Anda di halaman 1dari 4

2

Menurut survei yang dilakukan pada 7 propinsi di Indonesia pada tahun 1996

ditemukan prevalensi OMSK (atau yang oleh awam sebagai “congek”) sebesar 3% dari

penduduk Indonesia. Dengan kata lain dari 220 juta penduduk Indonesia diperkirakan

terdapat 6, 6 juta penderita OMSK. Di Indonesia menurut Survei Kesehatan Indera

Penglihatan dan Pendengaran, Depkes tahun 1993-1996 prevalensi OMSK adalah 3, 1%-

5, 20% populasi. Usia terbanyak penderita infeksi telinga tengah adalah usia 7-18 tahun,

dan penyakit telinga tengah terbanyak adalah OMSK. Penelitian yang dilakuka n di RS

St.Elisabeth pada tahun 1998, dari 135 penderita OMSK, 62,40% adalah kelompok usia

10-20 tahun (Roland NJ,1999).

Di Indonesia sendiri, menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang

kesehatan menyatakan Upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal.Kesehatan Indera Pendengaran merupakan hal yang esensial

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. (Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, 2006).

Para peneliti mendapat persentase yang berbeda mengenai jenis bakteri pada OMSK.

Adenin Adenan (1973) mendapatkan Proteus sp sebagai kuman yang dominan (48%) dan

perbandingan kuman gram negatif dan positif adalah 3 : 1. Brook (1979) dan Palca

(1965) mengatakan bakteri aerob yang sering dijumpai pada OMSK adalah Pseudomonas

aeruginosa, Proteus sp, Stafilokokus. Finegald (1981) menemukan kuman aerob yang

dominan adalah Pseudomonas aeruginosa (36 dari 68 penderita) sedangkan Proteus sp

hanya 7 dari 68 penderita (Nursiah, 2003).

Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah,

tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas otitis

media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk akut

dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis media yaitu 25% pada
3

anak-anak. Infeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya pada

tahun pertama masa sekolah. Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah radang kronis

mukosa telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluar sekret dari

telinga tengah lebih dari 2 bulan baik terus menerus maupun hilang timbul, sifat

sekretnya mungkin serous, mukus atau mukopurulen (Soepardi EA, 2007).

Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada telinga tengah

dengan perforasi membran timpani dan sekret keluar dari telinga terus menerus atau

hilang timbul,. sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah. Jenis otitis

media supuratif kronis dapat terbagi 2 jenis, yaitu OMSK tipe benigna dan OMSK tipe

maligna. Otitis media merupakan masalah utama sebelum antibiotik ditemukan pada

pertengahan 1930-an dan sampai sekarang masalah otitis media masih sering muncul di

negara kita (Paparella MM, 1994).

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi otitis media

kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman yang

tinggi, daya tahan tubuh yang rendah (gizi buruk) atau hygiene buruk (Djaafar ZA,

2007). Gejala otitis media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen

atau mukoid, terjadi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga dan

vertigo. Defek dapat ditemukan seperti pada anterior, posterior, inferior atau subtotal.

OMSK adalah peradangan kronis lapisan mukoperiosteum dari bagian telinga tengah

sehingga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan patologis yang irreversible

(Ramalingam).

OMSK dapat menyebabkan gangguan pendengaran sehingga menimbulkan

dampak yang serius terutama bagi anak-anak, karena dapat menimbulkan pengaruh

jangka panjang pada komunikasi anak, perkembangan bahasa, proses pendengaran,

psikososial dan perkembangan kognitif serta kemajuan pendidikan. Komplikasi intra

kranial yang serius lebih sering terlihat pada eksaserbasi akut dari OMSK berhubungan

dengan kolesteatom seperti abses ekstradural, abses subdural, tromboflebitis,


4

meningitis, abses otak dan hidrosefalus otitis (Djaafar ZA, 2007; Helmi, 2005; Restuti

RD, 2007)

1.1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana

gambaran karakteristik pasien penderita otitis media supuratif kronis yang di rawat di

RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada bulan Agustus tahun 2015 hingga

bulan Agustus tahun 2016.

1.2. Tujuan Penelitian

1.2.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita otitis media supuratif kronis

yang di rawat inap dan rawat jalan di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada

bulan Agustus tahun 2015 sampai pada bulan Agustus tahun 2016.

1.2.2. Tujuan khusus

1. Untuk diketahuinya jumlah kunjungan kasus baru dan kasus berulang

OMSK di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada bulan Agustus tahun

2015 sampai pada bulan Agustus tahun 2016.

2. Untuk mengidentifikasi pola distribusi pasien OMSK tertinggi di RS

Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada bulan Agustus tahun 2015 sampai

pada bulan Agustus tahun 2016 berdasarkan usia, tempat tinggal, tingkat

pendidikan, serta jenis pekerjaan pasien.

3. Mengetahui telinga yang paling sering terinfeksi yang dijumpai pada

penderita OMSK

4. Mengetahui perforasi tersering dijumpai pada penderita OMSK


5

5. Mengetahui tipe OMSK yang paling sering dijumpai pada penderita

OMSK di di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada bulan Agustus

tahun 2015 sampai pada bulan Agustus tahun 2016

1.3. Manfaat Penelitian

1. Menyediakan informasi yang berharga bagi Rumah Sakit untuk

meningkatkan pelayanan terhadap pasien OMSK.

2. Sebagai bahan evaluasi bagi para tenaga kesehatan untuk dapat

meningkatkan upaya promotif dan preventif terhadap penyakit OMSK di

kemudian hari.

3. Sebagai pengalaman yang berharga bagi Peneliti dalam memperluas

wawasan dan pengetahuan dalam melakukan penelitian khususnya

mengenai Otitis Media Supuratif Kronis.

4. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan memicu penelitian lainnya

khususnya yang berkaitan dengan penyakit OMSK.

Anda mungkin juga menyukai