Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kabupaten Merauke adalah kabupaten yang terletak di ujung timur

Indonesia dengan jumlah penduduk per tanggal 31 Desember 2017,

menurut pendataan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

berjumlah 278.200  Jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut, penduduk laki-

laki mencapai 146.566 Jiwa dan perempuan mencapai 131.634 Jiwa.

(sumber:https://portal.Merauke.go.id/news/6/penduduk-Merauke.html) .

Sama seperti semua wilayah NKRI Kabupaten Merauke merupakan

daerah yang berlandaskan dan menjalankan hukum yang ada di Republik

ini, semua aturan telah jelas diatur oleh pemerintah, tidak terkecuali masal

ah dokumen kependudukan bagi setiap penduduk.

Dokumen kependudukan sangatlah penting keberadaannya sebag

ai pedoman untuk mendapat pelayanan publik yang prima tanpa adanya p

embedaan strata sosial, hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 27 ayat (1)

yang bunyinya, “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan

itu dengan tidak ada kecualinya”.

1
2

(1) Pemerintah berkewajiban untuk memberikan perlindungan dan

pengakuan kepada penentuan status pribadi dan status hukum t

erhadap penduduknya.

Pada pelaksanaan dan pencapaian tujuan hak dan kewajiban

penduduk dalam pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten

Merauke sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Daerah Nomor 4

tahun 2008, pasal 2 bahwa “Setiap penduduk mempunyai hak untuk

memperoleh: Dokumen kependudukan; Pelayanan yang sama dalam

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil; Perlindungan atas data

pribadi; Kepastian hukum atas kepemilikan dokumen, informasi mengenai

data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil atas dirinya

dan/atau keluarganya”. Memenuhi tuntutan setiap penduduk untuk

mendapat hak kependudukan dan pencatatan sipil bukanlah hal mudah,

masalah-masalah yang terjadi ditengah-tengah masyarakat sangat

beragam misalnya kartu keluarga, kartu tanda penduduk, akta

perkawinan, akta kelahiran dan akta kematian. Disisi lain pemerintah

pusat selalu menginginkan data kependudukan yang mutakhir, benar dan

akurat. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke telah

berupaya dalam menerapkan kebijakan pemerintah daerah dan juga

pemerintah pusat, dalam memperbaiki dan meningkatkan proses

pelayanan publik adalah tugas pokok dan fungsi yang diemban. Secara

kelembagaan perlu meningkatkan struktur birokrasi, sistem dan prosedur,

sumber daya, kepemimpinan maupun hubungan dengan masyarakat,


3

guna mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Kehidupan

masyarakat yang semakin kompleks menuntut adanya suatu pelayanan

yang semakin berkualitas, dalam hal ini pemerintah sebagai penyedia

harus lebih intensif dalam memperhatikan pelayanan tersebut karena

diberbagai kesempatan pemerintah senantiasa menjanjikan pelayanan

yang memuaskan kepada masyarakat.

Penataan administrasi kependudukan dapat mencapai hasil yang

sesuai dengan harapan jika telah didukung optimal dengan pelayanan dari

aparat pemerintah dan partisipasi masyarakat, sebab tanpa adanya

partisipasi masyarakat maka sasaran program penertiban akta kematian

tidak bisa berjalan dengan lancar.

Permasalahan yang timbul terkait dengan pencatatan kematian di

wilayah Republik Indonesia, antara lain :

a. Kesadaran masyarakat masih sangat rendah untuk melaporkan

peristiwa ini kepada Instansi Pelaksana, pada umumnya sudah

cukup puas dengan memiliki Surat Keterangan Kematian yang

dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah saja;

b. Manfaat adanya Akta Kematian belum dirasakan langsung,

terutama bagi kalangan menengah ke bawah dan masyarakat

yang hidup di daerah terpencil.


4

Akta Kematian adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh pej

abat pencatatan sipil yang menjadi bukti autentik mengenai peristiwa ke

matian dan kedudukan hukum seseorang yang terdiri atas register akta da

n kutipan Akta Kematian.

Pencatatan Akta Kematian adalah proses kegiatan pencatatan Ke

matian oleh petugas pencatatan sipil dari menerima berkas permohona

n dan persyaratan dari Pemohon sampai dengan Kutipan Akta Kematian

diterima Pemohon.

Akta kematian memiliki manfaat dan arti penting bagi setiap warga

negara, salah satunya akta kematian dapat membuat pemerintah lebih

mudah dalam menetapkan kebijakan pembangunan sesuai usia harapan

hidup warga. Seperti yang tertuang Undang-Undang Nomor 24 Tahun

2013 bahwa setiap penduduk wajib melaporkan peristiwa kependudukan

dan peristiwa penting yang di alaminya kepada instansi pelaksana dengan

memenuhi persyaratan yang di perlukan dalam pendaftaran penduduk

dan pencatatan sipil.

Di Kabupaten Merauke masih kurangnya kesadaran dari

masyarakat yang tidak melaporkan ketika salah satu anggota keluarga

ada yang meninggal dunia ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil.

Seseorang yang telah meninggal dunia harus tetap mendapatkan jaminan

serta pelayanan seperti yang tercantum dalam undang-undang berlaku.


5

Minimnya tingkat kesadaran masyarakat untuk melaporkan anggota

keluarganya yang telah meninggal dunia ke dinas kependudukan dan

pencatatan sipil, perlu mendapat pengawasan ekstra karena dapat be

rpengaruh pada jumlah daftar pemilih tetap. Walaupun sosialisasi dan pen

ingkatan pelayanan penerbitan akta kematian serta peraturan dispensasi y

ang dibuat Presiden telah di resmikan dalam PERPRES Nomor 96 Tahun

2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pen

catatan sipil, agar dapat memudahkan penerbitan akta kematian tetapi ma

sih ada masyarakat yang belum menyadarinya. Ketika masyarakat di pers

yaratkan suatu dokumen administrasi kependudukan, misalnya Akta K

ematian barulah masyarakat mengajukan penerbitan akta kematian terseb

ut.

Dalam menghadapi masalah minimnya penerbitan akta kematian,

tentu saja harus adanya upaya oleh pemerintah dalam peningkatan akan

pentingnya kesadaran dari masyarakat dalam penerbitan akta kematian

untuk masyarakat Kabupaten Merauke serta perlu adanya dorongan dari

pemerintah untuk menimbulkan adanya kesadaran dari masyarakat dalam

berpartisipasi terhadap ketertiban pencatatan akta kematian. Terkait hal

tersebut dapat dilihat dari data pada tabel berikut:


6

Tabel 1.1
Jumlah dan Presentase Kepemilikan Akta Kematian
di Kabupaten Merauke Tahun 2018

Jumlah Penduduk Presentase


Keterangan
(Jiwa) (%)
1 2 3
Jumlah Penduduk yang
5.833 100
sudah meninggal
Jumlah Penduduk yang memiliki akta
1.299 22,26
kematian

Jumlah Penduduk yang belum memiliki


4.534 77,73
akta kematian
Sumber : Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke Tahun 2019

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 jumlah penduduk di Kabupaten

Merauke yaitu sebanyak 278.200 jiwa dari jumlah tersebut 5.833 telah

meninggal dunia dan perlu diberi Akta Kematian. Namun, baru 1.299

(22,26%) yang telah memiliki Akta Kematian, serta melaporkannya ke

Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke.

Berdasarkan uraian dan data mengenai penerbitan akta kematian,

maka adanya ketertarikan penulis dalam melakukan penelitian dengan jud

ul : “PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENERBITAN AKTA KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PE

NCATATAN SIPIL KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA”

1.2 Ruang Lingkup, Fokus, dan Lokasi Penelitian


7

1.2.1 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang Lingkup Penelitian merupakan suatu bentuk batasan bidang

bagi penulis dalam melakukan kegiatan Penelitian dan penulisan laporan

akhir, sehingga penulis bisa membuat kerangka berpikir guna

menejelaskan tentang bagian-bagian kegiatan yang di laksanakan dalam

kegiatan Penelitian itu sendiri. Dengan demikian batasan ataupun ruang li

ngkup Penelitian ini adalah Pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pe

ncatatan Sipil di Kabupaten Merauke untuk melakukan pencatatan akta k

ematian.

1.2.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dan sesuai deng

an latar belakang pendidikan yang penulis ambil yaitu Administrasi Kepen

dudukan dan Pencatatan Sipil maka penulis akan membatasi dan memper

sempit fokus Penelitian tentang penerbitan akta kematian di Kabupaten

Merauke Provinsi Papua. Fokus ini diambil karena masih terdapat

rendahnya tingkat kepemilikan akta kematian yaitu hanya 22,26% yang

telah tercatatkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Merauke dalam pencatatan akta kematian.

Adapun masalah dalam fokus Penelitian meliputi :

1) Bagaimana persepsi dan partisipasi masyarakat dalam penerbitan


akta kematian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Merauke ?
8

2) Apa yang menjadi faktor penghambat bagi masyarakat dalam


penerbitan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Merauke ?

3) Upaya-upaya apa saja yang dilakukan Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke dalam peningkatan
penerbitan akta kematian ?

1.2.3 Lokasi Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu

kurangnya persamaan persepsi dan partisipasi masyarakat dalam

penerbitan akta kematian maka penulis memutuskan untuk mengambil

lokasi penelitian magang riset terapan pemerintahan dilaksanakan pada D

inas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke Provinsi Pa

pua.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian


1.3.1 Maksud Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maksud penulis

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji tentang

persepsi dan partisipasi masyarakat dalam penerbitan akta kematian di Di

nas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke dan juga m

engetahui faktor penghambat penerbitan akta kematian di Dinas kependu

dukan dan pencatatan sipil Kabupaten Merauke.


9

1.3.2 Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan kegiatan Penelitian tersebut :

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap akta kematian


dan tingkat partisipasi dalam penerbitan akta kematian di Dinas Ke
pendudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam penerbitan akta


kematian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Merauke.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke dalam penyamaan persepsi
serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
penerbitan akta kematian.

1.4 Kegunaan

Dengan dilaksanakan Penelitian tersebut guna memberikan

pemikiran yang positif pada semua pihak, terutama:

a. Bagi praja, sebagai informasi dalam meningkatkan pengetahuan

terkait dengan akta kematian. Diharapkan penelitian ini dapat

menjadi salah satu acuan dalam penelitian selanjutnya.

b. Bagi Institut Pemerintahan Dalam Negeri, diharapkan dapat

memberikan sumbangan bagi ilmu pemerintahan di Institut

Pemerintahan Dalam Negeri, terkhusus pada Fakultas Manajemen

Pemerintahan, Program Studi Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil.
10

c. Bagi Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Merauke diharapkan dapat memberikan saran juga informasi yang

berguna terkait persepsi dan partisipasi masyarakat dalam

pencatatan akta kematian di Kabupaten Merauke.

Anda mungkin juga menyukai