Anda di halaman 1dari 39

Pemberian Vitamin A

Terintegrasi Pemantauan
Pertumbuhan
dan Perkembangan

Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak


Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah
Juli 2023

1
1. Masalah Gizi di Indonesia
Agenda:
2. Kebijakan Suplementasi Vitamin A
3. Pemunduran Jadwal Suplementasi Vitamin A

2
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0

Sumber SSGI 2022


SULAWESI BARAT 35,0
PAPUA 34,8
NUSA TENGGARA BARAT 32,7
ACEH 31,2
PAPUA BARAT 30,0
SULAWESI TENGAH 28,2
KALIMANTAN BARAT 27,8
SULAWESI TENGGARA 27,7
SULAWESI SELATAN 27,2
KALIMANTAN TENGAH 26,9
MALUKU UTARA 26,1
MALUKU 26,1
Masalah Gizi di Indonesia (1/3)

SUMATERA BARAT 25,2


KALIMANTAN SELATAN 24,6
KALIMANTAN TIMUR 23,9
GORONTALO 23,8
KALIMANTAN UTARA 22,1
SUMATERA UTARA 22,1
JAWA TENGAH
20,8
SULAWESI UTARA 20,5
JAWA BARAT 20,2
BANTEN 20,0
BENGKULU 19,8
JAWA TIMUR 19,2
SUMATERA SELATAN 18,6
KEP. BANGKA BELITUNG 18,5
JAMBI 18,0
RIAU 17,0
DI YOGYAKARTA 16,4
KEPULAUAN RIAU
15,4
LAMPUNG 15,2
Prevalensi Balita Stunting (Tinggi Badan Menurut Umur), SSGI 2022

DKI JAKARTA 14,6


BALI 8,0
INDONESIA 21,6
Masalah Gizi di Indonesia (2/3)
Masalah Gizi Indonesia (3/3)

IBU HAMIL-
BAYI-BALITA
SEBELUM
HAMIL BERSALIN

Lahir Prematur PBL < 48 cm BBLR


Anemia Anemia Ibu
29,5% 19,4 % 6,6 %
Remaja Hamil
32% 48,9%
15-24 Pneumonia Anemia
Ibu Hamil KEK Diare
tahun 1,7% 38,5%
17,3% 9,8%

Anemia WUS Ibu hamil


Balita Wasting Balita
24% dengan risiko
komplikasi (Gizi Kurang dan Overweight
28% Gizi Buruk) (3,5%)
7,7%
Sumber : Riskesdas 2013, Riskesdas 2018, SSGBI 2019, SSGI 2022

Batas
Indikator Masalah 1978 1992 2007 2011
Kesmas
% xerophthalmia 0.5 1.3 0.35 0.13 -
15
% anak dengan retinol
(IVACG - 54 14.6 0,8
< 0,7 µmol/l
Limit)
Sumber: Survey Nasional 1978 & 1992, Survey Gizi Mikro 12 Propinsi 2007, SEANUT 2011 5
Cut-off prevalensi yang mendefinisikan kekurangan vitamin A di
populasi dan derajat keparahan masalah kesehatan masyarakat

Sumber: WHO. Global prevalence of vitamin A deficiency


in populations at risk 1995–2005. WHO Global Database
on Vitamin A Deficiency. Geneva, World Health
Organization, 2009.
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A (1/2)
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A (2/2)

90,99
90,490,2 90,09

90,8
90,2 86,72
85,31
86,28 83,24

Retinol 100.000 IU
Retinol 200.000 IU
78,75

78,67

2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : Sigiziterpadu
Studi menunjukkan perubahan prevalensi xerophthalmia di
Indonesia pada kurun 1977-1992

• Sebanyak 19.032 subjek dimasukkan dalam survei 1977-78 dan 18.508 anak
dalam survei 1992.
• Kajian dilakukan di 15 provinsi di Indonesia dengan menggunakan pemilihan
stratifikasi desa secara acak.
• Secara keseluruhan, prevalensi xerophthalmia anak-anak prasekolah menurun
sebesar 75% (1,33% pada tahun 1977-78 menjadi 0,34% pada tahun 1992).
• Penyakit kornea aktif menurun 95% (1/1000 pada 1977-78 menjadi 0,05/1000
pada 1992).
• Prevalensi xerophthalmia telah menurun secara signifikan selama 14 tahun
terakhir di Indonesia, namun kadar serum retinol rendah masih ada.

Sumber: Muhilal et,al (1994)


1. Masalah Gizi di Indonesia
Agenda:
2. Kebijakan Suplementasi Vitamin A
3. Pemunduran Jadwal Suplementasi Vitamin A
Tahun 2023

10
Penyebab Kekurangan Vitamin A di
negara berkembang:

Sumber:
Paparan dr Arlita, SpA
pada Workshop Kelas
Ibu Balita (2021)

11
Upaya Penanggulangan Masalah Gizi
Meningkatkan konsumsi Fortifikasi makanan Suplementasi gizi
dengan prinsip gizi seimbang dengan zat gizi

Ibu Hamil, Remaja Balita Usia 6-59


Putri dan Wanita Bln, Ibu Nifas
Usia Subur

Ibu
Hamil
KEK

Balita
Visualisasi gizi seimbang Gizi Balita
dalam sekali makan Kurang BB
Kurang
Latar belakang pemberian Vitamin A di Indonesia (1/2)

Awal pemberian untuk Pemberian vitamin A selanjutnya diberikan


mencegah xeropthalmia untuk mencegah kekurangan vitamin A
• Tahun 1978, Vitamin A dosis • Tahun 1992, 50% balita memiliki serum
tinggi diberikan pada 1,33% retinol <20 μg/dl2
balita di Indonesia • Tahun 2001, 18% ibu menyusui memiliki
• Tahun 1992, kasus kadar retinol ASI 11,1µg/dl & 54% bayi usia
xerophtalmia menurun 2-10 bulan dengan serum retinol <20 µg/dl3
menjadi 0,34%1. • Tahun 2006, balita dengan serum retinol
• Namun, kasus tsb ditemukan <20μg/dl menurun menjadi 14.6%4.
kembali bersama dengan Sehingga kekurangan vitamin A tidak lagi
munculnya kasus kwashiorkor menjadi masalah kesehatan masyarakat
& marasmus pada tahun 1998 (<15% - IVACG limit)
Latar belakang pemberian Vitamin A di Indonesia (2/2)

Namun, suplementasi vitamin A terus dilakukan


• Survey tahun 2007, cakupan Vitamin A di Kalimantan Barat,
Lampung, dan Sulawesi Selatan secara berturut-turut pada
bayi 55.8%, 82.4%, 70.5% & pada Balita adalah 56.6%,
80.4%, 62.2%. Selain itu, sebanyak 70,2% bayi dan 13,9%
balita mendapat vitamin A dengan dosis yang tidak sesuai
usia5
• Tahun 2012, sebanyak 12,3% Ibu menyusui di Ciamis &
Tasikmalaya mengalami KVA6
Rekomendasi WHO terkait Suplementasi Vitamin A
Dosis Tinggi
Strategi Penanggulangan KVA
• Pemberian suplementasi vitamin A dilakukan
pada Februari & Agustus sejak tahun 19911
• Kapsul vitamin A merah juga diberikan kepada
ibu nifas yaitu masing-masing 1 kapsul segera
setelah melahirkan kemudian 24 jam setelahnya
• Tubuh dapat menyimpan vitamin A selama 4
sampai 6 bulan untuk melindungi anak. Jenis Vitamin A :

• Kapsul Vitamin A dibutuhkan setiap 6 bulan ➢ Vitamin A Kapsul Biru (Retinol


100.000 IU) untuk bayi usia 6-11
supaya dapat berdampak pada angka bulan
kematian/mortalitas di tingkat populasi ➢ Vitamin A Kapsul Merah (Retinol
200.000 IU) untuk balita usia 12-
1 berdasarkan kesepakatan antara Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Badan Koordinasi Keluarga Berencana
59 bulan
Nasional dan Departemen Pertanian
Manfaat Pemberian Vitamin A
● Manfaat Bagi Balita ● Manfaat Bagi Ibu Nifas
1. Mencegah mecegah : Rabun senja, 1. Mencegah infeksi pada ibu nifas
Xeroftalmia, Kerusakan Kornea,
2. mempercepat pemulihan
Kebutaan
2. Mendukung Pembentukan Produksi 3. Dua kapsul Vitamin A merah
dan Pertumbuhan Sel darah merah, diharapkan cukup menambah
Sel limfosit, Antibodi dan Integritas sel
kandungan vitamin A dalam ASI
epitel pelapis tubuh
sampai bayi berusia 6 bulan

Perpindahan vitamin A terbesar dari ibu ke bayi adalah melalui ASI.


Memastikan kecukupan kandungan vitamin A dalam ASI menjadi penting, yang
dapat diperoleh dari pola makan ibu dan suplementasi kapsul vitamin A.
Suplementasi Kapsul Vitamin A Untuk Pengobatan
1. Penyakit Campak
• Saat ditemukan: berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
• Hari berikutnya: berikan lagi 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak

2. Penyakit Campak dan Xeropthalmia


• Saat ditemukan
Berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
• Hari berikutnya
Berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
• Dua minggu berikutnya
Berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak

Kasus Gizi Buruk (BB/ TB < -3 SD) → pemberian vitamin A sesuai Tatalaksana Gizi Buruk 19
Pemberian Vitamin A pada
Anak Balita Gizi Buruk (BB/TB < -3 SD)
Jika tidak pernah menderita campak dalam 3 bulan terakhir dan tidak ada gejala kelainan pada mata
(rabun senja, bercak bitot, kornea keruh, ulkus kornea dan xeropthalmia)
• Saat ditemukan: berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak

Jika pernah menderita campak dalam 3 bulan terakhir dan ada salah satu gejala kelainan pada mata
(rabun senja, bercak bitot, kornea keruh, ulkus kornea dan xeropthalmia)
• Saat ditemukan:
berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
• Hari berikutnya:
berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
• Hari kelima belas atau dua minggu berikutnya:
berikan 1 kapsul vitamin A warna merah atau biru sesuai umur anak
Kasus Gizi Buruk (BB/ TB < -3 SD) → pemberian vitamin A sesuai Tatalaksana Gizi Buruk
Integrasi dengan Pemberian Obat Cacing
• Dalam rangka pengendalian kecacingan, pemberian obat cacing
dilaksanakan minimal 1 kali tiap tahun (2 kali pada lokus stunting)
• Anak balita minum obat yang dibagikan bersamaan dengan
pemberian vitamin A di Posyandu pada bulan Febuari dan Agustus
• Berikan vitamin A dulu kemudian obat cacing
Pemberian Vitamin A pada Tatalaksana Penanggulangan Diare
• Pada penaggulangan diare, anak Balita diberikan oralit dan
tablet zink selama 10 hari dan perlu juga diberikan satu
kapsul vitamin A
• Vitamin A membantu perbaikan dinding usus dan
meningkatkan daya tahan tubuh
Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi lain

✓ Kepada seluruh balita di wilayah tsb beri 1 kapsul vit. A dosis sesuai umur.
✓ Bila balita telah menerima kapsul terakhir belum mencapai 30 hari saat KLB
maka balita tsb tidak dianjurkan utk diberikan vitamin A.

Pada kejadian bencana alam

✓ Seluruh balita di wilayah bencana alam atau pengungsian


diberi satu kapsul vitamin A dengan dosis sesuai umur.
PELAKSANAAN BULAN VITAMIN A TERINTEGRASI
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG

Bulan Bulan
Vitamin Vitamin
A A

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

SKI 2023

Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan rutin dilakukan setiap bulan


untuk deteksi dini masalah pertumbuhan dan perkembangan → Kawal Hasil
Survey dengan pemantauan rutin, tidak hanya bulan Februari dan Agustus
Langkah-Langkah Pemberian Vitamin A Terintegrasi
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita

Semua anak balita 0-59 bulan ditimbang Berat Badan (BB) dan diukur Panjang Badan/Tinggi
Badan (PB/TB) untuk dipantau pertumbuhannya sekaligus diberikan pelayanan kesehatan
dasar. Kegiatan diselenggarakan di Posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman
Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), dll.
Perkembangan anak balita dipantau menggunakan instrument Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) atau Buku KIA.
Pengelola program gizi dan instalasi farmasi memeriksa kembali ketersediaan logistik vitamin A
secara kuantitas dan kualitas. Pengelola program KIA memeriksa ketersediaan buku KIA atau
sarana SDIDTK.
Jika kapsul biru
Potong ujung Pencet kapsul
kurang, tidak
kapsul dengan dan pastikan diperbolehkan
menggunakan anak menelan membagi kapsul
gunting yang semua isi merah menjadi 2
bersih. kapsul** bagian.
Langkah-Langkah Pemberian Vitamin A Terintegrasi
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita (2/2)
Pemberian kapsul vitamin A kepada balita 6-59 bulan disertai dengan penguatan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai PMBA.

Jika anak sudah menerima kapsul vitamin A selama satu bulan terakhir, maka tidak perlu
diberikan lagi kapsul vitamin A. Jika jawabannya adalah tidak maka berikan kapsul sesuai
umur anak.

Pelaporan hasil integrasi Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan serta Pemberian


Vitamin A dilaporkan secara berjenjang di tingkat pusat dan disampaikan kepada Menteri
kesehatan dan Ketua Pokjanal Posyandu melalui elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi
Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) melalui alamat www.sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id.

Jika ditemukan balita berisiko hambatan pertumbuhan dan perkembangan rujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk diintervensi
Langkah-Langkah Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

• Kapsul merah vitamin A diberikan segera setelah


melahirkan & 24 jam setelahnya oleh tenaga
Kesehatan atau kader terlatih

• Jika sampai 24 jam setelah melahirkan tidak diberikan,


kapsul Vitamin A dapat diberikan pada KN 1 (6--48
jam)/saat pemberian imunisasi hepatitis B (HB0); pada
KN 2 (bayi berusia 3-7 hari); Pada KN 3 (bayi berusia 8 -
28 hari)
Suplementasi vitamin A termasuk dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kabupaten/Kota

28
Target Program Gizi Dan KIA

Target
No Indikator
2022 2023 2024
Anak Sekolah dan Remaja
1 Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 54% 75% 90%
2 Persentase Remaja putri yang di skrining anemia 10% 70% 90%
3 Persentase Remaja putri anemia 32% 30% 28%
4 Persentase anak usia sekolah mendapatkan penjaringan kesehatan 70% 80% 90%
Ibu hamil
5 Persentase Ibu Hamil ANC K1 80% 90% 100%
6 Persentase Ibu Hamil ANC 4 kali 90% 92% 95%
7 Persentase Ibu Hamil ANC 6 kali 60% 80% 100%
8 Persentase ibu hamil ANC Trimester 1 dengan USG (K1) 60% 80% 100%
9 Persentase Ibu hamil ANC Trimester 3 dengan USG (K5) 60% 80% 100%
10 Persentase ibu hamil kurang energi kronik 13% 11,5% 10%
11 Persentase ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi 80% 85% 90%
12 Persentase Ibu Hamil KEK Mengonsumsi tambahan asupan gizi 80% 85% 90%
13 Cakupan Ibu Hamil mendapat TTD selama masa kehamilan minimal 90 Tablet 82% 85% 90%
14 Cakupan Ibu Hamil yang mengonsumsi TTD selama kehamilan minimal 90 Tablet 82% 85% 90%
15 Persentase Ibu Hamil memiliki Buku KIA 30% 80% 90%
11 Persentase ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi 80% 85% 90%
Target Program Gizi Dan KIA
Target
No Indikator
2022 2023 2024

16 Persentase ibu hamil mengikuti kelas ibu minimal 4 kali 70% 75% 80%
Persentase Ibu hamil komplikasi (preeklampsia, obesitas, anemia, KEK,
17 20% 20% 20%
pendarahan, jantung, infeksi)
Persentase Ibu hamil komplikasi dirujuk ke rumah sakit (preeklampsia,
18 85% 90% 95%
obesitas, anemia, KEK, pendarahan, jantung, infeksi)
19 Persentase ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan 91% 93% 95%
20 Jumlah Kematian Ibu N/A N/A N/A
21 Persentase ibu hamil anemia 39% 36% 33%
22 Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan (/sudah) imunisasi Covid-19 60% 70% 80%
23 Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan imunisasi Td 80% 85% 90%
Ibu bersalin dan nifas
24 Persentase Ibu Nifas mendapat pelayanan nifas lengkap 4 kali KF4 90% 92% 95%
25 Cakupan Ibu Nifas mendapat kapsul vitamin A 76 79 82
Bayi
26 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 62 66 70
27 Persentase bayi dengan BBLR (berat badan <2500 gram) 3,8 3 2,5
28 Persentase bayi dengan BBLR mendapatkan buku KIA bayi kecil N/A N/A N/A
29 Persentase Bayi baru lahir komplikasi (BBLR, prematur, asfiksia) N/A N/A N/A
30 Persentase Bayi baru lahir dengan komplikasi yang dirujuk ke RS N/A N/A N/A
Target Program Gizi Dan KIA
Target
No Indikator
2022 2023 2024

31 Persentase bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan (KN lengkap) 91 93 95


32 Persentase Bayi Baru Lahir yang dilakukan SHK - 45 60
33 Persentase Bayi Baru Lahir positif Hipotiroid Kongenital 0,03 0,03 0,03
34 Persentase Bayi Baru Lahir positif Hipotiroid Kongenital yang mendapat terapi - 100 100
35 Jumlah Kematian Neonatus N/A N/A N/A
36 Persentase Bayi Baru Lahir yang dilakukan Skrinning Penyakit Jantung Bawaan N/A N/A N/A
37 Persentase Bayi Baru Lahir terdeteksi memiliki Penyakit Jantung Bawaan N/A N/A N/A
38 Persentase Bayi Baru Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan yang dirujuk N/A N/A N/A
Balita
39 Prevalensi balita stunting (pendek dan sangat pendek) 18,4% 16% 14%
40 Prevalensi balita wasting (gizi kurang dan gizi buruk) 7,5% 7,3% 7%
41 Prevalensi balita underweight (berat badan kurang dan sangat kurang) 14% 13% 12%
42 Prevalensi balita overweight (gizi lebih dan obesitas) - 3% 2,5%
43 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif 50% 75% 80%
44 Persentase bayi usia 6 bulan mendapat ASI eksklusif 45% 50% 55%
45 Persentase anak 6-23 bulan mendapatkan MPASI N/A 70% 80%
Target Program Gizi Dan KIA
Target
No Indikator
2022 2023 2024

Persentase anak 6-23 bulan mengonsumsi telur dan/atau sumber protein hewani
46 N/A N/A N/A
lainnya
47 Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 75% 80% 85%
48 Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro 190000 240000 290000
49 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 88% 89% 90%
50 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 75% 80% 85%
51 Cakupan balita memiliki buku KIA/KMS (K/S) 75% 80% 85%
52 Cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) 84% 86% 88%
53 Persentase balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 83% 87% 90%
Persentase balita berat badan tidak naik (T) yang mendapatkan tambahan
54 - 50% 60%
asupan gizi
Persentase balita berat badan kurang (BGM) yang mendapatkan tambahan
55 - 50% 60%
asupan gizi
Persentase anak 6-23 bulan mengonsumsi telur dan/atau sumber protein hewani
46 N/A N/A N/A
lainnya
80% 85%
47 Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 75%
85% 90%
48 Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro 190000 240000 290000
49 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 88% 89% 90%
50 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 75% 80% 85%
Mekanisme catpor
• Mencatat/entri seluruh ibu
Definisi Operasional
nifas
Jumlah Ibu baru melahirkan sampai hari • Mencatat jumlah Vitamin A
Indikator Pelayanan ke-42 yang mendapat 2 kapsul vitamin yang didapat ibu nifas saat
A yang mengandung vitamin A dosis bersalin
Kesehatan Ibu Nifas
200.000 Satuan Internasional (SI), satu • Menghitung persentase ibu
kapsul diberikan segera setelah nifas yang mendapat vitamin
A
melahirkan dan kapsul kedua diberikan
minimal 24 jam setelah pemberian
Frekuensi catpor
pertama dalam kurun waktu tertentu
• Pencatatan/entri data
Cakupan Ibu Nifas dibagi seluruh sasaran ibu nifas di suatu dilakukan setiap waktu pada
Mendapat Kapsul wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama saat ibu bersalin
Vitamin A • Rekapitulasi laporan dilakukan
setiap bulan
• Rekapitulasi data tahunan
Data yang dikumpulkan diperoleh melalui penjumlahan
• Jumlah ibu nifas data bulan Januari sampai
• Jumlah ibu nifas yang mendapat Desember (kumulatif)
kapsul vitamin A
1

7
Frekuensi catpor
Indikator Pelayanan Definisi Operasional
Persentase bayi umur 6 sampai 11 • Pencatatan/entri data
Kesehatan Balita dan Anak dilakukan setiap bulan
bulan yang mendapat kapsul
Prasekolah vitamin A berwarna biru dengan Februari dan Agustus
kandungan vitamin A sebesar • Pelaporan dilakukan setiap
100.000 Satuan Internasional (SI) dan bulan Februari dan Agustus
anak umur 12 sampai 59 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A
Mekanisme catpor
berwarna merah dengan
• Mencatat/entri balita mendapat
kandungan vitamin A sebesar
Cakupan balita 6 – 59 200.000 SI
kapsul vitamin A setiap bulan
Februari dan Agustus dalam Sigizi
bulan mendapat kapsul Terpadu
vitamin A • Melakukan pelaporan balita
mendapat kapsul vitamin A setiap
Data yang dikumpulkan bulan Februari dan Agustus
• Laporan tahunan untuk cakupan
• Jumlah seluruh bayi usia 6 – 11 bulan
bayi umur 6 – 11 bulan yang
• Jumlah seluruh balita usia 12 – 59 mendapat kapsul vitamin A
bulan diperoleh melalui penjumlahan
• Jumlah bayi usia 6 – 11 bulan data bulan Februari dan Agustus
1
mendapat kapsul vitamin A biru sedangkan data cakupan balita
• Jumlah balita usia 12 – 59 bulan umur 12 –59 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A merah mendapat kapsul vitamin A
menggunakan data bulan
Agustus 7
1. Masalah Gizi di Indonesia
Agenda:
2. Kebijakan Suplementasi Vitamin A
3. Pemunduran Jadwal Suplementasi Vitamin A

35
KESIMPULAN PERTEMUAN PAKAR VITAMIN A
7 MARET 2023

• Dalam mengambil keputusan melanjutkan atau menghentikan program


suplementasi vitamin A, maka survei vitamin A perlu segera dilakukan
– Biomarker serum retinol adalah langkah pertama:
✓ Bila kadar serum rendah > 10%: dilanjutkan
✓ Bila kadar serum rendah < 10% dilihat berdasarkan kondisi berikut
❖ sesuai dengan adekuat tidaknya konsumsi vitamin A
❖ data pelengkap lainnya: data konsumsi
• Diperlukan data lain, termasuk konsumsi makanan
• Diperlukan data berdasarkan kelompok umur, wilayah (urban/rural), dll
• Ketersediaan program fortifikasi balita sebagai aspek lain dalam
mempertimbangkan apakah program SVA diteruskan/tidak
• Pentingnya mempunyai data mikronutrien lainnya: besi, asam folat, iodium
Tindak Lanjut Pertemuan Pakar Vitamin A
7 Maret 2023

1. Perlu dikumpulkan data serum retinol vitamin


A, karena data nasional yang ada sudah
lebih dari 20 tahun
2. Pengumpulan data serum retinol dalam
darah akan diintegrasikan dengan Survei
Kesehatan Indonesia (SKI) bulan Agustus-
September Tahun 2023
3. Agar didapatkan data yang sebenarnya,
pemberian suplementasi Vitamin A tidak
dapat dilakukan sebelum dilakukan SKI
4. Pelaksanaan bulan vitamin A dimundurkan
dari bulan Agustus menjadi bulan Oktober
2023
Implikasi Pemunduran Jadwal Pemberian Vitamin A

• Balita yang berusia 5 tahun pada Agustus dan telah melewati


usia 5 tahun pada bulan Oktober tetap menjadi sasaran
pemberian vitamin A
• Balita yang pada bulan Agustus belum berusia 1 tahun dan
pada bulan Oktober telah berusia diatas 1 tahun akan
mendapatkan kapsul vitamin A sesuai usianya (merah)
• Pemunduran Jadwal Pemberian Vitamin A berlaku bagi seluruh
Kabupaten dan Kota walaupun bukan merupakan blok Sensus
SKI 2023
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai