Anda di halaman 1dari 30

Pentingnya

Menyusui
di Masa Pandemi
Wiyarni Pambudi
Apa kata media sosial?
“During this worldwide crisis, let’s keep in mind that #breastfeeding can save lives.
No evidence that mother’s should stop breastfeeding if they have #COVID19.”

“We are continuing to offer #breastfeeding support remotely during the Covid-
19 situation and can help answer questions, offer support and provide a listening ear.”
“When severe illness prevents a mother with #COVID19 or other complications from caring
for her infant or continuing direct #breastfeeding, they should be encouraged &
supported to express milk & safely provide breastmilk, with appropriate
infection prevention & control measures.”
“Mothers with #COVID19 symptoms who are #breastfeeding or practicing skin-to-skin
contact should practice: respiratory hygiene, incl. during feeding, hand hygiene
before & after contact with a child, routinely clean & disinfect surfaces which they
have been in contact with”
Apakah COVID-19 bisa ditularkan melalui
menyusui?

Virus COVID-19, hingga saat ini, belum terdeteksi pada ASI


dari ibu yang positif atau diduga terinfeksi COVID-19.
COVID-19 tidak dapat ditularkan melalui menyusui atau
dengan memberi ASI perah dari seorang ibu yang positif
maupun diduga terinfeksi COVID-19.
Apakah ibu harus tetap menyusui bila ibu
tinggal di wilayah dengan banyak kasus
COVID-19?

Menyusui meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan


jangka panjang serta manfaat tumbuh kembang neonatus
dan bayi. Menyusui juga meningkatkan kesehatan ibu.
Penularan COVID-19 melalui ASI dan menyusui belum
terbukti. Tidak ada alasan untuk berhenti menyusui.
Apakah ibu PDP atau positif COVID-19
tetap dapat melakukan IMD?

Ya. Inisiasi Menyusu Dini membantu pengaturan suhu tubuh


bayi dan menurunkan angka kematian bayi baru lahir.
Manfaat dari kontak kulit-ke-kulit dan Inisiasi Menyusu Dini
jauh lebih banyak dibandingkan dengan potensi risiko
penularan dan penyakit yang terkait dengan COVID-19.
Manfaat IMD
Untuk bayi
• Stabilisasi laju napas, denyut
jantung, suhu tubuh
• Kolostrum = imunisasi awal
• Durasi menyusu >

Untuk ibu
• Meredakan stres → oksitosin
→ perdarahan rahim <
• Ikatan batin ibu-bayi lebih
berkualitas
Apakah ibu PDP atau positif COVID-19
harus lanjut menyusui?

Ya. Penularan virus COVID-19 melalui ASI dan menyusui


belum terbukti. Saat menyusui, seorang ibu harus tetap
menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat,
termasuk mengenakan masker medis untuk mengurangi
kemungkinan penularan.
Bagaimana ibu melindungi bayi SEHAT?

Higiene pernapasan
→ gunakan masker

Cuci tangan pakai


sabun/gel  20 detik

Jaga jarak dengan


orang lain ( 2 m)
Cara mencegah penularan COVID-19 saat menyusui:

1. Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air


atau menggunakan hand sanitizer/rub berbasis alkohol,
terutama sebelum menyentuh bayinya.
2. Menggunakan masker medis saat menyusui.

Penting untuk selalu ingat:


a. Mengganti masker segera setelah masker tersebut lembab
b. Segera membuang maskernya setelah digunakan
c. Tidak menggunakan lagi masker yang sudah dipakai
d. Tidak menyentuh bagian depan masker, tetapi
melepaskannya dari belakang
3. Bersin atau batuk dengan menggunakan tisu, dan segera
membuangnya serta mencuci tangan dengan hand sanitizer
berbasis alkohol atau dengan sabun dan air bersih.

4. Secara teratur membersihkan dan memberikan disinfektan


pada area permukaan di sekitarnya.
Bayi yang terpapar virus corona
(dari ibu) sangat diuntungkan bila
ibu melanjutkan menyusu

Paparan Masa inkubasi Gejala klinis Pemulihan


4-6 s/d 14 hari >10 hari 3-5 hari

Status infeksius Sembuh


8-10 hari
(sejak 1-3 hari sebelum bergejala)
Alternatif terbaik untuk pemberian ASI pada bayi baru lahir
atau bayi usia muda bila ibu PDP atau positif COVID-19 dan
tidak dapat menyusui:

1. ASI perah. Virus COVID-19, hingga saat ini, belum


ditemukan di dalam ASI dari ibu yang positif atau diduga
terinfeksi COVID-19. Virus ini tidak dapat ditularkan dengan
memberikan ASI perah dari seorang ibu yang positif atau
diduga terinfeksi COVID-19.
Menyimpan & menyajikan ASI perah

Setelah cair
Suhu kamar Optimal : 4 jam gunakan dalam
16-29°C Maksimal : 6-8 jam 4 jam
Setelah cair
Refrigerator Optimal : 4 hari gunakan dalam
2-4°C Maksimal : 5-8 hari 24 jam
Setelah cair
Freezer Optimal : 6 bulan tidak boleh
< -4°C Maksimal :12 bulan dibekukan lagi

