Anda di halaman 1dari 20

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH

KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH

MAKALAH SEMINAR AKADEMIK

Disusun Kembali Oleh :

IKHSAN SYAHRUL MUBAROK

5009180075

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2021
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Peranan Sektor Pertanian Dalam pembangunan


Wilayah Kabupaten Birueun Provinsi Aceh.

NAMA PENELITI : Mimi Hayati, Elfiana, Martina.

JURNAL : Jurnal S. Pertanian 1 (3) : 213 - 222 (2017)

Sebagai Salahsatu Syarat Menempuh Mata Kuliah Seminar Akademik Pada


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Galuh Ciamis

Maka Judul Penelitian Diatas Disusun kembali oleh :

NAMA : IKHSAN SYAHRUL MUBAROK.


NIM : 5009180075.

Ciamis, Oktober 2021

Menyetujui Dan mengesahkan

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi


Seminar Akademik Agribisnis

Dr. Agus Yuniawan Isyanto, drh., M.P Benidzar M Andrie, S.P., M.P

i
ABSTRAK

Penelitian dilakukan di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian ini dimulai


pada bulan Agustus sampai November 2016. Tujuan penelitian untuk untuk
mengetahui peranan sektor pertanian dalam pembangunan wilayah Kabupaten
Bireuen. Metode yang di gunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini
adalah metode deskripif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
Pertumbuhan ekonomi pertanian Kabupaten Bireuen dapat dilihat dari nilai PDRB
atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi pertanian di Kabupaten Bireuen
pada tahun 2014 sebesar 2.15 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi pada tahun
2015 meningkat menjadi 3.72 persen. Stuktur perekonomian Kabupaten Bireuen
pada tahun 2015 di dominasi oleh sektor pertanian, yaitu mencapai 43.84 persen.
Sektor pertanian sangat berperan dalam pembangunan wilayah Kabupaten
Bireuen, dengan meningkatnya hasil pertaian di Kabupaten Bireuen maka
pendapatan petani dan masyarakat di Kabupaten Bireuen pun semakin meningka.
Peran sektor pertanian juga dilihat dari banyaknya penyerapan tenaga kerja yang
dapat mengurangi penganguran di Kabupaten Bireuen. Bidang yang paling
mendominasikan pada pertanian adalah bidang tanaman pangan dan hortikultura.
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Bireuen setiap tahunnya
selalu meningkat, karena dengan meningkatnya persentase tanaman pangan dan
hortikultura dan perikanan.

Kata kunci : Peranan, Sektor Pertanian, Pembangunan Wilayah

ii
ABSTRACT

The research was conducted in Bireuen Regency, Aceh Province. This research
was started from August to November 2016. The purpose of this study was to
determine the role of the agricultural sector in the development of the Bireuen
Regency area. The method used in analyzing the data in this study is a qualitative
descriptive method. Based on the results of the study, it is known that the
agricultural economic growth of Bireuen Regency can be seen from the value of
GRDP on the basis of constant prices. Agricultural economic growth in Bireuen
Regency in 2014 was 2.15 percent. However, economic growth in 2015 increased
to 3.72 percent. The economic structure of Bireuen Regency in 2015 was
dominated by the agricultural sector, which reached 43.84 percent. The
agricultural sector plays a very important role in the development of the Bireuen
Regency area, with the increase in agricultural yields in Bireuen Regency, the
income of farmers and communities in Bireuen Regency is also increasing. The
role of the agricultural sector is also seen from the large number of labor
absorption that can reduce unemployment in Bireuen Regency. The most
dominating fields in agriculture are food crops and horticulture. The contribution
of the agricultural sector to the GDP of Bireuen Regency every year always
increases, due to the increasing percentage of food crops and horticulture and
fisheries.

Keywords: Role, Agricultural Sector, Regional Development

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peulis dapat
menyelesaikan Makalah Seminar Akademik yang berjudul “PERANAN
SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH
KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH” dapat diselesaikan. Pada
kesempatan kali ini penulis menngucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kelapda :

1. Dr. Muhamad Nurdin Yusuf, S.E., MP. Selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Galuh.
2. Benidzar M Andrie, S.P., M.P Selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Galuh.
3. Dr. Agus Yuniawan Isyanto, drh., M.P Selaku Dosen Pembimbing yang
telah bersedia memberikan bimbingan dan arahan sehingga Seminar
Akademik terselesaikan.
4. Staf Dosen dan Karyawan-karyawati Fakultas pertanian Universitas
Galuh.
5. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun
materi demi terselesaikannya penulisan ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan Usulan Penelitian ini.
Semua pihak yang telah membantu dalam penusunan Seminar Akademik
ini, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan-nya. Penulis berharap Seminar
Akademik ini dapat berkontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta
menambah Pustaka dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan
masukan dari para pembaca untuk perbaikan ketidak sempurnaan Seminar
Akademik ini sangat diharapkan.
Ciamis, Oktober 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i

ABSTRACT .............................................................................................ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................... vi

BAB I ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1


2.1 Identifikasi Masalah ...................................................................... 2
3.1 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

BAB II ...................................................................................................... 4

2.1 Pengertian Sektor Pertanian ........................................................... 4


2.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 5
2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 5

BAB III..................................................................................................... 6

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 6


3.2 Metode Pengambilan Sampel ........................................................ 6
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 6
3.4 Teknik Penarikan Sampel .............................................................. 7
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 7

BAB IV ......................................................................................................

4.1 Perkembangan Sektor Pertanian .................................................... 8


4.2 Analisis Sektor pertanian ............................................................... 9

BAB V.................................................................................................... 12

5.1 Simpulan ..................................................................................... 12


5.2 Saran .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 13

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Persentase Produk Domestik .................................. 4

Tabel 2. Kontribusi sektor/sub sektor pertanian .................................... 8

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional di Indonesia mempunyai tujuan yaitu berusaha


mewujudkan kehidupan masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, diperlukan
suatu perencanaan pembangunan wilayah. Pembangunan adalah suatu proses
dinamis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada tingkat yang lebih baik.
Dalam prosesnya, pembangunan harus berpijak pada perencanaan strategis yang
matang. Dengan perencanaan dilakukan suatu perkiraan (forecasting) mengenai
potensi, prospek, hambatan dan resiko yang dihadapi. Perencanaan memberikan
kesempatan untuk memilih berbagai alternatif yang terbaik dan memilih
kombinasi yang terbaik.

Seiring dengan berlakunya UndangUndang Republik Indonesia No. 32


Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang RI No. 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah, maka di era
otonomi daerah ini suatu daerah dituntut untuk dapat menopang keberlanjutan
pembangunan di daerah yang bersangkutan. Hal tersebut mendorong pemerintah
daerah tingkat II untuk menetapkan kebijakan ekonominya dengan lebih
mengandalkan pada potensi yang dimiliki sesuai dengan kondisi daerah (BPS
Kabupaten Bireuen, 2014)

Pada dasarnya pembangunan adalah suatu proses perubahan yang


direncanakan dan merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan,
berkelanjutan dan bertahap menuju tingkat yang lebih baik. Keberhasilan
pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan daerah.
Sektor pertanian sebagai salah satu sektor ekonomi termasuk sektor yang sangat
potensial dalam memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi nasional, baik dari segi pendapatan maupun penyerapan
tenaga kerja. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia sudah tidak
perlu diragukan lagi. Di samping itu, usaha dalam sector pertanian akan selalu
berjalan selama manusia masih memerlukan makanan untuk mempertahankan

1
2

hidup dan manusia masih memerlukan hasil pertanian sebagai bahan baku dalam
industrinya.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana peranan sektor pertanian dalam pembangunan wilayah di


kabupaten Birueun Provinsi Aceh ?
2. Pembangunan apa saja yang melibatkan sector pertanian ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peranan sektor pertanian
dalam pembangunan wilayah Kabupaten Bireuen.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA

2.1 Pengertian Sektor Pertanian


Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian
biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop
cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun
cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim
dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe,
atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi
hutan. Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan
strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.(Wikipedia,
2010).
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti Negara yang
mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian
maupun sebagai penopang pembangunan.Sektor pertanian meliputi
subsektor tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor
perikanan, subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan. Pertanian
merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan
masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja
sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih jauh dari
harapan.Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian
adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan
pertanian dan hasilnya. Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan
sistem manual dalam pengolahan lahan pertanian. Pembangunan ekonomi
adalah salah satu tolak ukur untuk menunjukkan adanya pembangunan
ekonomi suatu daerah, dengan kata lain pertumbuhan ekonomi dapat
memperlihatkan adanya pembangunan ekonomi (Sukirno, Sadono; 2007).
Namun, pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi

3
4

pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, akan tetapi lebih
dari itu pembangunan mempunyai perspektif yang lebih luas. Dimensi
sosial yang sering diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi
justru mendapat tempat yang strategis dalam pembangunan.
Perjalanan pembangunan dalam sektor pertanian Indonesia hingga
saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat
dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan
nasional. Hal itu dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang tidak
mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan
bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun
yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan
pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan
sektor ini pada kehancuran.Meski demikian sektor ini merupakan sektor
yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar
penduduk kita tergantung padanya.
2.2 Hasil Penelitian
Nama Peneliti : Mimi Hayati, Elfiana, Martina.
Judul : Peranan Sektor Pertanian Dalam
pembangunan Wilayah Kabupaten Birueun
Provinsi Aceh.

Hasil Penelitian : Pertanian di Kabupaten Bireuen meningkat


pada tahun 2013, dimana tanaman pangan
dan hortikultura mengalami peningkatan
yang ukup segnifikan. Tanaman pangan
seperti tanaman padi juga mengalami
peningkatan pada tahun 2014 dan 2015, hal
ini disebabkan karena adanya perbaikan
saluran irigasi di dua Kecamatan, yaitu di
Kecamatan Peudada dan Kecamatan
Peusangan Siblahkrueng.
5

2.3 Kerangka Pemikiran


Pada dasarnya pembangunan adalah suatu proses perubahan yang
direncanakan dan merupakan rangkaian kegiatan yang
berkesinambungan, 214 berkelanjutan dan bertahap menuju tingkat yang
lebih baik. Keberhasilan pembangunan nasional merupakan cerminan
keberhasilan pembangunan daerah. Sektor pertanian sebagai salah satu
sektor ekonomi termasuk sektor yang sangat potensial dalam
memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi nasional, baik dari segi pendapatan maupun penyerapan tenaga
kerja. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia sudah
tidak perlu diragukan lagi. Di samping itu, usaha dalam sector pertanian
akan selalu berjalan selama manusia masih memerlukan makanan untuk
mempertahankan hidup dan manusia masih memerlukan hasil pertanian
sebagai bahan baku dalam industrinya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif adalah data yang berupa keterangan, penjelasan atau ungkapan.
Data kuantitatif data yang berupa angkaangka. Data kualitatif di gunakan
sebagai dasar untuk mengetahui klasifikasi, bentuk, fungsi dan makna
ungkapan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data senkunder adalah data yang diperoleh melalui studi literatur dan
referensi dari instansi terkait tentang peranan pertanian terhadap
pembangunan wilayah Kabupaten Bireuen.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Metode yang di gunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini
adalah metode deskripif kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara
menyeluruh tentang bentuk, fungsi dan makna ungkapan. Metode ini
menggunakan metodoelogi kualitatif dan kuantitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. Metodologi kualitatif
merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis
atau lisan ( Djaja Sudarma,2008). Sedangkan metode kuantitatif adalah
prosedur yang menghasilkan angka-angka yang berupa persentase dan data
PDRB dari beberapa Dinas terkait. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan
kualitatif yang menggunakan data lisan memerlukan informan. Pada
hakikatnya penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif,
gambaran atau lukisan secara sistematis factual dan akurat mengenai fakta-
fakta atau fenomena yang di selidiki.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan

data sekunder dan instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah kuesioner, survey lapangan dan wawancara. Data primer diperoleh

6
7

secara langsungpara waktu penelitian dengan melalui observasi wawancara

dan menyebar kuesioner kepada petani.

Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut
dari data primer yang disajikan dalan bentuk lain atau orang lain baik
dokumentasi, dokumen pemerintah setempat dan data yang diperoleh
memalui internet. Data ini digunakan untuk mendukung informasi dari data
primer yang diperoleh baik dari wawancara, maupun observasi langsung ke
lapangan.
3.4 Teknik Penarikan Sampel

Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster


Random Sampling) Teknik pengambilan sampel ini menentukan sampel
berdasar kelompok wilayah dari anggota populasi penelitian. Pada teknik ini
subyek penelitian akan dikelompokkan menurut area atau tempat domisili
anggota populasi. Tujuannya antara lain untuk meneliti tentang suatu hal
pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu wilayah tertentu.
3.5 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian
ini akan dimulai pada bulan Agustus sampai November 2016. Pemilihan
daerah dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kabupaten
Bireuen mempunyai sektor pertanian yang berkembang.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Distribusi Sektor Pertanian
Distribusi adalah kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen
ke konsumen agar tersebar luas.Untuk melihat tingkat perkembangan
distribusi sektor pertanian di Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Bireuen Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2015
Lapangan usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A.Pertanian,Kehutanan, dan Jasa 34.05 34.12 34.19 33.78 34.06
Pertanian
1 Pertanian, Peternakan, Dan Jasa 23.68 23.61 24.00 23.70 24.10
Pertanian
A Tanaman pangan dan hortikultura 12.76 12.89 13.51 13.17 13.82
B Tanaman Perkebunan 3.63 3.68 3.75 3.18 3.86
C peternakan 5.84 3.55 5.26 5.26 5.02

D jasa pertanian 1.50 1.49 1.48 1.38 1.40


2 kehutanan 1.13 1.06 1.00 0.99 0.96
3 perikanan 9.13 9.45 9.19 9.08 9.00
Sumber : BPS Kabupaten Bireuen 2016
*Angka sementara
**Angka sangat sementara
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa distribusi pertanian di Kabupaten
Bireuen mengalami peningkatan pada tahun 2012 di bidang tanaman pangan
dan hortikultura sebesar 0.13% dan bidang peternakan mengalami penurunan
persentase sebesar 0.29%. Namun pada tahun 2013 bidang tanaman pangan
dan hortikultura mengalami peningkatan sebesar 0.75%, sedangkan di bidang
peternakan mengalami penurunan persentase sebesar 0.58% dari tahun
sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2011 tanaman perkebunan memiliki
persentase sebesar 3.67%, yang berarti mengalami peningkatan pada setiap
tahunnya. Bidang yang mengalami peningkatan paling tinggi adalah pada

8
9

bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang ini mengalami peningkatan


persentase pada setiap tahunnya. Setiap bidang mengalami peningkatan
persentase pada tiap tahunnya, pada tahun 2013 terjadi peningkatan
persentase di bidang pertanian, dimana pada tahun 2012 persentasenya
sebesar 34.12% namun pada tahun 2013 memiliki persentase sebesar 34.19%.
Sedangkan pada tahun 2014 distribusi pertanian di Kabupaten Bireuen
mengalami penurunan sebesar 0.41% dari tahun sebelumnya.Pada tahun 2015
distribusi pertanian kembali stabil dengan peningkatan persentase sebesar
0.28% dari tahun sebelumnya. Bidang yang mengalami penurunan setiap
tahunnya adalah bidang kehutanan, ini disebabkan oleh pengalihan lahan
kehutanan menjadi lahan perkebunan oleh masyarakat sekitar yang
menempati di daerah tersebut. Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Bireuen megadakan program kegiatan yag akan dilakasanakan kedepannya
dengan tujuan meningkatkan produksi kebun kakao (Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Bireuen).
4.2 Analisis Peranan Sektor Pertanian
Tabel 2. Kontribusi sektor/sub sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten
Bireuen tahun 2010-2015 (%)
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A. Pertanian,Kehutanan, 34.88 35.51 36.46 40.87 43.84
dan Jasa Pertanian
a.Tanaman pangan dan 18.15 18.35 18.66 18.77 18.83
hortikultura
B.Tanaman Perkebunan 2.10 2.20 2.40 10.59 13.18
c. Peternakan 6.35 6.54 6.68 2.85 3.15
d. Jasa Pertanian 0.18 0.19 0.20 0.15 0.18
2. Kehutanan 0.20 0.22 0.24 0.24 0.20
3. Perikanan 7.90 8.01 8.10 8.27 8.30
Sektor pertanian di Kabupaten Bireuen terbagi menjadi beberapa
bidang, yaitu bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang tanaman
perkebunan, bidang pertenakan, kehutanan dan bidang perikanan. Sektor
pertanian sangat berperan dalam pembangunan wilayah Kabupaten Bireuen,
10

hal ini dapat dilihat berdasarkan kontribusi sektor pertanian dalam


pembangunan wilayah Kabupaten Bireuen. Sektor tanaman pangan dan
hortikultura adalah salah satu sektor yang di budidayakan di Kabupaten
Bireuen, sektor tanaman pangan yang menjadi primadona Kabupaten Bireuen
adalah tanaman padi kedelai. Pada tahun 2014 dan 2015 tanaman padi dan
kedelai mengalami peningkatan yang signifikan. Sektor tanaman pangan dan
hortikultura salah satunya adalah tanaman padi, pada tahun 2015 produksi
padi tercatat sebesar 269.924 ton dengan luas panen sebesar 42.959 hektar.
Sementara produktivitasnya mencapai 62,83 kuintal per hektar. Bukan hanya
tanaman padi, namun tanaman kedelai juga memiliki peningkatan produksi.
Pada tahun 2015 produksi tanaman kedelai sebesar 14.418 ton, kemudian
disusul dengan tanaman jagung sebesar 5.331 ton, serta ubi kayu dan ubi jalar
masing-masing sebesar 3.321 ton dan 548 ton. Adapun kacang tanah dan
kacang hijau cenderung kecil yaitu sebesar 165 ton dan 330 ton. Kecamatan
Jeumpa adalah kecamatan yang memproduksi kedelai dan jagung tertinggi
pada tahun 2015, yaitu sebesar 4.068 ton untuk tanaman kedelai dan 3.947
ton untuk tanaman jagung. (Bireuen dalam Angka, 2016). Dengan terjadinya
peningkatan pada tanaman padi dan kedelai maka pendapatan petani dan
masyarakat juga mengalami peningkatan, karena di Kabupaten Bireuen 80%
dari masyarakat adalah petani dan khususnya adalah petani tanaman padi dan
kedelai. Peran sektor pertanian juga dapat dilihat dari banyaknya penyerapan
tenaga kerja yang dibutuhkan pada sektor pertanian. Dengan adanya beberapa
pabrik hasil pengolahan hasil pertanian, maka penyerapan tenaga kerja akan
semakin meningkat, serta mengurangi pegangguran yang ada di Kabupaten
Bireuen (Bireuen Dalam Angka 2015). Peran sektor pertanian bukan hanya
terjadi pada penyerapan tenaga kerja yang ada di Kabupaten Bireuen, sektor
pertanian juga berperan dari segi pembangunan. Adanya beberapa
pembangunan di Kabupaten Bireuen, seperti perbaikan dan pembangunan
saluran irigasi di beberapa Kecamatan. Dengan adanya pembangunan
beberapa jalan di beberapa daerah, perbaikan infrastruktur jalan tersebut
bertujuan untuk memudahkan pengangkutan hasil pertanian yang akan di
distribusikan ke beberapa daerah. Peranannya tidak hanya terhadap ketahanan
11

pangan tetapi juga menjadi penarik bagi pertumbuhan industri hulu dan
pendorong pertumbuhan industri hilir, yang kontribusinya cukup besar pada
pertumbuhan ekonomi. Disamping itu sub sektor pertanian juga berperan
penting dalam penyediaan lapangan kerja, konservasi dan pelestarian sumber
daya alam, penuntasan kemiskinan, memelihara nilai ± nilai sosial dan
lembaga di Kabupaten Bireuen.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan di bab

sebelumnya, maka dapatdi simpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bireuen dapat dilihat dari nilai


PDRB atas dasar harga konstan dan atas dasar harga berlaku.
Stuktur perekonomian Kabupaten Bireuen pada tahun 2015 di
dominasi oleh sektor pertanian, yaitu mencapai 43.84 persen.
2. Bidang yang paling mendominasikan pada pertanian adalah bidang
tanaman pangan dan hortikultura. Peran sektor pertanian terhadap
PDRB Kabupaten Bireuen setiap tahunnya selalu meningkat, karena
terjadinya peningkatan dari kontribusi persentase tanaman pangan
dan hortikultura serta perikanan.
3. Sektor pertanian sangat berperan dalam meningkatkan
pembangunan wilayah di Kabupaten Bireuen, terutama di bidang
penyerapan tenaga kerja dan pendapatan pertani dan masyarakat.

5.2 Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut lagi tentang penelitian ini agar dapat

dipergunakan dimasa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Arsyad,. 2005. Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah.


Bogor.
2. BPS. 2014. Pendataan Sosial Ekonomi Tahun 2014. Kabupaten Bireuen :
Badan Pusat Statistik.
3. Bireuen Dalam Angka 2015
4. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen 2016 Conuelo G. Cevilla,
dkk.2008.,
5. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta.Universitas Indonesia. Djaja
Sudarma,. 2008.
6. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. Djojohadikusumo.2005.

13

Anda mungkin juga menyukai