Semester : 4
Prodi :HKI
salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya
perlindungan terhadap perkawinan, serta memberikan kepastian hukum kepada pihak-
pihak yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Jadi sangat jelas pemerintah
mengeluarkan kebijakan demi terjaganya kebaikan ataupun kemaslahatan. Oleh
karena itu kebijakannya haruslah diikuti sepanjang untuk kebaikan ataupun
perlindungan terhadap rakyatnya.1 Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan
menyatakan, bahwa “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agama dan kepercayaannya itu.” Kemudian di ayat selanjutnya bahwa
“Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.”2 Hal ini berarti, bahwa jika suatu perkawinan telah memenuhi syarat dan
rukun, maka perkawinan tersebut adalah sah terutama di mata agama dan
kepercayaan masyarakat. Tetapi sahnya perkawinan di mata agama dan kepercayaan
masyarakat tidaklah cukup, perlu mendapat pengakuan dari negara supaya
perkawinan tersebut berkekuatan hukum.
dalam Undang Undang Dasar 1945 adalah diatur oleh Pasal 24 yang pada ayat (1)
menjelaskan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
Sumber Hukum Acara Peradilan Agama Sumber hukum secara umum dapat
diartikan sebagai asal mulanya hukum. Dalam perspektif sosiologis, sumber hukum
adalah suatu sebab -musabab atau faktor berlakunya suatu hukum.3 Sebab/factor
tersebut ialah keadaan nyata yang menjadi tuntutan sosial untuk menciptakan suatu
hukum. Terdapat dua macam sumber hukum yakni sumber hukum formil dan sumber
hukum materiil.