1. Reseptor Hormon
hormon ke reseptor ini pada umumnya memicu suatu perubahan penyesuaian pada
lain dari sel. Reseptor terletak pada permukaan sel atau intraselular. Interaksi
pada hormon berperan sebagai determinan (penentu) pertama apakah jaringan akan
2. Interaksi Hormon-Reseptor
Hormon menemukan permukaan dari sel melalui kelarutannya serta disosiasi
mereka dari protein pengikat plasma. Hormon yang berikatan dengan permukaan sel
hormon juga perlu untuk mempenetrasi inti sel (kemungkinan melalui pori-pori dalam
dapat memiliki aktivitas agonis, antagonis, atau agonis parsial (juga disebut antagonis
memblokir pengikatan dari agonis, tetapi tidak memicu respon pascareseptor. Dengan
cara ini, ia tidak menimbulkan suatu respons tetapi memblokir respons terhadap
agonis, asalkan ia ditemukan dalam konsentrasi yang cukup untuk memblokir
pengikatan agonis. Pada umumnya, antagonis berikatan dengan tempat yang sama
pada reseptor seperti agonis , namun pada beberapa keadaan, antagonis dapat
berikatan dengan reseptor pada tempat yang berbeda dan memblokir pengikatan
agonis melalui perubahan alosterik dalam reseptor. Suatu agonis parsial (antagonis
penuh oleh agonis parsial, respon hormon akan tidak sepenuhnya. (Speroff L, Fritz
MA, 2005)
banyak protein lain juga mengikatnya. Dalam hal ini termasuk protein pengikat
plasma dan molekul seperti alat transpor lainnya yang lazim ditemukan dalam
jaringan perifer, enzim yang terlibat dalam metabolisme atau sintesis dari steroid, dan
protein lain yang belum diidentifikasi hingga sekarang. Protein ini dapat mengikat
hormon seketat atau tebih ketat ketimbang reseptor; namun, mereka berbeda dari
peristiwa pascareseptor. Satu kelas molekul khusus mengikat hormon atau kompleks
gen.
5. Hubungan antara Respon dan Pengikatan Reseptor Hormon
selanjutnya yang ditimbulkan oleh hormon. Reseptor inti ditemukan dalam jumlah
yang kecil-beberapa ribu per sel-dan biasanya membatasi besarnya respons hormon.
Hal ini berarti bahwa jika terdapat lebih banyak reseptor, respons hormon pada
konsentrasi hormon yang menjenuhkan reseptor akan lebih besar. Penjenuhan relatif
dari reseptor sejajar dengan respon hormon . Sebaliknya, reseptor permukaan sel
seringkali bukan tidak terbatas, sehingga penjenuhan dari hanya suatu fraksi reseptor
menghasilkan suatu respons hormon yang maksimal. Pada reseptor sel permukaan,
berinteraksi dengan lebih dari satu molekul efektor memberikan suatu amplifikasi dari
respons.