Anda di halaman 1dari 7

Nama : Evan Nur Syahbani

Npm : 21.0102.0040
Kelas : Akuntansi 20’A

KERANGKA UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Menurut Joedono (2000) sebagaimana dikutip Halim (2008), iscilah sektor


publik lebih tertuju kepada sektor negara, usaha-usaha negara, dan organisasi nirlaba
negara. Sedangkan Abdullah (1996) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit organisasinya, yaitu unit-unit yang
dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau pelayanan
masyarakat seperti kesehatan, pendidikan dan keamanan. Dengan demikian, cukup
beralasan. bahwa istilah sektor publik dapat berkonotasi perpajakan, birokrasi, atau
pemerintah. Selanjutnya, adalah lebih mudah jika istilah sektor publik dilawankan
dengan istilah sektor privat/swasta/bisnis. Hal ini mempermudah dalam memahami
istilah sektor publik dari perspektif kepemilikan (ownership), pengendalian (control),
akuntabilitas (accountability), dan lain-lain.

 Ciri-Ciri Sektor Publik

Organisasi nirlaba (sektor publik) atau organisasi yang tidak bertujuan untuk
memupuk keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak


mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tapa bertujuan memupuk laba, dan
kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah
dibagikan kepada para pendiri atau pem:lik entitas tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas.

 Ciri-Ciri Akuntansi Sektor Publik

Dengan ciri-ciri organisasi nirlaba sebagaimana tersebut di atas, maka ciri-ciri


akuntansi organisasi nirlaba (sektor publik) adalah sebagai berikut:

1. Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha dan kegiatan
lembaga pemerintahan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan
laba rugi tidak perlu dilakukan.
2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana
halnya perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan
pemilikan pribadi juga tidak perlu dilakukan.
3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi
oleh sistem pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk
akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara yang
lain tergantung pada sistem pemerintahannya.
4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat,
menggolong-golongkan, meringkas dan melaporkan realisasi pelaksanaan
anggaran suatu negara, maka penyelenggaraan akuntansi pemerintahan
tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem
anggaran tiap-tiap negara.

B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi digunakan baik pada sektor swasta maupun sektor publik untuk
tujuan-tujuan yang berbeda. Dalam beberapa hal, Akuntansi Sektor Publik berbeda
dengan akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi
tersebut disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi
 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Tingkat inflasi
3. Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
4. Struktur produksi
5. Tenaga kerja
6. Arus modal dalam negeri
7. Cadangan devisa
8. Nilai tukar mata uang
9. Utang dan bantuan luar negeri
10. Infrastruktur
11. Teknologi
12. Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
13. Sektor informal
 Faktor Politik
Faktor politik yang mempengaruhi sektor publik antara lain:
1. Hubungan negara dan masyarakat
2. Legitimasi pemerintah
3. Tipe rezim yang berkuasa
4. Ideologi negara
5. Elit politik dan massa
6. Jaringan internasional
7. Kelembagaan
 Faktor Kultural
Faktor kultural yang mempengaruhì organisasi sektor publik antara lain:
1. Keragaman suku, ras, agama, dan budaya
2. Sistem nilai di masyarakat
3. Historis
4. Sosiologi masyarakat
5. Karakteristi k masyarakat
6. Tingkat pendidikan
 Faktor Demografi
Faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
1. Pertumbuhan penduduk
2. Struktur usia penduduk
3. Migrasi
4. Tingkat kesehatan
C. TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan
bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,
efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian
manajemen (management control);
2. Untuk melaporkan informasi pelaksanaan tanggung jawab mengelola
secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang
menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah
untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan
penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas
(accountability)

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN MODEL AKUNTANSI


PEMERINTAHAN
Baswir (1997) mengidentifikasi beberapa faktor yang menentukan model
akuntansi pemerintahan sebagai berikut:
1. Struktur pemerintahan
Struktur pemerintahan pada umumnya diperlukan untuk melindungi dan
melayani kebutuhan warga negaranya. Pada pemerintahan demokratis,
struktur pemerintah biasanya berdasarkan sistem "checks and balances"
yang biasanya dilakukan dengan pemisahan fungsi pemerintahan
(eksekutif, legislatif, dan yudikatif).
2. Sifat dari sumber daya
Di sektor dunia usaha swasta, terdapat hubungan langsung antara barang
atau jasa yang diberikan dengan harga yang harus dibayar pembeli. Di
sektor pemerintah, hal tersebut tidak ada. Sangat sulit mengidentifikasi
hubungan pertukaran antara pajak yang dibayar dengan jasa yang diterima.
3. Proses politik
Politik memegang peran penting dalam negara demokrasi. Rakyat atau
warga negara melalui wakil-wakilnya dapat mempengaruhi pemerintah.
Rakyat dapat menekan pemerintah agar memberikan sejumlah jasa yang
maksimum kepada rakyat dengan jumlah pembayaran pajak yang
minimum. Selain itu, tidak seperti di sektor swasta, pemerintah harus
menghasilkan pendapatan (non revenue producing assets), seperti taman,
jalan, dan bangunan umum lainnya.

E. PERBANDINGAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA


Akuntansi pemerintahan dengan akuntansi komersial memiliki beberapa sisi
persamaan, antara lain:
1. Akuntansi pemerintahan maupun akuntansi komersial sama-sama memberikan
informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi.
2. Akuntansi pemerintahan maupun akuntansi komersial mengikuti prinsip-prinsip
dan standar akuntansi yang diterima umum, seperti:
a. Prinsip Objektivitas (Objectivity)
Untuk mendapatkan laporan yang dapat diandalkan, laporan harus
dapat diuji/diverifikasi, yaitu terdapat bukti-buktinya agar
informasi yang dihasilkan dapat diandalkan (reliable)
b. Prinsip Konsistensi (Consistency)
Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus dapat
diperbandingkan, yaitu menetapkan metode akuntansi yang sama
dari tahun ke tahun.
c. Prinsip Materialitas (Materiality)
Prinsip ini menyatakan bahwa jumlah/nilai yang cukup manfaatnya
atau cukup besar, transaksi ekonomi yang material akan dicatat dan
dilaporkan.
d. Prinsip Pengungkapan Penuh yang memadai (Full Disclosure)
Pengungkapan kejadian ekonomi secara jelas, memadai, dan celiti
agar tidak menyesatkan pembaca.
- Prinsip-prinsip dan standar akuntansi pemerintahan, sama
seperti pada akuntansi komersial, dikembangkan terus-
menerus.
- Bagan perkiraan standar digunakan baik dalam akuntansi
pemerintahan maupun akuntansi komersial.
3. Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian integral
sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber
daya (scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta
dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisiensi,
dan efektif.
5. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya
sama di kedua sektor. Kedua sektor sama-sama mem- butuhkan informasi yang
handal dan releven untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu; perencanaan,
pengoganisasian, dan pengendalian.
6. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sara, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,
pendidikan, kesehatan, penyelidikan energi, dan sebagainya.
7. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan. 
 Perbedaan Sektor Publik Dengan Sektor Swasta
Di samping beberapa persamaan di atas, juga dapat diidentifikasi beberapa
perbedaan antara akuntansi pemerintahan dengan akuntansi komersial, antara lain:
1. Perbedaan dapat dilihat terutama dari segi kegiatan dan tujuan dari perusahaan
komersial dengan organisasi pemerintah. Pada perusahaan komersial, kegiatannya
adalah menghasilkan keuntungan, sedangkan pemerintah adalah pelayanan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Dalam akuntansi pemerintahan terdapat perkiraan anggaran (budgetary
accounting), sedangkan dalam akuntansi komersial tidak ada perkiraan anggaran.
3. Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana, berbagai dana biasa
digunakan. Dalam akuntansi komersial, semua aset, kewajiban dan ekuitas
merupakan bagian dari satu dana.
4. Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran moda! dilaporkan dalam laporan
operasional maupun neraca. Dalam akuntansi komersial, pengeluaran modal tidak
dilaporkan dalam laporan operasional.
5. Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturan-peraturan pemerintah
sehingga bersifat lebih kaku (kurang fleksibel) dibandingkan dengan akuntansi
komersial.

DAFTAR PUSTAKA
Bastian, I. (2010). Akuntansi Sektor Publik: Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Halim, A., & Syam. (2013). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Prof. Dr. Mardiasmo, Mba, Ak. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta, Andi
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai