematian Ibu N/A N/A N/A
21 Persentase ibu hamil anemia 39% 36% 33%
22 Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan (/sudah) imunisasi Covid-19 60% 70% 80%
23 Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan imunisasi Td 80% 85% 90%
Ibu bersalin dan nifas
24 Persentase Ibu Nifas mendapat pelayanan nifas lengkap 4 kali KF4 90% 92% 95%
25 Cakupan Ibu Nifas mendapat kapsul vitamin A 76 79 82
Bayi
26 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 62 66 70
27 Persentase bayi dengan BBLR (berat badan <2500 gram) 3,8 3 2,5
28 Persentase bayi dengan BBLR mendapatkan buku KIA bayi kecil N/A N/A N/A
29 Persentase Bayi baru lahir komplikasi (BBLR, prematur, asfiksia) N/A N/A N/A
30 Persentase Bayi baru lahir dengan komplikasi yang dirujuk ke RS N/A N/A N/A
Target Program Gizi Dan KIA
Target
No Indikator
2022 2023 2024
Persentase anak 6-23 bulan mengonsumsi telur dan/atau sumber protein hewani
46 N/A N/A N/A
lainnya
47 Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 75% 80% 85%
48 Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro 190000 240000 290000
49 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 88% 89% 90%
50 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 75% 80% 85%
51 Cakupan balita memiliki buku KIA/KMS (K/S) 75% 80% 85%
52 Cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) 84% 86% 88%
53 Persentase balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 83% 87% 90%
Persentase balita berat badan tidak naik (T) yang mendapatkan tambahan
54 - 50% 60%
asupan gizi
Persentase balita berat badan kurang (BGM) yang mendapatkan tambahan
55 - 50% 60%
asupan gizi
Persentase anak 6-23 bulan mengonsumsi telur dan/atau sumber protein hewani
46 N/A N/A N/A
lainnya
80% 85%
47 Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 75%
85% 90%
48 Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro 190000 240000 290000
49 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 88% 89% 90%
50 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 75% 80% 85%
Mekanisme catpor
• Mencatat/entri seluruh ibu
Definisi Operasional
nifas
Jumlah Ibu baru melahirkan sampai hari • Mencatat jumlah Vitamin A
Indikator Pelayanan ke-42 yang mendapat 2 kapsul vitamin yang didapat ibu nifas saat
A yang mengandung vitamin A dosis bersalin
Kesehatan Ibu Nifas
200.000 Satuan Internasional (SI), satu • Menghitung persentase ibu
kapsul diberikan segera setelah nifas yang mendapat vitamin
A
melahirkan dan kapsul kedua diberikan
minimal 24 jam setelah pemberian
Frekuensi catpor
pertama dalam kurun waktu tertentu
• Pencatatan/entri data
Cakupan Ibu Nifas dibagi seluruh sasaran ibu nifas di suatu dilakukan setiap waktu pada
Mendapat Kapsul wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama saat ibu bersalin
Vitamin A • Rekapitulasi laporan dilakukan
setiap bulan
• Rekapitulasi data tahunan
Data yang dikumpulkan diperoleh melalui penjumlahan
• Jumlah ibu nifas data bulan Januari sampai
• Jumlah ibu nifas yang mendapat Desember (kumulatif)
kapsul vitamin A
1
7
Frekuensi catpor
Indikator Pelayanan Definisi Operasional
Persentase bayi umur 6 sampai 11 • Pencatatan/entri data
Kesehatan Balita dan Anak dilakukan setiap bulan
bulan yang mendapat kapsul
Prasekolah vitamin A berwarna biru dengan Februari dan Agustus
kandungan vitamin A sebesar • Pelaporan dilakukan setiap
100.000 Satuan Internasional (SI) dan bulan Februari dan Agustus
anak umur 12 sampai 59 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A
Mekanisme catpor
berwarna merah dengan
• Mencatat/entri balita mendapat
kandungan vitamin A sebesar
Cakupan balita 6 – 59 200.000 SI
kapsul vitamin A setiap bulan
Februari dan Agustus dalam Sigizi
bulan mendapat kapsul Terpadu
vitamin A • Melakukan pelaporan balita
mendapat kapsul vitamin A setiap
Data yang dikumpulkan bulan Februari dan Agustus
• Laporan tahunan untuk cakupan
• Jumlah seluruh bayi usia 6 – 11 bulan
bayi umur 6 – 11 bulan yang
• Jumlah seluruh balita usia 12 – 59 mendapat kapsul vitamin A
bulan diperoleh melalui penjumlahan
• Jumlah bayi usia 6 – 11 bulan data bulan Februari dan Agustus
1
mendapat kapsul vitamin A biru sedangkan data cakupan balita
• Jumlah balita usia 12 – 59 bulan umur 12 –59 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A merah mendapat kapsul vitamin A
menggunakan data bulan
Agustus 7
1. Masalah Gizi di Indonesia
Agenda:
2. Kebijakan Suplementasi Vitamin A
3. Pemunduran Jadwal Suplementasi Vitamin A
35
KESIMPULAN PERTEMUAN PAKAR VITAMIN A
7 MARET 2023