Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN DIVISI NEONATOLOGI

OLEH

A Nabilla R Putri Makbul


C 111 13 556

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
LAPORAN
INISIASI MENYUSUI DINI

NAMA By. Ny. Rachmatia

1
NO REKAM MEDIK 801112
JENIS KELAMIN Perempuan
TANGGAL LAHIR 16 Mei 2017
WAKTU LAHIR 12.30 WITA
CARA KELAHIRAN Spontan
BERAT BADAN LAHIR 3100 gram
PANJANG BADAN LAHIR 49 cm
LINGKAR KEPALA 35 cm
LINGKAR LENGAN ATAS 11 cm
LINGKAR DADA 30 cm
LINGKAR PERUT 31 cm
APGAR 8/10
BALLARD SKOR 37 minggu
JAM IMD
12.45 WITA
DIMULAI
PROSES IMD
JAM IMD
13.35 WITA
SELESAI
KEBERHASILAN IMD Iya
KEBERHASILAN MENCAPAI
Iya
PUTTING
ALASAN IMD TIDAK
DILAKUKAN ATAU IMD
-
BERHENTI SEBELUM 1 JAM
(TIDAK BERHASIL)
DOKUMENTASI

LAPORAN
INISIASI MENYUSUI DINI

NAMA By. Ny. Alya


NO REKAM MEDIK 800126
JENIS KELAMIN Laki-Laki
TANGGAL LAHIR 18 Mei 2017
WAKTU LAHIR 00:30 WITA
CARA KELAHIRAN Spontan
BERAT BADAN LAHIR 2950 gram
PANJANG BADAN LAHIR 48 cm
LINGKAR KEPALA 33.5 cm
LINGKAR LENGAN ATAS 10 cm
LINGKAR DADA 30 cm
LINGKAR PERUT 31 cm

2
APGAR 8/10
BALLARD SKOR 38 minggu
JAM IMD
00:35 WITA
DIMULAI
PROSES IMD
JAM IMD
01:20 WITA
SELESAI
KEBERHASILAN IMD Iya
KEBERHASILAN MENCAPAI
Iya
PUTING
ALASAN IMD TIDAK
DILAKUKAN ATAU IMD
-
BERHENTI SEBELUM 1 JAM
(TIDAK BERHASIL)
DOKUMENTASI

PEMBAHASAN

Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. Fungsi ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya
dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Kolostrum mengandung antibodi yang kuat
untuk mencegah infeksi dan mudah dicerna oleh usus bayi.
Peningkatan produksi ASI perlu dilakukan untuk menigkatkan keberhasilan menyusui
bayi dalam upaya meningkatkan kesehatan bagi bayi dan ibu. Upaya tersebut dapat dilakukan
antara lain dengan cara pemberian ASI secara dini atau yang dikenal dengan Inisiasi
Menyusu Dini. Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah bayi mulai menyusu segera setelah lahir.
Pada praktek IMD, kontak kulit bayi dengan ibu dilakukan setidaknya selama satu jam
setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau
merangkak mencari payudara. Menyusukan lebih dini akan terjadi perangsangan puting susu,
terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin lancar.
Menurut pokok-pokok Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 tentang pemberian
air susu ibu eksklusif, inisiasi menyusu dini adalah suatu proses dimana bayi begitu
dilahirkan dari rahim ibu, tanpa dimandikan terlebih dahulu, segera diletakkan tengkurap
pada perut dan dada ibu dengan kulit bayi melekat atau bersentuhan langsung pada kulit ibu.
Proses ini dilakukan sekurangnya selama 1 jam dan/atau sampai dengan bayi berhasil meraih
puting ibu untuk menyusu langsung sesuai kebutuhannya atau lamanya menyusu saat IMD
ditentukan oleh bayi. IMD dapat dilakukan dalam semua jenis kelahiran baik normal maupun
dengan bantuan vakum atau operasi.
Tujuan IMD adalah kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang
sehinggan pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil; Saat IMD bayi menelan bakteri
baik dari kulit ibu yang akan membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan
diri; Kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi akan meningkatkan ikatan kasih sayang
(Bonding) antara ibu dan bayi terutama pada 1-2 jam pertama dimana bayi dalam keadaan
siaga; Meningkatkan keberhasilan menyusui eksklusif dan akan lebi lama menyusui;
Merangsang pengeluaran hormon oksitosin untuk membantu pengeluaran plasenta dan
mengurangi perdarahan ibu serta pengeluaran prolactin untuk merangsang produksi ASI;
Mengurangi terjadinya anemia.

3
Syarat dilakukannya IMD adalah apabila ibu dan bayi dalam keadaan sehat, bugar,
tidak gawat darurat, meskipun kelahiran dilakukan melalui operasi caesar, IMD tetap bias
dilakukan.
Tatalaksana IMD yaitu
1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin. (ABM
protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)
2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan
obat kimiawi.
3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa
menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu
dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting
sendiri.
6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum Menyusu
7. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK
SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi
bersentuhan sampai setidaknya1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and
UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007
and ABM protocol #5 2003).
8. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN
BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU
kulit melekat pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi.
9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai
menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
10. RAWAT GABUNG BAYI:Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak
diberdi dot atau empeng.
Semua bayi akan melalui 5 tahapan yang sama saat IMD, antara lain:
a. Selama 30 menit pertama merupakan stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga. Bayi
diam tidak bergerak. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian pelarihan
dari keaadaan dalam kandungan ke keadaan di luar kandungan. Bonding (hubungan
kasih sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman serta
meningkatkan kepercayaan diri ibu dan ayah terhadap kemampuan keberhasilan
menyusui.
b. Antara 30-40 menit sesudah bayi tenang, bayi akan mengecap bagian atas telapak
tangannya. Bau di telapak tangan mirip dengan ASI yang akan keluar. Jadi, bau ini
memandu bayi untuk mencari putting susu ibunya. Oleh karena itu, saat membersihkan
bayi jangan mengeringkan bagian atas telapak tangannya.
c. Menekan di atas perut tepat diatas rahim guna menghentikan perdarahan. Hal tersebut
dapat membantu mengecilkan kontraksi rahim.
d. Bayi mulai bergerak ke arah payudara dan menekan payudara dan hal tersebut akan
merangsang susu keluar. Sambal bergerak, ia menjilat dan mengambil bakteri dari kulit
ibunya. Seberapa banyak ia menjilat cuma ia yang tahu berapa kebutuhannya akan
bakteri yang masuk pencernaannya itu dan menjadi bakteri Lactobacillus. Ia kulum
dulu, kemudian dijilat sampai ia yakin okstitusi ibunya cukup, baru dia naik ke atas.
Jadi, hanya ia yang tahu.
e. Setelah merasa cukup maka ia akan bergerak ke arah puting susu sampai

4
menemukannya. Pada saat tersebut, tidak mesti ASI keluar yang penting ia telah
mencapai putting ia telah mencapai putting dan mulai mengisap. Walaupun ia sudah
menemukan putting susu ibunya, biarkan selama 1 jam untuk proses skin to skin
contact.

LAPORAN
PERAWATAN METODE KANGOROO

NAMA By. Ny. Selvi 2


NO REKAM MEDIK 799819
JENIS KELAMIN Perempuan
TANGGAL LAHIR 03 Mei 2017
CARA KELAHIRAN Section Caesar
BERAT BADAN LAHIR 1905 gram
PANJANG BADAN LAHIR 42,5 cm
LINGKAR KEPALA 31 cm
LINGKAR LENGAN ATAS 9 cm
LINGKAR DADA 33 cm
LINGKAR PERUT 32 cm
APGAR 8/10
BALLARD SKOR 33 minggu
DURASI PMK 24 jam untuk Ibu, Bapak maksimal 2 jam
JAM EDUKASI 10.00 WITA

5
DOKUMENTASI

LAPORAN
PERAWATAN METODE KANGOROO

NAMA By. Ny. Aisyah


NO REKAM MEDIK 800683
JENIS KELAMIN Perempuan
TANGGAL LAHIR 11 Mei 2017
CARA KELAHIRAN Section Caesar
BERAT BADAN LAHIR 2480 gram
PANJANG BADAN LAHIR 45 cm
LINGKAR KEPALA 33 cm
LINGKAR LENGAN ATAS 9 cm
LINGKAR DADA 30 cm
LINGKAR PERUT 38 cm
APGAR 8/10
BALLARD SKOR 37 minggu
JAM EDUKASI 15.00 WITA

6
DOKUMENTASI

PEMBAHASAN

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan


perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak
langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu
menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. 
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator dalam
perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu,
dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan
kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI,
perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan
kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta
meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
PMK terdiri dari 4 komponen, yaitu : kangaroo position, kangaroo nutrition,
kangaroo support and kangaroo discharge. Posisi kanguru merujuk pada kontak kulit ibu

7
dengan kulit bayi. Posisi kanguru adalah menempatkan bayi pada posisi tegakdi dada ibunya,
di antara kedua payudara ibu, tanpa busana. Bayi dibiarkan telanjang hanya mengenakan
popok, kaus kaki dan topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin.
Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan
ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat berada
di bawah kuping bayi. Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas
tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Kangoroo
nutrition merujuk pada praktek pemberian ASI yang diperkuat dengan kontak kulit ibu
dengan kulit bayi. Kangaroo discharge merujuk pada kelanjutan praktek PMK di rumah
setelah keluar dari rumah sakit. Kangoroo support merupakan bentuk dukungan pada PMK
dapat berupa dukungan fisik maupun emosional kepada ibu.
Perawatan metode kanguru dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu PMK intermiten
dan kontinu. Pada PMK intermitten, bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat
membutuhkan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi, bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini, PMK tidak diberikan sepanjang waktu
tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator. PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara terus-menerus per hari.
Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat
untuk menjalani PMK kontinu. Sedangkan pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam
keadaan stabil, dan bayi harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen.
Kemampuan untuk minum (seperti menghisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan
utama, karena PMK sudah dapat dimulai meskipun pemberian minumnya dengan
menggunakan pipa lambung. Dengan melakukancPMK, pemberian ASI dapat lebih mudah
prosesnya sehingga meningkatkan asupan ASI. PMK bermanfaat dalam menurunkan secara
bermakna jumlah neonatus atau bayi baru lahir yang meninggal, menghindari bayi berat lahir
rendah dari kedinginan (hipotermia), menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi,
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan
meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan bayi.
LAPORAN
KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI

NAMA By. Ny. Ramlah


NO REKAM MEDIK 800185
JENIS KELAMIN Laki-Laki
TANGGAL LAHIR 19 Mei 2017
WAKTU LAHIR 14:03 WITA
CARA KELAHIRAN Spontan
BERAT BADAN LAHIR 2850 gram
PANJANG BADAN LAHIR 49 cm
LINGKAR KEPALA 35 cm
LINGKAR LENGAN ATAS 10 cm
LINGKAR DADA 33.5 cm
LINGKAR PERUT 31.5 cm

8
APGAR 8/10
BALLARD SKOR 38 minggu
WAKTU EDUKASI 20 Mei 2017 – Pukul 11.00 WITA
DOKUMENTASI

PEMBAHASAN

Menyusui tidak saja memberikan kandungan ASI yang bernilai tinggi untuk kesehatan
bayi, tetapi juga menciptakan hubungan emosional kuat antara ibu dan bayi, yang akan
terbawa terus, meskipun ibu sudah tidak menyusui.
Untuk memaksimalkan manfaat menyusui, bayi sebaiknya disusui selama 6 bulan
pertama. Beberapa langkah yang dapat menuntun ibu agar sukses menyusui secara eksklusif
selama 6 bulan pertama, antara lain :
1. Biarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi lahir terutama dalam 1 jam
pertama (inisiasi dini), karena bayi baru lahir sangat aktif dan tanggap dalam 1 jam
pertama dan setelah itu akan mengantuk dan tertidur. Bayi mempunyai refleks
menghisap (sucking reflex) sangat kuat pada saat itu. Jika ibu melahirkan dengan
operasi kaisar juga dapat melakukan hal ini (bila kondisi ibu sadar, atau bila ibu telah
bebas dari efek anestesi umum). Proses menyusui dimulai segera setelah lahir dengan
membiarkan bayi diletakkan di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit kulit. Bayi akan
mulai merangkak untuk mencari puting ibu dan menghisapnya. Kontak kulit dengan

9
kulit ini akan merangsang aliran ASI, membantu ikatan batin (bonding) ibu dan bayi
serta perkembangan bayi.
2. Yakinkan bahwa hanya ASI makanan pertama dan satu-satunya bagi bayi anda. Tidak
ada makanan atau cairan lain (seperti gula, air, susu formula) yang diberikan, karena 
akan menghambat keberhasilan proses menyusui. Makanan atau cairan lain akan
mengganggu produksi dan suplai ASI, menciptakan bingung puting, serta
meningkatkan risiko infeksi
3. Susui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia akan melepaskan
puting dengan sendirinya. 
Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi menyusui dan perlekatan bayi pada
payudara yang tepat. Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi
berbaring atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak
baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut
bayi dan payudara ibu (perlekatan/ attachment). Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi tidur miring.
Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap payudara
dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan badan ibu (sanggahan
bukan hanya pada bahu dan leher). Sentuh bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai
mulut bayi terbuka lebar dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan
punggung dan bahu bayi (bukan kepala bayi). Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke
mulut bayi dengan cara menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu sebanyak
mungkin ke mulut bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat dibanding
aerola bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan
puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi.
Posisi tubuh yang baik dapat dilihat sebagai berikut: Posisi muka bayi menghadap ke
payudara (chin to breast); Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu (chest to chest);
Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus
dengan lengan bayi dan leher bayi; Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik; Ada
kontak mata antara ibu dengan bayI; Pegang belakang bahu jangan kepala bayi; Kepala
terletak dilengan bukan didaerah siku.
Posisi menyusui yang tidak benar dapat dilihat sebagai berikut : Leher bayi terputar dan
cenderung kedepan; Badan bayi menjauh badan ibu; Badan bayi tidak menghadap ke badan
ibu; Hanya leher dan kepala tersanggah; Tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi; C-hold
tetap dipertahankan.
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik: Dagu menyentuh payudara; Mulut terbuka
lebar; Bibir bawah terputar keluar; Lebih banyak areola bagian atas yang terlihat dibanding
bagian bawah; Tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu.
Tanda perlekatan ibu dan bayi yang tidak baik : Dagu tidak menempel pada payudara;
Mulut bayi tidak terbuka lebar; Bibir mencucu/ monyong; Bibir bawah terlipat kedalam
sehingga menghalangi pengeluaran ASI oleh lidah; Lebih banyak areola bagian bawah yang
terlihat; Terasa sakit pada putin.
Berapa lama sebaiknya bayi menyusu, yaitu: lamanya menyusu berbeda-beda tiap
periode menyusu. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih.
Bayi dapat mengukur sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama

10
(lebih dari 30 menit) atau sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada masalah. Pada
hari-hari pertama atau pada bayi berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram), proses menyusu
terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar. Sebaiknya bayi menyusu pada
satu payudara sampai selesai baru kemudian bila bayi masih menginginkan dapat diberikan
pada payudara yang satu lagi sehingga kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI.
Berapa sering bayi menyusu dalam sehari : Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan
kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat
sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya
disusui sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada
malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan
terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan
sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya. 
Bagaimana menilai kecukupan ASI : ASI akan cukup bila posisi dan perlekatan benar;
Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang tidak pekat dan bau
tidak menyengaT; Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi
berat lahir pada usia 2 minggu; Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas
sendiri dari payudara ibu.

11

Anda mungkin juga menyukai