Anda di halaman 1dari 40

Pengantar

Manajemen Energi
Manajemen Energi
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,
Tembalang, Semarang,
Jawa Tengah, 50275, Indonesia

Giyanto, ST. MT. MSc.


Teknik Mesin - Polines
Email: giyanto.tf07@gmail.com
HP: +62 81215363421

KONSERVASI ENERGI

1
KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI
DASAR HUKUM
1982 Instruksi Presiden No. 9 / 1982, tentang Konservasi Energi

1991 Kep Pres No. 43 / 1991, tentang Konservasi Energi (Dicabut)

1995 Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (revisi th 2005)

2002 UU No 28 / 2002 tentang Bangunan Gedung

InPres No 10 / 2005, tentang Penghematan Energi dan Permen ESDM No.


2005
31 / 2005 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghematan Energi (Dicabut)

2006 PP No. 5 / 2006, tentang Kebijakan Energi

2007 UU No. 30 / 2007, tentang Energi

2008 INPRES No. 2 / 2008, tentang Penghematan Air dan Energi

2009 PP No. 70 / 2009, tentang Konservasi Energi

Giyanto, ST, MT, MSc.

PENGERTIAN

Konservasi Energi
➢ Upaya sistematis, terencana, dan terpadu;
➢ guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri, serta;
➢ meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
(UU N0.30/2007, Bab I: Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 23)
(PP No. 70 / 2009, Bab I: Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1)

Audit Energi
➢ Proses evaluasi pemanfaatan energi; dan
➢ identifikasi peluang penghematan energi, serta
➢ rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan
pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi.
(PP No. 70 / 2009, Bab I: Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 14)

Giyanto, ST, MT, MSc.

2
UU KONSERVASI ENERGI

PP No.70 / 2009
Merupakan turunan dari UU No. 30 /2007

1 2 3 4 5

Tanggung jawab Pelaksanaan Kemudahan,


Standard Insentif Pembinaan dan
pempus, Konservasi Pengawasan
pemda, dan Label dan
Energi
pengusaha & Disisentif
masyarakat

I S I PP No.70 / 2009

Giyanto, ST, MT, MSc.

PELAKSANAAN KONSERVASI ENERGI

Mewajibkan pengguna energi ≥ 6.000 TOE* per tahun untuk menerapkan


program konservasi energi melalui manajemen energi antara lain :
1. menunjuk manajer energi;
2. menyusun program konservasi energi;
3. melaksanakan audit energi secara berkala;
4. melaksanakan rekomendasi hasil audit energi;
5. melaporkan pelaksanaan konservasi energi kepada Pemerintah

Insentif :
▪ fasilitas perpajakan, keringanan pajak daerah dan bea masuk untuk
peralatan hemat energi;
▪ dana suku bunga rendah untuk investasi KE
▪ audit energi dalam pola kemitraan yang dibiayai oleh Pemerintah

Disinsentif :
peringatan tertulis; pengumuman di media massa; denda; pengurangan
pasokan energi

PP No. 70 / 2009, tentang Konservasi Energi Giyanto, ST, MT, MSc.

3
KONSERVASI ENERGI DI INDUSTRI

Giyanto, ST, MT, MSc.

4
MANAJEMEN VS SOLUSI TEKNIK

Giyanto, ST, MT, MSc.

SISTEM MANAJEMEN ENERGI

management base ISO 50001 Giyanto, ST, MT, MSc.

5
SISTEM MANAJEMEN ENERGI

Energy audit base ISO 50001 Giyanto, ST, MT, MSc.

Satuan Penting Energi


⚫ mtce : metric ton of coal equivalent
⚫ mtoe : metric ton of oil equivalent
⚫ boe : barrel of oil equivalent
⚫ cf atau ft3: cubic feet gas
⚫ mcf : thousand cf * mmcf : million cf
⚫ MBTU (sering dinyatakan sebagai MMBTU)
⚫ Quad
⚫ kWh, MWh, TWh

Giyanto, ST, MT, MSc.

6
Beberapa Nilai Konversi

⚫ 1 mtce = 29,308 x 109 J


⚫ 1 mtoe = 7,315 boe
⚫ 1 mtoe = 41,869 x 109 J (low rank)
⚫ 1 mtoe = 44,760 x 109 J (high rank)
⚫ 1 ft gas = 1000 Btu = 1,055 x 106 J
⚫ 1 Quad = 1015 Btu = 1 055 PJ
⚫ 1 Btu = 1.055,06 Joule
⚫ 1 kWh = 3,6 x 106 J

Giyanto, ST, MT, MSc.

Beberapa Nilai Kalor


Bahan Bakar
⚫ Arang : 29,3 MJ/kg
⚫ Kayu (12% kadar air) : 16.0 MJ/kg
⚫ Bagas (50% kadar air) : 7,12 MJ/kg
⚫ Cangkang Kelapa : 16.7 MJ/kg
⚫ Bensin : 32.0 MJ/lt
⚫ Minyak Tanah : 35,4 MJ/lt
⚫ Solar : 38,6 MJ/lt
⚫ Minyak Bakar : 43.0 MJ/kg
⚫ Batubara (bituminous) : 23.7 MJ/kg
⚫ Elpiji : 46,7 MJ/kg
⚫ Gas Alam : 39.4 MJ/m3

Giyanto, ST, MT, MSc.

7
NILAI KALOR BAHAN BAKAR (MJ)

Batu bara = 21,5 MJ/kg

Giyanto, ST, MT, MSc.

The Power of Ten, Prefik

bilangan latin simbol sebutan


103 kilo k Ribu
106 Mega M Juta
109 Giga G Milyar
1012 Tera T Triliun
1015 Peta P
1018 Exa E

Giyanto, ST, MT, MSc.

8
KALKULASI CO2/kWh

Jenis Bahan Bakar Kg CO2/GWh

Listrik 789 (Sumatera 740)

Batu bara 346

BBM 281

Gas alam 206

Giyanto, ST, MT, MSc.

Tarif Dasar Listrik (TDL)


4 Kategori:

1. Rumah Tangga (R)


2. Bisnis (B)
3. Industri (I)
4. Pelayanan Publik (P)

2 Golongan:

1. Subsidi
2. Non-Subsidi

Rumah Tangga (Subsidi)


R-1/TR 450 VA
Rp 415/kWh
R-1/TR 900 VA
Rp 586/kWh Giyanto, ST, MT, MSc.

9
MANAJEMEN ENERGI

PENGERTIAN

Manajemen Energi
✓ Kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi
energi agar tercapai pemanfaatan energi yang efektif
dan efisien
✓ untuk menghasilkan keluaran yang maksimal melalui
tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis
✓ untuk meminimalisasi pemanfaatan energi termasuk
energi untuk proses produksi dan meminimalisasi
konsumsi bahan baku dan bahan pendukung.

Giyanto, ST, MT, MSc.

10
TUJUAN & MANFAAT

Giyanto, ST, MT, MSc.

Mengapa Perlu Manajemen Energi?


➢ Ada kecenderungan kegiatan konservasi energi dilakukan secara situasional
dan tidak berkelanjutan
➢ Akibatnya konsumsi energi akan meningkat lagi seiring dengan
bertambahnya kapasitas produksi, menurunnya kesadaran, dan keadaan
lingkungan sekitar
➢ Peningkatan penggunaan energi biasanya disebabkan oleh :
• Peningkatan produksi dan operasi
• Penurunan performance peralatan, terutama disebabkan oleh menurunnya
maintenance

Giyanto, ST, MT, MSc.

11
PENDEKATAN MANAJEMEN ENERGI
KONVENSIONAL

Costs are high, Boss says costs are high again;


let’s do an audit where’s that last audit?
Audit identifies easy
savings The process
opportunities starts again

Low cost capital work is


pursued and completed.
Additional savings
opportunities are shelved

0 5 10
Years Giyanto, ST, MT, MSc.

PENDEKATAN MANAJEMEN ENERGI


YANG EFEKTIF
Senior management want
to help us reduce costs

Easy Savings
are just the start

This new model


is saving
As more savings energy and
opportunities are boosting
identified there are now production! Savings are
systems to lock them in sustained and
increased

Technical
Development Expansion

0 5 10
Giyanto, ST, MT, MSc.

12
Hambatan Program
Konservasi Energi
⚫ Sering dilihat mengganggu didalam bisnis perusahaan
⚫ Ada isu lain yang lebih penting ditangani manajemen
⚫ ROI tidakan penghematan dinilai tidak menarik dan
beresiko tinggi
⚫ Praktek pengelolaan energi didalam perusahaan dianggap
sudah optimal
⚫ Biaya perawatan sekedar dinilai sebagai biaya overhead
⚫ Tidak ada waktu dan SDM yang menangani
⚫ Tidak tersedia pendanaan untuk investasi

Giyanto, ST, MT, MSc.

MATRIKS MANAJEMEN
ENERGI

• Perusahaan dapat secara singkat


mengevaluasi kondisi ME nya saat ini
• Menemukan kelebihan dan kekurangannya
• Evaluasi dari waktu ke waktu

Giyanto, ST, MT, MSc.

13
MATRIX MANAJEMEN ENERGI
Policy Organisation Communication Information Planning Audit

Giyanto, ST, MT, MSc.

Key features of ISO 50001

⚫ v

Giyanto, ST, MT, MSc.

14
Plan-Do-Check-Act

Giyanto, ST, MT, MSc.

Key requirements of ISO 50001

Giyanto, ST, MT, MSc.

15
Key requirements of ISO 50001

Giyanto, ST, MT, MSc.

Key requirements of ISO 50001

Giyanto, ST, MT, MSc.

16
Key requirements of ISO 50001

Giyanto, ST, MT, MSc.

Key requirements of ISO 50001

Giyanto, ST, MT, MSc.

17
Key requirements of ISO 50001

Giyanto, ST, MT, MSc.

Key requirements of ISO 50001

Giyanto, ST, MT, MSc.

18
Pendekatan Strategis
Manajemen Energi

MANAJEMEN ENERGI

Pendekatan Strategis - 5 Langkah Mudah

Miliki Rencana Penerapan


Kontrol &
Komitmen Organisasi & &
P Pemantauan
Pengaturan Pelaksanaan

Giyanto, ST, MT, MSc.

19
KOMITMEN (1)

Miliki Penerapan Kontrol &


Rencana &
Komitmen Organisasi &
Pengaturan Pemantauan
Pelaksanaan

• Butuh komitmen dari direksi & staf • Manajemen senior perlu diyakinkan
• Pemahaman pentingnya • Kesadaran bersama
manajemen energi dan manfaatnya
• Membawa isu-isu ke dewan direksi

Giyanto, ST, MT, MSc.

Siapa & Bagaimana?

• Komitmen manajemen puncak


• Ada penanggung jawab;
Manajer Energi / Komite
• Kebijakan Pengelolaan Energi
• Partisipasi semua pihak

Giyanto, ST, MT, MSc.

20
KOMITMEN DARI MANAJEMEN
SENIOR
Keterlibatan aktif manajemen dimulai dari tingkat atas

Semua program manajemen lebih sering gagal atau terputus-


putus bila tidak didukung manajer senior.
Untuk mendapat
komitmen mereka,
mereka perlu
pemahaman akan:
• Apa itu ME?
• Mengapa diperlukan?
• Apa manfaatnya?
• Berapa biayanya?
Giyanto, ST, MT, MSc.

KOMITMEN DARI MANAJEMEN SENIOR

Dukungan dari Manajemen tingkat


atas akan memberi:

1. “Persetujuan” dan dukungan


manager senior
2. Visibilitas isu-isu ME di perusahaan
3. Dorongan agar perusahaan
menerapkan manajemen energi
4. Akses ke sumber daya: tenaga
kerja dan finansial

Giyanto, ST, MT, MSc.

21
MILIKI KOMITMEN

Melibatkan setiap
staf di perusahaan

Giyanto, ST, MT, MSc.

KEUNTUNGAN MANAJEMEN ENERGI


UNTUK PERUSAHAAN

• Menurunkan konsumsi dan biaya energi


• Kebutuhan pemeliharaan berkurang
• Perbaikan kondisi kerja
• Peningkatan produksi (kuantitatif & kualitatif)
• Peningkatan daya saing (reputasi)
• Menurunkan emisi, meningkatkan kualitas
linkunan dan meningkatkan K3

Giyanto, ST, MT, MSc.

22
Tentukan Permasalahan !!!

Pertanyaan Utama?

Apa isu dan faktor utama


yang menjadi penyebab
pemborosan energi?

Giyanto, ST, MT, MSc.

Kesadaran Bersama

⚫ Keterlibatan Staf
⚫ Pelatihan
⚫ Biaya yang terkontrol
⚫ Umpan balik yang
relevan dan efektif
⚫ Kemungkinan insentif dan
dis-insentif

Giyanto, ST, MT, MSc.

23
ORGANISASI (2)

Miliki Rencana & Penerapan Kontrol


Komitmen Organisasi &
Pengaturan Pelaksanaan & Pemantauan

• Membentuk Tim Energi (Komite)


• Kebijakan manajemen energi

Giyanto, ST, MT, MSc.

MANAJER & TIM ENERGI

✓ Tim Energi
✓ Pemimpin Tim
Energi
✓ Alokasikan
sumberdaya

Giyanto, ST, MT, MSc.

24
Struktur Organisasi Komite Energi

Contoh stuktur organisasi komite energi

Giyanto, ST, MT, MSc.

Kebijakan Manajemen Energi

Giyanto, ST, MT, MSc.

25
“CONTOH” KEBIJAKAN ENERGI

RENCANA & PENGATURAN (3)

Penerapan Kontrol
Miliki Rencana &
Organisasi &
Komitmen Pengaturan & Pemantauan
Pelaksanaan

• Merancang kebijakan – disetujui direksi • Rencana Aksi


• Tujuan dan target • Peran & Tanggung Jawab

Giyanto, ST, MT, MSc.

26
RENCANA & PENGATURAN (3)

a. Penyusunan Energy Reference System (Bagan


Alir Energi)
b. Pembentukan Energy Cost Centre (Pusat biaya
energi)
c. Penyusunan Energy Accounting and Analysis
(Sistem Akuntansi dan Analisis Energi)
d. Penyusunan Energy Planning, Forcasting and
Targeting (Target Penggunaan Energi)

Giyanto, ST, MT, MSc.

ENERGY REFERENCE SYSTEM

yaitu suatu sistem distribusi penggunaan


energi di perusahaan yang meliputi :
• Sumber Energi primer
• Distribusi energi
• Transformasi energi
• Sumber energi sekunder
• Energy cost center
• Pengguna akhir

Giyanto, ST, MT, MSc.

27
ENERGY REFERENCE SYSTEM

Giyanto, ST, MT, MSc.

ENERGY COST CENTER

• Merupakan pusat-pusat pemakai energi yang


biasanya berupa divisi ataupun suatu lini
proses yang terdiri dari mesin-mesin produksi,
dimana intensitas energi dapat dihitung.

• Apabila diperlukan, setiap cost center masih


dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub cost
center.

Giyanto, ST, MT, MSc.

28
Energy Accounting & Analysis

• Penyusunan sistem akuntansi dan analisis energi


dimaksudkan untuk mengidentifikasi adanya
pemborosan / penyimpangan penggunaan energi.

• Akuntansi energi dibuat berdasarkan data hasil


energi monitoring di masing-masing cost center.

• Analisis data yang digunakan adalah dengan


membandingkan kondisi aktual dengan data
referensi

Giyanto, ST, MT, MSc.

Energy Planning,
Forcasting and Targeting

• Tujuan dari energy planning, forcasting and


targeting penggunaan energi adalah untuk
memperkirakan kebutuhan energi periode
mendatang berdasarkan data historis harian,
bulanan dan tahunan serta temuan potensi
penghematan hasil audit energi.
• Target penggunaan energi disusun berdasarkan
hasil peramalan penggunaan energi hasil analisis
data historis harian, bulanan dan tahunan serta
rencana implemetasi potensi penghematan
energi
Giyanto, ST, MT, MSc.

29
PENERAPAN & PELAKSANAAN (4)

Miliki Penerapan
Rencana & Kontrol &
Komitmen & Organisasi &
Organisasi Pengaturan Pemantauan
Pelaksanaan

• Mulai skema energi yg diprioritaskan • Mengkomunikasikan kinerja


• Pelatihan dan meningkatkan kesadaran • Mengatasi hambatan
• Mengintegrasikan dengan proses bisnis

Giyanto, ST, MT, MSc.

PRIORITY & BUSINESS INTEGRATION

❑ Prioritas
➢ Mulai dengan proyek tanpa biaya/ biaya rendah
➢ Proyek yang sederhana untuk diterapkan
➢ Beberapa proyek bisa bersamaan
➢ Tambah kepercayaan diri untuk investasi mendatang

❑ Integrasi Bisnis
Contoh: Pembelian Peralatan
➢ Kalkulasi biaya yang membertimbangkan masa operasi
peralatan (whole life costing)
➢ Carilah harga special, penawaran khusus
➢ Dibutuhkan panduan jelas

Giyanto, ST, MT, MSc.

30
KONTROL & PEMANTAUAN (5)

Miliki Rencana & Penerapan


Kontrol &
Komitmen Organisasi &
Pengaturan Pemantauan
Pelaksanaan

• Membangun kerangka pengelolaan


• Pemantauan & penargetan
• Menerima feedback & melakukan perbaikan secara terus-menerus

Giyanto, ST, MT, MSc.

PENYUSUNAN SISTEM MONITORING,


REPORTING & DATA BASE

– Suatu sistem yang digunakan untuk melakukan


pengukuran, pemantauan dan pelaporan
performance penggunaan energi pada suatu
unit produksi.

– Dalam penyusunan sistem ini perlu disiapkan :


a. Energy metering system
b. Energy data base system
c. Energy reporting system

Giyanto, ST, MT, MSc.

31
Energy Metering System

• Diperlukan untuk mengetahui berapa besar


energi yang dikonsumsi oleh peralatan
pengguna energi pada setiap cost centre.

• Setiap peralatan pengguna energi idealnya


dipasang suatu alat ukur.

Giyanto, ST, MT, MSc.

Energy Database System

• Untuk mempermudah dalam melakukan analisis


energi, maka dikembangkan suatu sistem
database energi dengan memanfaatkan jaringan
komputer yang ada.
• Data konsumsi energi di seluruh peralatan
pengguna energi, data produksi serta parameter-
parameter yang berkaitan dengan konsumsi
energi, ditata kedalam suatu format tertentu dan
direkam ke dalam suatu sistem database.
• Dengan sistem database, semua data dapat
disimpan dan setiap saat dapat dipanggil sesuai
format yang ditentukan.

Giyanto, ST, MT, MSc.

32
Energy Reporting System

• Hasil dari energy reporting dalam suatu sistem


manajemen energi terpadu adalah berupa
laporan.

• Dalam energy reporting ini akan dikaji sistem


pelaporan penggunaan energi yang sudah ada
untuk kemudian dikembangkan menjadi suatu
sistem pelaporan yang sistematis dan informatif

Giyanto, ST, MT, MSc.

FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE


SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

33
FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE
SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE


SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

34
FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE
SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE


SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

35
FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE
SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE


SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

36
FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE
SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE


SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

37
FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE
SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE


SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

38
FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE
SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

FLOW CHART PENYUSUNAN SOFTWARE


SISTEM MONITORING, REPORTING & DATABASE

Giyanto, ST, MT, MSc.

39
Know yourself
Superiority Confidence

40

Anda mungkin juga menyukai