Anda di halaman 1dari 10

Available online at https://e-journal.unair.ac.

id/TIJAB
TIJAB (The International Journal of Applied Business)
e-ISSN: 2599-0705
Vol. 4 No. 2, November 2020, pp. xx-xx

Kreativitas Pastry Dalam Meningkatkan Variasi Menu Jajanan Tradisional Di Hotel


Mercure Grand Mirama Surabaya

Windy Octavia Puteri a , Bambang Soeharto b


a
First Author, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
b
Correspondence Author, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Submission Date:....../…./…..
Acceptance Date:....../…./…..

Abstrak
Sajian internasional produk pastry tidak hanya mengutamakan kualitas rasa, tetapi juga sangat mementingkan seni, kerapian, penampilan, dan
variasi sajian yang dinikmati oleh tamu. Namun demikian, beberapa hotel cenderung mengoptimalkan jajanan tradisional hanya dari sisi
berbiaya murah dan belum banyak yang berinisiatif mendorong jajanan tradisional untuk tampil berdaya saing global karena permasalahan
kemasan monoton, sajian kusam, dan bentuk kurang variatif. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kreativitas staff pastry dalam
meningkatkan variasi menu jajanan tradisional berdaya saing global untuk kepuasan tamu. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif
kualitatif melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia baik,
peralatan yang digunakan kurang mendukung, material jajanan cukup mudah didapat, kreatif dalam pembuatan jajanan tradisional, dan biaya
makanan cukup murah. Secara keseluruhan menunjukkan kategori baik, namun demikian dari sisi peralatan perlu dilakukan pengadaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendorong kreativitas.

Kata kunci : kreativitas, pastry, variasi menu, jajanan tradisional

Abstract
International presentation of pastry products not only prioritizes the quality of taste, but also attaches great importance to art,
neatness, appearance, and variety of dishes enjoyed by guests. However, some hotels tend to optimize traditional snacks only
in terms of low cost and not many have taken the initiative to encourage traditional snacks to appear globally competitive due
to the problems of monotonous packaging, dull dishes, and less varied forms. The purpose of this study was to analyze the
creativity of pastry staff in increasing the variety of traditional snacks menus with global competitiveness for guest
satisfaction. This research approach uses descriptive qualitative through observation, interviews, and document studies. The
results showed that the competence of human resources was good, the equipment used was not supportive, snack materials
were quite easy to obtain, creative in making traditional snacks, and the cost of food was quite cheap. Overall it shows a good
category, however, in terms of equipment, it is necessary to procure that is tailored to the needs to encourage creativity.

Keyword : creativity, pastry, menu variations, traditional snack

This is an open access article under the CC BY-NC-SA license.


2 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000

Pendahuluan

Dalam globalisasi yang terus menjadi meluas serta menguasai segala aspek kehidupan di dunia
menimbulkan negara-negara diseluruh dunia khususnya di Indonesia silih berlomba buat menggapai
perkembangan serta kemajuan yang diharapkan serta salah satu dari sekian banyak yang diharapkan
adalah di sektor perekonomian. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang buat penuhi sektor
perekonomian, secara umum bahwa jalinan industri perhotelan dengan pariwisata sangat berkaitan,
industri perhotelan sebagai salah satu yang menunjang pembangunan bagian pariwisata. Hotel adalah
salah satu akomodasi yang dipergunakan sebagai jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan, serta
minuman dan layanan lainnya untuk masyarakat yang dikelola secara komersil. Di Surabaya telah
banyak hotel mulai dari hotel melati, hotel budget, dan hotel berbintang.
Perkembangan dunia kuliner di Indonesia khususnya dibagian pastry mengalami kemajuan yang
cukup pesat, semakin banyaknya ulasan mengenai dunia kuliner di televisi, youtobe, ataupun media sosial
lainnya seperti instagram, facebook, dan tiktok bisa meningkatkan industri yang bergerak dalam bidang
makanan serta minuman di Indonesia. Pastry ialah sesuatu bidang dalam pembuatan produk yang
memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Tetapi dengan berkembangnya pastry di Indonesia, globalisasi
membawa berbagai macam makanan serta produk dari luar negeri, banyak warga yang menggemari brand
asing daripada jajanan tradisional. Dengan timbulnya berbagai macam produk pastry yang baru, jajanan
tradisional semakin ditinggal serta tidak digemari oleh masyarakat.
Serta jajanan tradisional (jajanan pasar) di era milenial ini tidak sering ditemui, serta orang yang
menjualnya baru kita temui dipasar, toko kue, dan hotel yang menyediakan menu jajanan tradisional.
Seiring dengan berkembangnya zaman, inovasi terus ditingkatkan demi menghasilkan kepuasan bagi para
penikmatn ya. Produk pastry tidak hanya mengutamakan kualitas rasa, namun juga sangat mementingkan
seni serta kerapian dari tampilan hidangan yang akan disajikan kepada tamu. Sebab banyaknya hidangan
yang disajikan serta pergantian menu setiap harinya tamu tidak merasa bosan dengan menu yang
disajikan. Variasi menu yang terus menjadi baik bakal membuat tamu merasa puas dan tidak menyesal
sudah bermalam di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya. Kepuasan konsumen merupakan perasaan
kecewa ataupu bahagia sehabis menyamakan produk yang dipikirkan cocok dengan kinerja produk yang
diharapkan sesuai ekspetasi ataupun tidak (Kotler & Armstrong, 2012:36).
Seperti pada penelitian Syailla Dhiya Ulhaq (2019) yang berjudul “Inovasi Kue Tradisional (Riset
Deskriptif Tentang Inovasi Pengolahan Kue Tradisional di Bintan Lagoon Resort Tanjung Pinang)
menerangkan bahwa pastry adalah proses yang terdiri dari kue wetern, modern, sampai tradisional.
Bersamaan berjalannya waktu, disaa yang sekarang hampir segala pastry product senantiasa menjadi tren
dengan kreasi memakai aneka material tradisional khas Indonesia. Termasuk industri perhotelan saat ini
sedang menggembangkan kembali hidangan tradisional. Dengan kata lain dalam upaya branding jajanan
pasar dengan makanan luar lainnya terdapat inovasi sesuatun produk dengan mengikuti perkembangan
zaman. Inovasi bisa dilakukan dengan mordenisasi sesuatu wujud serta jenis kue, pengemasan,
keanekaragaman rasa, serta variasi ditambahkan tanpa mengurangi kearifan lokal dari jajanan pasar
walau dengan inovasi yang kreatif. Menurut Sukarwati, dkk., (2019) melaporkan kalau hasil riset
menampilkan kalau aspek yang pengaruhi produk pastry yang dijual di Hotel Anantara Seminyak Bali
Resort merupakan rendahnya penjualan produk pastry serta material buat pembuatan kue. Strategi ini
dicoba dalam tingkatan mutu produk pastry di hotel Anantara Seminyak Bali Resort ialah membuat
inovasi yang baru untuk membuat keunikan disetiap sajian.
Penelitian ini menggunakan variasi menu yang ditunjukkan bahwa peralatan yang digunakan kurang
mendukung, material jajanan cukup mudah didapat, kreatif dalam pembuatan, dan biaya makanan cukup
murah. Secara keseluruhan menun jukkan kategori baik, namun demikian dari sisi peralatan perlu
dilakukan pngadaan yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendorong kreativitas. Oleh sebab itu,
peneliti tertarik buat melaksanakan riset tentang “Kreativitas Pastry Dalam Meningkatkan Variasi Menu
Jajanan Tradisional Di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya”. Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya
merupakan hotel bintang 4 yang berada di tengah kota Surabaya. pada penelitian sebelumnya ada
perbedaan yang cukup mencolok, yaitu perbedaan tempat di Bintan Lagoon Resort Tanjung Pinang, dan
di Bali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kreativitas staff pastry dalam meningkatkan variasi menu.
Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000 3

Tinjauan Pustaka

2.1 Pastry Hotel


Peranan pastry disuatu hotel sangatlah penting karena suatu penujang kelancaran
operasional hotel. Pastry memiliki penunjang dalam prepare produk untuk memenuhi
semua pesanan yang datang dari tamu hotel ataupun dari luar hotel. Pastry adalah
bagian dari food and baverage department yang bertugas menyediakan berbagai
macam cake, bread, dessert, ice cream, cookies, dan beberapa produk lainnya. Dan
termasuk terhadap event yang diadakan oleh pihak hotel, pastry ikut dalam
mempersiapkan serta menyajikan menu yang akan dibutuhkan, semisalnya ada event
yang nantinya menyiapkan coffe break berupa bread, sosis roll, lapis surabaya, black
forest, choco pie, fruit tarlet dan masih banyak lagi tergantung request tamu. Pastry
dapat menambah income/pendapatan dari produk yang dibuat apabila dikelola dengan
baik dan maksimal. Bahkan peranan pastry dapat memberikan dampak positif bagi
hotel jika produk yang dibuat berkualitas dan dapat memuaskan konsumen. Di dalam
pastry , kinerja yang baik diperlukan untuk memperoleh hasil produk roti, kue, serta
jajanan tradisional yang diproduksi memiliki rasa khas dan disenangi banyak orang.
Produk yang dihasilkan bisa dipakai sebagai tolak ukur kinerja dibagian pastry. Di
harapkan staff bekerja sesuai dengan Standar Operasional dengan mendapatkan hasil
bagus. Dengan adanya kinerja staff yang bagus sehingga memperoleh keuntungan bagi
pihak hotel.
2.2 Kreativitas Kinerja
Kreativitas selaku keterampilan buat menciptaka ide baru, sikap baru, konsep
baru, desain baru, prosedur baru dalam melaksanakan sesuatu, serta memperbarui ide
lama jadi baru serta unik dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan
pekerja (Wang & Netemeyer, 2004). Kreativitas bisa ditunjukkan dengan bermacam
metode dalam konteks organisasi, misalnya penyajian ide unik, strategi praktisi baru,
serta metode kerja baru. Riset tadinya sudah menampilkan kalau kreativitas terdiri dari
2 aspek: awal, kebaruan, yang merujuk pada ide serta cara baru; kedua mutu, yang
mengacu pada pengembangan produk serta layanan yang cocok (Runco, 2014).
Kreativitas ialah fitur dasar manusia yang bergantung pada karakteristik ciri normal
(Go nzales dkk., 2012). Sebagian riset menampilkan kalau kreativitas merupakan hasil
dari proses personal, kognitif, afektif, sikap, serta konstektual (Amabile dkk., 2005).
De Jong & Hartog (2007) menegaskan jika buat menggapai aliran kreativitas yang
berkepanjangan, staff wajib menampilkan kemauan dan mempunyai keahlian untuk
bekerja secara kreatif. Salah satu riset tentang kreativitas merupakan buat menciptakan
predikatornya. Selaku contoh, identitas karakter (Aryaningtyas, 2018). Sternberg
(2012) melaporkan kalau karakter, kecerdasan, pengetahuan, style berpikir, motivasi,
serta area ialah aspek yang berarti dengan kreativitas. Da Costa et dkk., (2015), dalam
meta analisis, menunjukkan bahwa faktor individu seperti kecerdasan, terutama
kecerdasan emosional, kepribadian kreatif, pemikiran divergen , gaya kognitif , self-
efficacy, keterbukaan terhadap pengalaman serta motivasi, adalah faktor penting
dalam kinerja kreatif. Para periset orgaisasi buat senantiasa kompetitif dalam area
tidak pasti serta cepat berubah, serta bagi mendapatkan keunggulan kompetitif
(Beheshtifar & Zare, 2013). Menurut Mqvullan & Kenworty (2016), kreativitas
merupakan aksi, gagasan, ataupun produk apapun yang mengganti domain yang
terdapat ataupun jadi baru. Dalam konteks bisnis, kreativitas kerap diterjemahkan ke
dalam pengembangan ide-ide, inovasi produk baru, serta mengadaptasi ataupun
tingkatan inovasi yang terdapat (Cahyani, 2013). Perihal yang sama pula diungkapkan
oleh Baldacchino (2009) melaporkan kalau kreativitas jelas ialah bagian tidak
terpisahkan dari ketrampilan kewirausahaann yang dibutuhkan buat sukses berhasil
memulai usaha.
4 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000

(Herlambang, 2015) berkata kalau terdapat 4 aspek dasar yang mempengaruhi


kreativitas yaitu :
1. Person
Kreativitas merupakan keahlian seseorang
2. Process
Menekankan kegiatan mental seorang. Dalam perihal ini kreativitas yang berfokus
pada proses berpikir sehingga menimbulkan ide unik ataupun kreatif
3. Place
Keadaan eksternal yang menunjang ataupun membatasi kreativitas
4. Product
Upaya kreativitas yang berfokus pada produk ataupun apa yang dihasilakan orang
baik suatu yang baru/original ataupun suatu elaborasi/penggabungan yang inovatif
serta kreativitas yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orsinalitas.
adapun sebagian aspek terutama yang mempengaruhi kreativitas pada
wirausahawan, antara lainnya ialah :
1. Aspek Psikologi
a. Kognitif. Aspek kognitif berarti buat kreativitas merupakan
keahlian buat menghubungkan elemen ataupun ide secara fleksibel,
citra, seta kefasihan verbal, orsinalitas, pemikiran lateral, serta
kompleksitas.
b. Motivasi. Aspek motivasi pengaruhi kreativitas menurut Puhakka
(2011), perilaku terhadap tugas serta persepsi motivasi sendiri
untuk melakukan tugas.
c. Intelegensi. Tiap orang yang lebih pandai menampilkan kreativitas
yang lebih besar daripada seorang yang kurang pandai. Mereka
memiliki lebih banyak gagasan baru buat menanganio suasana
sosial serta mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian untuk
konflik tersebut (Wahdah 2010)
2. Aspek Lingkungan
a. Keadaan area. Keadaan area yang terdiri dari pengaruh sosial serta
kontekstual. Pengaruh sosial yang mempengaruhi merupakan
evaluasi, harapan panuan, fasilitasi sosial, serta
penghargaan/hukuman. Kemungkinan pengaruh kontekstual
merupakan budaya, lingkungan fisik, iklim kelompok/organisasi,
tugas, serta waktu.
b. Sarana
c. Keterbukaan terhadap pengalaman serta rangsangan dari luar
ataupun dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman
merupakan keahliana menerima seluruh sumber data dari
pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya.
Dengan demikian, individu yang kreatif merupakan individu yang
mampu menerima perbedaan
d. Peluang mendapatkan pengetahuan
3. Aspek Demografis
a. Jenis kelamin. Anak laki-laki menampilkan tingkatan kreativitas
yang lebih besar dari anak perempuan, paling utama setelah
berlalunya masa anak-anak. Buat sebagian besar perihal ini
diakibatkan perbandingan perlakuan tertuju anak laki-laki diberi
peluang buat mandiri, didesak oleh teman sebaya buat lebih
Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000 5
menampilkan inisiatif serta orisinalitas.
b. Usia
c. Urutan kelahiran. Anak berbagai urutan kelahiran menampilkan
tingkatan kreativitas berbeda. Perbandingan ini lebih menekankan
pada area daripada bawaan. Anak yang lahir ditengah, belakang
serta anak pertama. Pada dasarnya anak yang lahir pertama lebih
ditekan untuk membiasakan diri dengan harapan orang tua, tekanan
ini lebih mendesak anak buat jadi anak yang penurut daripada
pencipta (Wahdah,2010)
d. Waktu (Herlambang)

2.3 Variasi Menu


Perkembangan kuliner di Indonesia saat ini hadapi pertumbuhan yang lumayan
pesat , bisnis kuliner sejenis mewajibkan para pelakon bisnis membuat usahanya
tampak beda sehingga bisa melirik perhatian minat tamu buat berkunjung serta
berupaya, sehingga bisnis bisa dipertahankan. Salah satu buat melancarkan tujuan
industri ialah dengan mengetahui apa kebutuhan serta kemauan tamu ataupun pasar
target dan apa yang diharapkan oleh tamu. Tamu pasti menginginkan mutu terbaik dari
produk ataupun jasa yang mereka beli. Di dunia perhotelan kuliner perihal yang jadi
perhatian utama konsumen ialah cita rasa, kebersihan serta metode penyajiannya serta
pula pelayanan, walaupun harga yang ditawarkan cukup mahal, banyaknya menu yang
disediakan, posisi, kenyamanan tempat kerapkali pengaruhi keputusan pembelian.
Aspek lainnya yang juga tidak kalah penting akan jadi bahan pertimbangan tamu untuk
memutuskan pembelian ialah lengkapnya varian menu yang ditawarkan. Tugas dari
suatu pemasaran sesungguhnya tidaklah mencari pelanggan yang pas buat sesuatu
produk, melainkan menciptakan produk yang pas buat pelanggan Bagi Sabran
(2009:20). Variasi produk pada Hotel Mercure Grand Mirama Surabayabisa dilihat dari
bercacam-macam opsi menu makanan dan minuman yang akan disajikan. Dalam
perihal ini strategi pemasaran befungsi berarti. salah satu kunci persaingan kuliner
merupakan macam menu yang disajikan oleh Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya
terdapat rotasi ataupun pergantian menu yang berbeda tiap harinya . bukan hanya
soal rasa, tipe makanan, penampilan, mutu tetapi juga ketersediaan produk yang
disajikan beracam-macam serta menarik perhatian tamu buat mempermudah tamu
dalam memilah makanan yang beraneka ragam cocok dengan kemauan mereka.
Menghasilkan suatu variasi pada produk akan menghasilkan keragaman bagi tamu
yang datang berkunjung di hotel, keragaman hidangan adalah kelengkapan yang
menyangkut kedalaman, luas, mutu produk yang disajikan buat tamu juga ketersediaan
produk di hotel.

2.4 Jajanan Tradisional


Jajanan Tradisional Indonesia banyak jenisnya, serta memiliki karakteristik
masing-masing. Jajanan Tradisional khas Indonesia yang umumnya diperjual belikan
di pasar, khususnya di pasar tradisional. Berupa aneka kue tradisional dengan bahan
utama pembuatnya serta rasa yang bermacam-macam, jajanan tradisional terbilang
cukup unik karena membawa ciri khas daerahnya. Jajanan tradisional ialah cemilan
yang umumnya tidak terdapat pada menu utama, Biasanya, kue terbuat dari adonan
tepung. Baik daritepung terigu, tepung beras, tepung tapioka, atau tepung sagu. Jajanan
Tradisional nusantara mempunyai bermacam-macam bentuk aneka serta rasa, ada yang
rasnya manis, asin, dan gurih. Semua bergantung dari daerah mana kue itu berasal.
Untuk metode pembuatannya digoreng, dipanggang, dan dikukus. Saat ini jajanan
tradisional perlahan mulai tergantikan dengan kehadiran kue-kue modern. Bersamaan
berkembangnya zaman, jajanan pasar jadi salah satu incaran ketika berwisata ke suatu
wilayah. Salah satu kota Indonesia yang mempunyai sajian kuliner serta jajanan pasar
6 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000
yang lezat.Jajanan pasar masih diminati oleh warga Indonesia walaupun sudah banyak
tersebar brand asing ataupun kue barat, jajanan tradisional masih senantiasa digemari
sebab beberapa alasan, antara lain hargannya yang terjangkau dengan rasa yang lezat,
serta terdapat variasi jenis yang beragam yang dijual. Untuk meningkatkan daya tarik
bagi tamu dan melestarikan jajanan tradisional. Hotel Mercure Grand Mirama
Surabaya menyediakan menu jajanan pasar pada saat breakfast,luch,diner cocok
dengan kemauan manajemen hotel, perihal digunakannya buat membangun positioning
hotel yang mempunyai karakteristik dengan beraneka macam jajanan pasar yang
disajikan tiap harinya dengan rotasi menu yang berbeda.

Metode Penelitian.

1.1 Jenis Sumber Data


Data yang dibutuhkan dalam penelitian menggunakan data primer. Jenis data
primer, yaitu data yang diperoleh dari sumbernya langsung di lapangan melalui
wawancara. Untuk jenis data primer didapat dari wawancara langsung ke sumber
informan, yaitu dari executive chef. Data primer di lakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer dengan metode survey dan
juga observasi. Metode survey ialah metode yang pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan serta tertulis. Begitu juga foto sebagai bukti dari hasil
observasi langsung dilapangan di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya dijadikan
acuan jenis data primer.
Penulis melakukan wawancara kepada Chef Zakaria selaku Executive Chef agar
memperoleh data ataupun informasi yang dibutuhkan. Kemudian penulis melakukan
pengumpulan data dengan metode observasi. Metode observasi merupakan metode
pengumpulan data primer dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas serta
kejadian tertentu yang terjadi.
1.2 Instrumen Penelitian
Dalam kegiatan penelitian yang dilakukan memiliki cara yang berbeda-beda
untuk pengumpulan data. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk pengumpulan data
antara lain: Dengan metode wawancara terlibat yang diadakan secara lisan dengan
menggunakan media handphone untuk merekam proses wawancara, metode
pengamatan yang dilakukan secara langsung dilapangan dengan menggunakan
handphone yang dilengkapi deskripsi secara tercatat, dan studi dokumen melalui data
sekunder yang dikumpulkan dari ulasan tamu untuk menjawab permasalahan tersebut.
1.3 Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan penelitian memiliki proses yang bermacam-macam sesuai dengan judul
yang diangkat dan target penelitian. Hal ini juga berpengaruh pada cara atau teknik
pengumpulan data, adapun teknik yang saya gunakan untuk pengambilan data dalam
laporan ini,yaitu :

1) Wawancara
Teknik wawancara ataupun interview merupakan teknik penelitian yang menggunakan
cara tanya jawab secara langsung kepada responden atau informan.
2) Observasi
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung obyek
yang ada, tidak terbatas hanya pada perilaku manusia saja.
3) Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2008;83) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi serta wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil
penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi
dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya.
1.4 Analisis Data
Data yang telah diolah dan dimaknai tersebut, diinterprestasikan, perbandingan, dan
diuji dan digeneralisasi dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Selanjutnya, hasil-hasil
Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000 7
ini disimpulkan untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian yang hasil temuan
utama penelitian yang menjadi hasil temuan utama penelitian Tugas Akhir ini. Untuk
temuan ikutan yang lain menjadi pendukung dari hasil temuan utama tersebut yang bisa
dijadikan acuan untuk para peneliti.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian kali ini terdapat tiga variabel utama yang ditemukan: (1) Standart
peralatan (2) Material jajanan murah dan mudah di dapat (3) Produk memiliki keunikan (4)
Kreativitas pastry terkait menu jajanan tradiisional
4.1 Standar Peralatan
Peralatan dapur adalah aspek yang berguna kelancaran seluruh pekerjaan di
pastry. Peralatan di hotel harus mempunyai standar kualitas tinggi, karena produk
makanan yang disiapkan oleh pihak hotel pasti memiliki citra rasa yang tinggi untuk
kepuasan tamu.
Peralatan yang digunakan wajib dijaga serta dipelihara dengan baik kebersihan,
penyimpanan serta penggunaan sesuai petunjuk yang sudah ditentukan, agar bisa
digunakan sebagai sarana kinerja yang baik, sehingga staff pastry bisa menghasilkan
produk dengan mutu yang baik. Dengan peralatan yang yang kurang baik kinerja staff
pastry tidak akan berjalan dengan lancar serta produk yang dihasilkan tidak maksimal.
Peralatan yang digunakan sudah cukup lama dipakai dan seharusnya diganti dengan
peralatan yang baru supaya bisa digunakan untuk sarana kinerja yang baik, sehingga
bisa menghasilkan produk dengan mutu yang baik dan berkualitas supaya tamu bisa
merasa puas dengan apa yang sudah disajikan kepada mereka. Tanpa peralatan kurang
mendukung kinerja staff pastry tidak akan berjalan lancar serta maksimal serta produk
yang dihasilkan tidak lumayan baik.
Berikut adalah contoh peralatan yang ada di pastry :

4.2 Material Jajanan murah dan mudah


Bahan yang dibutuhkan untuk membuat jajanan pasar sangat murah dan mudah
di dapat dan biasanya beli dipasar, supermarket, suppliyer hotel atau vendor. Jajanan
tradisonal banyak menggunakan bahan alami seperti gula merah sebagai sumber rasa
manis, santan sebagai penambah rasa gurih, daun pandan dijadikan warna alami atau
penambah aroma. Selain itu bahan terpenting yang dibutuhkan adalah
tepung,gula,garam,susu,ragi dan bahan lainnya.
4.3 Produk memiliki keunikan
Jajanan pasar yang nantinya akan disajikan harus mempunyai daya tarik
tersendiri bagi para penikmatnya, Dengan memperhatikan tampilan kemasan hidangan
yang di olah kemudian disajikan kepada tamu, inovasi harus dikembangkan demi
menciptakan kepuasan bagi tamu yang berkunjung ke hotel. suatu yang unik akan
membuat produk beda dari produk lain yang ditawarkan, serta akan menjadi ciri khas
dari hotel itu sendiri, sehingga banyak yang mengenali serta mengingat produk serta
layanan tersebut dibandingkan produk lainnya yang umum dipasaran. semakin unik
produk yang disajikan, maka mempermudah tamu dalam mengenali produk tersebut.
Serta semakin banyak tamu mengenal produk kita, maka peluang kita besar untuk
menaruh imej produk yang ditawarkan kepada tamu. Dalam hal ini akan membuat
jajanan tradisional menjadi lebih menarik. Beragam variasi menu dan warna jajanan
tradisional yang bermacam-macam bukan hanya mengutamakan mutu rasa, tapi juga
sangat mementingkanseni serta kerapian dari penampilan makanan yang akan disajikan
8 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000
serta dinikmati oleh orang yang mengkonsumsinya. Maka dari itu peneliti membuat
menu jajanan tradisional yang belum ada dihotel dan produk itu mempunyai keunikan
tersendiri, nama menu tersebut adalah jenang pelok yaitu berasal dari biji mangga. Biji
mangga disebut pelok (dalaam bahas jawa), biji mangga bisa dibuat jenang. Cara
membuatnya yaitu Biji mangga dikumpulkan sebanyak 50 biji, Biji mangga yang tadi
dikupas diambil isinya, kemudian diparut diambil sari patinya,agar mendapatkan sari
pati yang bagus, direndam selama 7 minggu,dan setiap hari air nya diganti dengan air
baru sampai airnya bening dan tidak keruh, setelah bening airnya baru bisa dimasak,
dimasukkan ke dalam wajan ditambahkan santan,gula,garam, agar mendapatkan aroma
yang wangi, adonan ditambahkan daun pandan secukupnya diaduk sampai kalis.
setelah kalis, dituangkan ke dalam loyang, setelah dingin dipotong sesuai dengan
keinginan kita, tidak lupa juga diberi santan kental agar nikmat saat menyantapnya.
Rasanya manis dan gurih, jenang pelok memiliki kandungan zat yang berkhasiat
menyembuhkan sariawan, sakit tenggorokan.
Berikut adalah contoh produk jenang pelok :

4.4 Kreativitas pastry terkait menu jajanan pasar


Kreativitas bisa ditunjukkan dengan bermacam metode misalnya penyajian yang
unik, strategi yang baru, konsep yang baru, desain yang baru,serta metode kerja yang
baru. Dimana dalam pembuatan jajanan tradisional staff pastry harus kreatif dalam
membuat menu jajanan pasar yang kedepannya akan disajikan. Bukan hanya soal rasa,
dan variasi menu tetapi juga kreativitas itu penting, supaya tamu merasa senang, puas
dan tidak merasa kecewa telah menginap.
Berikut adalah contoh kreativitas staff pastry :

Kesimpulan

Bedasarkan pembahasan yang telah penulis sampaikan diatas, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu, kreativitas pastry sangat diperlukan guna meningkatkan variasi menu
jajanan tradisional supaya dapat memberi kepuasan kepada tamu terhadap sajian yang
telah diberikan. Peran pastry di suatu hotel sangat berarti sebab jadi salah satu
penunjang kelancaran operasional hotel apalagi bisa menaikkan citra baik hotel apabila
produk yang dihasilkan bermutu serta dapat memberi kepuasan terhadap tamu yang
bermalam di hotel. Dalam melaksanakan tugasnya pastry Hotel Mercure Grand
Mirama Surabaya sering mengalami banyak kendala seperti halnya dengan
Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000 9
ketersediaan peralatan yang digunakan, seharusnya peralatan yang digunakan diganti
dengan peralatan yang baik supaya dapat menghasilkan produk yang berkualitas.

References
Amabile, d. (2005). Affect and Creativity at Work. Administrative science
quarterly, 50(3), 367-403.

Aryaningtyas, A. T. (2020). Jurnal Manajemen dan Sains. Meningkatkan


Kreativitas Kinerja Karyawan Hotel:Dukungan Kepribadian, Emosional, dan
Lingkungan.

Aryaningtyas, d. (2019). Pengaruh Kepribadian Proaktif, Kompetensi dan Budaya


Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Bintang Empat di Kota Semarang. J-MAS.
Jurnal Manajemen dan Sains, 4(2), 211-219.

Da Costa, d. (2015). Personal Factors of Creativity: A Second Order Meta-


Analysis. Revista de Psicología del Trabajo y de las Organizaciones, 31(3), 165-
173.

De Jong, J. P. (2007). How Leaders Influence Employees' Innovative Behaviour.


European Journal of innovation management, 10(1), 41–64.
González, A. (2012). PIC-A: Prueba de Imaginación Creativa Para Adultos. .
Madrid: Manual.
Herlambang. (2015). Peran Kreativitas Generasi Muda Dalam Industri Kreatif
Terhadap Kemajuan Bangsa. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 61-71.
Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Prenhalliindo. Kotler, P.
(2002). Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, P.
(2005). Manajemen Pemasaran Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Indeks.
Pratama, R. A. (2014). Tahapan-Tahapan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
Universitas Pendidikan Indonesia.

Puhakka. (2011). Developing a creative cognitive model of entrepreneurial


alertness to business opportunities. Journal of Management and Strategy, 85.

Runco, M. (2014). Creativity: Theories and Themes: Research, Development, and


Practice. . Amsterdam: Elsevier.
Sabran, B. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedua Belas Jilid 2 (Philip
Kotler & Gary Amstrong). Jakarta: Erlangga.

Sabran, B. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1 (Philip


Kotler & Kevin Lane Keller). Jakarta: Erlangga.

Shanti, d. (2020). Kreativitas Pada Wirausahawan:Studi Literatur. Universitas


Aisyiah Yogyakarta, 91-93.

Sternberg. (2012). The Assessment of Creativity: An Investment-Based


Approach. Creativity Research Journal, 24(1), 3–12.
Subagjo, A. (2007). Manajemen Pengolahan Kue dan Roti. Yogyakarta: 85.
Sukawati, d. (2019). Meningkatkan Kualitas Produk Pastry Di Anantara Seminyak
Bali Resort Melalui Pengolahan Bahan Baku. Universitas Pendidikan Ganesha,
30-40.
10 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000
Ulhaq, S. D. (2019). Inovasi Kue Tradisional (Studi Deskriptif Tentang Inovasi
Pengolahan Kue Tradisional Di Bintan Lagoon Resort Tanjung Pinang),
Universitas Airlangga.

Wahdah. (2010). Gambaran Kreativitas Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera


Utara. repository.usu.ac.id.

Wang,G &, N. (2004). Salesperson Creative Performance: Conceptualization,


Measurement, and Nomological Validity. Journal Of Business Reseacrh, 805-812.

Biografi Penulis

Windy Octavia Puteri. Adalah seorang mahasiswi Program Studi Manajemen Perhotelan,
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia. Beberapa karya dan homebased
kerjanya focus pada bidang hospitality khususnya mendalami penelitian di bidang kreativitas
pastry dalam meningkatkan variasi menu jajanan tradisional di Hotel Mercure Grand Mirama
Surabaya.

Dr. Bambang Suharto SST., M.M.Par., CHE adalah Associate Profesor bidang Perhotelan dan
Pariwasata Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia. Pengalaman bekerja di beberapa hotel;
travel; airline; Dinas Pariwsata Kabupaten maupun Provinsi; asosiasi PHRI, ASITA, dan GIPI;
Indonesia Tourism Development Corporation; serta di beberapa akademik Internasional Hotel
Management School Solo, Intitute Teknologi Yogyakarta, Universitas Negeri Gorontalo hingga
sekarang masih aktif di Universitas Airlangga membuatnya kuat memahami komunikasi
terintegrasi baik secara holistic maupun parsial dalam system kepariwisataan dan perhotelan.
Beberapa penelitiannya juga meneliti di bidang peran purchasing dan perhotelan.

Anda mungkin juga menyukai