Proposal Tugas Falsafah-1
Proposal Tugas Falsafah-1
TEORI CARING
Oleh :
Kelompok 4
Abdillah Firdaus_202001001
Anita Febrianti_202001009
Lahin Tantriati_202001029
Risda Agustina_202001051
Yuliana Kumalasari_202001064
2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan
bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan.bidang
pelayanan kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami
kemajuan,tetapi juga profesionalisme dari tenaga kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tentang teori caring secara umum dan menurut beberapa
ahli ?
2. Apa pengertian tentang paradigma dan paradigma keperawatan ?
3. Apakah pengertian tentang penyakit asma ?
4. Bagaimana dengan penerapan teori caring dalam keperawatan ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa pengertian tentang teori caring secara umum dan menurut
beberapa ahli.
2. Mengetahui apa pengertian tentang paradigma dan paradigma keperawatan.
3. Mengetahui apakah pengertian tentang penyakit asma.
4. Mengetahui bagaimana dengan penerapan teori caring dalam keperawatan.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Caring
1. Pengertian Caring Secara Umum
Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan
kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan perasaan
cinta atau menyayangi.
B. Paradigma Keperawatan
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena
yang ada. Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang
menjelaskan suatu fenomena. Paradigma mengandung beberapa konsep yang
terkait dengan fokus keilmuannya.
C. Penyakit Asma
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang disebabkan oleh
peradangan pada bronkus(saluran udara). Peradangan ini mengakibatkan
bronkus membengkak dan menyempit, serta memproduksi lendir berlebih
sehingga membuat sulit bernapas (Guyton, 2014).
Penyebab asma umumnya disebabkan pemicu spesifik seperti memiliki
alergi terhadap hal tertentu sepertimakanan, debu, atau lingkungan
berpolusi, punya sejarah di keluarga yang memiliki riwayatpenyakit
asma, infeksi saluran pernapasan, paparan terhadap asap rokok sebelum atau
sesudah lahir,Masalah kulit kronis, seperti eksim, aktivitas fisik contohnya
olahraga (Gautier and Charpien, 2017).
Gejala asma ditandai dengan sesak napas, suara mengi (napas berbunyi
“ngik-ngik), dada terasasesak dan berat, serta batuk-batuk (Quirt, 2018).
b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian
dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan
non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan
kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis
sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
1) Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan
sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika
melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien.
Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan
kebutuhan klien.
c. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan
merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan
ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami
dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara
untuk mendapatkan kedamaian.
d. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien.
Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam
membuat keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman
perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya
(Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan
sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan
saling memahami.
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat
memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang
baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan
perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan
yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya
sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring
menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.
f. Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi
keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi
informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan.
Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses
penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.
Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian keterbukaan yang kemudian
dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
ANALISA KASUS
Data Subjektif :
Klien mengeluh
napas terasa sesak
Klien mengatakan
batuknya kuat
Klien mengatakan
banyak
mengeluarkan
dahak yang
berwarna putih
kehijauan
Klien mengatakan
tidak dapat
beraktivitas seperti
biasanya. Karena
jika banyak
bergerak napas
bertambah sesak.
Klien mengatakan
mempunyai
riwayat penyakit
asma sejak kecil
Klien mengatakan
lingkungan
rumahnya berdebu
2. Klien mengatakan Intake adekuat Gangguan pemenuhan
alergi terhadap nutrisi kurang dari
cuaca dingin. kebutuhan tubuh
Data Objektif :
Klien tampak mual-
mual
Klien tampak lemah
Klien tidak
menghabiskan porsi
makanan yang
disajikan (hanya 3
sendok makan)
Adanya muntahan
jika habis makan,
berupa makanan
yang dimakan dan
kadang-kadang
hanya air saja
Mucosa bibir kering
Adanya nyeri tekan
pada epigastrium
Adanya penurunan
BB dari 47 kg
menjadi 46 kg.
Data subjektif :
Klien mengatakan
tidak ada nafsu
makan
Klien mengatakan
perut terasa mual,
jika makan muntah
3. Klien mengatakan Proses Penyakit Gangguan pemenuhan
badannya terasa istirahat tidur
lemah
Klien mengatakan
ulu hatinya terasa
nyeri bila ditekan
Data Objektif :
Adanya perubahan
jam tidur dari 7
jam/hari menjadi 3
jam/hari
Sclera tampak
merah
Tampak warna
hitam disekitar
mata
Mata tampak sayu
Klien tampak
lemah
Data Subjektif :
Klien mengatakan
semenjak sakit klien
4. hanya tidur 3 jam Proses patologi dari Intoleran aktivitas
dan sering penyakit
terbangun-bangun
karena sesak nafas
Klien mengatakan
badannya terasa
lemah
Data Objektif :
Klien tampak lemah
Aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga dan
perawat seperti
mandi dan
menggunakan pispot
Terpasang infus dex
5% drip aminopilin
2 ampul tts/mnt
Data Subjektif :
Klien mengatakan
tidak dapat
beraktivitas seperti
biasanya karena jika
banyak bergerak
nafas bertambah
sesak
Klien mengatakan
badanya terasa
lemah
Klien mengatakan
semua aktivitas
dibantu oleh
keluarga dan
perawat
KESIMPULAN
NASKAH
PART 1
Part 2
Perawat memasuki ruangan untuk melihat kondisi pasien
Perawat 1 : Assalamualaikum bu
Pasien : waalaikumsalam suster (sambil batuk-batuk)
Perawat 1 : perkenalkan nama saya adinda, saya bertugas hari ini di
ruangan ini bu, mulai dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang kalau ibu ada keluhan
bisa tanya sama saya. Boleh saya tau nama ibu siapa bu?
Pasien : rahma suster
Perawat 1 : ibu kesini sama siapa bu?
Pasien : sama suami dan ibu saya suster
Perawat 1 : bu rahma bagaimana keadaannya bu?
Pasien : sesak nafas suster
Perawat 1 : kalau saya boleh tahu, mulai kapan ibu merasa sesak?
Pasien : tadi pagi suster, kalau malam sudah tidak bisa nafas
Perawat 1 : apa dari keluarga ada yang riwayat seperti ini bu?
Pasien : saya sudah dari kecil mempunyai riwayat sakit asma
dok,mungkin keturunan dari bapak saya
Ibu pasien : iya suster, suami saya bapaknya rahma ini dulu sakit seperti
itu.
Suami pasien : iya sus, mertua saya dulu meninggal karena sesak nafas
juga
Perawat 1 : apakah ada saudara yang juga menderita penyakit ini?
Pasien : tidak ada sus
Perawat 1 : baiklah bu, kalau begitu saya konsultasikan sma dokter dulu
ya bu, tentang apa keluhannya dan tindakan apa yang akan diberikan, sebentar
ya bu nantii saya akan kembali
PART 3
Perawat memasuki ruangan dokter dan melaporkan hasil pemeriksaanya
Perawat 1 : maaf dok saya mau melaporkan pasien atas nama rahma
umur 56 taahun dengan keluhan sesak nafas , batuk dan banyak mengeluarkan
dahak
Dokter : bagaimana keadaannya?
Perawat 1 : beliau ada di dalam dok, sedang berbaring
Dokter :diruangan mana pasien dirawat?
Perawat 1 : di UGD dok
Dokter : disana pasien bersama siapa sus?
Perawat 1 : dengan ibu dan suaminya dok
Dokter : ayo kesana kita lihat keadaannya
Perawat dan dokter pergi memasuki ruangan pasien atas nama ibu rahma
PART 4
Dokter : permisi, selamat siang apa benar ini dengan ibu rahma
Pasien : iya dok
Dokter : perkenalkan nama saya findy , saya disini untuk memeriksa
ibu, ibu apa keluhannya bu?
Pasien : batuk, banyak mengeluarkan dahak dan sesak
Dokter : saya periksa dulu ya
Dokter : ibu ini saya anjurkan untuk pemasangan nebulizer ya,
nebulizer itu obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang di hirup. Obat ini
bekerja untuk mengatasi sesak napas, mengurangi peradangan, dan mencegah
kekambuhan gejala, bagaimana apa ibu setuju?
Suami pasien : iya dok, demi kesembuhan istri saya
Dokter : baiklah pak, di tunggu sebentar dulu ya tidak lama biar
mbak perawat nanti akan keapotik dan membantu untuk melakukan tindakan
pada ibu, untuk kesembuhan yang lebih baik lagi saya anjurkan juga ibu untuk
rawat inap di rumah sakit saja ya.
Suami pasien : iya dok
Dokter : sus saya sudah periksa keadaan ibunya, tolong nanti
pasangkan infus dan oksigennya
Perawat 1 : baik dok
PART 5
(kemudian perawat memasangkan infus dan oksigen)
Perawat 2 : maaf bu saya pasangkan oksigennya dulu
Perawat 1 : apa yang dirasakan bu
Pasien : ini berasa enak sus
Perawat 2 : oiya bu saya pasangkan monitorit agar bisa melihat detak
jantung ibu
Perawat 1 : saya pasang infus ya bu, sekalian saya tensi ya
Perawat 2 : bagaimana bu apakah terasa sakit? (sambil memasanginfus)
Pasien : tidak sus, tidak terasa sakit (tersenyum)
Perawat 2 : jika ibu ada keluhan atau merasa kurang nyaman bisa bilang
ke saya ya bu
Pasien : apakah saya akan segera sembuh sus?
Perawat 2 : pasti ibu akan segera sembuh, jika ibu tidak banyak pikiran.
Jadi ibu harus tenang ya bu, tidak boleh panik ya bu
Pasien : apakah saya boleh mendengarkan musik sus?
Perawat 2 : boleh ibu, akan saya putarkan
Pasien : terima kasih sus
Perawat 2 : sama-sama bu, selamat istirahat (tersenyum)
PART 6
Dokter : selamat pagi bu
Pasien : selaamat pagi dok
Dokter : sekarang saya periksa dulu ya bu
Suami pasien : bagaimana keadaan istri saya dok?
Dokter : sebentar ya pak saya periksa dulu. Coba tarik nafas bu
Suami pasien : bagaimana keadaannya dok
Dokter : sebentar ya bapak,nanti kita lihat hasil pemeriksaanya
dulu,setelah itu nanti biar salah satu perawat akan meminta bapak untuk
menemui saya di ruangan jaga perawat saja. kalau begitu saya permisi dulu ya
pak bu
Suami pasien & pasien : iya dok
Operan jaga perawat pagi kepada perawat siang . kemudian perawat saat
itu melakukan implementasi kepada pasien.
Perawat 1 : selamat siang bu, saya akan memberitahukan bahwa jam
tugas saya sudah habis dan akan saya oper dengan suster ini yang bersif siang
Pasien : ohh iya sus
Perawat 2 : sekarang saya akan berjaga mulai sekarang sampai jam 9
malam ya bu, pak, perkenalkan nama saya Lahin, apakah ibu masih mengingat
saya (sambil tersrnyum ) kalau ada keluhan atau butuh bantuan bisa panggil saya
saja ya bu di ruang jaga perawat.
Suami pasien dan pasien : baik sus
Perawat 2 : bagaimana bu sudah minum obat belum?
Pasien : sudah suster (pasien batuk-batuk)
Perawat 2 : masih batuk ya bu?
Pasien : iya suster, kadang tiba-tiba masih terasa tidak enak disini
(memegang tenggorokan) kaya ada dahaknya sus
Perawat 2 : ohh baik, saya akan ajarkan bagaimana cara batuk efektif ya
buk
Pasien : iya suster
Perawat 2 : pertama atur posisi tidurnya setengah duduk ya, posisi ini
untuk membantu mengurangi sesak napas agar tidak terasa sakit (perawat
memposisikan pasien dengan keadaan setengah duduk), yang kedua letakkan
tangan kanan di atas dada seperti ini ya bu tangan yang satunya diperut,ayo
tarik nafas bu,hembuskan secara perlahan, iya bagus sekali, sekarang tarik napas
lagi pelah-pelan lalu hembuskan secara perlahan iya bagus ibu, kita tarik napas
lagi lalu dalam hitungan ke 3 buka mulut ibu sambil batuk bersamaan dengan
mengeluarkan napas ya buk. Ayo sekarang tarik napas 1..2..3.. batukkan buk.
(pasien batuk dan perawat menampung ssecret pasien dalam bengkok) iya bagus
sekali ibu. Gimana apa yang ibu rasakan setelah melakukan latihan batuk
efektif ini ibu??
Pasien : alhamdulillah sudah agak enakan sus, tapi masih agak sakit
di bagian dada sini
Perawat 2 : tapi sudah tidak sesak kan bu, jangan makan makanan yang
mengandung minyak dulu ya bu seperti gorengan
Pasien : tadi saya dibawakan makan ayam goreng sus, waktu makan
siang
Perawat 2 : apakah ibu memakannya?
Pasien : tidak sus, saya tidak memakannya
Perawat 2 : ohh iya bu kalau bisa hindari dulu makanan yang
mengandung minyak, apakah ada keluhan lagi bu?
Pasien : ohh untuk sekarang belum ada mbak.
Perawat 2 : baik ibu, sekarang ibu istirahat yang cukup ya ibu,apabila
ibu susah tidur ibu bisa menyalakan lagu pengiring tidur, dan apabila ibu mulai
sesak lakukan posisi setengah duduk dan latihan pernapasan dalam dan apabila
ingin mengeluarkan secret ibu bisa melakukan batuk efektif yang ibu praktekkan
tadi bersama saya ya buk.
Pasien : baik sus, saya sungguh berterima kasih lho mbak
Perawat 2 : iya ibu, apabila ibu butuh sesuatu salah satu keluarga bisa
menemui saya di ruang jaga perawat ya ibu.
Pasien : iya sus, ini saya juga di temani sama suami saya
Perawat 2 : baik ibu saya permisi dulu, selamat beristirahat dan selamat
siang bapak ibu
Suami pasien dan istri : iya sus terima kasih ya
Perawat 2 : iya buk pak, sama-sama
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/Pengetahuan%20Mahasiswa
%20Kedokteran%20UNS%20Tentang%20Pertolongan%20Pertama
%20Penyakit%20Asma%20pada%20Anak-Anak.pdf
https://www.academia.edu/37430114/
APLIKASI_CARING_DALAM_KEPERAWATAN
https://www.kompasiana.com/spirit-smile/
550e5f0a813311c82cbc642a/makalah-konsep-dasar-keperawatan-bab-caring