Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anastacia Takashi

NIM : 20206122028
Critical Thinking Tugas 2-4

Tugas 2

Buat penjelasan singkat mengenai akronim THINK = Lima Model Berpikir Kritis: T: Total Recall H:
Habit I: Inquiry N: New Ideas and Creativity K: Knowing How You Think.

Jawaban :

Dalam akronim T.H.I.N.K terdapat 5 model untuk berpikir kritis, yaitu T (Total recall), H (Habit), I
(Inquiry), N (New Ideas and Creativity) dan K (Knowing How You Think).

 T (Total Recall) atau ingatan total adalah sebuah metode dengan mengingat fakta, tempat,
atau kejadian apapun itu ketika kita membutuhkan ingatan tersebut. Tapi, kapasitas ingatan
orang pun berbeda-beda. Maka, Total recall tiap orang tergantung dengan kapasitas ingatan
orang tersebut. Untuk memanggil total recall ini, diperlukan klu-klu kecil agar total recall
dapat terlaksana. Contohnya, saat kita sedang ujian secara tidak langsung kita akan
menggunakan total recall untuk mengerjakan soal yang dikerjakan karena sebelumnya soal
tersebut pasti sudah dipelajari.
 H (Habit) atau kebiasaan adalah metode dengan pendekatan berpikir dan sering dilakukan
secara berulang-ilang tanpa sadar dan sudah mandarah daging. Contohnya Ibu bangun
setiap jam 5 pagi tanpa sadar.
 I (Inquiry) atau pencarian informasi adalah metode dengan melakukan pertanyaan-
pertanyaan secara mendalam dan detail untuk mendapatkan informasi tertentu dari
seseorang. Contohnya Ani kepo dan ingin tahu kejadian kenapa bimo dan aldi bisa
bertengkar.
 N (New Ideas and Creativity) atau Ide baru dan kreativitas adalah metode berpikir agar
“berbeda” dari orang lain dan menciptakan hal baru. Contohnya melakukan inovasi seperti
Nadiem Makarim yang adalah founder dari Gojek.
 K (Knowing How You Think) atau mengetahui bagaimana anda berpikir adalah metode
tentang bagaimana seseorang berpikir. Dengan mengetahui sesuatu maka seseorang dapat
berpikir tentang hal tersebut. Fenomena proses ketika kita mengetahui sesuatu dan akhirnya
tahu bagaimana kita memikirkan hal tersebut ini disebut dengan Metacognition.

Tugas 3

Buat penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi hambatan dalam pemikiran kritis!
Jawaban :
1. Lack of relevant background information  latar belakang bagaikan pondasi, apabila sudah
salah menilai dikarenakan informasi yang tidak relevan maka hal tersebut dapat membawa
pada kesalahpahaman dan menjadi sebuah masalah.
2. Poor reading skills  Membaca adalah kemampuan dasar, segala hal dan aspek
membutuhkan kemampuan ini. Apabila tidak bisa membaca maka segala hal dapat
terhambat.
3. Poor listening skills  Apabila kemampuan mendengar buruk bisa mengakibatkan
miskomunikasi.
4. Bias  Bias ini cenderung mempercayai seseorang, ide, atau sesuatu apapun itu lebih baik
daripada hal lain. Bias biasanya dilakukan dengan membuat argument yang berasal dari hal
negative (berpikiran tertutup, merugikan ataupun tidak adil) untuk menentang hal lain
tersebut.
5. Prejudice  prasangka ini merupakan penilaian negative terhadap sesuatu. Segala hal yang
negative tentu tidak baik.
6. Superstition  hal ini berdasarkan khayalan belaka dan bukan fakta.
7. Egocentrism  Egois ini memprioritaskan keinginan dan kebutuhan diri sendiri tanpa
melihat kondisi orang lain yang dapat mengakibatkan permasalahan.
8. Socio-centrism  sosiosentrisme ini kebalikan dari egosentrisme. Sosiosenterisme
menganggap segala hal berpusat dan terarah hanya pada kelompok sosialnya yang membuat
pemikiran orang tersebut tidak dapat berpikir dengan terbuka dan hanya berpatokan pada
itu saja.
9. Peer pressure  peer pressure ini merupakan perasaan seseorang tidak menjadi diri sendiri.
Mereka merasa harus melakukan hal yang sama seperti orang lain dalam usia dan kelompok
sosial tertentu agar dihargai dan disukai.
10. Mindless conformism  Konformisme itu sendiri merupakan bentuk interaksi yang di
dalamnya seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau
masyarakat di mana ia tinggal.
11. Mindless non-conformism  Non-konformis ini merupakan perilaku menyimpang yang tidak
sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat.
12. Provincialism  Sikap provinsialisme ini merupakan sikap yang hanya mementingkan
daerahnya sendiri. Egois untuk wilayahnya.
13. Narrow-mindedness  berpikiran sempit ini adalah orang yang menolak melakukan
toleransi terhadap orang lain. Mulai dari perbedaan sosial, ide, saran dan argumen, serta
persoalan lainnya.
14. Closed-mindedness  berpikiran tertutup ini kebalikan dari berpikiran terbuka. Berpikiran
tertutup membuat orang hanya memandang dari sudut pandangnya saja dan meyakini hal
tersebut.
15. Distrust of reason  mirip seperti egosentrisme namun lebih kearah argumen. Cenderung
memiliki keyakinan pada keyakinan dan nilai kita daripada bukti ataupun alasan yang baik.
16. Stereotyping  penilaian dengan menggeneralisasikan berdasarkan kelompok sosial orang
yang dinilai. Contohnya : orang cina itu pelit.
17. Unwarranted assumptions and stereotypes  hal ini lebih buruk daripada stereotyping
diatas dikarenakan asumsinya dan kemudian melakukan stereotip tersebut tidak beralasan
dengan jelas, mungkin hanya berasal dari ketidaksukaan.
18. Relativistic thinking  yaitu pandangan serba relative yang mengakibatkan ketidakpastian.
19. Scapegoating  kambing hitam ini membuat orang yang tidak bersalah malah
dipersalahkan.
20. Rationalization  kemampuan seseorang untuk bertahan bertujuan menghindari dari hal
yang benar. Terlalu rasional membuat orang menjadi kaku dan tidak fleksibel.
21. Wishful thinking  berangan-angan ini merupakan bentuk keyakinan berdasarkan bayangan
yang mungkin menyenangkan bagi orang tersebut namun tidak berdasarkan kenyataan,
logika dan bukti yang ada.
22. Short-term thinking  berpikiran pendek ini model berpikir dan mempertimbangkan apa
yang dilihat di depan mata, tanpa memikirkan dampak dari suatu tindakan untuk
kedepannya.
23. Selective perception / attention  Pemilih boleh asal sesuai dengan tempatnya dan jangan
berlebihan.
24. Selective memory  Karena otak memilah ingatan, banyak hal yang dianggap “tidak
relevan” akan dibuang dan dilupakan.
25. Overpowering emotions  Manusia seharusnya yang mengendalikan emosinya sendiri,
apabila emosi berlebihan tentunya akan mengakibatkan banyak hal negative.
26. Self-deception  hal ini adalah proses menyangkal. Penipuan diri ini meyakinkan diri sendiri
akan yang dianggap “benar” tanpa tau atau mengungkapkan pengetahuan tentang hal
tersebut.
27. Face-saving  Menyelamatkan muka ini artinya mengalihkan sorotan dari diri sendiri atau
orang lain untuk menjaga reputasinya.
28. Fear of change  apabila takut akan perunahan, maka orang tersebut hanya akan berjalan
ditempat dan tidak akan maju. Kehidupan penuh lika liku dan perubahan.

Tugas 4
Mini Quis – Question 1 : D. Konformisme
Mini Quis – Question 2 : B. Bias Kelompok
Mini Quis – Question 3 : B. Stereotip
Mini Quis – Question 4 : B. Pemikiran yang mementingkan diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai