Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PROFIL KABUPATEN / KOTA

2.1 Wilayah Administrasi

Secara umum, Wilayah Bolaang Mongondow Timur dapat dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu daerah pantai dan pegunungan. Khusus wilayah bagian timur terdapat 3
kecamatan yang berbatasan langsung dengan pantai yakni kecamatan Nuangan,
Tutuyan dan Kotabunan. Sedangkan dua kecamatan lainnya terletak didaerah
ketinggian.

Boltim berbatasan langsung dengan empat kabupaten/kota lain, yaitu bagian barat
berbatasan dengan kota kotamobagu dan kabupaten minahasa selatan bagian utara
berbatasan dengan kabupaten minahasa tenggara dan bagian selatan berbatasan dengan
kabupaten bolaang mongondow selatan. Untuk lebih jelasnya batas-batas wilayah
sampai tingkat kecamatan disajikan dibawah ini:

2.1.1 Gambaran administrasi wilayah (meliputi: batas wilayah, luas wilayah


serta jumlah kecamatan dan kelurahan)
- Batas Wilayah;
Bagian Utara: Kec. Touluaan, Kec. Tombatu, Kec. Ratatotok Kab. Minahasa
Tenggara;
Bagian Timur: Laut Maluku;
Bagian Selatan: Laut Maluku dan Kec. Pinolosian Timur Kab Bolaang
Mongondow Selatan.;
Bagian Barat: Kec. Lolayan, Kec. Passi Timur Kab. Bolaang Mongondow,
Kec. Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu, dan Kec. Modoinding, Kec.
Tompasobaru, Kec. Ranoyapo Kab. Minahasa Selatan.

Bab II - Page 1 of 15
- Luas Wilayah serta Jumlah Kecamatan

Tabel 2.1

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

2.1.2 Peta wilayah skala 1:50.000 untuk kabupaten

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Gambar 2.1 Peta Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

Bab II - Page 2 of 15
2.2 Potensi Wilayah Kabupaten/Kota

Bagian ini berisikan mengenai potensi wilayah yang dimiliki oleh kabupaten/kota,
antara lain potensi ekonomi kreatif, pariwisata, minyak dan gas, dan sebagainya, yang
perlu didukung pembangunannya dengan infrastruktur permukiman.

Tabel 2.2

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Tabel 2.3

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Bab II - Page 3 of 15
Tabel 2.4

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Tabel 2.5

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Bab II - Page 4 of 15
Tabel 2.6

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

2.3 Demografi dan Urbanisasi

Data kependudukan merupakan salah satu data pokok yang sangat diperlukan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan karena penduduk merupakan obyek sekaligus
subyek pembangunan. Fungsi obyek bermakna penduduk menjadi target dan sasaran
pembangunan yang dilakukan oleh penduduk, dan fungsi subyek bermakna penduduk
adalah pelaku tunggal dari sebuah pembangunan. Berdasarkan hasil estimasi penduduk,
jumlah penduduk Bolaang Mongondow Timur pada tahun 2014 tercatat sebesar 67.824
jiwadengan tingkat kepadatan 75 orang/km². Komposisi penduduk menurut jenis
kelamin menunjukan bahwa 52,18% laki-laki dan 47,82% perempuan dengan angka sex
ratio sebesar 109,11 %.

Bab II - Page 5 of 15
2.3.1 Jumlah penduduk dan KK keseluruhan

Tabel 2.7

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

2.3.2 Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk

Tabel 2.8

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Bab II - Page 6 of 15
2.3.3 Proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun ke depan

Tabel 2.9

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Tabel 2.10 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk


2016 2017 2018 2019
69.716 Jiwa 70.610 Jiwa 71.477 Jiwa 72.408 Jiwa
Sumber: BPS

Bab II - Page 7 of 15
2.3.4 Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi

Sebagian besar penduduk Bolaang Mongondow Timur tergolong usia muda

(< 35 tahun),

Grafik 2.1

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Bagian ini berisikan, antara lain:

2.4.1 Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi

Tabel 2.11

Sumber: Bolaang Mongondow Timur Dalam Angka


Bab II - Page 8 of 15
Tabel 2.12

2.4.2 Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin

Tabel 2.13

Sumber: Buku Profil Daerah Bolaang Mongondow Timur 2015

Bab II - Page 9 of 15
2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Strategis (missal: topografi, geologi,
klimatologi,dll)

Gambaran Topografi

Bentuk topografi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur bervariasi dari datar,


landai, bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung dengan ketinggian antara
1 –1200 m dpl. Ketinggian tempat atau elevasi ditentukan berdasarkan elevasi
lahan dataran dari permukaan air laut (dpl). Ketinggian ibukota Kecamatan
Nuangan, Tutuyan dan Kotabunan masing-masing sekitar 1 m dpal, sedangkan
Kecamatan Modayag Barat sekitar 450 m dpl dan tertinggi adalah Kecamatan
Modayag sekitar 900 m dpl.
Luas wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur didominasi wilayah tingkat
kelerengan yang curam (36.367,99 ha), sekitar 40% dari luas wilayah. Hanya
sebesar 12,85% wilayah merupakan wilayah yang datar (11,527,61 ha). Kondisi
wilayah yang demikian merupakan tantangan bagi Kabupaten ini dalam
menyusun tata ruangnya harus menyesuaikan kondisi fisik dan lingkungannya.
Tabel 2.14

Grafik 2.2 Tingkat dan Luas Kelerengan

Bab II - Page 10 of 15
Gambar 2.2 Peta Kemiringan Lahan

Sumber: RPJMD Bolaang Mongondow Timur 2015

Gambaran Klimatologi
Kondisi iklim di suatu daerah dipengaruhi oleh letak lintang dan bujur dari daerah
tersebut serta elevasinya. Seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia yang
terletak pada lintasan garis Katulistiwa, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
sebagaimana umumnya wilayah tropis mengalami musim kemarau dan musim
hujan yang selalu basah dan banyak hujan. Curah hujan yang cukup tinggi di
wilayah ini, yaitu 310.725 mm per tahun. Wilayah Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur sebagian besar tergolong beriklim basah, bulan kering terjadi
selama 2-3 bulan dan berdasarkan zona agroklimat tergolong dalam zona B1, B2,
dan C2. Tipe iklim wilayah utara Kabupaten ini menurut klasifikasi Smith-
Ferguson adalah tipe B dengan curah hujan rata-rata 1200-1350 mm/tahun dengan
120 hari hujan. Tipe iklim B adalah daerah basah dengan vegetasi hutan hujan
tropik. Sedangkan menurut klasifikasi Koppen, termasuk tipe Bf yaitu hujan
tropik dengan ciri-ciri selalu basah, hujan > 60 mm/bulan.
Suhu udara bulanan wilayah pantai (utara) di Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur berkisar antara 28C-30C dengan suhu udara rata-rata bulanan 29C. Suhu
terendah terjadi pada bulan November/Desember dan tertinggi pada Bulan
Juni/Juli.

Bab II - Page 11 of 15
Tabel 2.15 Rata-Rata Curah Hujan

Gambaran Geologi
Kondisi geologi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur secara umum
dipengaruhi oleh proses divergensi dari 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng
Australia yang bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik yang bergerak ke arah
barat dan lempeng Eurasia yang bergerak ke arah selatan-
tenggara.
Berdasarkan pembagian mandala geologi oleh Sukamto (1975) dan Surono
(1996) dalam Bakosurtanal (2009), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
berada di Mendala Sulawesi Barat yang merupakan busur gunungapi. Mendala
Sulawesi Barat merupakan hasil subduksi miring ke barat oleh aktivitas Lempeng
Samudera Pasifik yang bergerak ke barat pada awal Kapur.

Gambar 2.3 Peta Geologi


Sumber: RPJMD Bolaang Mongondow Timur 2015

Bab II - Page 12 of 15
Hasil subduksi ini menghasilkan rangkaian gunungapi yang terdapat diKabupa
ten Bolaang Mongondow Timur. Oleh karena aktivitas geologi tersebutmakage
omorfologi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur hampir seluruhnya
berupa perbukitan volkanik berumur Tersier dan sedikit dataran pantai di sisi
timur.
Stratigrafi perbukitan volkanik berumur tersier tersebut sebagian besar
tersusun dari batuan gunungapi Rilunggala (Tmbv) yang berupa breksi, tuff,
lava dan andesit. Batuan gunungapi Rilunggala ini terbentuk pada jaman Miosen
awal-akhir. Selain tersusun atas batuan gunungapi Rilunggala (Tmbv),
perbukitan volkanik tersebut juga tersusun atas batuan gunungapi (Tmvl) yang
berupa breksi, batu pasir, batu lempung dan batu gamping, dan batu gamping
Ratatotok (Tml) dengan materi penyusun batugamping terumbu, batugamping
pasiran, dan batugamping lempungan. Batuan gunungapi (Tmvl) terbentuk
pada jaman Miosen awal sedangkan batu gamping Ratatotok (Tml) terbentuk
pada jaman Miosen tengah.

Dataran pantai yang berada di sisi timur tersusun atas batuan sedimen (Tms)
yang berupa batupasir kasar, batu gamping napalan dan batu gamping, aluvium
dan endapan sungai (Qal), endapan danau dan sungai (Qs) yang berupa
konglomerat, batupasir, batupasir konglomerat (lihat peta geologi). Batuan
gunungapi yang banyak terdapat di perbukitan volkanik Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur merupakan hasil letusan gunungapi-gunungapi yang terdapat
di lengan utara Pulau Sulawesi khususnya yang masuk dalam wilayah
administrasi kabupaten tersebut seperti Gunung Simbalang, Gunung Osing-
Osing, Gunung Moayat, Gunung Ambang, dan Gunung Hulu Moat (BPS Kab.
Bolaang Mongondow Timur, 2009). Struktur geologi yang mempunyai pengaruh
terhadap morfogenesisperbukitan volkanik di Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur adalah garis patahan berarah timur laut-barat daya, barat laut-tengara yang
terdapat di sisi utara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur tepatnya di
Kecamatan Kotabunan, dan di sisi barat kabupaten tersebut khususnya di
Kecamatan Modayag, dan Kecamatan Modayag Barat. Adanya struktur patahan
tersebut yang juga menyebabkan munculnya singkapan batuan gunungapi
(Tmvl) dan batu gamping Ratatotok (Tml) di Kecamatan Kotabunan dan
Kecamatan Tutuyan
(lihat peta geologi).

Bab II - Page 13 of 15
Gambar 2.4 Peta Geologi
Sumber: RPJMD Bolaang Mongondow Timur 2015

2.4.4 Data risiko bencana alam

Kawasan Rawan Bencana Alam

Kawasan rawan banjir yang meliputi daerah muara sungai, dataran banjir dan
dataran aluvial terutama di sepanjang sungai di Manado, Bolaang Mongondow
Utara, Bolaang Mongondow, Minahasa Tenggara, dan Bolaang Mongondow
Timur.

Pemanasan Global Yang Berdampak Terhadap Perubahan Iklim Dan Kenaikan


Muka Air Laut

Pengaruh pemanasan global telah berpangaruh terhadap perubahan iklim

yaitu meningkatnya permukaan air laut. Hal ini menjadi ancaman bagi

Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang mempunyai kawasan pesisir

dan laut. Meningkatnya permukaan air laut akan mengakibatkan proses

perendaman pulau-pulau (terutama pulau-pulau kecil) semakin besar,

sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pada garis pantai dan luasan

wilayah pulau menjadi semakin kecil.

Bab II - Page 14 of 15
2.4.5 Isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya
(antara lain capaian pelayanan dan kualitas)

Dengan memperhatikan analisis lingkungan internal berupa kekuatan dan


kelemahan serta analisis lingkungan eksternal berupa peluang dan tantangan
maka diidentifikasi isu-isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur. Isu-Isu strategis adalah sebagai berikut:
1. Konflik Pemanfaatan ruang yang menyebabkan terjadi degragasi lingkungan.
2. Keberadaan Kawasan Rawan Bencana
3. Ketrampilan sumberdaya manusia rendah di tingkat masyarakat
4. Laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi
5. Tingkat Kemiskinan yang relatif tinggi
6. Tingginya tingkat pengangguran terbuka
7. Kinerja pelayanan birokrasi belum optimal
8. Keterbatasan ketersediaan kuantitas dan kualitas Infrastruktur wilayah.
9. Pemanasan Global.

Bab II - Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai