Nama kelompok :
1. Fadhilatul Maulidiyah
2. Faiz Nurudin Fahmi
3. M. Yusuf Adji Pangestu
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. HM Ridwan Hambali, Lc.,M.A
Daftar Isi.............................................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................................
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................
Latar belakang........................................................................................................
Rumusan masalah...................................................................................................
Bab II Pembahasan............................................................................................................
Kesimpulan.............................................................................................................
Daftar pustaka.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akihdah Tasawuf
Saya menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bisa bermanfaat
bagi penyusun dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari ‘akhlak tasawuf.
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tasawuf adalah salah satu cabang Ilmu Islam yang menekankan dimensi atau aspek spiritual dalam
Islam. Dalam kaitannya dengan manusia, tasawuf lebih menekankan aspek rohaninya ketimbang
jasmaninya. Dalam kaitannya dengan kehidupan, ia lebih menekankan kehidupan akhirat ketimbang
kehidupan dunia yang fana.[1]
Ilmu tasawuf merupakan rumusan tentang teoritis terhadap wahyu-wahyu yang berkenaan dengan
hubungan antara tuhan dengan manusia dan apa yang harus dilakukan oleh manusia agar dapat
berhubungan sedekat mungkin dengan tuhan baik dengan pensucian jiwa dan latihan-latihan
spritual. Sedangkan ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan
pembicaraan tentang persoalan akidah dan adapun filsafat adalah rumusan teoritis terhadap wahyu
tersebut bagai manusia mengenai keberadaan (esensi), proses dan sebagainya, Seperti proses
penciptaan alam dan manusia. Sedangkan ilmu jiwa adalah ilmu yang membahas tentang gejala-
gejala dan aktivitas kejiwaan manusia. Maka dalam hal ini ilmu tasawuf tentunya mempunyai
hubungan-hubungan yang terkait dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya, baik dari segi tujuan, konsep
dan kontribusi ilmu tasawuf terhadap ilmu-ilmu tersebut dan begitu sebaliknya bagaimana
kontribusi ilmu keislaman yang lain terhadap ilmu tasawuf.[2]
Maka dalam makalah kami telah membahas hubungan ilmu tasawuf dengan beberapa ilmu
keislaman lainnya, diantaranya: Ilmu kalam, ilmu filsafat, ilmu jiwa, dan ilmu fikih. Dengan tujuan
agar kita lebih mampu mengkorelasikan ilmu-ilmu tersebut.
Rumusan masalah
1. Bagaimana hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Kalam?
2. Bagaimana hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Filasafat?
3. Bagaimana hubungan ilmu Tasawuf dengan Ilmu Fiqih?
4. Bagaimana hubungan ilmu tasawuf dengan Ilmu Jiwa?
Tujuan
Mengetahui korelasi antara Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Ilmu Filasafat, Ilmu Fiqih, dan Ilmu
Jiwa, serta bisa membandingkannya.
BAB 2
PEMBAHASAN
“Orang-orang arab badui berkata, “kami telah beriman.” Katakanlah,”Kamu belum beriman, tetapi
katakanlah,’kami telah berislam (tunduk).”karena iman itu belum masuk kedalam hatimu” (Qs Al-
Hujurat [49] : 14)[4]
Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual
dalam pemahaman kalam. Selain itu, ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran
rohaniah dalam perdebatan-perdebatan kalam. Dalam dunia islam ilmu kalam cenderung menjadi
sebuah ilmu yang mengandung muatan rasional, disamping muatan naqliah. Disinilah ilmu tasawuf
berfungsi memberi muatan rohaniah sehingga ilmu kalam tidak dikesani sebagai dialektika
keislaman belaka yang kering dari kesadaran penghayatan atau sentuhan secara qalbiyah (hati).[5]
Dengan demikian, Ilmu Tasawuf merupakan penyempurna Ilmu Tauhid jika di lihat dari sudut
pandang bahwa Ilmu Tasawuf merupakan sisi terapan rohaniyah dari Ilmu kalam. jika timbul suatu
aliran yang bertentangan dengan akidah, atau lahir suatu kepercayaan baru yang bertentangan
dengan al-Qur’an dan As-Sunnah, hal itu merupakan penyimpangan atau penyelewengan. Selain
itu, Ilmu Tasawuf juga berfungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniyah dalam perdebatan Kalam.
Jika tidak dimbangi oleh kesadaran rohaniyah, Ilmu Kalam dapat bergerak kearah yang lebih liberal
dan bebas.[6]
Maka kesimpulannya, bahwa dengan ilmu tasawuflah semua persoalan yang berada dalam kajian
ilmu tauhid terasa lebih bermakna, tidak kaku, tetapi akan lebih dinamis dan aplikatif. Perbedaan
antara Ilmu Tasawuf dengan ilmu kalam lebih terletak pada masalah penekannanya dari pada isi
ajaranya. Selain persoalan trasnsendentalisme ilmu kalam juga lebih mengutamakan pemahaman
masalah-masalah ketuhanan dalam pendekatan yang rasional dan logis.[7]
KESIMPULAN
Dari uraian diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa ilmu tasawuf adalah suatu ilmu
yang sangat penting dimiliki manusia karena dengan ilmu tasawuf jiwa kita lebih tenang dan damai.
Hakikat ilmu tasawuf adalah pembinaan jiwa kerohanian sehingga bisa berhubungan dengan Allah
sedekat mungkin. Maka dengan begitu kita semua bisa bertasawuf walaupun apapun berprofesinya,
karena inti tasawuf adalah terisinya jiwa dengan akhlak yang baik dan kesucian jasmani dan rohani
dari akhlak yang tercela.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Ahmad Bangun, Rayani Hanum Siregar, 2013, Ahlak Tasawuf pengenalan, pemahaman
dan pengaplikasiannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Hamka, 1953, Tasawuf perkembangan dan pemurniannya, Jakarta : Nurul Islam.
http://irpanharahap.blogspot.com/2011/07/hubungan-tasawuf-dengan-ilmu-lainnya.html.
Hamka, 1983, Tasawuf perkembangan dan pemurniannya, Jakarta : Pustaka Panjimas.
Tohir, Moenir Nahrowi , 2012, Menjelajahi Eksistensi tasawuf Meniti Jalan Menuju Tuhan., Jakarta
: As Salam Sejahtera.
Rus’an. H, 1984, Imam Al-Ghazali Mutiara Ihyaa’ Ulumuddin, Semarang : Wicaksana.