Oleh
Angga Dwi Agustino
NIM 1601470001
B. LATAR BELAKANG
Meningkatnya angka harapan hidup manusia berdampak pada
tingginya angka lansia dan penyakit degeneratif di dunia termasuk
didalamnya daerah sumberporong Lawang. Jumlah Penduduk Desa
Sumberporong sebanyak 10.170 jiwa yang selalu meningkat dari tahun ke
tahun menambah potensi peningkatan penyakit degenerative seperti stroke
dan DM. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab
kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner dan sekitar 28,5 %
penderita penyakit stroke di Indonesia meninggal dunia. Di samping itu
stroke juga merupakan penyebeb uama kecacatan , sehingga keadaan
tersebut menempatkan stroke sebagai masalah yang serius
(Mangonprrasodjo, 2005). Sementara itu Penyakit Diabetes Mellitus (DM)
merupakan penyakit tidak menular yang mengalami peningkatan terus
menerus dari tahun ke tahun. WHO memprediksi kenaikan jumlah
penderita Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) dari 8,4 juta
pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Berdasarkan
Data Badan Pusat Statistik, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang
berusia di atas 20 tahun adalah sebesar 133 juta jiwa, dengan prevalensi
DM pada daerah urban sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2 %.
Pada tahun 2030 diperkirakan ada 12 juta penyandang diabetes di daerah
urban dan 8,1 juta di daerah rural (Soegondo et. al, 2006).
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat
sehat. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program
kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah.
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan
perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan
bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 %
menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerluka ijin
oprasional.
Dengan banyaknya pelayanan kesehatan saat ini menyebabkan
berbagai pelayanan memberikan service yang lebih memuaskan
pelanggan, hal ini menyebabkan tingginya tarif rumah sakit yang tidak
mampu ditanggung oleh masyarakat biasa. Tingginya jumlah pasien yang
masuk ke rumah sakit dan kurangnya perawatan yang diberikan pada
rumah sakit menyebabkan LOS (leng of stay/lama tinggal di RS) menjadi
semakin panjang sehingga banyak diantara penderita/keluarga merasa
keberatan dengan biaya yang harus dibayar untuk biaya perawatan. Hal ini
terjadi hampir disemua bangsal perawatan.
E. LOKASI USAHA
Daerah pemasaran yaitu pasien post dirawat di RSUD. Lawang, RSJ.
Radjiman Wedyodiningrat
Kantor kami beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 60 Sumberporong
Kec.Lawang Kab. Malang No. Telp 085816456384 Fax. (0541) 7771177.
Perawatan dilakukan di rumah masing-masing pasien
F. STRATEGI PEMASARAN
JENIS PERAWATAN
a. Pemeriksaan TTV
b. Memandikan klien di tempat tidur
c. Perawatan luka
d. Perawatan kebutuhan dasar manusia
e. Range Of Motion (ROM)
f. Fisioterapi
g. Pemeriksaan GDS
h. Pemeriksaan kolesterol
i. Pemeriksaan asam urat
j. Pemeriksaan lainnya.
k. Konsultasi Gizi
STRATEGI PEMASARAN
a. Datang ke Rumah Sakit- Rumah Sakit untuk menjalin kerja sama
b. Brosur
c. Spanduk dan Pamplet
SUBYEK DAN SASARAN
Masih sedikitnya Home Care yang berdiri di daerah Lawang dan
tidak adanya Home Care di Desa Sumberporrong yang secara khusus
melayani pasien post RS dengan Stroke dan DM merupakan prospek usaha
cemerlang dan mampu berkembang di dalam cakupan kesehatan. Selain
itu perawatan HOME CARE dapat menekan pembiayaan pasien (Kamar,
Transportasi, dan Lain- lain) dan penggunaan waktu untuk para keluarga
pasien yang menunggu keluarganya di RS.
Rumah sakit yang seringkali penuh dan tidak dapat lagi
menampung pasien untuk rawat inap juga menjadi salah satu alasan
mengapa homecare ini perlu didirikan. Terkadang pasien datang ke RS
hanya untuk terapi dan perawatan luka padahal kegiatan tersebut bisa saja
dilakukan dirumah dengan HOME CARE. Di samping itu trauma
psikologis pun akan di dapatkan pasien yang dirawat di RS. Oleh dari
seluruh sebab diatas sungguh prospek usaha yang begitu menjanjikan oleh
Happy Nurse Home Care ini.
Sasaran utama Home Care ini adalah pasien Post dirawat di RSUD
Lawang dan RSJ. Radjiman Wedyodiningrat.
G. COMPETITOR
Competitor dari usaha ini antara lain perawatan luka DM yang sudah banyak
dibuka di Manado. Serta mematok harga yang relative lebih murah. Tetapi
saingan dalam membuka homecare khusus pasien post diabetes dan stroke ini
masih sangat jarang di Desa Sumberporong sehingga homecare ini merupakan
peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk dilakukan.
Tenaga Bantuan
(Modal)
Modal Sendiri :Rp. 50.000.000;
Pinjam di Bank :Rp. 50.000.000;
:Rp 100.000.000;
(Pengeluaran)
Mobil APV bekas :Rp 60.000.000,-
Bensin per bulan :Rp 300.000,-
Gaji karyawan :Rp 15.000.000,-
Barang Habis Pakai :Rp 1.000.000,-
Total :Rp 76.300.000
( Peralatan )
Tensimeter :Rp. 60.000;
Termometer :Rp. 20.000;
Stetoskop :Rp. 30.000;
Kasa Steril :Rp. 5.000;
Plester :Rp. 3.000;
Gunting Perban :Rp. 5.000;
ikamicetin Zalp :Rp. 2.000;
Alat Pemeriksaan :Rp. 600.000;
Sarung Tangan Steril :Rp. 50.000;
Alat-alat mandi :Rp. 10.000;
Total :Rp. 785.000;
(Pendapatan)
Pendapatan :Rp. 500.000; (10 Pasien / Bulan )
Dengan kalkulasi dana diatas ditentukan harga per tindakan sebagai berikut :
1) Pemeriksaan TTV : Rp 30.000;/ hari
2) Memandikan klien di tempat tidur : Rp 20.000;/kali
3) Perawatan luka bersih tidak terkontaminasi : Rp 30.000;/kali
4) Perawatan luka bersih terkontaminasi : Rp 40.000;/kali
5) Perawatan luka kotor : Rp 50.000;/kali
6) Perawatan kebutuhan dasar manusia : Rp 50.000;/kali
7) Pemeriksaan GDS : Rp 15.000;
8) Pemeriksaan kolesterol : Rp 30.000;
9) Pemeriksaan asam urat : Rp 25.000;
10) Pemeriksaan lainnya (biaya tergantung pemeriksaan)
11) Range Of Motion : Rp 50.000;/kali
12) Konsultasi Gizi : Rp 20.000
J. PENUTUP
Demikian proposal kerjasama ini kami buat dengan harapan mendapat
pesetujuan dari pihak terkait. Semoga proposal ini dapat memberikan
gambaran tentang perawatan yang akan kami lakukan.