Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL TUGAS FALSAFAH

TEORI CARING

Oleh :

Kelompok 4

Abdillah Firdaus_202001001

Adinda Nur Aini_202001004

Anita Febrianti_202001009

Elfa Novita Dewi_202001020

Grafindi Sepfyanola Alfatik_202001025

Lahin Tantriati_202001029

Lian Widi Astutik_202001030

Nur Rahma Putri_202001042

Risda Agustina_202001051

Yuliana Kumalasari_202001064

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA KEDIRI

2020/2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan
bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan.bidang
pelayanan kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami
kemajuan,tetapi juga profesionalisme dari tenaga kesehatan.

Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan


klien dan tenaga kesehatn lainnya.Oleh karena itu,Perawat harus terus
meningkatkan profesionalismenya,yaitu meningkatkan perilaku caring.Caring
bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan
memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan
memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa
aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tentang teori caring secara umum dan menurut beberapa
ahli ?
2. Apa pengertian tentang paradigma dan paradigma keperawatan ?
3. Apakah pengertian tentang penyakit asma ?
4. Bagaimana dengan penerapan teori caring dalam keperawatan ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa pengertian tentang teori caring secara umum dan menurut
beberapa ahli.
2. Mengetahui apa pengertian tentang paradigma dan paradigma keperawatan.
3. Mengetahui apakah pengertian tentang penyakit asma.
4. Mengetahui bagaimana dengan penerapan teori caring dalam keperawatan.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Caring
1. Pengertian Caring Secara Umum
Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan
kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan perasaan
cinta atau menyayangi.

Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena


yang berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan,
bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok
dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun
potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang
menunjukkan suatu rasa kepedulian.

2. Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara


lain :
a) Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang
menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam
membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,
ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.
b) Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral
untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan
emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal
maupun nonverbal.
c) Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena
universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir,
merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan
orang lain.

B. Paradigma Keperawatan
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena
yang ada. Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang
menjelaskan suatu fenomena. Paradigma mengandung beberapa konsep yang
terkait dengan fokus keilmuannya.

Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut


oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori
yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori
tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori
keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. Paradigma keperawatan
terdiri atas 4 unsur, yaitu keperawatan, manusia, sehat-sakit dan lingkungan.
Keempat unsur inilah yang membedakan paradigma kepeerawatan dengan
teori lain.

C. Penyakit Asma
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang disebabkan oleh
peradangan pada bronkus(saluran udara). Peradangan ini mengakibatkan
bronkus membengkak dan menyempit, serta memproduksi lendir berlebih
sehingga membuat sulit bernapas (Guyton, 2014).
Penyebab asma umumnya disebabkan pemicu spesifik seperti memiliki
alergi terhadap hal tertentu sepertimakanan, debu, atau lingkungan
berpolusi, punya sejarah di keluarga yang memiliki riwayatpenyakit
asma, infeksi saluran pernapasan, paparan terhadap asap rokok sebelum atau
sesudah lahir,Masalah kulit kronis, seperti eksim, aktivitas fisik contohnya
olahraga (Gautier and Charpien, 2017).
Gejala asma ditandai dengan sesak napas, suara mengi (napas berbunyi
“ngik-ngik), dada terasasesak dan berat, serta batuk-batuk (Quirt, 2018).

D. Penerapan Teori Caring Dalam Keperawatan

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil


dari kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang
lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran,
sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam
spiritual, dan perawatan keluarga.
a. Kehadiran
suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan
sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut
Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di”
berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga
komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti
perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran
seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena
situasi tertekan.

b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian
dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan
non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan
kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis
sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :

1) Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan
sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika
melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien.
Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan
kebutuhan klien.

2). Sentuhan Pelayanan (Caring)


Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan
klien, memijat punggung klien, menempatkan klien dengan hati-
hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi non-verbal).
Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien,
meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang
kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).

3). Sentuhan Perlindungan


Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan
untuk melindungi perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999).
Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya
kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak
terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena
itu harus digunakan secara bijaksana.

c. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan
merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan
ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami
dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara
untuk mendapatkan kedamaian.

d. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien.
Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam
membuat keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman
perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya
(Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan
sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan
saling memahami.

e. Caring Dalam Spiritual


Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan
fisik seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik
melalui hubungan intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri,
interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan lingkungan, serta
transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat
memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang
baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan
perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan
yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya
sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring
menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.

f. Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi
keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi
informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan.
Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses
penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.
Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian keterbukaan yang kemudian
dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
ANALISA KASUS

No Data Etiologi Masalah


1. Data Objektif : Bronkospasme Tidak efektifnya jalan
 Nadi 100x/mnt RR napas.
30x/mnt.
 Irama pernapasan
tidak teratur.
 Menggunakan alat
bantu pernapasan
yaitu terpasang O2
3ltr/mnt
 Jalan napas tidak
bersih, terdapat
sputum berwarna
hijau keputihan.
 Adanya pernapasan
cuping hidung.
 Adanya batuk yang
produktif.
 Adanya weezing.
 Adanya cyanosis.
 Klien tampak sesak
 Terpasang infus
dex 5% drip
aminopilin 2 ampul
20tts/mnt.

Data Subjektif :
 Klien mengeluh
napas terasa sesak
 Klien mengatakan
batuknya kuat
 Klien mengatakan
banyak
mengeluarkan
dahak yang
berwarna putih
kehijauan
 Klien mengatakan
tidak dapat
beraktivitas seperti
biasanya. Karena
jika banyak
bergerak napas
bertambah sesak.
 Klien mengatakan
mempunyai
riwayat penyakit
asma sejak kecil
 Klien mengatakan
lingkungan
rumahnya berdebu
2.  Klien mengatakan Intake adekuat Gangguan pemenuhan
alergi terhadap nutrisi kurang dari
cuaca dingin. kebutuhan tubuh

Data Objektif :
 Klien tampak mual-
mual
 Klien tampak lemah
 Klien tidak
menghabiskan porsi
makanan yang
disajikan (hanya 3
sendok makan)
 Adanya muntahan
jika habis makan,
berupa makanan
yang dimakan dan
kadang-kadang
hanya air saja
 Mucosa bibir kering
 Adanya nyeri tekan
pada epigastrium
 Adanya penurunan
BB dari 47 kg
menjadi 46 kg.

Data subjektif :
 Klien mengatakan
tidak ada nafsu
makan
 Klien mengatakan
perut terasa mual,
jika makan muntah
3.  Klien mengatakan Proses Penyakit Gangguan pemenuhan
badannya terasa istirahat tidur
lemah
 Klien mengatakan
ulu hatinya terasa
nyeri bila ditekan

Data Objektif :
 Adanya perubahan
jam tidur dari 7
jam/hari menjadi 3
jam/hari
 Sclera tampak
merah
 Tampak warna
hitam disekitar
mata
 Mata tampak sayu
 Klien tampak
lemah

Data Subjektif :
 Klien mengatakan
semenjak sakit klien
4. hanya tidur 3 jam Proses patologi dari Intoleran aktivitas
dan sering penyakit
terbangun-bangun
karena sesak nafas
 Klien mengatakan
badannya terasa
lemah

Data Objektif :
 Klien tampak lemah
 Aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga dan
perawat seperti
mandi dan
menggunakan pispot
 Terpasang infus dex
5% drip aminopilin
2 ampul tts/mnt

Data Subjektif :
 Klien mengatakan
tidak dapat
beraktivitas seperti
biasanya karena jika
banyak bergerak
nafas bertambah
sesak
 Klien mengatakan
badanya terasa
lemah
 Klien mengatakan
semua aktivitas
dibantu oleh
keluarga dan
perawat

contoh kecil aplikasi perilaku caring perawat saat memberikan asuhan


keperawatan pada klien yang dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
dan keselamatan klien yang tentunya diharapkan dapat membantu kesembuhan
klien.
 Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan klien
 Selalu tersenyum saat kontak dengan klien
 Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam
menghilangkan rasa sakit)
 Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya menyakan
keadaan/keluhan yang dirasakan)
 Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses kesembuhan
klien
 Perawat melakukan pengkajian secara menyeluruh (pengkajian yang
holistik/bio-psiko-sosio-spritual-kultural)
 Perawat memiliki pendekatan yang konsisiten pada klien
 Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan kemampuan yang
kompeten
 Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari klien
 Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses keperawatan
pada klien
 Perawat memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien
 Perawat menyarankan kepada klien bila ada kesulitan/menemui masalah
segera menghubungi perawat
 Perawat melakukan tindakan sesuai SPO
 Perawat menghormati hak-hak klien.
 Perawat membantu klien dan memberikan kesempatan untuk
memandirikan klien dalam mengatasi masalah
 Perawat memberikan motivasi klien untuk selalu berpikir positif tentang
kondisi sakitnya
 Perawat mengajarkan cara untuk merawat diri sendiri jika itu
memungkinkan untuk dilakukan oleh klien.
 Perawat mendiskusikan kndisi klien dan memberikan umpan balik pada
klien

KESIMPULAN

Caring merupakanfenomena universal yang berkaitan dengan cara


seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang
lain.Caring merupakan inti dari keperawatan.Perawat dituntut untuk bersikap
care dan juga harung caring dengan sekitarnya.Tujuan caring adalah untuk
mendukung proses penyembuhan secara total(hoover,2002). Perilaku caring dan
curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan
keperawatan ,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit
klien.Antar caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.

NASKAH

Role Play Pasien Dengan Penyakit Asma


Assalamualaikum wr.wb
Kami dari kelompok 4 akan melakukan role play dengan diaknosa
penyakit asma. Perkenalkan nama saya
Adinda : berperan sebagai perawat 1
Lahin : berperan sebagi perawat 2
Findy : berperan sebagai dokter
Elfa : berperan sebagai ibu pasien sekaligus menjadi narator
Abdillah : berperan sebagai suami pasien
Rahma : berperan sebagai pasien
(sekian perkenalan dari kelompok 4, selanjutnya saya akan menjelaskan
apa sih penyakit asma itu? Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau
kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain
sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri
dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia,
baik muda atau tua.)

PART 1

(suatu hari rahma sedang joging berkeliling halaman rumahnya bersama


dengan ibunya, tiba-tiba rahma berhenti dan terduduk lemas sementara itu
ibunya terus berlari dan tidak menyadari jika anaknya tidak ada di
belakangnya... Ibunya baru sadar saat dia mengajak bicara rahma tetapi tidak ada
balasan darinya, akhirnya ibu elfa berhenti dan langsung berlari ke arah rahma)
Ibu : kamu kenapa nak?
Pasien : asma ku kambuh bu (menjawab pertanyaan ibunya dengan nafas
yang tidak beraturan)
Ibu : ayo kita ke dokter saja nak, ayo ibu bantu berdiri
Pasien : tidak kuat bu
Ibu : aduh bagaimana ini ( sambil teriak-teriak memanggil menantunya,
abdilah abdilah kemarilah)
Suami : ada apa ini bu? (panik)
Ibu : sudah cepat bawa istrimu pergi ke dokter
Suami : baik bu
( abdillah dan bu elfa bergegas pergi ke dokter)
Ibu : suster suster tolong anak saya
Perawat 2 : ohh iya bu, tolong berbaring di sini ya (suster menatakan
tempat tidur pasien dan memberikan beberapa bantal yang di tumpuk agar posisi
pasien setengah duduk ). Sekarang ibu dan bapak keluar dulu ya
Suami : baik sus, ayo bu kita keluar dulu
(ibu dan suami pergi meninggalkan ruangan, sementara suster langsung
memberikan air minum dan melepas sepatu dan kaus kaki pasien. Kemudian
perawat memijat telapak kakinyadan mengajarinya cara bernafas yang efektif)
Perawat 2 : ikuti saya ya bu (sambil mempratekkan gerakan pernafasan
yang benar)
Perawat 2 : bagaimana keadaannya bu
Pasien : alhamdulillah sudah baikan sus (sambil batuk*)
( melihat keadaan rahma sudah mulai membaik suami dan ibu elfa
memasuki ruangan)
Suami : bagaimana keadaan istri saya sus?
Perawat 2 : saat ini keadaan ibu rahma sudah mulai membaik pak, tapi
alangkah baiknya apabila ibu rahma di rawat inap di sini saja karena beliau
mengalami batuk* juga
Ibu : apa tidak boleh di bawa pulang saja sus, karena kami saat ini
ekonomi kami sedang sulit
Perawat 2 : jika di bawa pulang sekarang takutnya nanti saat tiba di
rumah kambuh lagi bu, dan untuk masalah biaya ibu bisa memakai kartu BPJS
Suami : beneran bisa kan sus
Perawat 2 : bisa pak, sekarang bapak dan ibu bisa pulang dulu untuk
mengurus surat suratnya
Ibu : baik sus kalau begitu saya dan menantu saya pulang dulu (ibu elfa
dan pak abdillah pergi, kemudian perawat bertanya kepada pasien)
Perawat 2 : kenapa bisa kambuh begini bu?
Pasien : tadi saya joging berkeliling di halaman rumah sus dan saya tadi
belum sarapan dari semalam juga susah tidur
Perawat 2 : ohh ibuk kecapean ini, jangan capek capek ya bu nanti bisa
membuat asma ibu kambuh lagi
Pasien : saya pikir dengan olahraga badan saya bisa lebih enak sus
ternyata malah membuat asma saya kambuh
Perawat 2 : sekarang ibu istirahat di sini dulu ya bu sambil menunggu ibu
dan suami ibu, saya permisi dulu ya bu
Pasie : baik sus

Part 2
Perawat memasuki ruangan untuk melihat kondisi pasien
Perawat 1 : Assalamualaikum bu
Pasien : waalaikumsalam suster (sambil batuk-batuk)
Perawat 1 : perkenalkan nama saya adinda, saya bertugas hari ini di
ruangan ini bu, mulai dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang kalau ibu ada keluhan
bisa tanya sama saya. Boleh saya tau nama ibu siapa bu?
Pasien : rahma suster
Perawat 1 : ibu kesini sama siapa bu?
Pasien : sama suami dan ibu saya suster
Perawat 1 : bu rahma bagaimana keadaannya bu?
Pasien : sesak nafas suster
Perawat 1 : kalau saya boleh tahu, mulai kapan ibu merasa sesak?
Pasien : tadi pagi suster, kalau malam sudah tidak bisa nafas
Perawat 1 : apa dari keluarga ada yang riwayat seperti ini bu?
Pasien : saya sudah dari kecil mempunyai riwayat sakit asma
dok,mungkin keturunan dari bapak saya
Ibu pasien : iya suster, suami saya bapaknya rahma ini dulu sakit seperti
itu.
Suami pasien : iya sus, mertua saya dulu meninggal karena sesak nafas
juga
Perawat 1 : apakah ada saudara yang juga menderita penyakit ini?
Pasien : tidak ada sus
Perawat 1 : baiklah bu, kalau begitu saya konsultasikan sma dokter dulu
ya bu, tentang apa keluhannya dan tindakan apa yang akan diberikan, sebentar
ya bu nantii saya akan kembali

Perawat pergi keluar dari ruangan untuk menyampaikan keadaan pasien


kepada dokter yang bertugas hari ini.

PART 3
Perawat memasuki ruangan dokter dan melaporkan hasil pemeriksaanya
Perawat 1 : maaf dok saya mau melaporkan pasien atas nama rahma
umur 56 taahun dengan keluhan sesak nafas , batuk dan banyak mengeluarkan
dahak
Dokter : bagaimana keadaannya?
Perawat 1 : beliau ada di dalam dok, sedang berbaring
Dokter :diruangan mana pasien dirawat?
Perawat 1 : di UGD dok
Dokter : disana pasien bersama siapa sus?
Perawat 1 : dengan ibu dan suaminya dok
Dokter : ayo kesana kita lihat keadaannya
Perawat dan dokter pergi memasuki ruangan pasien atas nama ibu rahma

PART 4
Dokter : permisi, selamat siang apa benar ini dengan ibu rahma
Pasien : iya dok
Dokter : perkenalkan nama saya findy , saya disini untuk memeriksa
ibu, ibu apa keluhannya bu?
Pasien : batuk, banyak mengeluarkan dahak dan sesak
Dokter : saya periksa dulu ya
Dokter : ibu ini saya anjurkan untuk pemasangan nebulizer ya,
nebulizer itu obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang di hirup. Obat ini
bekerja untuk mengatasi sesak napas, mengurangi peradangan, dan mencegah
kekambuhan gejala, bagaimana apa ibu setuju?
Suami pasien : iya dok, demi kesembuhan istri saya
Dokter : baiklah pak, di tunggu sebentar dulu ya tidak lama biar
mbak perawat nanti akan keapotik dan membantu untuk melakukan tindakan
pada ibu, untuk kesembuhan yang lebih baik lagi saya anjurkan juga ibu untuk
rawat inap di rumah sakit saja ya.
Suami pasien : iya dok
Dokter : sus saya sudah periksa keadaan ibunya, tolong nanti
pasangkan infus dan oksigennya
Perawat 1 : baik dok

PART 5
(kemudian perawat memasangkan infus dan oksigen)
Perawat 2 : maaf bu saya pasangkan oksigennya dulu
Perawat 1 : apa yang dirasakan bu
Pasien : ini berasa enak sus
Perawat 2 : oiya bu saya pasangkan monitorit agar bisa melihat detak
jantung ibu
Perawat 1 : saya pasang infus ya bu, sekalian saya tensi ya
Perawat 2 : bagaimana bu apakah terasa sakit? (sambil memasanginfus)
Pasien : tidak sus, tidak terasa sakit (tersenyum)
Perawat 2 : jika ibu ada keluhan atau merasa kurang nyaman bisa bilang
ke saya ya bu
Pasien : apakah saya akan segera sembuh sus?
Perawat 2 : pasti ibu akan segera sembuh, jika ibu tidak banyak pikiran.
Jadi ibu harus tenang ya bu, tidak boleh panik ya bu
Pasien : apakah saya boleh mendengarkan musik sus?
Perawat 2 : boleh ibu, akan saya putarkan
Pasien : terima kasih sus
Perawat 2 : sama-sama bu, selamat istirahat (tersenyum)

Setelah perawat selesai melakukan tindakan, beberapa jam kemudian


dokter masuk kembali untuk memeriksa pasien (pasien sudah berada pada ruang
rawat inap )

PART 6
Dokter : selamat pagi bu
Pasien : selaamat pagi dok
Dokter : sekarang saya periksa dulu ya bu
Suami pasien : bagaimana keadaan istri saya dok?
Dokter : sebentar ya pak saya periksa dulu. Coba tarik nafas bu
Suami pasien : bagaimana keadaannya dok
Dokter : sebentar ya bapak,nanti kita lihat hasil pemeriksaanya
dulu,setelah itu nanti biar salah satu perawat akan meminta bapak untuk
menemui saya di ruangan jaga perawat saja. kalau begitu saya permisi dulu ya
pak bu
Suami pasien & pasien : iya dok

Operan jaga perawat pagi kepada perawat siang . kemudian perawat saat
itu melakukan implementasi kepada pasien.
Perawat 1 : selamat siang bu, saya akan memberitahukan bahwa jam
tugas saya sudah habis dan akan saya oper dengan suster ini yang bersif siang
Pasien : ohh iya sus
Perawat 2 : sekarang saya akan berjaga mulai sekarang sampai jam 9
malam ya bu, pak, perkenalkan nama saya Lahin, apakah ibu masih mengingat
saya (sambil tersrnyum ) kalau ada keluhan atau butuh bantuan bisa panggil saya
saja ya bu di ruang jaga perawat.
Suami pasien dan pasien : baik sus
Perawat 2 : bagaimana bu sudah minum obat belum?
Pasien : sudah suster (pasien batuk-batuk)
Perawat 2 : masih batuk ya bu?
Pasien : iya suster, kadang tiba-tiba masih terasa tidak enak disini
(memegang tenggorokan) kaya ada dahaknya sus
Perawat 2 : ohh baik, saya akan ajarkan bagaimana cara batuk efektif ya
buk
Pasien : iya suster
Perawat 2 : pertama atur posisi tidurnya setengah duduk ya, posisi ini
untuk membantu mengurangi sesak napas agar tidak terasa sakit (perawat
memposisikan pasien dengan keadaan setengah duduk), yang kedua letakkan
tangan kanan di atas dada seperti ini ya bu tangan yang satunya diperut,ayo
tarik nafas bu,hembuskan secara perlahan, iya bagus sekali, sekarang tarik napas
lagi pelah-pelan lalu hembuskan secara perlahan iya bagus ibu, kita tarik napas
lagi lalu dalam hitungan ke 3 buka mulut ibu sambil batuk bersamaan dengan
mengeluarkan napas ya buk. Ayo sekarang tarik napas 1..2..3.. batukkan buk.
(pasien batuk dan perawat menampung ssecret pasien dalam bengkok) iya bagus
sekali ibu. Gimana apa yang ibu rasakan setelah melakukan latihan batuk
efektif ini ibu??
Pasien : alhamdulillah sudah agak enakan sus, tapi masih agak sakit
di bagian dada sini
Perawat 2 : tapi sudah tidak sesak kan bu, jangan makan makanan yang
mengandung minyak dulu ya bu seperti gorengan
Pasien : tadi saya dibawakan makan ayam goreng sus, waktu makan
siang
Perawat 2 : apakah ibu memakannya?
Pasien : tidak sus, saya tidak memakannya
Perawat 2 : ohh iya bu kalau bisa hindari dulu makanan yang
mengandung minyak, apakah ada keluhan lagi bu?
Pasien : ohh untuk sekarang belum ada mbak.
Perawat 2 : baik ibu, sekarang ibu istirahat yang cukup ya ibu,apabila
ibu susah tidur ibu bisa menyalakan lagu pengiring tidur, dan apabila ibu mulai
sesak lakukan posisi setengah duduk dan latihan pernapasan dalam dan apabila
ingin mengeluarkan secret ibu bisa melakukan batuk efektif yang ibu praktekkan
tadi bersama saya ya buk.
Pasien : baik sus, saya sungguh berterima kasih lho mbak
Perawat 2 : iya ibu, apabila ibu butuh sesuatu salah satu keluarga bisa
menemui saya di ruang jaga perawat ya ibu.
Pasien : iya sus, ini saya juga di temani sama suami saya
Perawat 2 : baik ibu saya permisi dulu, selamat beristirahat dan selamat
siang bapak ibu
Suami pasien dan istri : iya sus terima kasih ya
Perawat 2 : iya buk pak, sama-sama
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/Pengetahuan%20Mahasiswa
%20Kedokteran%20UNS%20Tentang%20Pertolongan%20Pertama
%20Penyakit%20Asma%20pada%20Anak-Anak.pdf
https://www.academia.edu/37430114/
APLIKASI_CARING_DALAM_KEPERAWATAN
https://www.kompasiana.com/spirit-smile/
550e5f0a813311c82cbc642a/makalah-konsep-dasar-keperawatan-bab-caring

Anda mungkin juga menyukai