MOTIVASI ISLAM
(Kerja Dalam Perspektif Islam, Motivasi Kerja Muslim & Aplikasi Teori)
Disajikan dalam presentasi Mata Kuliah Manajemen Dalam Perspektif Islam
Dosen Pengampuh : Haslinda Mokodompit, S.E.,M.Pd.
Oleh :
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi agung Muhammad Saw, yang telah mengajarkan kita tentang arti kehidupan
yang sesungguhnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafa’at
beliau di hari akhir kelak. Amin.
Penyusun
Nurilla Paputungan
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan masalah:...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Kerja Dalam Perpektif Islam.........................................................................2
B. Motivasi Kerja Muslim.................................................................................3
C. Aplikasi teori.................................................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................7
Pesan dan Saran....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan masalah:
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Subhanahu Wa Ta'ala tidak menilai amalan penyembelihan binatang ( daging dan
darahnya) jika dilakukan tidak semata-mata karena Allah SWT.
Allah kembali mengingatkan bahwa tingkat kemuliaan manusia disisi
Tuhannya bukanlah karena kedudukan atau jabatan kepandaian, kepandaian
keunggulan,Ras maupun kekayaan melainkan tingkat kepatuhan dan ketakwaan
kepada Tuhannya,. Semua keunggulan dan kewibawaan manusia di depan
sesamanya tidak menjamin kemuliaan di sisi Allah karena hanya allah-lah lebih
mengetahui baik buruknya manusia
Dalam banyak ayat Alquran ditekankan agar perbuatan baik itu dilakukan
hanya untuk mendapatkan keridhaan allah akan tetapi beberapa orang berusaha
untuk mengabaikan ajaran ini. Mereka tidak pernah berkaca pada kebersihan niat
didalam hati saat melakukan suatu pekerjaan memberi nasehat menolong orang
atau berkorban. Mereka percaya bahwa perbuatan mereka sudah cukup dengan
menganggap bahwa mereka telah menunaikan tugas Agama di dalam Alquran
Allah mengatakan kepada kita tentang mereka yang berusaha sepanjang hidupnya
namun sia-sia jika demikian halnya mereka akan dihadapkan pada situasi berikut
ini di Hari pembalasan.
Di akhir seseorang akan menghadapi suatu dari dua situasi bagaimana
yang digambarkan di atas bilamana dua orang yang pekerjaannya sama cara
penyelesaiannya persoalan juga sama dan ke bulatan hati yang sama juga namun
bisa saja mereka akan mendapatkan perlakuan yang berbeda telat di akhir dua
orang yang melakukan perbuatan yang sama belum tentu sama nilainya di di sisi
Allah SWT. Karena faktor niat dan keikhlasan yang ada pada diri masing-masing
bagi yang membersihkan dengan keikhlasan akan dibalas dengan balasannya
sangat indah yaitu surga sedangkan bagi yang meremehkan nilai-nilai kalasan
maka balas dengan sangat beri yang kelak ia dapatkan yaitu penderitaan di dalam
neraka.1
Motivasi kerja muslim untuk mengetahui motivasi kerja dalam islam kita
perlu memahami terlebih dahulu fungsi dan kedudukan bekerja sebagai mana
mafhum mencari nafkah dalam islam adalah sebuah kewajiban. Hal ini tentunya
sejalan dengan fitrah manusia yang selalu berharap agar keinginan dan kebutuhan
nya terpenuhi. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang sah dalam
pandangan islam adalah dengan bekerja. Motivasi kerja dalam islam adalah untuk
mencari nafkah bukan untuk mengejar hidup hedonis. Dan bukan pula untuk
menegakkan status apalagi untuk mengejar kekayaan dengan segala cara. Mencari
nafkah dalam islam di pandan sebagai ibadah dan punya posisi istimewa sabda
nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
1
.Fathul Aminudin Aziz, M.M,Manajemen dalam Perspektif Islam,(Cilacap:Pustaka El-Bayan 2017) Hal 96-100
3
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil
(profesionaldan dan ahli) barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk
keluarganya makan iya serupa dengan seorang menjadi tujuan Allah azza WA
jalla. (HR.Ahmad)
Begitu pentingnya mencari rezeki yang halal sampai-sampai islam
mewajibkan yang kepada setiap muslim. Dengan demikian motivasi kerja dalam
islam bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebal kewajiban agama yang
bernilai ibadah musisi Allah. Sabda Nabi: mencari rezeki yang halal adalah wajib
sesudah menunaikan yang fardu (seperti sholat, puasa). (HR.Ath-Thabrani dan Al-
baihaqi)
Motivasi bisa datang dua sisi :
1. sisi eksternal hal bisa saja terjadi sebab adanya kebutuhan seperti gaji, atau
upah kebiasaan kerja dan kebijaksanaan organisasi kenaikan pangkat dan
lain-l sebagainya
2. Sisi internal seperti disebabkan dengan adanya motif ingin mendapatkan
penghargaan, pemenuhan tanggung jawab, kebutuhan untuk berafiliasi dan
kebutuhan untuk berprestasi dan lain sebagainya
Adanya motivasi yang merujuk pada semua usaha sadar untuk
mempengaruhi perilaku manusia terhadap pelaksanaan tujuan organisasional dan
menjadi satu sarana dengannya sua seorang pengusaha berusaha memenuhi
kebutuhan orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya ketika kebutuhan
terpenuhi maka dengan sendirinya mereka akan memberikan kontribusi nggak
dalam bentuk usaha yang maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. 2
C. Aplikasi teori
2
Fathul Aminudin Aziz, M.M,Manajemen dalam Perspektif Islam,(Cilacap:Pustaka El-Bayan 2017) Hal 100-102
4
Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk hidup sebagai
orang yang teguh dan ikhlas kepada allah dalam agama mereka
Untuk memerintahkan manusia untuk mengembalikan segala persoalan kepadanya
dalam hal ini adalah Al-Quran dan As-sunnah, dalam hal ini adalah Al-Quran dan
Sunnah. Jika kita berpegang teguh kepada keduanya maka dipastikan kita akan
tetap berada di jalannya lurus yakni keimanan yang mantap yang tidak ada lagi
kesesatan sesudahnya. Dalam agama ikhlas kepada allah berarti berusaha
mendapatkan krida han allah dan kekuasaannya tanpa mengharapkan keuntungan
pribadi lainnya halo juga telah menekankan pentingnya hal ini dalam ayat lainnya
dalam Quran Al Bayyinah ayat 5
ص ٰلوةَ َويُْؤ تُوا ال َّز ٰكوةَ َو ٰذلِكَ ِديْنُ ا ْلقَيِّ َم ۗ ِة هّٰللا
َّ صيْنَ لَهُ ال ِّديْنَ ەۙ ُحنَفَ ۤا َء َويُقِ ْي ُموا ال
ِ َِو َمٓا اُ ِم ُر ْٓوا اِاَّل لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
(QS.Al-Bayyinah:5)
Dalam melakukan Aktivitas keseharian termasuk aktivitas ibadah
seseorang Mukmin sejati tidak akan mengejar cinta, kepuasan. Penghargaan,
perhatian dan pujian dari siapapun kecuali Allah. Namun dalam kehidupan sehari-
hari sering kita menemukan orang yang melakukan perbuatan-perbuatan baik atau
melakukan ibadah untuk tujuan-tujuan selain mendapatkan keridhaan Allah.
Sebagai contoh ada seorang yang menyombongkan diri karena menolong kamu
miskin atau ada juga yang mengungkit ngungkit sedekah yang telah diberikan
kepada orang lain hal ini berupa perbuatan yang dilarang dalam Islam
sebagaimana firman-nya yang artinya
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang
yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu
yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka
tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa
yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
kafir.(QS.Al-Baqarah:264)
Ayat diatas menggambarkan dua sifat buruk yang sering muncul ketika
seseorang bersedekah pertama mengungkit-ungkit pemberian yang telah diberikan
kepada orang lain dan menyakiti perasaan si penerima akibatnya bukan hanya
ganjaran atau hasil dari sedekah itu yang hilang tetapi barang yang disedekahkan
pun ikut hilang. Kedua ingin mendapat pujian dan nama baik. Dalam hal ini
Alquran mengecam keras ke-2 perbuatan tersebut bahkan pelakunya bisa jatuh ke
jurang kekufuran (kafir). Siapa saja yang menginginkan supaya dirinya terlihat
5
menonjol sebenarnya ia mencari keridhaan orang lain bukan Allah. Seorang
mukmin sejati harus benar-benar cermat menghindarkan dirinya untuk pamer saat
menolong orang lain dan selalu bertingkah laku baik kepada orang lain3.
3
Fathul Aminudin Aziz, M.M,Manajemen dalam Perspektif Islam,(Cilacap:Pustaka El-Bayan 2017) Hal 102-108
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang Muslim, bahwa kerja
mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh perkenan Allah
swt. Berkaitan dengan ini, penting untuk ditegaskan bahwa pada dasarnya, Islam
adalah agama amal atau kerja (praxis)
Motivasi kerja dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang merupakan
bagian dari ibadah. Bekerja untuk mencari nafkah adalah hal yang istimewa dalam
pandangan Islam. Allah telah berjanji kepada orang yang beriman dan melakukan
pekerjaan yang baik bahwa bagi mereka ampunan Allah dan ganjaran yang besar
Dalam makalah ini sedikit pesan dan saran yang kami sampaikan tertuju
kepada kami pribadi selaku tim penulis khususnya dan pembaca sekalian
umumnya, diantaranya :
DAFTAR PUSTAKA