Anda di halaman 1dari 3

1.

4 Manfaat

1.4.1 Bagi mahasiswa

Mahasiswa mampu mempelajari atau mengidentifikasi tentang penyakit Hipertiroid

1.4.2 Bagi masyarakat

Masyarakat mampu mengenali gejala atau ciri ciri dari penyakit Hipertiroid sehingga dapat
mencegah penyakit tersebut

1.4.3 Bagi instansi

Instansi dapat memberikan pengobatan secara maksimal dan melakukan penyuluhan


tentang penyakit Hipertiroid

BAB 2 TINJAUAN MATERI

2.1 Konsep Hipertiroid

2.1.1 Anatomi Fisiologi

Kelenjar tiroid adalah sejenis kelenjar endoktrin yang terletak di bagian bawah depan leher
yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin, melekat pada tulang sebelah
kanan trakea dan melekat pada dinding laring. Kelenjar ini terdiri atas 2 lobus yaitu lobus
destra dan lobus sinistra yang saling berhubungan. Masing masing lobus yang tebalnya 4cm
dan lebar nya 2,5cm.

Pembentukan Hormontiroid tergantung dari jumlah iodium eksogen yang masuk kedalam
tubuh. Sumber utama untuk menjaga keseimbangan yodium adalah yodium dalam makanan
dan minuman.

Kelenjar tiroid menganmbil yodium dari darah ( dari makanan makanan seperti seafood, roti
dan garam ) dan menggunakannya untuk memproduksi hormon hormon tiroid. Dua hormon
tiroid yang paling penting adalah thyroxine(T4) dan triodothyrone(T3) mewakili 99,9% dan
0,1% dari masing masing hormon tiroid.

Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari. Pada
gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah
(suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh
kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing
hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk
melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim
sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang
berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah
hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat
pada hipertiroid.
Angka atau kecepatan produksi hormon tiroid dikontrol oleh kelenjar pituitari. Jika
tidak ada cukup jumlah hormon tiroid yang beredar dalam tubuh untuk mengizinkan
fungsi yang normal, pelepasan TSH ditingkatkan oleh pituitari dalam suatu usahanya
untuk menstimulasi tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid.
Sebaliknya, ketika ada suatu jumlah berlebihan dari hormon tiroid yang beredar,
pelepasan TSH dikurangi ketika pituitari mencoba untuk mengurangi produksi
hormon tiroid.

2.1.2 Definisi
Hipertiroidisme, suatu kondisi dimana terdaapat kelebihan prduksi hormontiroid,
kondisi ini disebabkan oleh peningkatan fungai tiroid dengan alasan apapun. Kondisi
ini dapat menyebabkan tirotoksikosis, sindrom klinis yang terjadi merupakan akibat
dari peningkatan hormon tiroid yang beredar di jaringan yang terkena.
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memprpduksi hormon tiroid
secara berlebihan l, biasanya kelenjar terlalu aktif.kondisi inj menyebabkan beberapa
perubahan baik secara mental maupun fisik seseprang, yang disebut thyrotoxicosis.
Hipertiroid adalag gangguan yang terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon
hormon lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Hal ini kadang kadang disebut
tirotoksikosis, istilah untuk hormon tiroid yang terlalu banyak dalam darah. Sekitar 1
persen dari penduduk AS memiliki hyperthyroidism. Perempuan lebih mungkin
mengembakan hipertiroidisme dari pada pria.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa hipertiroid adalah
suatu keadaan dimana terdapat produksi hormon yang berlebihan.

2.1.3 Klasikasi
Terdapat tiga tipe hipertiroidisme yang sering dijumpai,
yaitu :
1. Penyakit Graves
∆ Penyakit ini merupakan penyebab hipertiroidisme yang paling sering ditemukan.
Karena hiperfungsi kelenjar ini berasal dari seluruh bagian kelenjar maka bentuk
gondok umumnya rata. Biasanya terjadi pada usia sekitar 30-40 tahun dan lebih sering
ditemukan pada perempuan daripada laki2.
∆ Terdapat predisposisi familial terhadap penyakit ini dan sering berkaitan dengan
bentuk2 endokrinopati autoimun lainnya. Dalam serum pasien ditemukan antibodi
IgG, antibodi ini bereaksi dengan reseptor TSH atau membran plasma tiroid
∆ Terdapat dua gambaran utama yaitu tiroidal dan ekstratiroidal. Gambaran tiroidal
berupa Goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi
hormon tiroid yang berlebihan, sedangkan gambaran ekstratiroidal berupa oftalmopati
dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah.
2. Nodul otonom toksik (Plummer)
∆ Kasus ini disebabkan karena adanya satu daerah kelenjar tiroid tertentu yang
membesar, fungsinya hiperaktif dalam membuat hormon yang tidak seperti
biasanya,sama sekali diluar kelenjar hipofisis. Nodul ini bersifat otonom. Penyakit ini
tidak disertai gejala mata yang menonjol.
3. Goiter Multinodular Toksik (GMT)
∆ Paling sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagai komplikasi goiter nodular
kronik.
∆ Pada pasien ini, hipertiroid timbul secara lambat dan menifestasi klinisnya lebih
ringan daripada penyakit graves

Anda mungkin juga menyukai