Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RUTIN 10

" SOSIOLOGI OLAHRAGA "

Oleh :

Nama : Bagas Firmansyah


NIM : 6202411009
Kelas : PJKR II B ( 2020 )
Dosen Pengampu: Dr. Asep Suharta, M.pd

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021

OLAHRAGA DAN RAS

SOAL
1. Carilah sebanyak 3 (tiga) artikel di Internet terkait OLAHRAGA dan MEDIA .
Rangkum dan sertakan LINK artikel tersebut dalam Makalah Anda

2. Carilah link youtube DI INTERNET yang terkait dengan Olahraga dan Media.
Salinlah Link tersebut dalam Jawaban Anda Serta Berikan Komentar anda atas
tayanag Youtube tersebut.

JAWABAN
1.
Artikel 1
https://m.antaranews.com/berita/745472/daya-tarik-media-massa-dalam-olahraga

Daya tarik media massa dalam olahraga Oleh Afut


Syafril Nursyirwan
Daya tarik media massa dalam olahraga
Jakarta, (ANTARA News) - Hingar bingar Asian Games 2018 memiliki kesan khusus bagi
media massa serta masyarakat Indonesia, sebab Indonesia menjadi tuan rumah dalam
perhelatan besar tersebut.
Kesuksesan pagelaran Asian Games 2018 nampak meriah dan menarik secara visual dan
cetak di muka media massa, di beberapa media cetak, bahkan tidak jarang menjadi headline
atau pemberitaan utama di media massa.
Cabang olahraga yang tidak awam diketahui masyarakat bahkan mulai dilirik sebagai
olahraga alternatif, misal kabaddi, kurash, sambo bahkan game elektronik juga mampu
masuk cabang olahraga ketangkasan alternatif, berkat terpaan informatif pemberitaan
media kepada masyarakat.
Secara umum sajian pertandingan olahraga tidak akan menjadi menarik tanpa kehadiran
awak media untuk mencatatkan, menggambarkan bahkan menyajikan audio visual guna
disaksikan masyarakat. Sebab secara khusus media massa dan olahraga memiliki hubungan
yang resiprokal atau keduanya saling berpengaruh dan saling bergantung atas kesuksesan
secara komersial serta popularitas masing-masing (Coakley, 1994 : 334-335).
Bagaimana sejarahnya media massa tertarik dengan isu olahraga?
Menurut Suherman (1998: 71) olahraga lebih dulu dikenal oleh manusia dibandingkan
dengan media massa. Sejarah olahraga, mayoritas sumber menuliskan bahwa bangsa Yunani
dan Romawi menjadi awal untuk perkembangan olahraga, melalui berbagai permainan dan
inovasi yang hingga kini banyak menyebar jenisnya di tiap-tiap negara dunia.
Media massa berkembang kemudian, di mana perkembangan olahraga sudah mulai
menemukan komunitas dan penggemarnya di tiap wilayah dunia untuk mengembangkan
menjadi digemari. Seiring perkembangan peradaban dan teknologi, informasi mulai dapat
menembus ruang dan waktu.
Kepopularitasan olahraga dan penggemarnya terbentuk dari paparan media yang menyoroti
keberlangsungan olahraga, sehingga masyarakat mulai terbiasa serta menikmatinya. Kedua
hubungan tersebut mulai tidak dapat dipisahkan, ketika keduanya mulai mendapatkan
keuntungan dari masing-masing sajian olahraga yang digemari masyarakat sebagai hiburan.

Intervensi terhadap olahraga


Apakah semua dampak media massa baik untuk perkembangan olahraga?
Secara umum, dampak intervensi media massa terhadap olahraga bisa dikategorikan
menjadi tiga, yaitu : netral, menguntungkan, dan merugikan.
Pertama, kategori netral apabila media massa menyiarkan olahraga secara profesional, atau
tidak mendiskusikannya lebih lanjut lagi. Siaran hanya sebatas oleh tujuan komersial.
Contoh : ketika tayangan sepakbola di mana hanya disiarkan mulai pertama hingga ada hasil
akhir, tanpa adanya komentator yang menanggapi pertandingan.
Dalam porsi ini, olahraga mengembangkan kepopularitasnya atas usaha sendiri, dan
menggandeng siaran media hanya untuk komersil hiburan semata, begitu sebaliknya, media
menganggap bukan sajian utama untuk digali lebih dalam lagi.
Kedua, media massa juga mampu memberikan keuntungan bagi olahraga, UNESCO dikutip
oleh Bennett mengusulkan agar media massa mengambil peran dalam meningkatkan
pemahaman internasional terhadap nilai-nilai olahraga yang, tentu saja, jauh melebihi
realitas dunia olahraga yang ada. Media massa juga mampu memberikan makna politik
olahraga secara internasional.
Ketiga, adapula peran merugikan perkembangan media massa bagi olahraga. Sage
menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya tarik bagi penonton dan menyesuaikan
dengan kebutuhan siaran, industri televisi diizinkan untuk mengubah struktur dan proses
olahraga. Tayangan olahraga dalam televisi semata-mata diarahkan untuk mendapatkan
iklan, demikianlah cara media memanfaatkan olahraga.
Contoh yang terjadi, misalnya Indonesia Open 1994 di Yogyakarta, pemegang hak siar pada
saat itu mengatur jam pertandingan suatu turnamen bulutangkis tingkat dunia tersebut,
agar sesuai dengan prime time (waktu tayang utama) di negara yang dituju. Partai utama
harus disiarkan tengah malam, karena perbedaan waktu sekitar enam jam dengan negara
yang dituju siaran langsung.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah media massa dan olahraga adalah keterkaitan yang
tidak mungkin dapat dipisahkan, karena keduanya memiliki keuntungan masing-masing,
baik segi popularitas ataupun komersial bisnis. Namun, ada ketika olahraga mendapat porsi
kerugian ketika intervensi media sudah terlalu jauh hingga mampu mempengaruhi hasil
pertandingan.

Artikel II
https://www.google.com/amp/s/www.beritasatu.com/amp/nasional/599246/pentingnya-peran-
media-dalam-kemajuan-olahraga

Pentingnya Peran Media dalam Kemajuan Olahraga


Jumat, 7 Februari 2020 | 18:39 WIB

Oleh : Jayanty Nada Shofa / JNS

BANJARMASIN, Beritasatu.com - Media berperan penting dalam menyebarluaskan informasi kepada


masyarakat luas. Khususnya dengan adanya pemberitaan olahraga, masyarakat bisa mendapatkan
informasi tentang perkembangan dan prestasi olahraga Tanah Air.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) 2020 di
Hotel Aria Barito, Banjarmasin, Jumat (7/2/2020).

"Saya menyambut gembira dalam rangka Hari Pers Nasional 2020, SIWO menyempatkan menggelar
Rakernas 2020 di Kalsel. Rakernas ini sangat penting untuk merumuskan program dan kebijakan
yang akan dilakukan oleh SIWO. Pemerintah dengan tangan terbuka siap bekerja sama dalam bentuk
apapun yang bertujuan untuk kemajuan olahraga Tanah Air," ujar Zainudin.

Menurutnya, sinergi ini penting terutama dengan banyaknya perhelatan olahraga di waktu
mendatang.

"Tahun ini, kita akan menyelenggarakan PON di Papua. Kita juga akan mengikuti Olimpiade di Tokyo
2020 dan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021. [Kita juga menjadi] tuan rumah MotoGP di
Mandalika, NTB. Ini merupakan berbagai kegiatan olahraga nasional dan internasional yang ada di
agenda pemerintah federasi. Kami mohon dukungan dari teman-teman SIWO untuk memberitakan
kegiatan olahraga ini," pungkas Menpora.
Bertepatan dengan Hari Pers Nasional, rakernas SIWO ini adalah agenda rutin SIWO PWI Pusat.
Adapun rakernas ini diikuti oleh 35 pengurus cabang SIWO PWI di seluruh provinsi beserta Solo
sebagai tempat kelahiran SIWO PWI.

Artikel III
KONI: Peran Media Penting Untuk Perkembangan
Cabor
https://www.tagar.id/koni-peran-media-penting-untuk-perkembangan-cabor/amp/

23 December 2017 | 5:00

Solo, (Tagar 24/12/2017) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Tengah
Subroto mengatakan peran media baik cetak maupun elektronik sangat penting karena dapat
melihat langsung bagaimana mengevaluasi perkembangan cabang-cabang olahraga.

"Kami sadari bersama, olahraga tanpa media ibaratnya masak tidak ada garam, sehingga rasanya
hambar," kata Subroto saat membuka Workshop "Peran Media Dalam Perkembangan Olahraga
Menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2018 Solo, di Loji Gandrung Solo, Sabtu.

Menurut Subroto seseorang yang mempunyai prestasi yang tinggi dalam bidang olahraga, tetapi jika
tidak disosialisasikan melalui media massa juga tidak bermakna secara kualitas.

Pihaknya apresiasi kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta dan KONI yang telah
mengadakan workshop berkaitan dengan pentingnya olahraga melalui media.

Oleh Karena itu, pihaknya berharap media harus selalu bersama-sama dengan jajaran olahraga
berkaitan bagaimana bisa menginformasikan tentang proses pembinaan dan peningkatan atlet,
sehingga, pada saat informasi itu, dapat disampaikan ke koordintaor olahraga atau KONI dan
disosialisasikan ke publik, sehingga dapat diolah kembali menjadi kebijakan-kebijakan untuk mencari
solusi, bagaimana peningkatan dan pengembangan itu, sendiri.

2.
https://youtu.be/qdI-KD0xNkQ
 Media massa akan bisa memberikan corak terhadap salah satu cabang olahraga tertentu,
sehingga olahraga tersebut akan menjadi terkenal. Namun demikian media masa juga bisa
membuat olahraga menjadi tidak maju, manakala pemberitaan yang disampaikan tidak
sejalan dengan norma dan nilai-nilai yang ada dalam olahraga.

Dari cuplikan video di atas dapat kita lihat bagaimana media berupa video dalam suatu You tube
memberikan informasi bermanfaat kepada masyarakat terkait variasi media olahraga agar tidak
membosankan dan jauh menyenangkan dikalangan anak sekolah dasar.

Artinya bahwa olahraga dan media sangat berkaitan satu sama lain dan juga bermanfaat bagi banyak
orang,seperti menambah pengetahuan masyarakat terkait olahraga,memberitakan perkembangan
suatu cabang olahraga,dan bagi penyiar video sendiri tentunya akan mendapatkan penghasilan
apabila cuplikan video nya ditonton oleh banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai