Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BENCANA ALAM

Disusun Oleh :

HIRA BENING KUSUMA WARDANI

KELAS : VII.1

SMP NEGERI 3 WADASLINTANG


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabilalamin,,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME Allah SWT karena dengan rahmat
dan pertolonganNya lah tugas pembuatan makalah tentang bencana alam ini selesai, kami
juga mengucapkan terimakasih kepada semua fihak yang telah ikut andil dalam penyusunan
makalah ini,
Makalah ini berisi mulai dari definisi bencana alam klasifikasinya contohnya dan
cara mnenanganinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai
penyusun dan umumnya bagi kita semua.
Aminn,,

Wadaslintang, 28 September 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
  Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3  Tujuan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
             2.1 Definisi Bencana Alam........................................................................ 2
             2.2 Klasifikasi Bencana Alam................................................................... 3
             2.3 Macam-macam Bencana Alam di Sekitar Kita................................... 3
BAB III PENUTUP................................................................................................ 9
             3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian
pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering
tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala
kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan
manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti
mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta
yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
 
1.2  Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa devinis bencana alam itu ?
2. Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3. Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya?
4. Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu?
 
1.3  Tujuan
1. Menjelaskan devinisi bencana alam.
2. Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3. Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4. Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Devinisi Bencana Alam


Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala
alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada
bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala
produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai
bencana.
 Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan
pernyataan: “bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”.
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di
daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni.
Konsekuensinya, pemakaian istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan
hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri
peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi
dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap
bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan
sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan
bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap
bencana yang cukup.
 

2
2.2    Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya
endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan
gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin
dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang,
angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya
adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis
(jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar
angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit
mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi
penduduk bumi.
 
2.3    Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita
1. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah
yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi
karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak
kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di
bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir
laut pasang.
a. Banjir Sungai : Terjadi karena air sungai meluap.

3
b. Banjir Danau : Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang : Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

Penyebab Terjadinya Banjir


a. Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
b. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
c. Pendangkalan sungai,
d. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong
royong,
e. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
f. Pembuatan tanggul yang kurang baik,
g. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
 
Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b. Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d. Rusaknya areal pertanian
e. Timbulnya penyakit-penyakit
f. Menghambat transportasi darat
 
Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya
adalah :
a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga
menyebabkan terjadinya banjir.
b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem
pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi
penyerapan air.

4
e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit
menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat
diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat
menyebabkan tanah longsor.
f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai,
tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air
agar tidak masuk ke dalam daratan.
 
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti
akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain
sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran
yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai
ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.
Penyebab Kebakaran liar, antara lain:
a. Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
b. Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan
dan lupa mematikan api di perkemahan.
c. Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
d. Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau
membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
e. Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat
menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
 
Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan
pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan:
a. Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;
b. Inventarisasi faktor penyebab kebakaran;
c. Penyiapan regu pemadam kebakaran;
d. Pembuatan prosedur tetap;

5
e. Pengadaan sarana dan prasarana; dan
f. Pembuatan sekat bakar.
 
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari
yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala
tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah,
gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata
dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu
kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak
dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akǍan
terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut.
Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional
dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari
600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau
akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga
panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari
peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia
senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

6
Mengantisipasi Gempa Bumi
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara
menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran
dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
1) Sebelum terjadi gempa
a. Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di
mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b. Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak
tergantung.
c. Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari
bahaya kebakaran.
 
2) Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah
keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di
dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca,
pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari
bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun
getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat
terjadi.
Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari
jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama.
Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di
lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau
lift yang ada.
Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah
berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas
jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah

7
langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum
dipastikan kondisinya aman.
3) Setelah terjadi gempa
a. Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau
bahan-bahan yang merusak kaki.
b. Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c. Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau
gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api
dan merokok.
d. Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e. Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan
oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
f. Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan
berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
 

8
BAB III
PENUTUP
 
A. Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas
manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen
keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan
struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
2. Bencana alam klimatologis
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Sedangkan  macam- macam bencana alam yang ada di sekitar kita adalah sebagai
berikut:
1. Pemanasan Global
2. Gempa bumi
3. Gunung meletus
4. Kebakaran liar
5. Banjir
6. Tsunami
7. Bencana alam terkait cuaca
8. Tornado
9. Kemarau
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri,
mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa
tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan
kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu.
Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang
mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai