Anda di halaman 1dari 12

Uji Aktivitas

Protease
Kelompok N5

01 K10019021 02 K10019901
Bunga Fatma Nurcahya Qoriroh Inayatur Rofi’ah

6 2
03 K1001990
Maghfiratul Lailiyah Utami

83
Alat
Erlenmeyer 250 mL, 100 mL
Bahan

• Gelas ukur 100 mL, 25 mL
• Beker glass 250 mL, 100 mL
• Buret 10 mL • Larutan protein 5%



Pipet volume 10 mL
Propipet
Pipet tetes


(gelatin)
Tripsin 1%
NaOH 0,1 N; 0,05 N
Alat dan Bahan
• Penjepit tabung • HCl 0,1 N
• Thermostatic waterbath • Phenolftalein
(inkubator) • Formalin netral
• Kompor listrik • Aquadest
• Termometer • Es batu
• Statif
• Baskom
Cara Kerja Skematis

2
Sebanyak 25 mL larutan tripsin 1 %
ditambahkan 5 tetes fenolftalein (diaduk)
1
Diambil 100 mL larutan protein (gelatin)
lalu ditambahkan NaOH 0,1 N (tetes demi
tetes) sampai warna merah muda timbul
ditambahkan 5 tetes fenolftalein kemudian lalu ditambahkan HCl 0,1 N (tetes demi
diaduk ditambahkan NaOH 0,1 N (tetes tetes) sampai warna merah muda tepat
demi tetes) sampai warna merah muda hilang kemudian dilakukan pre inkubasi
timbul kemudian ditambahkan HCl 0,1 N pada suhu 39±1⁰C selama 7 menit (Larutan
(tetes demi tetes) sampai warna merah B).
muda tepat hilang lalu dilakukan pre
inkubasi pada suhu 39 ± 1⁰C selama 7 menit
(Larutan A).
Cara Kerja Skematis
3
Larutan A dan B dicampurkan kemudian
diaduk hingga homogen (Larutan C), segera
4
Sebanyak 10 mL larutan C dipanaskan
diambil 10 mL larutan, dimasukkan ke
dalam air mendidih selama 5 menit,
dalam erlenmeyer 100 mL (disebut sebagai
kemudian didinginkan dalam air es sampai
menit ke-0) dilanjutkan dengan langkah ke
dingin, ditambahkan 15 mL formalin netral
4. Sisa larutan C diinkubasi dalam waterbath
dan 3 tetes fenolftalein (dicampur)
pada suhu 39±1⁰C.
kemudian dititrasi dengan NaOH 0,05 N
sampai warna merah muda muncul.
Dicatat volume NaOH 0,05 N yang
5 digunakan.
Dilakukan langkah (4) pada menit ke-5, 10,
15, 20, 25, 30.
Data Hasil Percobaan
Prinsip dasar reaksi
Titrasi Formol
Titrasi formol adalah titrasi asam basa (netralisasi) untuk asam amino dimana sebelum
dititrasi direaksikan dengan formaldehid terlebih dahulu untuk menghilangkan sifat basa dari
gugus amin. Asam amino mempunyai gugus amina yang bersifat basa dan gugus karboksilat
yang bersifat asam. Dalam larutan air akan dibantu zwitter ion dimana gugus amina akan
terprotonasi dan gugus karboksilat akan terionisasi. adanya bentuk zwitter ion akan
menyulitkan titrasi karboksilat. Hal ini diatasi dengan mengikat amina dengan formaldehida,
sehingga zwitter ion tidak terjadi.
Grafik
Konsep Dasar
Protease adalah enzim yang menghidrolisis ikatan peptida dalam protein
menjadi oligopeptida dan asam-asam amino. Berdasarkan cara pemotongan
ikatan peptida, enzim protease dapat dibagi menjadi eksopeptidase dan
endopeptidase. Eksopeptidase terdiri atas karboksi-ekso-peptidase yang
memotong peptida dari arah gugus karboksil terminal dan amino-ekso-
peptidase dari gugus amino terminal, sedang endopeptidase memecah ikatan
peptida dari dalam.
—Aplikasi Kefarmasian
Dalam bidang farmasi, protease digunakan dalam proses deproteinasi yaitu
proses menghilangkan protein. Proses deproteinasi ini misalnya digunakan dalam
proses pembuatan chitosan, di mana chitosan ini adalah bahan alami yang
direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengawet makanan karena tidak
beracun dan aman bagi kesehatan (non-formalin). Protease memiliki daya
katalitik yang spesifik dan efisien terhadap ikatan peptida dari suatu molekul
polipeptida atau protein. Enzim ini dapat diisolasi dari beberapa jenis makhluk
hidup seperti tumbuhan (papain dan bromelin), hewan (tripsin, kimotripsin,
pepsin, dan renin), mikroorganisme seperti bakteri, kapang, virus, dan cacing
parasitik seperti cestoda, trematoda, dan nematoda (Betha, 2009).
Semakin lama interval waktu maka kadar asam amino semakin besar. Hal ini
dikarenakan lama waktu yang diberikan digunakan enzim untuk memecah protein
menjadi asam amino sehingga kadar asam amino semakin banyak yang ditandai
dengan naiknya volume titran.

—Kesimpulan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai