PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Vitamin dan mineral adalah zat yang sangatlah penting untuk menunjang
kehidupan manusia. Zat – zat tersebut berperan penting dalam proses – proses kimia
dalam tubuh dan berpengaruh dalam mempertahankan fungsi tubuh, karena vitamin
dan mineral merupakan faktor yang berdampak besar terhadap berjalannya fungsi
fisiologi tubuh, dan umumnya kekurangan, kelebihan ataupun kesalahan penggunaan
vitamin dapat berdampak terhadap patologi tubuh.
Peranan vitamin dan mineral di dunia farmasi, vitamin dan mineral merupakan
zat yang banyak digunakan dalam pelengkap atau penunjang pengobatan, sebagai zat
sekunder pada terapi untuk mempertahankan kondisi tubuh dan digunakan untuk
mengobati beberapa penyakit. Maka dari itu, kami menyusun makalah yang memuat
tentang pengertian vitamin, penggolongan vitamin, mineral, unsur hara serta dampak
keberadaan zat tersebut di dalam tubuh. (Kamiensky, 2010)
B. Rumusan Masalah
(5) Apa saja dampak yang ditimbulkan jika kekurangan atau kelebihan vitamin,
mineral, dan unsur hara?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin
merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena ituharus
diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.(Risalandi,dkk. 2015)
Kata Vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup,dan amin yang
artinya senyawa yang mengandung gugus N. Dari berbagai hasil penelitian,tidak
semua vitamin mengandung gugus N. Jadi, kata vitamin sudah tidak sesuai lagi
dengan kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai saat ini masih tetap saja dipakai.
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan
fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin tidak disintesis dalam
tubuh kecuali Vitamin K. Oleh karena itu, perlu diperhatikan agar tidak
mengkonsumsi vitamin lebih atau kurang dari yang dibutuhkan tubuh. Jika
kelebihan, maka akan mengakibatkan perubahan pada bagian-bagian tubuh,
tergantung dari vitamin yang dikonsumsi tersebut. (Risalandi,dkk. 2015)
2. Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai
silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan
organik biasanya tidak termasuk). (Risalandi,dkk. 2015)
B. Golongan Vitamin
Vitamin dapat dikelompokan dalam 2 golongan yaitu vitamin yang larut di
dalam lemak yaitu A,D,E,F dan K; Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin
C dan vitamin B kompleks.Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam
daging ikan, minyak ikan, dan biji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah,
kacang kedelai dll.Vitamin yang larut dalam lemak sekali diserap tubuh akan
disimpan dalam hati atau jaringan-jaringan lemak. Vitamin yang larut dalam
lemakmemerlukan pengangkut berupa protein untuk memindahkan dari satu tempat
ke tempat lain.Karena sifatnya yang tidak larut dalam air maka vitamin-vitamin
tersebut tidak diekskresikan, akibatnya vitamin ini ditimbun dalam tubuh bila
dikonsumsi dalam jumlah banyak. Vitamin-vitamin yang larut dalam air begerak
bebas dalam tubuh, darah dan limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin ini
mudah rusak dalam pengolahan, dan mudah hilang karena tercucu, larut dalam air dan
keluar dari bahan.
1. Vitamin Larut dalam air (Vit. B dan C)
- Vitamin B1(aneurin atau tiamin) = antineuritik
Vitamin B1 sering disebut antiberi-beri.dalam keadaan normal,setiap hari
tubuh memerlukan 1-2mg Vitamin B1.
Fungsi Vitamin B1 yaitu:
a. Sebagai koenzim dari enzim yang diperlukan dari enzim yang diperlukan
dalam metabolisme karbohidrat.
b. Untuk mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh
c. Untuk mempengaruhi penyerapan zat lemak oleh jonjot usus
d. Memelihara nafsu makan yang sehat dan pencernaan fungsinya.
Bahan makan yang mengandung vitamin B1 adalah hati, jantung, ginjal, otak,
susu, kuning telur, kulit ari beras, gandum, wortel, biji buah polong dan ragi.
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan
tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung
vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
- Vitamin D
a. Mengatur kadar zat kapur dan fosfor di dalam darah bersama kelenjar
anak gondok (parathormon)
b. Memperbesar penyerapan zat kapur dan fosfor dalam usus
c. Mempengaruhi kerja kelenjar endokrin
d. Memperngaruhi proses osifikasi
Sumber Vitamin D adalah minyak ikan, mentega, kuning telur, susu, dan
ragi.
- Vitamin E (tokoferol)
Penemu Vitamin E adalah Evans dan Burr. Kita mengenal ada tiga macam
Vitamin E,yaitu : vitamin E1(alfa tokoferol), vitamin E2 (beta tokoferol), dan
vitamin E3(gama tokoferol).
- Vitamin K
Vitamin K ini ditemukan oleh Dam dan schondeyder. Vitamin ini sering
disebut antihemoragiaatau anti pendarahan.Vitamin K dapat dibentuk oleh
tubuh sendiri dengan bantuan bakteri usus besar,Escherichia coli.
Fungsi Vitamin K adalah membentuk protrombin di dalam hati. Zat ini
penting dalam proses pembekuan darah.
C. Golongan Mineral
Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan mikro
mineral.
1. Makro mineral
Makro mineral adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari
berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari
seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K (kalium), Cl (klorida), S (sulfur),
dan Magnesium (Mg).
- Kalsium (Ca)
Kalsium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang
dan gigi Anda. Kalsium juga berperan penting untuk proses kontraksi dan
relaksasi otot, pembekuan darah, dan sistem imunitas. Konsumsi 2 gelas susu
perhari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda.Buah dan
sayuran yang mengandung Kalsium : sayuran berdaun hijau, seperti kangung,
daun singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, brokoli.
- Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi tulang dan
gigi. Selain itu, fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah Anda.
Kekurangan mineral ini menyebabkan otot Anda terasa lebih lemah
sedangkan jika terlalu berlebih, menyebabkan terjadi nya proses kalsifikasi
(pengerasan) pada organ-organ tubuh yang tidak seharusnya seperti ginjal.
Daging, ikan, unggas, telur dan susu merupakan sumber fosforus yang utama.
- Natrium atau sodium (Na)
Fungsi utam natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta
menjaga dan mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah
dan masuk ke dalam sel. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium
bekerja sama dengan kalium. Natrium juga berperan dalam transmisi sara,
kontraksi otot, absorpsi glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui
membrane sel.
- Kalium atau Potasium (K)
Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan eletrolit serta keseimbangan asam-
basa di dalam tubuh. Kalium juga berperan dalam transmisi saraf dan rekasasi
otot serta sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam
metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein. Buah dan sayuran yang
mengandung Kalium : jeruk, semangka, pisang, sayuran hijau, tomat,
kentang, kacang polong, dan wortel.
- Klorida (Cl)
Fungsi klorida adalah mengatur tekanan osmotic dan tekanan darah agar tetap
normal. Biasanya ditemukan di garam dapur.
- Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk
fungsi otak. Selain itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks
membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan
infeksi akibat bakteri. Buah dan sayuran yang mengandung Sulfur : kacang-
kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.
- Magnesium (Mg)
2. Mikro mineral
Mikro mineral terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya
dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), iodium (I),
seng (Zn), Mangan (Mn) , Molibdenum (Mo), Kromium (Cr) dan Se (selenium).
- Zat besi (Fe)
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah
merah. Hemaglobin bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari
paru-paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam
metabolisme energi, termasuk sintesis DNA oleh beberapa enzim, serta dalam
sistem kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Zat besi : sayuran hijai seperti bayam,
kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
- Iodium (I)
Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal; membakar kelebihan
lemak tubuh; serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.
Buah dan sayuran yang mengandung Yodium : bawang merah atau tanaman
lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
- Seng (Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata,
menghambat virus, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital
laki-laki, dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Buah dan sayuran yang mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian,
legum, dan gangum.
- Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam
proses metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam
sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah
peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam
pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi
otak, dan untuk pengontrolan neurotransmiter.
Buah dan sayuran yang mengandung Mangan : kacang-kacangan, sayuran
berdaun hijau, bit, dan gandum.
- Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi
oksidasi-reduksi, penawar racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah
anemia.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang
polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang
tanah, semangka, wortel, dan kubis.
- Kromium (Cr)
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-
sama dengan insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya
glukosa ke dalam sel.
Buah dan sayuran yang mengandung Kromium : kentang, cabai hijau, apel,
pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
- Selenium (Se)
Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam
sistem enzim. Di samping, selenium juga berperan mencegah terjadinya
serangan radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan oksidatif,
membantu reaksi oksigen dan hodrogen pada tahap akhir rantai metabolisme,
serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli,
kubis dan gandum.
Daftar Pustaka
Dewoto HR 2007. Vitamin dan Mineral. dalam Farmakologi dan Terapi edisi
kelima.Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Percetakan Gaya Baru, Jakarta.p.769-92.
Nugroho, Risalandi, dkk. 2015. Vitamin dan Mineral. Fakultas Farmasi Universitas Wahid
Hasyim. Semarang
Ause dan Alex, 2016. Jurnal Informatika: Sistem Pakar Diagnosa Dini Defisiensi Vitamin
dan Mineral. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik: Universitas Islam Riau,
Pekanbaru. Vol.10