ABM Clinical Protocol #8: Human milk strage information for home use for full-term infants. BF Med (2017), 390-395
Kontra indikasi medis menyusui
Kondisi ibu
• Infeksi HIV – apabila pengganti ASI dapat diterima, tersedia,
terjangkau, terjamin kelangsungan pemberiannya dan aman (AFASS)
• Infeksi HTLV 1 & 2
• Tuberkulosis aktif, belum mendapat OAT – sampai ibu diterapi
setidaknya 2 minggu dan bayi diberi profilaksis INH
• Infeksi HSV di payudara – sampai lesi menghilang
• Konsumsi obat-obatan tertentu dan paparan radioaktif – LACTMED

Kondisi bayi
• Galaktosemia klasik, penyakit MSU, PKU
2. Donor ASI jika ibu tidak mungkin memerah ASI dan ASI
tersedia di bank ASI, ASI donor dapat diberikan kepada bayi
sementara ibunya sedang dalam masa pemulihan.

3. Jika ASI perah atau ASI donor tidak layak atau tidak
tersedia, maka pertimbangkan:
a. Ibu susu (bila memungkinkan dan sesuai budaya setempat)
b. Susu formula bayi dengan memastikan kelayakan,
persiapan yang benar, aman dan berkelanjutan.
Prosedur pengamanan asi donor
Pasteurisasi
Pretoria pasteurisation
20’

Holder
pasteurisation
62,5° 30’

Flash heating
Risiko pemberian formula bayi
Formula bayi mengandung nutrisi, TANPA komponen antibodi, enzim,
hormon, sel punca dll

Pemberian formula bayi berhubungan dengan:


• Peningkatan risiko gastroenteritis, pneumonia, OMA, dermatitis
atopik, asma, obesitas, diabetes tipe 1 & 2, leukemia, SIDS, NEC
• Peningkatan biaya produksi & transport, sampah kaleng & botol, dst
• Dampak ekonomi pada keluarga & negara

Formula bayi bukan produk steril, ada potensi kontaminasi (terutama


dari air untuk persiapan botol-dot & penyajian formula)
Komponen ASI vs formula bayi
Komponen ASI Segar ASI dipasteurisasi Formula Bayi
Ig A / sIg A 100% 67-100% 0
Ig M 100% <10% 0
Ig G 100% 66-86% 0
Laktoferin 100% 27-56% 0
Lisozim 100% 61-76% 0
Lipase 100% 10-45% 0
Oligosakarida 100% >90% ditambahkan
Asam linoleat 100% 100% ditambahkan
Vitamin 100% 64-100% ditambahkan
Kalsium 100% >90% ditambahkan
Seng 100% >90% ditambahkan
Zat besi 100% 50-90% ditambahkan
Faktor pertumbuhan 100% >90% 0
Kapan seorang ibu terduga atau positif
COVID-19 yang sebelumnya tidak dapat
menyusui dapat kembali menyusu?

Seorang ibu dapat mulai menyusui ketika dia merasa cukup


sehat untuk melakukannya. Tidak ada interval waktu yang
pasti kapan bisa menyusui sejak dikonfirmasi/diduga
terinfeksi COVID-19. Tidak ada bukti bahwa menyusui akan
mengubah perjalanan klinis COVID-19 pada seorang ibu.
Tak ada rotan akarpun jadi ☺
• Konseling daring → proaktif menghubungi ibu/keluarga bayi di rumah
• Siapkan: media edukasi (narasi, ilustrasi, video), protokol tatalaksana
masalah menyusui, alur konsultasi & rujukan
Dukungan menyusui paripurna

• Konseling antenatal:
• keuntungan menyusui, cara kerja menyusui, tanda ASI cukup
• merancang sistem dukungan
• Segera setelah lahir:
• kontak kulit-ke-kulit, menyusui sesering mungkin
• Hari-hari awal:
• mengenali tanda lapar, berlatih memerah ASI
Cara kerja payudara Volume ASI

Usia Kolostrum
0-24 jam 2-10 mL
24-48 jam 5-15 mL
48-72 jam 15-30 mL
72-96 jam 30-60 mL
Posisi
menyusui

Gunakan
masker
Cuci tangan

Stay at home
Pelekatan yang nyaman
Dukungan menyusui paripurna

• Di akhir minggu pertama:


• menyusui tanpa nyeri → cek pelekatan
• Di akhir minggu kedua:
• BB bayi kembali ke berat lahir → cek isapan
• Selama 2 minggu pertama:
• rileks & kontak kulit dengan bayi
• amati kebutuhan ibu untuk mendapat dukungan/bantuan praktis
• hindarkan: penggunaan alat bantu menyusui secara tidak tepat
Menggali riwayat menyusui
Berapa sering bayi menyusu?
• Hari 0-1 minimal 4x
Bagaimana perilaku bayi?
• Hari 2+ minimal 8x • Terbangun saat lapar
• Interval antar penyusuan • Isapan teratur, suara menelan +
• Bayi menjadi lebih tenang
• Payudara terasa nyaman
Berapa lama bayi menyusu?
• Antara 5-40 menit Berapa kali bayi BAB?
• Makin panjang durasi  efektif? • Hari 1-2 minimal 2x
• Hari 3-4 minimal 2x
• Warna tinja berubah terang
Berapa kali bayi BAK?
• Hari 1-2 minimal 2x
• Hari 3-4 minimal 3x
• Hari 5+ minimal 6x
Kesehatan emosi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai