Anda di halaman 1dari 2

Nama :Dinda Tiara Santoso

Kelas : III A

NIM : SF20016

Tugas Patologi

A. Cara Kerja atau Mekanisme Kerja PCR dan Gen yang Dicek pada Test PCR
PCR merupakan singkatan dari Polymerase Chain Reaction, sebuah teknik
biologi molekuler untuk memperbanyak salinan suatu daerah rantai DNA yang spesifik.
Biasanya DNA ini merupakan yang ingin diteliti atau diketahui oleh pelaku eksperimen.
Contohnya seperti peneliti ingin mengetahui fungsi dari sebuah gen, atau seorang peneliti
forensik ingin menggunakan penanda genetik untuk mencocokkan dengan DNA target
pelaku kriminal. Goal dari proses PCR ini adalah untuk mencukupkan DNA target
tertentu agar dapat dilihat dan dianalisis oleh peneliti. Karena seperti yang kita tahu, DNA
merupakan nukleotida yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh kasat mata.
Materi genetik yang ada di tiap sel, termasuk virus, dapat berupa
Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan Rhibonucleic Acid (RNA). Kedua jenis materi
genetic ini dibedakan dari jumlah rantai yang ada di dalamnya. DNA merupakan
materi genetik berantai ganda, sementara RNA berantai tunggal. Menariknya, tiap
DNA dan RNA makhluk hidup membawa informasi genetik akan tubuhnya.
Keberadaan DNA dan RNA ini bisa dideteksi oleh teknologi PCR lewat teknik
amplifikasi atau perbanyakan. Keberadaan material genetik dari suatu jenis penyakit
akibat infeksi bakteri atau virus seperti COVID-19 bisa terdeteksi.
Mekanisme test PCR ini menggunakan sampel RNA COVID-19 yang diawali
dengan mengubah (konversi) RNA yang ditemukan pada sampel (hasil pengambilan
swab lewat tenggorokan atau hidung, berupa dahak atau lendir) menjadi DNA, yang
biasanya perlu waktu 6 jam hingga dua hari. Setelah diubah menjadi DNA, proses
selanjutnya memperbanyak materi genetik melalui alat PCR. DNA disalin balik untuk
membentuk pasangan DNA. Salinan diperbanyak dengan PCR hingga terbentuk
banyak rantai DNA. Andaikan mesin PCR mendeteksi adanya RNA virus corona pada
sampel, maka hasilnya dinyatakan positif. Test PCR memang memberikan hasil
paling akurat meski memerlukan waktu yang lebih lama. Selain itu, tes PCR bisa
dilakukan tenaga yang sudah terlatih karena penggunaan teknologi dan berbagai
reagen.
B. Mekanisme Kerja Antigen
Antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk
menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan. Antigen di dalam tubuh manusia
bisa berbentuk bakteri, virus, atau bahan kimia tertentu.Swab antigen adalah
penerapan uji COVID-19 dengan pengambilan sampel di pangkal hidung dan
tenggorokan. Sampel diambil dengan swab test atau tes usap sehingga mirip dengan
pelaksanaan tes PCR. Swab antigen bertujuan mencari protein yang terdapat di
permukaan virus. Cara kerja ini berbeda dengan PCR test yang mencari material
genetik pada virus corona penyebab COVID-19.
Rapid test antigen dapat menggunakan spesimen swab nasofaring, swab nasal,
atau sputum sesuai petunjuk kit reagen. Setelah spesimen saluran pernapasan diambil
dan dioleskan ke strip tes, hasil dibaca oleh operator dalam waktu 10–30 menit
dengan atau tanpa bantuan instrumen pembaca yang telah terlatih untuk mencegah
perbedaan interpretasi.
Mekanisme swab antigen dikatakan tidak terlalu berat dengan bahan kimia
lebih sedikit dibandingkan test PCR. Hasil swab antigen lebih cepat dibandingkan test
PCR, namun menurut Dr. Aneesh Mehta hasilnya tidak terlalu sensitif. Pimpinan
layanan penyakit infeksi Emory University Hospital di Atlanta mengatakan, swab
antigen berisiko memberi hasil false negatif dan false positif. Risiko muncul jika
reagen salah mengenali protein COVID-19 atau sama sekali melewatkannya.

Anda mungkin juga menyukai