Anda di halaman 1dari 4

.1. Jelaskan pengertian nilai karya seni.

Secara umum kata “nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk


mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang bermutu atau
berguna dalam kehidupan manusia (Purwadarminto, 1976:667). Dalam estetika, “nilai” diartikan
sebagai keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat, “nilai” berarti
suatu ide yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman manusia/masyarakat
dalam bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan, keadilan, dan sebagainya.
Nilai seni dipahami dalam pengertian kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik
kualitas yang bersifat kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya
seni merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam
lingkungan sosial budaya masyarakat yang kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan
dikomunikasikan kepada penikmatnya (publik seni).

2. Jelaskan pengertian dan contoh seni halus (liberal arts) dan seni kasar (vulgar art),
istilah tersebut muncul sejak zaman Romawi Yunani Kuna.

1. Liberal arts adalah sebutan bagi kelompok ilmu yang dianggap sebagai
ilmu-ilmu yang penting untuk dipelajari setiap orang, tidak memandang
jurusan. Pelajaran-pelajaran liberal arts berbeda dengan pendidikan teknis
atau keprofesian dimana seseorang mempelajari keahlian khusus untuk
melakukan suatu pekerjaan.

Tujuan Liberal Arts: 


–    Untuk mengembangkan kekuatan intelektual;

–    Untuk membuat manusia literate (melek) dalam arti luas.

–    Untuk memberikan pendidikan secara menyeluruh;

–    Liberal Arts bukan digunakan untuk mencari nafkah, namun untuk
mempelajari pengetahuan.

Liberal arts mementingkan kemampuan berpikir kritis. Pelajaran-pelajaran


yang termasuk dalam liberal arts adalah pelajaran-pelajaran ilmu budaya
dasar/humanities (seni, bahasa, sejarah, filosofi), ilmu sosial (seperti
sosiologi, geografi, komunikasi, politik, psikologi), dan ilmu sains (seperti
fisika, biologi). Liberal arts tidak mencakup pelajaran-pelajaran professional
seperti bisnis atau engineering/teknik.

2. Fulgar Arts
3. Berikan penjelasan seni pakai (applied art) berikut contohnya.
Seni rupa terapan (bahasa Inggris: applied art) adalah karya seni rupa yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang
dimilikinya. Fungsi karya seni rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi
praktis. Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya,
karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan
vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni yang tujuan pokok pembuatannya
ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil.

4. Beri penjelasan tentang subject matter karya seni berikut contohnya.


.      Subject matter

Subject matter atau tema pokok adalah rangsangan cipta seniman dalam usahanya menciptakan
bentuk-bentuk yang menyenangkan. Dalam sebuah karya seni hampir semua dipastikan adanya
sabject matter, yaitu inti atauo pokok persoalan yang dihasilkan sebagai akibat adanya pengolahan
objek yang terjadi dalam ide seorang seniman dan pengalaman pribadinya.

5. Perbedaan seniman dan perajin, berikan pula contoh hasil karyanya.

6. Perbedaan nilai bentuk dan nilai isi karya seni, serta nilai bahan.
a. Nilai Bentuk

Nilai bentuk berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi, artinya penyerapan visual
dengan mata menjadi acuan
dalam apresiasi. Nilai bentuk karya seni rupa disebut juga nilai intrinsik. Bentuk
karya disebut juga sebagai
bahan atau media yang secara fisik dapat dipersepsi oleh mata pengamat dan
wujudnya berupa unsur-unsur
fisik seni rupa. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada
gelap terang.
Media yang digunakan termasuk unsur karya seni kreasi bernilai intrinsik. Adapun
media yang digunakan dalam
seni kriya amat beragam, mulai dari keramik, seperti yang dilakukan oleh Hilda
Sumantri, Hendrawan Riyanto,
Suyatna, Noor Sudiyati, dan Nurzulis Koto. Pada media tekstil, Nia dan Agus Ismoyo
banyak bereksperimen
dengan media teknik yang berbeda sehingga muncul bahasa ungkap yang baru.
Lalu perupa Anusapati secara
khusus banyak mengelolah media kayu. Pada seni serat (tapestry) perupa Yusuf
Affendi, Biranul Anas, dan
Lengganu banyak menampilkan nilai ekspresi pribadi yang unik dan berkarakter.

b. Nilai Isi
Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik
wujud karya. Nilai isi pada karya
seni rupa hadir melalui pengelolahan unsur-unsur fisik. Seorang pengamat setelah
menikmati nilai-nilai fisik
akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya
komposisi, gagasan, pesan,
perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah
nilai-nilai bentuk.

Untuk menghindari kesimpangsiuran apresiasi seni rupa, harus dilakukan dengan


menggunakan pendekatan
tertentu, di antaranya pendekatan mimetik, ekspresif, struktural, dan semiotik.

7. Jelaskan seni bersifat universal.


Seni bersifat universal, artinya seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa, bahasa,
dll. Sebagai contoh, semua orang yang berlainan bahasa akan tertawa terbahak-bahak
ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu. Atau seorang yang melihat
gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa pembuatnya.

8. Jelaskan peritiwa empati dan simpati.


Simpati menggambarkan perasaan belas kasih dan belas kasihan yang mungkin kita miliki atas
penderitaan atau kesusahan orang lain. Sedangkan empati adalah perasaan yang
memungkinkan kita untuk menempatkan diri kita pada posisi mereka yang menderita dan
berbagi langsung dalam kesedihan mereka.

impati dan empati memang memiliki perbedaan, namun keduanya sangat penting untuk
membentuk kita menjadi seseorang yang berbelas kasih kepada orang lain. Perlu kita ingat
bahwa menjadi empati dan simpati adalah sikap yang sama-sama baik dan terpuji karena
dengan memiliki pola pikir yang empati dan simpati dapat memungkinkan kita untuk menjadi
orang yang memberikan kenyamanan, serta dukungan yang relevan kepada mereka yang
membutuhkan

9. Jelaskan tentang pengalaman estetik dan pengalaman artistik.

Pengalaman estetis adalah sesuatu penilaian terhadap suatu karya seni ataupun
alam yang bisa membuat si penilai merasakan bahagia atau senang sehingga
menjadikan karya seni tersebut indah.
Menurut pendapat saya, pengalaman estetis sangat berkaitan dengan suatu
penilaian terhadap suatu karya seni ataupun alam yang dapat membuat si penilai
merasakan bahagia atau senang. Didalam suatu pengalaman estetis terdapat
struktur-struktur yang khusus dan istimewa didalamnya. Suatu seni dapat
terbentuk dari suatu kesatuan keanekargaman yang mempunyai elemen-elemen
didalamnya sehingga menghasilkan sebuah nilai yang terkandung dalam seni
dalam suatu karya.
Pengalaman artistik lebih mengacu kepada peroses  penciptaan karya seni, dalam
peroses ini terjadi ekspresi spontan yang multi intraksi antara berbagai potensi jiwa manusia,
yakni antara kerja penginderaanya, pemikirannya, emosi dan intuisinya.
Proses penciptaan yang melahirkan pengalaman artistik lebih didominasi oleh unsur
perasaan. Inilah yang membedakan seni dengan ilmu dan filsafat. Dalam seni, muatan emosi
yang ingin disampaikan kepada penerima seni tidak dapat dibiarkan liar tanpa kendali bentuk,
tanpa diberi struktur. Seni pada dasarnya adalah disiplin emosi, pembersihan emosi. Dengan
demikian, kendali pengalaman artistik dalam penciptaan karya seni adalah pengalaman
estetik.

10. Jelaskan pengertian tentang das Sein dan das Sollen, berikut contohnya
. Das sollen itu adalah peraturan hukum yang bersifat umum, sedangkan das sein adalah
suatu peristiwa konkret. Das sollen dan das sein ditemukan dalam penelitian hukum. Das
sollen adalah apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum yang diungkapkan para ahli
hukum dalam tataran teoritik (law in the books), yakni hukum dalam bentuk cita-cita
bagaimana seharusnya; sedangkan (das sein) lebih kepada hukum sebagai fakta (yang
senyatanya), yaitu hukum yang hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in
action).

Sabian mencontohkan das sollen dan das sein sebagai berikut:

Seharusnya (Das Sollen)     = Pemerkosaan itu melanggar hukum

Senyatanya (Das Sein)        = Pemerkosaan itu tidak mudah dihukum

Pertanyaan: Mengapa pemerkosa sering dinyatakan tidak terbukti bersalah pada


saat pemeriksaan pengadilan? Dalam hal ini ada selisih antara das sollen dan das
sein, dimana seharusnya pemerkosa itu dihukum karena perbuatan tersebut benar-
benar dilakukan, tetapi senyatanya sering tidak terbukti bersalah sesuai ketentuan
yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai