FAK/JUR/PROG - Faculty/Study Program : Komunikasi dan Informatika/Informatika (Informatics)
NAMA-Name : FAHREZA RAYHAN YUDHISTIRA
NIM-Student : L200200001
Ruang,
Kode Mata Kuliah No. Kursi Hari Tanggal Jam Pengampu Paraf Personal
No.
Code Course Room, Day Date Session Lecturer Signature Code
Chair
1. TIF30233 Sistem Operasi / Operating Systems HOME,4 Senin 17/01/2022 2 Dedi Gunawan
2. TIF30433 Metode Numerik / Numerical Methods HOME,4 Selasa 18/01/2022 1 Aris Rakhmadi
3. TIF50433 Probabilitas dan Statistik / Probability and Statistics HOME,19 Rabu 19/01/2022 1 Helmi Imaduddin
Pemrograman Berorientasi Obyek / Object Oriented
4. TIF30533 HOME,6 Rabu 19/01/2022 4 Dimas Aryo Anggoro
Programming
5. TIF30733 Matematika Diskret / Discrete Mathematics HOME,7 Kamis 20/01/2022 3 Aris Rakhmadi
Devi Afriyantari
6. TIF30833 Komunikasi Data / Data Communication HOME,4 Jumat 21/01/2022 2
Puspa Putri
Praktikum Sistem Operasi / Operating Systems
7. TIF30331 HOME,1 Sabtu 22/01/2022 1 Aris Rakhmadi
Laboratory Work
8. UMS30112 Islam dan IPTEK Home,20 Senin 24/01/2022 2 Ahmad Nurrohim
Praktikum Pemrograman Beorientasi Obyek / Object
9. TIF30631 HOME,3 Selasa 25/01/2022 3 Diah Priyawati
Oriented Pr
10. UMS70112 Pancasila / Pancasila HOME,90 Jumat 28/01/2022 2 Haryono Yuwono
Surakarta, 12 Januari 2022.
Catatan - Note:
- NOMOR UJIAN sesuai nomor presensi, TEMPAT DUDUK menyesuaikan NOMOR KURSI
(The EXAM NUMBER follows the number shown in the list of Exam Participants, the SEAT follows the CHAIR
NUMBER)
- Jika ada mata kuliah yang dicoret atau jika pada kolom selain kolom MATA KULIAH ada tanda X, berarti presensi
kehadiran Anda kurang dari 75% dan tidak diizinkan mengikuti Ujian Akhir pada mata kuliah tersebut
(If there is a Course blocked or if there is a sign X in the Columns outside Column Course, means that your
Keterangan Jam (session)
lecture attendance is less than 75%, and you are not allowed to have final exam for the corresponding Course)
- Pembayaran SPP Cicilan I/III menjadi syarat pengambilan KRS, pembayaran SPP Cicilan II/IV menjadi syarat bisa Jam 1 = 08:00-09:30 WIB
mengikuti Ujian Akhir Semester Jam 2 = 10:00-11:30 WIB
(Payment I/III of Tuition Fee becomes requirement for taking KRS, Payment II/IV of Tuition Fee becomes Jam 3 = 12:30-14:00 WIB
requirement for having final exam) Jam 4 = 14:15-15:45 WIB
- Jika ada perbedaan data antara Kartu Ujian dengan Presensi Ujian, yang dianggap benar adalah Presensi Ujian
(If different data appear in the Exam Card and List of Exam Participants, the valid one is as shown in the List of Hari Jumat
Exam Participants)
Jam 1 = 08:00-09:30 WIB
- Khusus mata kuliah Bahasa Inggris/TOEP, peserta membawa peralatan tes sendiri (pensil 2B, rautan, dan
Jam 2 = 10:00-11:30 WIB
penghapus)
Jam 3 = 13:00-14:30 WIB
(For English/TOEP subject, test takers are required to bring pencil 2B, sharpener, and rubber)
Jam 4 = 14:45-16:15 WIB
-
Khusus mata kuliah Bahasa Inggris/TOEP, peserta harap hadir 15 menit sebelum jam mulai
(For English/TOEP subject, test takers are required to present 15 minutes before test start)
Remidi TOEP
BIMPI
https://star.ums.ac.id/sia/mahasiswa/L200200001 1/1
PRAKTIKUM SISTEM OPERASI
Disusun oleh:
L200200001
TAHUN 2021/2022
1. Bukalah program OSSim, selanjutnya pilih menu processes → process scheduling. Kemudian
pilihlah setting dan pilih algoritma First Come First Serve. Selanjutnya input proses sesuai
dengan tabel berikut ini
a. Simulasikan dan hitunglah waiting time rata-ratanya dan turnaround time rata-ratanya!
P4 P3 P1 P5 P2
0 3 11 17 21 23
Waiting time rata-rata : mulai eksekusi – arrival time :
P4 = 0 – 0 = 0
P3 = 3 – 1 = 2
P1 = 11 - 2 = 9
P5 = 17 - 4 = 13
P2 = 21 – 5 = 16
Waiting time rata rata = (0+2+9+13+16) / 5 = 8
Turnaround time rata-rata : mulai eksekusi – waktu tiba :
P4 = 3 – 0 = 3
P3 = 11 – 1 = 10
P1 = 17 - 2 = 15
P5 = 21 - 4 = 17
P2 = 23 – 5 = 18
Waiting time rata rata = (3+10+15+17+18) / 5 = 12.6
Kekurangan :
2. Dalam kasus Shortest Job First scheduling algorithm, proses dengan waktu eksekusi terkecil akan
dieksekusi terlebih dahulu. Shortest Job First (SJF) mengurangi rerata waktu tunggu secara
signifikan.
a. Simulasikan tabel berikut ini dengan Non-preemptive SJF algoritms
b. Kemudian simulasikan tabel berikut ini dengan preemptive SJF algorithm
c. Sebutkan karakteristik dari SJF scheduling!
- setiap proses yang ada di antrian ready akan dieksekusi berdasarkan burst time terkecil.
- Average waiting time pendek.
d. Apa kelebihan dan kekurangan dari SJF scheduling!
Kelebihan :
- paling optimal, karena algoritma ini memberikan minimum waiting time untuk
kumpulan proses yang mengantri.
Kekurangan :
- Susah ketika memprediksi burst time proses yang akan dieksekusi selanjutnya.
- tidak bisa digunakan untuk penjadwalan CPU short term.
- Proses yang mempunyai burst time yang besar akan memiliki waiting time yang besar
pula karena yang dieksekusi terlebih dahulu adalah proses dengan burst time yang lebih
kecil.
3. Terdapat lima proses yang mempunyai prioritas, burst time dan arrival time yang berbeda.
a. Simulasikan tabel tersebut dengan priority scheduling, dan kemudian buatlah Analisa dan
hitung rerata waktu tunggunya!
Algoritma penjadwalan diatas bekerja dengan cara mendahulukan proses yang memiliki
prioritas tertinggi kemudian memproses yang memiliki prioritas dibawahnya. Setiap proses
memiliki prioritasnya masing masing. Proses tersebut mungkin bisa menghasilkan average
waiting time yang pendek jika pemprioritasannya sesuai. Prioritas prosesnya dapat dinilai
dari time limit, memory requirement, akses file, perbandingan burst M/K dan CPU burst,
dan tingkat kepentingan proses.
P2 P1 P3 P4 P5
0 3 7 14 18 20
Waiting time rata-rata : mulai eksekusi – arrival time :
P2 = 0 – 0 = 0
P1 = 3 – 0 = 3
P3 = 7 - 6 = 1
P4 = 14 - 11 = 3
P5 = 18 – 12 = 6
Waiting time rata rata = (0+3+1+3+6) / 5 = 2.6
b. Apa kelebihan dan kekurangan dari priority scheduling?
Kelebihan :
- Kita dapat mendahulukan proses yang memiliki prioritas tertinggi.
- Average waiting time dapat menjadi pendek jika prioritasnya sesuai.
Kekurangan :
- Dapat terjadinya indefinite blocking (starvation) yaitu suatu proses dengan prioritas
yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika terdapat proses lain yang
memiliki prioritas lebih tinggi darinya.