Anda di halaman 1dari 9

Scrotal Swelling

Scrotal Swelling adalah adanya pembengkakan atau benjolan di daerah scrotum.

1. Klasifikasi

 Testicular cause:

 Orchitis

 Testicular cancer

 Cryptoorchidism

 Testis torsion

 Extra-testicular cause:

 Hydrocele

 Epididimymal cyst

 Epididymitis

 Sprematocele

 Indirect inguinal hernia

 Acute:

 Indirect inguinal hernia

 Epididymitis

 Orchitis
 Testis torsion

 Nonacute:

 Cryptoorchidisim

 Massa kistik skrotum

 Epididimal cyst

 Spermatocele

 Hydrocele

 Testicular cancer

A. Hernia Inguinal Indurect

 Hernia skrotalis  penonjoan HIL sampai di skrotum

 Klinis:

 Benjolan keluar dari kanalis inguinal kaudomedial menuju ke srotum

 Bentuk benjolang lonjong, batas atas tidak tegas dan terdapat hubungan keatas

melalui annulus externus

 Testis dapat teraba


B. Epidydimitis

Terjadi banyak pada pria postpubertal, perilaku seksual aktif (terutama pelaku anal sex 

bakteri coliformis di Rektum)

Klinis :

a. Pembengkakan dan nyeri disekitar struktur yang mengelilingi epididimis

b. Demam tinggi

c. Sering disertai keluhan infeksi saluran kemih (frekuensi, urgensi, disuria)

Pemeriksaan penunjang: swab urethral discharge  chlamydia dan gonorrhea

Prehn sign : elevasi skrotum dan isinya menyebabkan berkurangnya rasa nyeri pada

epididimytis namun menambah rasa sakit atau tidak mengurangi rasa nyeri pada torsio

testis

C. Orchitis

 Epididimo-orchitis  terutama pria dewasa dgn infeksi akut mumps/post vaksin

 Etiologi : mumps >>

 Mumps orchitis
 Klinis : demam mendadak 39-41oC, malaise, myalgia, dalam 48 jam diikuti

parotitis  nyeri testis akut disertai bengkak dn eritematosa skrotum

D. Torsio Testis

 Kedaruratan

 Fiksasi tunika vaginalis yang tidak adekuat terhadap gubernakulum testis

a. Predisposisi : “Bell clapper“

b. 65% pada usia 12-18 tahun

 Klinis :

c. Rasa nyeri yang akut (< 12jam)

d. 90% terjadi mual, muntah

e. Edema skrotum, hidrokel reaktif

f. Testis terletak lebih tinggi, dapat terletak horizontal

 Tanda :

g. Refleks kremaster (-)

h. Prehn sign

i. Blue dot sign (Panah di Gambar)


E. Cryptoorchidism

 Desensus testikulorum tidak berjalan baik sehingga testis tidak berada dalam

skrotum (maldesensus)

a. Maldesensus yang masih pada jalur normal  Kriptorkismus

b. Keluar dari jalur normal  Testis ektopik

 Suhu rongga abdomen 1oC lebih tinggi dari skrotum merusak sel-sel germinal

testis  testis mengecil:

c. Mudah torsio

d. Rentan mengalami degenerasi maligna

 Klinis:

e. Keluhan infertilitas pada orang dewasa

f. Skrotum hipoplasia, palpasi tidak teraba testis

 Diagnosis:

1. Cryptoorchidism tidak dapat dimanipulasi dgn posisi skrotum  bila dapat

dimanipulasi manual: Testis Retraktil

Reflek m.cremaster yang terlalu kuat (kriptorkismus fisiologis)

2. Testis tidak ada (anorkismus bilateral)  uji kadar ↑testosteron dgn injeksi

βHCG 2000U hari slama 4 hari


F. Epididymal cyst

 Berhubungan dengan pemakaian diethylstilbesterol selama masa kehamilan.

Umumnya ditemukan pada palpasi daerah caput epididimis

 Asimptomatik

 Epididimal cyst >2 cm  spermatocele

G. Spermatocele

 Kista epididimis yang berukuran 2-5 cm

 Merupakan retention cyst dari epididymis

a. Transiluminasi (+)

 Letak selalu di superior testis, pada palpasi terpisah dari testis  Hidrocele

 Asimptomatik
H. Hydrocele

Akumulasi cairan diantara tunika vaginalis parietal dan visceral  Tidak

seimbangnya sekresi dan reasorbsi cairan tunica vaginalis oleh sistem limfatik sekitarnya,

Jenis hidrocele menurut letak kantong hidrokel thd testis:

a. H. Testis

i. kantong hidrokel seolah mengeliling testis shg testis tidak dapat diraba

ii. Ukuran kantong tidak berubah sepanjang hari

b. H. Funikulus

i. Kantong hidrokel berada di funikulus (sebelah kranial testis); pada

perabaan teraba testis ada diluar kantong hidrokel

ii. Ukuran tetap

c. H. Komunikans

i. Ada hubungan prosessus vaginalis dengan rongga peritoneum; dapat terisi

cairan peritoneum

ii. Besar dapat berubah-ubah, terutama saat anak menangis

iii. Palpasi: kantong hidrokel terpisah dari testis , dapat dimasukkan ke rongga

abdomen
 Beberapa perbedaan temuan klinis hidrokel dan massa skrotum lainnya:

 Batas atas benjolan pada hidrokel jelas

 Pada hernia jenis non komunikans (testicular), testis tidak teraba

 Tes Transiluminasi didapatkan cairan jernih

I. Testicular cancer

 Merupakan 20% dari kanker yang didiagnosis pada pria usia 15 – 35 tahun 

tumor solid paling umum,Terbanyak : germ cell tumors (95%)

 Klinis :

a. Massa yang tidak nyeri, kecuali pada germ cell tumors yang tumbuh dengan cepat

b. Pembesaran dan pembengkakan testis  keras, tidak nyeri, transiluminasi (-)

kecuali bila disertai hidrokel reaktif

c. Ginekomastia
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai