Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Indonesia sebagai Negara yang memiliki luas wilayah yang luas, menjadikan
Negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Salah satu sumber daya alam
yang dimiliki Indonesia adalah sumber daya mineral. Sumber daya mineral di Indonesia ini
melimpah jumlahnya dan tersebar hampir di semua pulau di Indonesia. Mulai dari emas,
intan, timah, belerang, dan bahan mineral lainnya.
Sumber daya mineral memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.
Hal ini terbukti dengan besarnya peranan sector mineral sebagai penyedia sumber devisa,
penerimaan negara, sumber energy di Indonesia. Dipastikan bahwa beberapa tahun
mendatang, sumber daya mineral menjadi salah satu penggerak roda perekonomian
Indonesia jika dapat dikelola dengan baik dan benar.
Berbagai sumber daya mineral yang ada di Indonesia perlu diketahui jenis-jenisnya.
Sumber daya mineral tersebut juga harus dikelola dan dikembangkan dengan baik agar
dapat memberikan manfaat bagi manusia. Pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan
juga haruslah memperhatikan keseimbangan alam. Pengelolaan dan pengembangan
haruslah menjaga lingkungan dan keberlanjutan sumber daya mineral itu sendiri, sehingga
dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengertian sumber daya mineral dan cadangan?
2. Apa saja jenis-jenis mineral yang ada di Indonesia?
3. Bagaimana pemanfaatan sumber daya mineral di Indonesia?
4. Bagaimana cara menghitung cadangan?
C.    Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sumber daya mineral.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis mineral yang ada di Indonesia.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan sumber daya mineral di Indonesia.
D. Manfaat

Manfaat pembuatan makalah adalah sebagai berikut :


1. Dapat mengetahui pentingnya Sumber Daya Mineral dan cadangan bagi kehidupan.
2. Dapat mengetahui dan lebih memahami apa sajakah yang termasuk ke dalam
pengklasifikasian Sumber Daya Mineral.
3. Dapat mengetahui kegunaan Sumber Daya Mineral.
4. Dapat mengetahui cara menghitung cadangan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Sumber Daya Mineral

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) sumberdaya adalah endapan mineral


yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral dengan keyakinan
geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan
tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.

Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable resources). Jumlahnya sumber daya tersebut sangat terbatas dan proses
pembentukan serta pemulihannya membutuhkan waktu lama. Untuk itu, pemanfaatannya
harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Sumber daya mineral (mineral resource)
adalah endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya
mineral sendiri menurut keyakinan geologi dapat berubah menjadi cadangan setelah
dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang (Nugraha,
2014:1).

2.2 Pengertian Cadangan

Sedangkan Cadangan (Reserve) menurut  Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah


endapan mineral atau batubara yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan
kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat
ditambang pada saat perhitungan dilakukan.

2.3  Jenis Jenis Mineral di Indonesia


Emas
Pertambangan emas tersebut tertua di Indonesia di Salido, SumatraBarat. Sebelum
perang dunia II, tambang emas Lebong Tandai di Rejang Lebong, Bengkulu merupakan
penghasil emas terbanyak diIndonesia. Tambang lainnya terdapat di Cikotok dan
Cirotan, Jawa Barat yang merupakan milik pemerintah, dan diusahakan oleh PT
AnekaTambang. Pengolahan dan pemurnian bijih emas dilaksanakan oleh Unit Logam
Mulia yang menghasilkan: emas, platina, dan perak.
Intan
Pertambangan Intan, berlokasi di Riam Kanan Kiwa (Kiri) dan sungai Kusan di
KalimantanSelatan.Eksploitasi tambangintan oleh PT Aneka Tambang dipusatkan di
Simpangempat, 30 km arah Timur Laut Martapura Daerah penggalian lainnya terdapat
di Cempaka. Penggosokan Intan kasar menjadi intan hiasan dikerjakan di Martapura.
Timah
Timah merupakan logam dasar terkecil. Timah digunakan dengan berbagai cara di
pabrik timah,solder dan pabrik kimia; mulai dari baju anti api, sampai dengan
pembuatan stabiliserpvc, pestisida, pengawet kayu dan kaleng lapis timah. Sumber daya
mineral timah di Indonesia tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka,
Belitung, Singkep, Karimun dan Kundur.
Mangan
Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan
utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan
terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu
besi dengan kilap metalik sampai submetalik.Manggan di Indonesia terdapat di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua.
Nikel
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras
dan mulur (dapatditarik),mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan
konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam
logam peralihan. Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik, bersifat
fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik seperti tidak berubah
sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan kemampuannya untuk
mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel lazim digunakan
dalam berbagai aplikasikomersial dan industri. Dalam keadan tidak bercampur, wujud
nikel adalah sebagai zat yang lembek, tapi nikel bisa menjadi baja tahan karat (stainless
steel) apabila dipadukan dengan krom, besi, danzat logam lainnya. Nikel sangat penting
dalam pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak
berkarat (stainless steel). Daerah penghasil nikel yaitu Bengkalis : Sumatra, Bolaang
Mangondow : Sulawesi Utara, Cikotok : Jawa Barat, Logas : Riau, Meuleboh : DI
Aceh, dan Rejang Lebong : Bengkul
Bijih besi
Penghasil utama besi adalah bijih besi karena besi sangat jarang ditemukan dalam
keadaan bebas. Besi merupakan bahan galian yang paling banyak dan beragam
kegunaannya karena disebabkan oleh kelimpahan besi di kerak bumi sangat besar dan
juga pengolahannnya relatif murah dan memerlukan biaya yang cukup murah. Selain
itu juga besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan (mempunyai banyak manfaat)
dan dapat dengan mudah dimodifikasi. Penambangan besi terdapat di daerah Lampung
(Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan
Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan
terutama dari oksida aluminium. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika
dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen
Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu
lempung, lempung danserpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses
lateritisasi,yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman
tertentu. Di Indonesia bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan sekitarnya, Pulau Bangka
dan Kalimantan Barat.
Tembaga
Tembaga digunakan sebagai bahan konduktor pada elektronik. Tambang tembaga
banyak terdapat di Cikotok Jawa Barat, Kompara Papua, Sangkarapi- Sulawesi Selatan,
Tirtamaya Jawa Tengah. Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi
Tengah.
Minyak bumi
Minyak bumi mentah harus diolah untuk dapat dipakai. Hasilnya antara lain avigas,
avtur, mogas, minyak tanah, solar, mnyak diesel, dan minyak bakar. Penambagan
minyak bumi terdapat di Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatra Selatan,Kalimmantan
Timur, kemuadian lagi di Sumatera Utara dan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Gas bumi
Biasanya gas bumi ditemukan bersama minyak bumi. Gas bumi di Indonesia dapat
ditemukan di Arun, sebelah Tenggara Lho Suumawe, Aceh, dan di Badak, Kalimantan
Barat. Dalam pengolahannya, gas bumi diolah menjadi gas bumi cair.
Batu bara
Di Indonesia pertambangan batu bara dimulai sekitar abad 19. Mula-mula diusahakan
denganpertambangan Pengaron, Kalimantan timur dan tambang Sungai Durian di
Sumatera Barat, tetapi gagalkarena kesulitan pengangkutan. Di Indonesia terdapat jenis
batubara yang merupakan kualitas terbaik yaitu batubara “Antrasit” yaitu batubara yang
kadar arangnya sangat tinggi yang dihasilkan oleh tambang batubara Bukit Asam. Pada
saat ini penggunaan batu bara di Indonesia semakin menurun karena berganti dnegan
gas.
Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api. Tambang belerangterdapat
di Gunung Welirang dan Gunung Jien (Jawa Timur). Selain itu terdapat juga di Jambi,
Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara.
Fosfat
Fosfat di Indonesia terdapat di gua-gua gamping dalam bentuk butiran dan bungkalan
besar.Kadar Fosfat Indonesia berkisar antara 30% sampai 40%. Beberapa perusahaan
swasta menggali fosfat diJawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Fosfat dipakai
sebagai pupuk bagi tanah yang bersifat asam.
Gipsum
Gypsum dibutuhkan dalam pembuatan semen. Selain untuk pembuatan semen, gipsum
juga dipakai dalam kedokteran sebagai pembalut bagian tubuh yang patah, dan
juga untuk pembuatan patung dan lain-lain. Gips ditambang di daerah Cirebon,
Rembang, Kalianget, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
Yodium
Yodium diketemukan diberbagai tempat di Jawa. Di Jawa Timur ada tiga tempat yang
mengandung air garam beryodium, yaitu di Guyangan Kedungwaru, Watudakon
Sekarputih, Pujon (Kabupaten Malang). Yodium dipakai untuk pembuatan obat cair
merah (yodium tintura) untuk mencegah infeksi.
Kaolin
Kaolin merupakan pelapukan dari mineral, antara lain pada batuan granit. Daerah
penghasilialah pulau Bangka, Belitung dan Sulawesi Utara.
Asbes
Asbes adalah hasil tambang yang dapat digunakan sebagai atap rumah atau peralatan
lainnya. Tambang asbes terdapat di Kuningan Jawa Barat, Papua, Pulau Halmahera
Maluku, Pulau Seram Maluku.
Aspal
Tambang aspal terdapat di Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Aspal juga dihasilkan oleh
Permigan Wonokromo, Jawa Timur sebagai hasil pengolahan minyak bumi.
Grafit
Tambang grafit terdapat di Payakumbuh dan Singkarak (Sumatra Barat). Grafit
digunakan sebagai bahan pembuat pensil.
Granit
Tambang batu granit terdapat di DI Yogyakarta, Lampung, dan Riau.
Mika
Mika digunakan untuk melapisi barang-barang agar tampak lebih indah dilihat. Mika
banyak terdapat di Kepulauan Ganggi di Maluku, Donggala, dan Pulau Peleng Sulawesi
Tengah.
Pasir kuarsa
Pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi baja yang digunakan untuk membuat kerangka
beton, bahan kendaraan, alat rumah tangga, dan sebagainya. Pasir kuarsa banyak
terdapat di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Tenggara. 
Semen
Bahan-bahan semen banyak terdapat di Gresik-Jawa Timur, Indarung-Sumatra Barat,
Laah Kulu-Kalimantan Timur, Sukabumi-Jawa Barat, dan Tonasa-Sulawesi Selatan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sumber Daya Mineral


Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable resources). Jumlahnya sumber daya tersebut sangat terbatas dan proses
pembentukan serta pemulihannya membutuhkan waktu lama. Untuk itu, pemanfaatannya
harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Sumber daya mineral (mineral resource)
adalah endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya
mineral sendiri menurut keyakinan geologi dapat berubah menjadi cadangan setelah
dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang
(Nugraha, 2014:1)

3.2 Klasifikasi Sumber Daya Mineral


Klasifikasi Sumber Daya Mineral :
a.Sumber daya mineral hipotetik (hypothetical mineral resource)
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan perkiraan
pada tahap survei tinjau.
b. Sumber daya mineral tereka (inferred mineral resource)
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
prospeksi.
c.Sumber daya mineral terujuk (indicated mineral resource)
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
eksplorasi umum.
d. Sumber daya mineral terukur (measured mineral resurce). Sumber daya mineral
yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci.
e.Sumber daya mineral pra keleyakan (prefeasibility mineral resource). Dinyatakan
berpotensi ekonomis dari hasil studi pra kelayakan yang biasanya dilaksanakan di daerah
eksplorasi rinci dan eksplorasi umum.
f. Sumber daya mineral kelayakan (feasibility mineral resource). Dinyatakan berpotensi
ekonomis dari hasil studi kelayakan atau suatu kegiatan penambangan yang sebelumnya
dilakukan di daerah eksplorasi rinci.

3.3 Upaya Pemanfaatan dan Pembangunan Sumber Daya Mineral


A. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral
Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu hal yang sangat
penting dibicarakan dan dikaji dalam kerangka pelaksanaan pembangunan nasional
kita. Dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah sesungguhnya kita dapat
melaksanakan proses pembangunan bangsa ini secara berkelanjutan tanpa harus
dibayangi rasa cemas dan takut akan kekurangan modal bagi pelaksanaan
pembangunan tersebut. Pemanfaatan secara optimal kekayaan sumber daya alam ini
akan mampu membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa
Indonesia. Namun demikian perlu kita sadari eksploitasi secara berlebihan tanpa
perencanaan yang baik bukannya mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan
namun malah sebaliknya akan membawa malapetaka yang tidak terhindarkan. Akibat
dari pengelolaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan keseimbangan dan
kelestarian lingkungan dapat kita lihat pada kondisi lingkungan yang mengalami
degradasi baik kualitas maupun kuantitasnya.
Sumberdaya mineral yang terdiri dari berbagai mineral baik yang digolongkan
sebagai mineral logam, mineral industry dan bahan bangunan adalah sumberdaya
yang tak terbarukan dan tersebar tidak merata di muka bumi. Sebagai konsekuensi,
lokasinya yang umum berada di bawah permukaan serta penyebarannya yang tidak
merata potensi sumberdaya mineral pada suatu daerahhanya dapat diidentifikasi
setelah dilakukan serangkaian penyelidikan pada daerah tersebut.
Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya mineral tidak saja berarti dapat menggali
sebanyak mungkin tetapi juga harus memperhatikan batasan-batasan lingkungan dan
keselamatan kerja sejalan dengan prinsip konservasi,serta mengandung arti bahwa
manfaat ekonomi yang diperoleh haruslah maksimal. Oleh karena itu, dari berbagai
jenis bahan galian tambang yang terdapat di wilayah Kampar, Tanjab Timur,
Gunungkidul, KJaten, Pacitan,dan Biak Numfor, perlu dipertimbangkanjenis-jenis
bahan galian yang dapat memberikan manfaat dan nilai tambah yang maksimal, yang
umumnya dicapai melalui proses pengolahan bahan galian.
Dalam pemanfaatan sumber daya mineral mengacu pada konsep kawasan
pertambangan yang dicirikan oleh prinsip-prinsip:

1. Kawasan pertambangan ditentukan berdasarkan pertimbangan geologi serta


optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam sebagai fungsi dari waktu melalui
perhitungan biaya-manfaat (cost-benefit).Artinya pemanfaatan bahan galian dapat
memberi manfaat yang lebih besar untuk jangka waktu tertentu dibandingkan
pemanfaatan sumberdaya alam lain di areal tersebut.
2. Kawasan pertambangan berarti di area daerah yang bersangkutan strategi
pembangunan jelas menempatkan industry pertambangan daerah, PSK, sebagai
prioritas dan sebagai pendorong pembangunan.
3. Kawasan pertambangan, dengan mempertimbangkan aspeksosial budaya setempat
ditujukan untuk mengoptimalkan nilai tambah dan manfaat bahan galian bagi
masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
4. Kawasan pertambangan akan memudahkan para investor/usaha kecil menengah
maupun investor besar yang berminat mengembangkan usaha di bidang
pertambangan,pengelolaan maupun jasa pendukungnya.

Dalam perkembangannya, pengelolaan sumber daya mineral kini semakin


kompleks mengingat seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan
perkembangan tekhnologi yang semakin canggih. Dimana, manusia dituntut untuk
selalu menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang ada. Hal itupun yang
sekiranya membawa dampak terhadap inovasi demi inovasi yang bermunculan saat
ini. Begitupun halnya dengan sumber daya mineral yang pemanfaatannya memiliki
peran yang sangat sentral bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

B. Pengembangan Sumber Daya Mineral


Bahan tambang merupakan umpan untuk perindustrian yang kemudian diolah
dalam berbagai bentuk atau benda sesuai kehendak manusia. Kegiatan pertambangan
itu nsendiri dianggap sebagai industri sehingga produk pertambangan termasuk dalam
sektor industri seperti terlihat dalam tata statistik. Kegiatan industri lanjut yang
mengolah berbagai bahan mentah menjadi bahan jadi digolongkan sebagai industri
hilir, tempat mengalir dan bermuaranya produk pertambangan.
Pada pertambangan terdapat beberapa tahapan kegiatan yaitu:
a.  Tahap Penyelidikan Umum
Pada tahap penyelidikan umum dilakukan beberapa kegiatan, terutama kegiatan
penyelidikan geoloi yang bertujuan mencari daerah yang potensial. Sasarannya
adalah menentukan lokasi dan mengetahui adanya sumber daya. Dengan
menambahkan berbagai penyelidikan lain, sasaran berikutnya adalah menetapkan
besarnya cadangan. Input yang diperlukan adalah teknologi survei dan teknologi
eksplorasi. Ahli geologi dan ahli tambang bergabung untuk bersama-sama
menetapkan besarnya cadangan.
Tingkat ketelitian dalam kategori sumber daya, dikenal dengan penemuan,
tereka, terunjuk dan terukur. Kategori sumber daya bergerak ke tahap cadangan
sesudah ditinjau nilai ekonominya, akan dijumpai bahwa dari sumber daya tingkat
penemuan dan tereka menjadi cadangan tingkat mungkin, dari sumber daya terunjuk
menjadi terkira dan dari sumber daya terunjuk menjadi terbukti. Sesudah cadangan
diketahui, tingkat selanjutnya adalah melakukan berbagai persiapan untuk
penambangan.
b.  Tahap Eksplorasi
Semua data yang diperoleh dari penyelidikan umum, termasuk data yang
diperoleh dari prospektor, baik melalui panca indera maupun cara modern,
dikumpulkan dan diolah oleh para manajer eksplorasi, biasanya ahli geologi atau ahli
tambang eksplorasi. Dari evaluasi ini kemudian disusun program pengeboran. Pada
tahap ini biayanya relatif paling besar, dibanding dengan tahap-tahap lainnya,
sehingga asas efisiensi sangat penting.

c.   Tahap Eksploitasi
Tahap eksploitasi atau penambangan merupakan tahap yang paling utama dari
seluruh rangkaian kegiatan pengembangan sumber daya mineral. Semua
penyelidikan yang telah dilakukan, sejak mencari mineral sampai ditemukannya
mineral tersebut, pada akhirnya bermuara pada kegiatan pertambangan. Dalam tahap
perta,bangan konsentrasi diletakkan pada teknologi penambangan yang efisien,
mineral terambil dengan cara yang baik (good mining practice), tidaak menimbulkan
kerusakan lingkungan.
d.  Tahap Pengolahan
Dalam tahap pengolahan terdapat berbagai proses. Pada pertambangan batu
bara, prosesnya hanya terbatas kegiatan fisika, yaitu peremukan, penggerusan,
pemilahan, dan pencucian. Pada proses pencucian, batu bara yang tersisa dari ayakan
kemudian dicuci, diendapkan dan didinginkan. Sisanya, berupa kotoran dalam
bentuk lumpur, ditampung dalam kolam-kolam buatan.
e.   Manajemen Data
Dalam pengembangan sumber daya mineral, satu hal yang sangat penting
adalah pelaporan atau catatan mengenai berbagai informasi dan data yang telah
dikumpulkan. Hal ini terutama karena kegiatan pengembangan sumber daya mineral
mencakup kurun waktu yang lama.

3.4 Pengertian Cadangan


Cadangan (Reserve) menurut  Standar Nasional Indonesia (SNI)
adalah endapan mineral atau batubara yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan
sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.
Cadangan juga dibagi kedalam beberapa kategori antara lain;

 Cadangan terkira (probable reserve) adalah sumberdaya bahan galian terunjuk dan
sebagian sumberdaya bahan galian terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan
semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan
secara layak.
 Cadangan terbukti (proven reserve) adalah sumberdaya bahan galian terukur yang
berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga
penambangan dapat dilakukan secara layak.
3.5 Perhitungan Cadangan
Metoda-metoda konvensional yang digunakan di dalam perhitungan cadangan adalah :
a. Metoda trianguler
Layout dari segitiga-segitiga

Prisma-prisma trianguler

Volume   = 1/3(t1 + t2 + t3) S


           S   =  luas segitiga 123
  ketebalan endapan pada masing-masing
titik

 
 Jumlah volume seluruh prisma trianguler sama dengan volume seluruh blok (lihat
gambar).

Catatan :
 Di dalam perhitungan cadangan, metoda trianguler dapat dianggap sebagai metoda
standard. Meskipun demikian kesalahan yang muncul di dalam penggunaan metoda ini
perlu diperhatikan, sebab terjadinya kesalahan tersebut adalah akibat dari cara
mengelompokkan segitiga-segitiga prisma di dalam suatu poligon.

 Lihat empat persegi panjang ABCD.

 Ada dua cara untuk mengkonstruksi prisma-prisma trianguler dari prisma empat persegi
panjang.
 Kesalahan relatif dari volume suatu blok yang dibatasi oleh empat lubang bor dengan
ketebalan  t1 , t2 , t3 , dan t4  dapat dijelaskan sebagai berikut : Volume dari prisma dapat
dihitung dari  V1  dengan prisma-prisma trianguler  ABD  dan  BDC  atau V2  dengan
prisma-prisma trianguler  ABC  dan  ADC.
                        
 Di dalam perhitungan  V1, t2 , dan  t4  dihitung dua kali sedangkan di dalam perhitungan 
V2 , t2 , dan  t3  yang dihitung dua kali.
 Volume dari prisma dapat diperoleh dengan membagi dua jumlah  V1 dan V2.

            
 Kesalahan relatif antara  V1  dan  V2  adalah :

 Bila   ∆v = 0, maka  V1 = V2  dan  t1 + t3 = t2 + t4

 Dengan demikian, maka metoda trianguler hanya teliti bila jumlah  t1  dan  t3  untuk
setiap prisma sama dengan jumlah  t2  dan  t4.
 Andaikan  (t1 + t3)  dua kali lebih kecil dari  (t2 + t4), yakni  2 (t1 + t3) = (t2 + t4), maka
volume  V1  lebih besar dari  V2  dan kesalahan relatif adalah sebesar  20%.

b. Metoda daerah pengaruh

 = titik bor/sumur uji


= daerah pengaruh/daerah yang diarsir
                        Konstruksi daerah pengaruh pada segitiga tumpul

Blok bijih dengan 4 daerah pengaruh yaitu 1, 2, 3, dan 4.

=   daerah pengaruh dari titik 1 -


Pola bujur sangkar
 

Menghitung cadangan dengan cara mempergunakan metoda daerah pengaruh :


  = daerah pengaruh titik  
  

               satu dapat diukur (S1)


 
 
Andaikan ketebalan endapan bijih pada titik 1 adalah  t1  dengan kadar rata-rata k1, maka volume
- assay - produk (V%) = S1 x t1 x k1 (volume pengaruh).

Bila spec. gravity dari bijih =  , maka :


            tonnage bijih  =  S1 x t1 x k1 x    (tonnage %)

Metoda included dan extended area.

Metoda included area - cadangan dihitung di dalam batas-batas yang ada.

Metoda extended area - cadangan dihitung melampaui batas-batas yang ada.

c. Metoda penampang
(1)  Rumus Luas Rata-Rata (Mean Area)

           
 

Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang


yang uniform.

(2)  Rumus Prismoida

(3)  Rumus Kerucut Terpancung


 

(4)  Rumus Obelisk

Rumus ini merupakan suatu modifikasi dari rumus Prismoida dengan


mengsubstitusi :
Rumus obelisk dipakai untuk endapan yang membaji

d. Metoda isoline
Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar
mengecil dari tengah ke tepi endapan.

Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam
batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur yang umum dikenal.

Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur, kemudian
mengadakan weighting dari masing-masing luas daerah dengan contour grade.
           go    =   kadar minimum dari bijih
            g     =  interval kadar yang konstan antara dua kontur
            Ao   =   luas endapan dengan kadar  go  dan lebih tinggi
            A1   =   luas endapan bijih dengan kadar  go + g  dan lebih tinggi
            A2   =   luas endapan bijih dengan kadar  go + 2g  dan lebih tinggi, dst.

Bila kondisi mineralisasi tidak teratur maka akan muncul masalah. Hal ini dapat
dijelaskan melalui contoh berikut ini.

Di dalam hal ini :

Parameter-parameter yang penting adalah antara lain :


1. kadar bijih
Di dalam perhitungan cadangan dari bijih merupakan faktor yang menentukan (yang
sangat penting) yang digunakan di dalam perhitungan (hal ini) adalah kadar rata-rata
dari bijih.
2. ketebalan dan luas
Kedua parameter ini mempunyai hubungan dengan geometri endapan dan penyebaran
bijih.

Keterangan :
ts   =  tebal yang sebenarnya dari endapan
th  =  ketebalan dalam arah horisontal
tv   =  ketebalan dalam arah vertikal
ts = th sin  = tv cos 
Untuk luas (S) - relasinya menjadi :
Sv =  Ss sin 
Sv =  Ss cos 
Sh =  luas horisontal
Sv =  luas vertikal
Ss =  luas yang sebenarnya

3. porositas dan kandungan air


4. berat jenis
Beberapa hubungan yang penting adalah :

                                                 
Gm  =  berat jenis dari mineral tanpa pori, tanpa kandungan air
(moisture)
Gd   =  berat jenis dari rock (kering) - tanpa kandungan air, hanya pori
Gn   =  berat jenis dari rock (natural) dengan pori dan kandungan air
P    =  porositas
M    =  kandungan air (moisture content)
Gambar tersebut di bawah ini menjelaskan pengertian-pengertian dasar yang
ada.

1.3.1.  Penentuan Kadar Air dari Bijih

Untuk menentukan kadar air dari bijih di laboratorium cara bekerjanya adalah
sebagai berikut :
Bijih yang berasal dari lapangan terlebih dahulu ditimbang untuk diketahui
berat aslinya.
Selanjutnya bijih dikeringkan pada temperatur 100 O C selama dua belas jam
atau hingga beratnya konstan.
Kadar air dari bijih dapat dihitung sebagai berikut :

W1  =  berat sample sebelum dikeringkan


W2  =  berat sample sesudah dikeringkan

1.3.2.  Tonnage Factor

Di dalam perhitungan cadangan tonnage factor juga digunakan. Tonnage


factor dapat ditentukan untuk bijih kering ataupun basah (natural).

1.    Tonnage factor untuk bijih kering (inplace)


2.    Tonnage factor untuk bijih basah (natural)
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable resources). Dari jenis-jenis sumber daya mineral yang ada, hal tersebut dapat
kita manfaatkan untuk kelangsungan hidup manusia. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
(SDA) merupakan suatu hal yang sangat penting dibicarakan dan dikaji dalam kerangka
pelaksanaan pembangunan nasional kita. Dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah
sesungguhnya kita dapat melaksanakan proses pembangunan bangsa ini secara
berkelanjutan tanpa harus dibayangi rasa cemas dan takut akan kekurangan modal bagi
pelaksanaan pembangunan tersebut. Pemanfaatan secara optimal kekayaan sumber daya
alam ini akan mampu membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa
Indonesia. Namun demikian perlu kita sadari eksploitasi secara berlebihan tanpa
perencanaan yang baik bukannya mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan namun
malah sebaliknya akan membawa malapetaka yang tidak terhindarkan. Akibat dari
pengelolaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan keseimbangan dan kelestarian
lingkungan dapat kita lihat pada kondisi lingkungan yang mengalami degradasi baik kualitas
maupun kuantitasnya. Dengan adanya hal demikian maka konservasi terhadap sumber daya
alam juga perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Andhika. 2014. Sumber Daya Mineral dan Energi. Diunduh dari
https://www.academia.edu/22210925/Sumber_Daya_Mineral_dan_Energi pada 21
Oktober 2016.

Sanusi, Bachrawi. 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Sudradjat, Adjat. 1999. Tekhnolgi dan Manajemen Sumber Daya Mineral. Penerbit: ITB
Bandung.

Susmiyati, Haris Retno. 2005. Tinjauan Permasalahan dalam Pengusahaan Pertambangan


Batubara di Indonesia : Risalah Hukum Edisi Nomor Dua.

Undang-Undang Republik Indonesia No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan


Batubara

Zen, M.T. 1984. Sumber daya dan industri mineral. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia

Kalimantan Timur : Universitas Mulawarman. Diakses melalui


http://risalah.fhunmul.ac.id/wp- content/uploads/2012/02/1.-TINJAUAN-
TERHADAP-PERMASALAHAN-DALAM- PENGUSAHAAN-Haris-Retno-
Susmiyati.pdf.

http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&89ltemid=125 di
unduh pada 21 Oktober 2016

https://hertiner456.blogspot.com/2016/10/sumber-daya-mineral.html

https://tambangunp.blogspot.com/2014/09/klasifikasi-sumberdaya-dan-cadangan.html

Anda mungkin juga menyukai