Anda di halaman 1dari 24

Audit Energi Okt 17

Laporan Dan Rekomendasi

Dilaksanakan oleh PT Karya Satria Putra


TUJUAN AUDIT ENERGI


Implementasi Kebijakan Konservasi Energi

Mengetahui Rating Efisiensi Penggunaan Energi

Mengetahui Permasalahan Inefisiensi Energi

Melakukan Evaluasi Penanganan Inefisiensi Energi

Rekomendasi Prioritas Penanganan Inefisiensi Energi

1
OBJEK AUDIT ENERGI


Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang berlokasi di
Sahid Sudirman Center, Jl. Jend. Sudirman No 86,
Jakarta 10250

Luas Area yang digunakan adalah 7.816,6 M2

Total Daya Listrik yang tersedia adalah 1.586,26 kVA,
terdiri dari 22 kWh meter, dengan kapasitas 41,42 kVA
(1 kWh meter), 65,74 kVA (11 kWh meter) dan 82,17
kVA (10 kWh meter). Data kVA yang tercantum pada billing bulanan.
Untuk 82,17 kVA terdiri dari 2 kompressor A/C. 65,74 kVA 1 kompressor dan 41,42
kVA tanpa kompressor A/C


Energi listrik dari setiap kWh meter digunakan untuk 1
hingga 2 kompresor A/C Daikin type, RXYQ12PY1 @
25 Amp ~ 16,5 kVA, Daikin recommended fuse size) dan 10 Amp
~ 6,5 kVA untuk kebutuhan lainnya.

Tarif listrik yang digunakan adalah tarif PLN ditambah
biaya retribusi 3%, biaya administrasi 2% dan PPN
10%.

2
METODE AUDIT ENERGI -1

Siklus Audit Energi


Audit Energi pada objek ini
baru pertama kali dilakukan.
Monitoring menggunakan
data tagihan listrik bulan
Mei~Juni, Juni~Juli,
Juli~Agustus 2017.

Untuk studi kelayakan
rekomendasi biaya rendah
termasuk pada ruang lingkup
Audit

3
METODE AUDIT ENERGI -2

START IKE Sudah Efisien


Ya
Selesai
Tahapan
Audit Energi

Melakukan ●
Menggunakan standar
Review Penggunaan IKE Indonesia
Alokasi Penggunaan Energi
Energi Listrik
hasil Monitoring ●
Luas lantai
Rekomendasi Perbaikan
Efisiensi Energi
berdasarkan data
yang dicantumkan
Status pada memo
Indikasi dan Evaluasi
IKE
Penyebab Inefisiensi
permohonan
(intensitas persetujuan
konsumsi listrik)
pembayaran listrik

4
Monitoring Penggunaan Energi Listrik - 1

No Periode kWh IKE *)

1 Mei ~ Jun 98.289,59 12,57

2 Jun ~ Jul 123.638,11 15,82

3 Jul ~ Aug 116.996,70 14,97

*)
IKE Intensitas Konsumsi Energi
kWH / Luas Ruang per bulan (atau tahun)
Luas Ruang – Kantor JTB pada Sudirman Center 7.816,6 M2

5
Monitoring Penggunaan Energi Listrik 2

IKE J Trust Bank, masuk dalam


kondisi “ Agak Boros”. J Trust Bank
perlu menurunkan konsumsi daya +/-
20% untuk mencapai kriteria IKE –
Efisien. Rata-rata biaya listrik
perbulan adalah Rp. 200 juta. Biaya
listrik yang menjadi sasaran adalah
Rp. 160 juta / bulan atau turun +/-
Rp. 40 juta dari biaya saat ini.

Audit Energi dilanjutkan dengan Analisa


Alokasi Penggunaan Energi - ref hal 4

6
Alokasi Penggunaan Energi - 1

Ilustrasi Distribusi Energi Listrik dan Analisa Daya Listrik Terpasang dan Yang Digunakan

Jenis Batas Daya


Daya Terpasang Listrik Yang
No (berdasarkan kapasitas Batas Daya Listrik Yang Digunakan Tidak
MCB pada kWh meter) Digunakan
Air kVA MCB A/C – Kapasitas Total
Condition Circuit Panel Distribusi
er (A/C) Breaker
kWh (A) (B) (C) (D = A+B) (A-D)
meter
1 41,42 65 A 10 A 10 A 45 A

2 65,74 100 A 25 A 10 A 35 A 65 A
Distribution
Panel for Non 3 82,17 125 A 2 x 25 A 10 A 60 A 65 A
A/C Application
Rumus untuk menentukan besar arus
I = kVA x 1.000 / 1,73 / VLL
I = arus (amper, A)
KVA = daya terpasang
VLL = tegangan antar phasa (380 VAC)

7
Alokasi Penggunaan Energi - 2

Batasan Daya untuk A/C per


Kompressor

Sumber

Daikin Service Manual VRV III


Design, Installation and Testing Instruction
R-410 A Heat Pump 50/60 Hz
Halaman 287

8
Indikasi Penyebab Inefisiensi

Alokasi Daya Listrik Maksimum

60 Fokus Inefisiensi Daya Listrik


50

Penggunaan A/C merupakan
40 yang mendominasi (80% rata-
Amper

Beban Listrik Lain


rata)
30 A/C ●
Penggunaan beban listrik
lainnya, pada saat Audit
20
dilakukan umumnya tidak
10
mencapai 5 Amp (total)

0
1 2
1 Kompressor A/C 2 Kompressor A/C

9
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 1


A/C Daikin yang digunakan, telah menggunakan teknologi VRV (Variable Regulated
Valve) dan motor inverter. A/C ini tergolong baru karena baru dipakai kurang dari 2
tahun. (kondisi A/C ok)

Suhu atau temperatur ruang di set pada 250 C, sesuai peraturan Gubernur DKI no
38 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau. (seting suhu ok)

Selubung gedung (building elvelope), cukup baik. Pada saat Audit, pengukuran
suhu dalam ruang di hari libur (A/C dimatikan) pada siang hari 30~31 0C dan suhu
diluar 32~33 0C. (selubung gedung ok)

Permasalahan – 1 < Relokasi Thermostat >



Pada saat audit dijumpai banyak spot kerja, dimana karyawan mengeluh
kedinginan atau kepanasan.

Team Audit, memasang beberapa pengukur suhu yang diletakkan di dekat jendela
(bagian yang dikeluhkan lebih panas) dan juga di atas meja kerja team audit.

Hasilnya team audit mendapatkan perbedaan suhu yang cukup tinggi, misalnya di
bagian Internal Audit J Trust Bank, hingga mencapai 41 0C. Di atas meja team Audit
Energi suhu cukup dingin yaitu 22 0C. Meskipun suhu pada seluruh thermostat
diseting pada 25 0C.

10
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 2


Atas temuan problem pada slide sebelum ini, Team Audit meminta pihak J Trust Bank
untuk melakukan kajian sederhana untuk memindahkan thermostat, khususnya di
bagian GSD dan Internal Audit.

Pemindahan thermostat tersebut mengacu pada petunjuk umum penempatan
thermostat seperti pada alamat web ini,
http://www.theontimeexperts.com/is-your-thermostat-placement-all-wrong/, atau
https://alloutacandheating.com/2016/06/28/guidelines-for-optimal-thermostat-placement-
in-your-katy-home/ atau website lain yang sejenis.

Pada nara sumber tersebut, tidak ada penjelasan penempatan thermostat secara pasti,
namun diberikan penjelasan yang cukup rinci untuk penempatan thermostat pada
tempat yang tidak tepat, seperti spot yang terkena cahaya matahari secara langsung,
gang atau hallway yang ramai, di dekat pintu, pada dapur, kamar mandi dll atau jauh
dari pusat kegiatan. Team Audit Energi menetapkan ketinggian penempatan thermostat
adalah 150 cm dari permukaan lantai.

Hasil Kajian

Perbedaan suhu tidak lagi terjadi. Suhu pada thermostat sama dengan suhu pada
temperature yang ditempatkan di atas meja kerja di ruang GSD maupun Internal Audit.

11
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 3


Dengan suhu yang sesuai tersebut, karyawan merasa nyaman tidak lagi merasa
kepanasan maupun kedinginan.

Perbedaan suhu yang disesuaikan di atas 3 0C, membawa dampak yang besar
terhadap konsumsi daya listrik untuk A/C, mengingat luas ruang yang digunakan oleh J
Trust Bank cukup luas. Yaitu 7816,6 m2.

Pada saat Audit juga dilakukan analisa biaya pemindahan thermostat tersebut. Material
yang dibutuhkan adalah kabel 2 mm 2 core, dengan panjang 10~20 m. Peralatan lain
adalah obeng, tang potong, cutter, isolasi dan tangga. Karyawan teknisi bagian GSD,
dapat melakukan hal ini. Dengan biaya sekitar puluhan hingga ratusan ribu ini,
diharapkan penggunaan listrik dapat turun di atas 15% dibandingkan sebelumnya.

Permasalahan – 2 < A/C Portable Untuk Ruang Server Kecil >


Pada saat audit energi dilakukan, di dapatkan beberapa ruang server untuk pelayanan
yang terpisah dari ruang server utama. Luas ruang server ini yaitu 1,5 x 2,5 m2.

Untuk menjaga suhu server komputer yang beroperasi non stop 24 jam, J Trust Bank,
menggunakan sistem A/C central yang sama.

12
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 4


Atas hal tersebut, team Audit Energi melakukan analisa dengan menggunakan data
konsumsi listrik yang diberikan oleh pihak pengelola gedung.

Di ruang divisi GSD, dimana team Audit Energi bekerja, terdapat ruang server.
Penggunaan listrik pada divisi ini termasuk sebuah ruang server pada sebesar 2.864,6
kWh.

Khusus pada hari Sabtu dan Minggu (tidak termasuk libur hari besar bulan tersebut)
penggunaan listriknya tercatat, 949,1 kWh. Atau sebesar 33% dari total penggunaan
listrik bulan tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan A/C berkapasitas kecil sebesar
½ pk (+/- 350 watt). Dengan A/C kecil ini, konsumsi daya listrik pada
hari libur dan malam hari dapat diminimumkan.

Sebagai ilustrasi jumlah hari Sabtu dan Minggu pada bulan Agustus
‘17 adalah 8 hari. Penggunaan energi dengan A/C ½ pk adalah 350
x 24 x 8 / 1000 = 67,2 kWh atau 7% dibandingkan dengan
penggunaan A/C central yang sebesar 949,1 kWh

Dengan harga tarif TDL listrik yang berlaku sebesar Rp
1.467,28/kWh, maka terdapat penurunan biaya menjadi Rp. 98.601
dari Rp. 1.392.595, untuk pemakaian listrik Sabtu & Minggu di ruang
GSD pada bulan Agustus tersebut.

13
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 5


Berdasarkan hasil diskusi, di gedung Sudirman Sahid Center ini tidak dimungkinkan
untuk memasang A/C terpisah jenis “split” karena outdoor unitnya tidak diperkenankan
untuk dipasang pada teras AHU (air handling unit).

Dengan kondisi ini team Audit Energi, melakukan evaluasi untuk menggunakan portable
A/C. Evaluasi yang dilakukan adalah terhadap pembuangan udara panas.

Udara panas yang dihembuskan pada ruang di atas
plafond memiliki volume cukup besar yang lebih dari
cukup untuk menyerap panas yang dihembuskan oleh
pendingin-pendingin portable tersebut.

A/C portable yang diletakkan di ruang server yang
terkunci tersebut haruslah memiliki wireless remote
control, sehingga untuk mematikan dan menghidupkan
tidak perlu petugas khusus dari divisi IT.

Tangki air (condensate tank) haruslah cukup besar dan
mampu menampung air untuk operasi minimal selama
3 hari non stop.

Pada saat Audit Energi berlangsung, implementasi
kajian ini belum dilakukan

14
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 6

Permasalahan – 3a < Negosiasi Penurunan Daya Listrik >


Pada saat Audit Energi berlangsung, invoice atas beberapa kWh seperti pada zona
SSC FL GFD (cabang non kompressor), SSC FL 35A (ruang auditorium) penggunaan
listriknya sangat rendah jika dibandingkan dengan kapasitas terpasang.

Akibat dari hal ini untuk beberapa invoice kWh meter atas ruang yang digunakan J Trust
Bank, terkena biaya minimum.

Rumusan PLN atas biaya minimum adalah sebagai berikut ,

Maka jumlah biaya listrik


Jika yang harus dibayar adalah

Kwh yang digunakan selama 1 bulan


< 40 jam 40 x kVA terpasang x tarif listrik = Rp yang dibayar
KVA terpasang

Note – tarif listrik yang berlaku saat ini lihat hal 16

15
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 6

Permasalahan – 3b < Negosiasi Penurunan Daya Listrik >

Tarif Listrik Yang Berlaku

Golongan B2/TR

Tarif Listrik = Rp. 1.467,28 / kWh

Persyaratan Perhitungan Beban Minimum

16
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 7

Permasalahan – 3c < Negosiasi Penurunan Daya Listrik >

Agar tidak terkena beban minimum dan biaya listrik dibayar sesuai dipakai
maka batas daya perlu disesuaikan seperti berikut

Jenis Batas Daya pada


Daya Terpasang kWh meter yang
No (berdasarkan kapasitas MCB pada Batas Daya Listrik Yang Digunakan Direkomendasikan
kWh meter)

kVA MCB A/C – Circuit Kapasitas Panel Total


Breaker Distribusi
(ref hal 8 )
(A) (B) (C) (D = A+B) (D x 1,5)
1 41,42 65 A 10 A 10 A 15 A

2 65,74 100 A 25 A 10 A 35 A 50 A

3 82,17 125 A 2 x 25 A 10 A 60 A 90 A

Note : Team Audit Energi, bersedia untuk memberikan masukan teknis saat negosiasi dengan pengelola gedung

17
8
Analisa Penyebab Inefisiensi - 8

Hal-hal lain yang perlu dilakukan untuk adalah sebagai berikut



Berkaitan dengan A/C
- Pemindahan Jalusi Air Suction ke dekat mesin in door unit, untuk memperlancar penghisapan udara
- Memasang Jalusi untuk udara segar pada suction dan diffuser, agar kualitas udara lebih baik.

Berkaitan dengan Daya Listrik
- Jika pemindahan thermostat, pemasangan portable A/C, penurunan pembatas daya telah dilakukan
J Trust Bank, perlu melakukan mengatur ulang penyeimbangan pembebanan setiap fasa pada setiap kWh meter

18
8
Rekomendasi 1

Seperti yang telah disampaikan pada slide-slide sebelumnya, untuk meningkatkan efisiensi IKE
20% dan menurunkan biaya penggunaan listrik, J Trust Bank disarankan untuk melakukan
perbaikan yang bersifat tanpa biaya hingga berbiaya rendah, sebagai berikut


Melakukan pemindahan thermostat pada lokasi yang tepat

Melakukan pemindahan jalusi suction ke dekat indoor unit

Memasang jalusi suction dan difuser tepat di bawah ventilasi udara segar sistem A/C

Memasang A/C portable pada ruang-ruang server kecil sebagai pengganti
penggunaan A/C central pada malam hari atau hari libur

Menurunkan daya listrik agar tidak terkena biaya minimum

Mengatur kembali keseimbangan beban setiap fasa pada setiap kWh.

19
8
Rekomendasi 2

Selain melakukan perbaikan seperti pada halaman 19, dan terus mempertahankan tetap
pada kategori IKE efisien di seluruh organisasi J Trust Bank disarankan untuk


Mendapatkan referensi terbaru mengenai standar efisiensi energi yang berlaku,
antara lain seperti pada alamat website sebagai berikut
- https://greenbuilding.jakarta.go.id/
- https://www.unido.org/fileadmin/media/documents/pdf/EEU_Training_Package/Module18.pdf
- http://www.asiaeec-col.eccj.or.jp/databook/2013/index.html (Japan Energy Conservation Handbook)


Melakukan Audit Energi untuk kantor-kantor cabang J Trust Bank yang lain

Mendiskusikan dengan Auditor Energi untuk mendapat masukan efisiensi (investasi
dan operasi) jika akan melakukan renovasi pada bangunan kantor.

20
8
Kesimpulan

Berdasarkan kategori IKE, saat ini kantor pusat J Trust Bank masuk pada status “Agak Boros”. J Trust Bank
perlu menurunkan penggunaan listriknya +/- 20% untuk mendapatkan kategori “efisien”.

Dengan dominasi penggunaan A/C mencapai 80% dari total konsumsi listrik, beberapa perbaikan berbiaya
rendah pada penggunaan A/C disarankan untuk dilakukan. Selain hal tersebut agar penghematan yang
telah dilakukan juga berpengaruh pada penurunan biaya, pihak J Trust Bank akan memohon pada
pengelola gedung untuk menurunkan batas daya agar tidak terkena biaya minimum.

Diharapkan perbaikan dan penurunan daya tersebut berdampak pada penurunan biaya listrik sebesar +/-
Rp. 40 juta / bulan dari kisaran Rp. 200 juta / bulan saat ini. Biaya untuk perbaikan ini diharapkan tidak lebih
dari Rp. 80 juta sudah termasuk biaya A/C portable.

Perbaikan lain seperti penggantian lampu menjadi seluruhnya LED belumlah menjadi prioritas karena tidak
memiliki dampak signifikan terhadap penurunan konsumsi maupun biaya listrik.

Agar pengunaan listrik dimasa mendatang selalu dalam kategori efisien, J Trust Bank disarankan
memasukkan standarisasi IKE pada pengelolaan gedung kantornya. Penggunaan listrik pada kantor-kantor
cabang juga perlu dilakukan audit untuk memastikan bahwa pada tahun mendatang seluruh kantor J Trust
Bank masuk berkategori IKE – Efisien.

21
8
Penutup

Audit Energi dengan objek kantor J Trust Bank yang terletak di Gedung Sahid Sudirman Center,
dilakukan pada periode minggu ke III bulan Oktober 2017 selama 10 hari. Audit Energi ini dilakukan oleh
sebuah team dari PT Karya Satria Putra yang terdiri dari 4 orang. Pelaksanaan Audit Energi
menggunakan standar siklus dan pelaksanaan Audit Energi yang umum.

Selama pelaksanaan Audit seluruh pihak J Trust Bank maupun pihak pengelola gedung yang terkait
bekerjasama dengan sangat baik. Seluruh data maupun akses yang diperlukan diberikan bagi team
Audit Energi dengan cepat dan akurat.

Secara keseluruhan kami atas nama manajemen PT Karya Satria Putra sangat menghargai atas
implementasi komitmen J Trust Bank dalam hal konservasi energi baik untuk penghematan energi dan
biaya energi.

Permohonan untuk terus bekerjasama dalam bidang konservasi energi oleh J Trust Bank, merupakan
penghargaan yang luar biasa bagi kami. Kami akan mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan untuk
hal ini.

Semoga dimasa mendatang J Trust Bank dapat memperbaiki dan mempertahankan status IKE yang
efisien dan kami akan terus mendukung hal ini.

Erlangga Satyawan
Ketua Team Audit Energi, PT Karya Satria Putra

22
8
- High & Medium Power Network -
- Renewable Energy -
- Energy Conservation -

Jl. Sakuntala 15 / Banda Aceh 45, Pekanbaru Riau

Anda mungkin juga menyukai