Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata Pantai Lalos Di Kabupaten Tolitoli
Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata Pantai Lalos Di Kabupaten Tolitoli
PROPOSAL MINI
Universitas Tadulako
PROGRAM PASCASARJANA
ADMINISTRASI PUBLIC
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
juga sebagai sarana pengembangan sosial budaya dan mempromosikan citra bangsa di luar
negeri. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor yang cepat berkembang dan dianggap
sebagai salah satu sektor ekonomi yang paling penting. Sektor ini yang diharapkan dapat
menjadi penghasil devisa nomor satu. Pariwisata sekarang sudah menjadi kebutuhan sebagai
akibat meningkatnya income percapita dunia. Menurut Yoeti (2008) terjadinya Three “T”
memberi kemudahan dan kelancaran bagi orang-orang melakukan perjalanan wisata secara
mendorong setiap pemerintah daerah dan pelaku usaha tertarik untuk mengembangkan
pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas, terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki
potensi pariwisata. Pada era otonomi ini Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah juga membuat
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 35 Tahun 2016 tentang Destinasi
Kabupaten Tolitoli sebagai salah satu kabupaten yang memiliki potensi alam yang
besar di bidang pariwisata, maka Kab upaten Tolitoli sangatlah potensial untuk
destinasi objek pariwisata. Sebab didukung oleh letak geografis, dimana wilayahnya
sebagian besar terletak dipesisir pantai. Oleh kenyataan potensi yang berada dikawasan
unggulan.
Pantai Lalos yang terletak di Desa Lalos ini memiliki pantai berpasir putih dengan
posisi yang langsung berhadapan dengan letak tenggelamnya matahari diarah barat (Sunsite).
Dalam proses pengembanganya juga pantai Lalos sudah memiliki beberapa penginapan,
Oleh karenanya pengembangan wisata Kabupaten Tolitoli saat ini terus melakukan
eksplorasi daerah-daerah tujuan wisata dan diperlukan upaya serius untuk fokus
mengembangkan sektor pariwisata daerah. Dengan demikian, langkah strategis dan urgen
yang harus dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tolitoli dapat
menyiapkan daerah tujuan wisata yang dikemas secara profesional berbasis wisata bahari,
wisata alam dan wisata budaya dalam satu kemasan produk dan jasa pariwisata yang
terintegrasi (integrated). Peran kebijakan pemerintah sangat menentukan untuk
satu lokasi dengan lokasi pariwisata lainnya agar destinasi wisata tersebut efektif, efesiensi
Beberapa faktor yang mempengaruhi jalan tidaknya kebijakan tersebut menurut Van
Meter dan Van Horn dalam Subarsono (2005), dalam Deddy Mulyadi adalah 1). Standar dan
sasaran kebijakan, 2). Sumber daya, 3). Komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas,
4). Karakteristik agen pelaksana, 5). Kondisi sosial, ekonomi dan politik, 6). Disposisi. 6
variabel tersebut, akan dapat ditemukan faktor apa saja yang bisa mempengaruhi jalanya
suatu kebijakan.
pariwisata pantai lalos di Kabupaten Tolitoli tidak terlepas dari munculnya berbagai masalah
yang ada untuk menjalankan kebijakanya, dimana masih belum adanya payung hukum
terhadap kebijakan tersebut serta tidak tertata dengan baiknya pembangunan sarana dan
masyarakat sekitar pantai tentang kebijakan yang telah pemerintah buat dan pengelolaan
yang masih kurang jelas antara pemerintah, masyarakat dan pihak swasta serta belum
KABUPATEN TOLITOLI ”
kabupaten Tolitoli?”
1. Aspek teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa terutama bagi penulis sebagai
2. Aspek praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi
mengelola objek wisata di masa yang akan datang, serta sebagai sumber referensi bagi
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini, peneliti tidak memiliki penelitian yang sangat terkait dengan judul
Kawasan objek wisata di kab. Tojo una-una” oleh Amboelo Idrus DG. Haluki tahun 2012.
Dan “implementasi kebijakan pengelolaan kawasan objek wisata teluk palu” oleh Munang
tahun 2015.
Menurut David Easton (Nugroho, 2008: 54) mendefinisikan kebijakan publik sebagai akibat
Edwards III dan Ira Sharkansky (Islamy, 2003:18) mengartikan kebijakan publik sebagai apa
yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan publik itu
Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn dalam Subarsono (2005), dalam Deddy
Mulyadi menjelaskan bahwa ada 6 variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yaitu:
a) Standar dan sasaran kebijakan : Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan
b) Sumber daya : Kebijakan perlu didukung oleh sumber daya, baik itu sumber daya
e) Kondisi sosial, ekonomi dan politik : Kondisi social, ekonomi dan politik mencakup
kebijakan.
implementor.
2.2.3 Konsep Pariwisata
Istilah kepariwisataan berasal dari akar kata wisata. Wisata kepustakaan tentang
kepariwisataan di Indonesia, seperti halnya yang tercantum dalam UU No. 10 Tahun 2009,
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari
keunikan daya Tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Implementasi
salah satu objek wisata unggulan yang ada di Kabupaten Tolitoli. Dimana dalam melakukan
teori yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn sebagai landasan teori, karena teori
ini masih sangat relefan dalam menganilisis kebijakan yang diteliti dengan menggunakan
enam aspek dalam teori tersebut yaitu : (1) Standar dan Sasaran Kebijakan; (2) Sumberdaya;
(3) Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana; (4) Karakteristik agen pelaksana;
METODE PENELITIAN
- Data Primer : Adalah data yan diperoleh secara langsung melalui responden tentang
- Data Sekunder : Adalah data yang berasal dari dokumen atau berkas administrasi yang
Sumber Data :
- Sumber Data Primer : Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung melaui
adalah Objek penelitian atau responden yang akan memberikan jawaban kepada peneliti
- Sumber Data Sekunder : Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
atau data pendukung bagi data primer yang diperoleh dari bahan-bahan literatur seperti
dokumen-dokumen serta laporan-laporan dan kepustakaan lainnya yang berkaitan
Fokus penelitian ini mengacu pada teori Van Meter & Van Horn, dalam Deddy Mulyadi
dengan 6 aspek yaitu standar dan sasaran kebijakan, sumberdaya, karakteristik agen
organisasi, kondisi ekonomi, sosial dan politik. Keenam aspek ini dapat mempengaruhi
Jumlah 5 Orang
3.5 Tehnik Pengumpulan Data
- Studi Kepustakaan (Study Research) : Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membaca literatur yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini.
Dokumentasi.
3.6 Tehnik Analisis Data
Daftar Pustaka
Amboelo Idrus. DG. Haluki (2012) dalam skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan
Pengembangan Kawasan Objek Wisata Di Kabupaten Tojo Una-Una (studi kasus
desa Luok Kecamatan Walea Kepulauan)”. Skripsi, Universitas Tadulako. Palu.
Islamy, Irfan. 2003. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bina Aksara.
Munang (2015) dalam skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pengelolaan Kawasan
Objek Wisata Teluk Palu Di Kota Palu”. Skripsi, Universitas Tadulako. Palu.
Mulyadi, Deddy. 2015. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik, Konsep dan Aplikasi
Proses kebijakan. Bandung : Alfabeta.