Analisis kasus di bawah ini, tuliskan hak dan kewajiban yang dilanggar, faktor penyebab, dan upaya untuk mengatasinya.
Siswi SMA 1 Tangsel Jadi Korban
Perundungan Kakak Kelas
Perundungan (ilustrasi) | Foto: Istimewa
KedaiPena.Com – Kasus perundungan terhadap pelajar kembali terjadi, kali ini di sekolah SMA Negeri 1 kota Tangerang Selatan (Tangsel). Korban berinisial AMP (16) siswi kelas XI diduga mendapatkan kejadian perundungan dari kakak kelasnya berinisial T (17). Kakak korban, Ferly mengatakan, menurut kesaksian korban, kejadian bermula saat jam istirahat sekolah. Sesaat setelah korban beli makanan, ketika ingin kembali ke kelas, tiba-tiba didatangi oleh kakak kelas dan langsung melakukan body shamming. “Jadi adik saya lagi jajan sama teman-temannya, pada saat jalan menuju kelas, tiba-tiba adik saya dijegat oleh pelaku. Pelaku langsung bilang kenapa lo pake behel? Kenapa lo sekolah di sini? Gak pantes lo sekolah disini,” ujar Ferly kepada wartawan, Jumat, (28/2/2020). Tak tahan dengan perlakuan seniornya, kata dia, sang adiknya langsung melakukan perlawanan dengan menjambak rambut senior. “Setelah ditanya-tanya seperti itu, adik saya langsung didorong oleh pelaku hingga terjatuh sampai kepalanya terkena kulkas. Saat ini pihak keluarga sudah membuat laporan di Polsek Ciputat dan Polres Tangsel,” Tutup Ferly. 1. Hak dan kewajiban yang dilanggar sesuai dengan peristiwa kasus perundungan siswi SMAN 1 Tangsel oleh kakak kelanya adalah a. Hak yang dilanggar adalah a) hak untuk kenyamanan dan keamanan dalam proses belajar dan mengajar b) b) hak untuk diberlakukan setara dengan pelajar lain c) hak mendapat perlakuan baik dari Bapak/Ibu guru serta pelajar lain b. Kewajiban yang dilanggar adalah a) Menjaga nama baik sekolah dan pelajar lainnya baik di dalam maupun diluar sekolah b) Menghargai antar sesama murid c) Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib 2. Faktor yang menyebabkan terjadinya kasus perundungan adalah a) Rasa ingin berkuasa, ingin dipandang orang lain b) Pola Asuh orang tua yang tidak benar c) Mendapatkan ekspos Kekerasan dari media d) Faktor krisis identitas diri dan emosi yang tidak stabil akibat pubertas 3. Upaya untuk mengatasi kejadian ini dibagi menjadi a. Preventif - Upaya preventif yang bisa dilakukan adalah memperketat peraturan di sekolah disertai sangsi sehingga siswa tidak akan berani melakukan perundungan, melakukan pemerataan di sekolah dengan penggunaan seragam dan aksesoris sehingga tidak ada yang menjadi pembeda antar siswa b. Represif - Upaya represif dari diri sendiri adalah meningkatkan kepercayaan diri, membatasi pergaulan agar tidak ikut membully orang lain dengan pertemanan yang sehat, dan mengembangkan kemampuan dan potensi diri sehingga meningkatkan kepercayaan diri siswa. - Upaya represif lainnya adalah memberi sangsi yang tegas bagi para pembully dengan efek jera, agar pelaku pembully lainnya tidak berani melakukan hal yang serupa di kemudian hari.