OLEH KELOMPOK 1 :
UNIVERSITAS TADULAKO
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan kuasa-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI AKUNTANSI”
ini dengan tepat pada waktunya. Dan juga kami sangat berterima kasih kepada
teman-teman yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca budiman sehingga
kedepannya karya kami menjadi sempurna.
Penyusun,
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
9.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................
9.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................
9.3 TUJUAN..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
2.1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN....................................................................
2.1.1 Tujuan Analisis Keuangan...........................................................................
2.1.2 Kegiatan-kegiatan Perusahaan.....................................................................
2.1.3 Laporan Keuangan yang Pokok...................................................................
2.2 INFORMASI AKUNTANSI.....................................................................................
2.2.1 Akuntansi dan Informasi Akuntansi..............................................................
2.2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan..........................................................................
2.2.3 Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi................................................
2.2.4 Asumsi dan Konvensi dalam Akuntansi........................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
persaingan, perubahan teknologi, kekuatan tawar-menawar dari
supplier, pembeli, tersedianya barang-barang substitusi, faktor-faktor
dari perusahaan itu sendiri seperti kualitas manajemen, goodwill yang
dipunyai, paten-paten yang dipunyai.Faktor-faktor itulah akan
mempengaruhi kondisi keuangan entitas dan mempengaruhi tingkat
keuntungan entitas tersebut. Analisis risiko biasanya memfokuskan pada
kemungkinan bangkrutnya perusahaan atau kemungkinan perusahaan
mengalami kesulitan keuangan. Analisis risiko bisa difokuskan pada
kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian
memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode dimasa
mendatang.
b. Pemberian Kredit : Pada analisis ini yang menjadi tujuan pokok yaitu
menilai kemampuan entitas untuk mengembalikan pinjaman yang
diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
Dengan kredit jangka pendek analis akan fokus pada kemampuan suatu
entitas/perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya (6 bulan
sampai 2 tahun) saat jatuh tempo. Dengan kredit jangka panjang, analis
akan fokus pada kemampuan entitas membayar kewajiban jangka
panjang (lebih dari 10 tahun) saat jatuh tempo.
c. Kesehatan Pemasok : Suatu perusahaan pada dasarnya menginginkan
bahwa pemasok/supplier sehat dan bisa bertahan dalam waktu lama.
Dengan kerja sama yang terjadi terus menerus, analis dari pihak
perusahaan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan
pemasok, kondisi keuangan, kemampuan menghasilkan kas untuk
memenuhi operasi sehari-hari, dan kemampuan membayar
kewajibannya.
d. Kesehatan Perusahaan (Tinjauan Karyawan) : Beberapa faktor yang bisa
dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan
perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan. Hal
tersebut terkadang menjadi ketertarikan karyawan dalam menganalisis
7
guna memastikan apakah perusahaannya memiliki prospek keuangan
yang baik.
e. Pemerintah : Pemerintah dapat mengalisis keuangan suatu perusahaan
untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan atau menentukan
tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri.
f. Analisis Internal : Salah satu pihak internal dalam perusahaan yaitu
pihak manajemen, dimana mereka akan memerlukan informasi
mengenai kondisi keuangan untuk menentukan sejauh mana
perkembangan perusahaan.
g. Analisis Pesaing : Kondisi keuangan pesaing bisa di analisis oleh
perusahaan untuk menentukan sejauh mana kekuatan keuangan
pesaingnya.
h. Penilaian Kerusakan : Terkadang analisis keuangan juga dapat
digunakan untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh
perusahaan. Contohnya adanya barang atau produk yang mengalami
kebakaran ataupun kondisi yang tak terduga seperti bencana alam.
8
didalam tujuan dan strategi perusahaan, pada umumnya tujuan perusahaan
mempunyai tujuan yang bersifat ekonomis dan non-ekonomis. Untuk mencapai
itu bisa digunakan strategi yang berbeda-beda.
Selanjutnya terdapat pula kegiatan investasi dan pendanaan. Investasi
suatu perusahaan tercermin dalam aktiva dan investasi tersebut perlu
pendanaan. Perusahaan memperoleh pendanaannya dari berbagai sumber antara
lain pemilik saham, kreditur seperti bank, supplier, karyawan contohnya dari
hutang gaji, serta pemerintah dari hutang pajak. Struktur aset biasanya akan
menentukan struktur hutang-hutang jangka panjang dan jangka pendek. Adapun
struktur modal akan ditentukan oleh beberapa faktor seperti agresivitas
manajemen, tingkat pajak perusahaan, dan tingkat leverage.
Kegiatan-kegiatan investasi dan pendanaan kemudian diterjemahkan ke
dalam kegiatan operasional perusahaan. Melalui kegiatan operasional tersebut
perusahaan berusaha mencapai tujuan pokoknya yaitu meningkatkan nilai
perusahaan atau meningkatkan nilai saham yang berarti meningkatkan
kemakmuran pemegang saham atau pemilik perusahaan.
9
pabrik serta peralatan, investasi, aktiva tak berwujud, liabilities, penilaian dan
pelaporan modal saham.
Selanjutnya laporan rugi-laba merupakan laporan prestasi perusahaan
selama jangka waktu tertentu. Tujuan pokok dari laporan ini adalah melaporkan
kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memperoleh untung.
Kemampuan perusahaan terutama dilihat dari kemampuan perusahaan laba dari
operasinya pada kondisi bisnis yang normal.
Selain itu komponen laporan keuangan yang ketiga yaitu laporan aliran
kas atau laporan perubahan posisi keuangan. Laporan ini menyajikan informasi
aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari 3 kegiatan
pokok perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan.
10
dan pemakai-pemakai lain seperti karyawan, analisis keuangan, pemerintah
(berkaitan dengan pajak), dan Bapepam (berkaitan dengan perusahaan yang go-
public).
Pemakai internal adalah pihak manajemen yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan perusahaan harian(jangka pendek) dan juga jangka
panjang. Pemakai internal memiliki akses ke informasi akuntansi yang lebih
besar; faktor pembatas disini adalah kemampuan sistem akuntansi untuk
memberikan informasi yang diperlukan.
A. Cabang-Cabang Akuntansi
Berkaitan dengan pemakai internal dan eksternal, akuntansi telah berkembang
menjadi dua jenis akuntansi, yaitu:
(1) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
(2) Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)
Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan
pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai eksternal. Akuntansi
manajemen adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan
pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan oleh
pemakai internal.
2.2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan
Berikut ini tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat
umum, berkaitan dengan pemakai eksternal yang bermacam-macam jenisnya
bukan pemakai internal yang spesifik seperti manajemen.
Informasi yang Bermanfaat untuk Pengambilan Keputusan
Tujuan yang paling umum adalah pelaporan keuangan harus
memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai
lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), untuk pembuatan
keputusan investasi, kredit, dan investasi semacam lainnya.
11
Informasi yang Bermanfaat untuk Memperkirakan Aliran Kas untuk
Pemakai Eksternal
Laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk
pemakai eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian(yang berarti risiko) penerimaan kas yang berkaitan. Laporan
keuangan diperlukan untuk membantu menganalisis jumlah dan saat/waktu
penerimaan kas (yaitu dividen, bunga) dan juga memperkirakan risiko yang
berkaitan.
12
mencerminkan prestasi perusahaan pada periode tertentu, pengukuran
pendapatan harus mempertemukan manfaat dan biaya yang diperoleh pada
suatu periode tertentu, meskipun penerimaan kas atau pengeluaran kas yang
terjadi berlainan waktunya.
13
Nilai rupiah dari informasi akuntansi harus material, yaitu cukup besar
untuk mengakibatkan perbedaan dalam pengambilan keputusan . Supaya
bermanfaat, informasi akuntansi harus mempunyai karakteristik
kualitatif setidak-tidaknya pada tingkat minimum.
Relevan
Suatu informasi bisa dikatakan relevan apabila adanya informasi
tersebut bisa membuat perbedaan keputusan yang diambil. Informasi
yang relevan bisa membantu pemakai informasi untuk membentuk
harapan atau kesimpulan mengenai hasil-hasil pada masa yang lalu,
sekarang, dan masa yang akan dating. Informasi tersebut bisa dipakai
14
untuk memprediksi kejadian atau hasil pada masa mendatang
(kemampuan prediksi) dan juga bisa dipakai untuk mengkonfirmasikan
kesimpulan-kesimpulan tentang masa yang lalu (kemampuan memberi
feedback). Sebagai tambahan, supaya relevan informasi akuntansi juga
harus tepat waktu.
Tepat Waktu
Tepat waktu bisa diartikan sebagai ketersediaan informasi ke
pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya
untuk mempengaruhi keputusan. Jika informasi tidak ada pada waktu
dibutuhkan untuk membuat membuat keputusan, maka informasi
tersebut tidak lagi relevan, dan tidak mempunyai manfaat untuk
pengambilan keputusan.
Reliabilitas
Informasi yang reliabel bebas dari bias-bias tertentu dan bisa
mencerminkan apa yang akan diukur (representatif). Dengan demikian
informasi yang reliabel harus bisa diverifikasi, netral, dan representatif
(mewakili apa yang akan diukur). Reliabel tidak berarti pasti atau tepat
15
sekali (precise). Tingkat reliabilitas akan berbeda-beda tergantung pada
situasi dan kondisi yang dihadapi.
Bisa Diverifikasi
Informasi bisa diverifikasi apabila pengukur (misal akuntan) bisa
sampai pada kesimpulan bersama bahwa metode yang dipilih bersih dari
bias-bias tertentu, dan dengan demikian metode tersebut bisa
diduplikasi. Verifikasi bermanfaat untuk mengurangi bias karena
dengan pengukuran yang berulang-ulang, dan dengan menggunakan
metode yang sama, kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja akan bisa dikurangi.
Representatif
Representatif merupakan keterkaitan antara pengukuran dan apa
yang diukur. Istilah lain yang sering digunakan yang mempunyai arti
sama dengan representatif adalah valid. Sebagai contoh perusahaan
mencatat sewa yang dibayar dimuka sebagai aktiva.
Kenetralan
Informasi akuntansi akan netral apabila bebas dari bias-bias
tertentu yang akan mempengaruhi hasil ke arah yang tertentu. Tetapi
tidak berarti bahwa kenetralan informasi akuntansi tidak mempunyai
pengaruh terhadap perilaku manusia.
16
(intercompany comparison), atau dengan informasi yang serupa dari
masa lalu perusahaan (intracompany comparison).
Material
Informasi akuntansi dikatakan material apabila ketiadaan
informasi tersebut atau penyampaian yang salah (misstatement) akan
mempengaruhi pertimbangan seorang pengambil keputusan. Dengan
kata lain, informasi harus mengenai jumlah yang cukup besar untuk
membuat perbedaan. Material dan relevan merupakan dua kualitas yang
berkaitan. Untuk bermanfaat informasi akuntansi harus relevan dan
cukup material.
17
memiliki sumberdaya dan menanggung kewajiban-kewajiban. Sebagai
konsekuensinya, pencatatan dan pelaporan keuangan berkaitan dengan
transaksi dilakukan oleh kesatuan bisnis. Transaksi yang dilakukan oleh
individu pemilik dipisahkan oleh transaksi yang dilakukan oleh
kesatuan bisnis tersebut.
Periode Waktu
Untuk menentukan prestasi perusahaan dengan lebih akurat,
pembatasan waktu diperlukan. Dengan demikian pendapatan dan biaya
kesatuan ekonomi diukur selama waktu tertentu, selama satu tahun.
Laporan keuangan disipakan pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir
tahun. Alternative lain adalah dengan mengikuti siklus bisnis suatu
perusahaan. Akhir siklus bisnis suatu perusahaan selalu sama dengan
akhir tahun.
18