Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAN PANEN
“ PENGENALAN DAN PERSIAPAN PANEN”

Disusun oleh :
Muhammad Irfan Arya Afandi
2004001

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN DIPLOMA III


POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segalah limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pengelolaan panen dengan judul “Pengenalan dan Persiapan Panen” yang disusun
berdasarkan materi praktikum yang telah disampaikan oleh Asisten Dosen.
Penulis dapat menyelesaikan makalah penugasan ini makala penugasan ini
tidak terlepas dari doa dan dorongan semangat serta perhatian yang didapat dari
saudara-saudara, rekan-rekan mahasiswa Politeknik LPP Yogyakarta Program
Studi Diploma III Budidaya Tanaman Perkebunan yang telah membimbing
penulis serta telah banyak menyumbang hasil pemikiran serta memberi bantuan
moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan penugasan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah penugasan ini jauh dari kesempurnaan,
mempunyai kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran membangun dikemudian
hari sangat menyenangkan hati dan nurani penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah penugasan ini dapat
memberikan sumber informasi dan pikiran yang dapat membantu kita dalam
menempuh program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Diploma III Politeknik
LPP Yogyakarta.

Yogyakarta, 06 Maret 2022


Penulis

M. Irfan Arya Afandi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................2
1.4 Manfaat Makalah.....................................................................2
1.5 Metode Penyusunan Makalah..................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
2.1 Teknologi Penangkap TBS......................................................4
2.2 Teknologi Erbron-C.................................................................5
2.3 Easy Ramp EGJ.......................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................8
3.1 Kesimpulan..............................................................................8
3.2 Saran........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
LAMPIRAN....................................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bentuk Komponen Penangkap TBS..............................................5


Gambar 2. Bentuk Assembly Unit Pengangkut TBS........................................5
Gambar 3. Design Erbron-C.............................................................................6
Gambar 4. Alat Pengutip Brondolan Erbron-C................................................6
Gambar 5. Design Alat Easy Ramp EGJ..........................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelapa sawit di Indonesia saat ini merupakan komoditas primadona yang
mana luasnya terus berkembang dan tidak hanya merupakan monopoli
perkebunan besar negara atau perkebunan besar swasta saja. Saat ini perkebunan
rakyat juga sudah berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan karena tingginya
permintaan minyak kelapa sawit disamping digunakan sebagai bahan mentah
industri pangan juga digunakan sebagai bahan mentah industri non pangan dan
begitu juga dengan limbahnya yang masih dapat dimanfaatkan lagi oleh industri-
industri lainnya sebagai sumber energi bahan bakar dan sebagai bahan pendukung
dalam kelangsungan proses produksi.
Salah satu faktor yang paling banyak mempengaruhi pertumbuhan dan
produktivitas kelapa sawit ini adalah faktor panen. Faktor panen disini tidaklah
bisa dilakukan secara sembarangan melainkan harus dilakukan dengan berbagai
tahapan, salah satunya adalah panen harus dilakukan pada saat kematangan buah
optimum, agar diperoleh tingkat kandungan minyak dalam daging buah yang
maksimum dengan rendemen yang optimal dan tentunya dengan mutu minyak
yang baik pula. Untuk memenuhi kebutuhan panen ini dibutuhkan sebuah
peralatan sebagai sarana penunjang pekerjaan dalam hal pemanenan dan
pengangkutan buah kelapa sawit, maka perlu adanya suatu inovasti teknologi
dalam pemanenan dan pengangkutan untuk mempermudah pekerjaan yang
dilakukan dan tentunya dengan mempertimbangkan masalah kesehatan dan
keselamatan kerja serta ramah terhadap lingkungan.
Memanen kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan yang
penting pada pengelolaan tanaman kelapa sawit, keberhasilan panen akan
menunjang pencapaian produktivitas tanaman, sebaliknya kegagalan panen akan
menghambat pencapaian produktivitas tanaman kelapa sawit. Panen memerlukan
teknik tertentu agar mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Cara yang tepat
akan mempengaruhi kuantitas produksi, sedangkan waktu yang tepat akan
mempengaruhi kualitas produksi, kegiatan panen kelapa sawit meliputi persiapan

1
panen , kriteria matang panen , cara pelaksanaan panen , rotasi dan sistem panen ,
kerapatan panen , penanganan buah selepas panen , pemeriksaan panen ,
pengangkutan TBS ke pabrik.
Maka dari itu penulis pada kegiatan praktikum kali ini akan membahas
terkait pengenalan dan persiapan panen meliputi alat yang digunakan dalam
pemanenan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa saja teknologi yang dapat membantu pemanenan dan
pengangkutan?
2. Bagaimana cara operasional dalam penggunaan teknologi tersebut?
3. Apa saja manfaat dalam penggunaan teknologi tersebut dalam
membantu pemanenan dan pengangkutan kelapa sawit.

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Agar mahasiswa mengetahui beberapa teknologi yang dapat membantu
pemanenan dan pengangkutan kelapa sawit
2. Agar mahasiswa mengetahui cara operasional dalam penggunaan alat
tersebut
3. Agar mahasiswa mengetahui manfaat dalam penggunaan teknologi
tersebut dalam membantu pemanenan dan pengangkutan kelapa sawit.

1.4 Manfaat Makalah


Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa mengetahui beberapa teknologi yang dapat membantu
pemanenan dan pengangkutan kelapa sawit
2. Mahasiswa mengetahui cara operasional dalam penggunaan alat
tersebut.
3. Mahasiswa mengetahui manfaat dalam penggunaan teknologi tersebut
dalam membantu pemanenan dan pengangkutan kelapa sawit.

2
1.5 Metode Penyusunan Makalah
Adapun metode penyusunan makalah adalah :
1.5.1 Sumber Data
Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan makalah ini berasal
dari berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan
yang dibahas. Beberapa jenis referensi utama yang digunakan adalah jurnal
penelitian dan tesis yang bersumber dari internet.

1.5.2 Pengumpulan Data


Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan dari
berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yang
diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan
sesuai dengan topik yang dibahas.

1.5.3 Analisis Data


Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik
kajian. Selanjutnya dilakukan penyusunan makalah berdasarkan data yang
telah dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data bersifat
deskriptif argumentatif.

1.5.4 Penarikan Kesimpulan


Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah,
tujuan penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik
mempresentasikan pokok bahasan makalah, serta didukung dengan saran
praktis sebagai rekomendasi selanjutnya.

4.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teknologi Penangkap Tandan dan Pemanfaatan Energi Potensialnya


Menurut Hermawan, et al. (2013), pada proses pemanenan TBS, jatuhnya
TBS dari pokok sawit memiliki energi potensial yang cukup besar, yakni berada
pada kisaran 0.44-4.44 kJ untuk ketinggian buah 3-15 m dari permukaan tanah.
Energi potensial tersebut jika dapat ditangkap dan dimanfaatkan untuk
menjalankan beberapa peralatan panen maka akan membantu menyelesaikan
masalah kebutuhan energi dalam proses pemanenan dan pengangkutan TBS.
Namun, sampai saat ini belum ditemukan sebuah peralatan untuk menangkap TBS
dan pada saat yang sama dapat menyimpan energi potensial dari tandan jatuh saat
panen.
Dengan ditemukannya solusi permasalahan di atas, produktivitas
pemanenan kelapa sawit diharapkan dapat meningkat, yakni melalui reduksi
penggunaan waktu untuk memungut berondolan buah yang tercecer saat panen.
Selain itu, penggunaan tenaga operator pemanen sawit untuk mendorong angkong
akan dapat direduksi melalui mekanisme pemanfaatan energi potensial TBS
sebagai daya penggerak roda angkong. Oleh sebab itu, pengembangan rancang
bangun mesin mengenai masalah tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah
teknologi yang dapat memberikan peningkatan produktivitas pemanenan kelapa
sawit. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah
merancang mekanisme penangkap TBS, merancang mekanisme penyimpanan
energi potensial jatuhnya TBS, merancang konsep pemanfaatan energi potensial
jatuhnya TBS untuk menggerakkan roda gerobak dorong (angkong), serta
mendapatkan data kinerja prototipe mesin yang telah dirancang
Kegiatan perancangan desain dan pembuatan protipe mesin dilakukan
dengan menggunakan salah satu software computer aided desain (CAD), yaitu
“SolidWorks Premium 2012”, serta dengan menggunakan beberapa peralatan ukur
dan peralatan permesinan. Bahan yang digunakan dalam kegiatan pembuatan
prototipe mesin adalah satu unit gerobak dorong (angkong), cargo lashing,
beberapa material logam, karet, polyester dan jaring nylon. Kegiatan pengujian

4
prototipe mesin dilakukan dengan menggunakan beberapa peralatan ukur seperti
meteran, timbangan digital, stopwatch, satu unit aparatus torsi meter dan
pengukur energi potensial untuk flat spiral spring, serta beberapa tandan buah

sawit. (Rusnadi, et al. 2014)


Gambar 1. Bentuk Komponen Penangkap TBS
Gambar 2. Bentuk Assembly Unit Pengangkut TBS

2.2 Teknologi ERBRON-C


Menurut Azman (2021), ERBRON-C (Ergonomic Brondolan Collector)
yang dirancang tim inventor dari Fakultas Teknologi Pertanian dengan
mekanisme baru, yaitu mekanisme jepit (clamp mechanism) yang memanfaatkan
elastisitas bahan spiral baja berlapis silicon rubber atau fiber rod yang akan

menjepit brondolan dengan mudah, meminimalisasi luka, cepat, efektif dan bersih
dari ikutnya kontaminan. ERBRON-C didesain secara kompak dan cocok untuk
lahan sawit yang beragam hingga kondisi ekstrem. Bentuk alat dirancang dengan
kendali satu gagang yang ringan, mekanisme pelepasan brondolan yang sangat
mudah, dimensi disesuaikan dengan pekerja sehingga pekerja mengutip brondolan
dengan posisi kerja yang layak demi pemenuhan aspek ergonomika. Invensi ini

5
berkaitan dengan alat yang digunakan untuk mempermudah proses pemanenan
sawit, yaitu pada bagian proses pengutipan brondolan sawit. ERBRON-C sudah
diuji langsung oleh tim inventor pada PTPN VI di Jambi dan mendapatkan
dukungan riset dari Tanoto Foundation, Kemenristekdikti. Hasil dari uji lapang
tersebut membuktikan bahwa ERBRON-C sangat memudahkan pekerjaan
pengutip brondolan dengan meningkatnya input yang didapat sebesar 4 kali lipat.
Analisis komersialisasi ERBRON-C mendapatkan penghargaan terbaik 1 nasional
pada Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan
Keuangan 2020. Dengan adanya temuan teknologi sederhana dalam proses
pengutipan brondolan sawit, dapat pula meningkatkan kesejahteraan pengutip
yang mendapatkan pemasukan dari total brondolan yang terkumpul setiap harinya
serta perusahaan kelapa sawit baik besar maupun kecil.

Gambar 3. Design Erbron-C

6
Gambar 4. Alat Pengutip Brondolan Erbron-C

2.3 Inovasi Alat Distribusi Kelapa Sawit dari TPK ke Mobil Pengangkut
(Easy Ramp EGJ)
Menurut Nopri, et al. (2013), Easy Ramp EGJ merupakan teknologi yang
mampu mengatasi permasalahan pengangkutan tandan buah sawit ke truk
pengangkut. Hingga saat ini pengangkutan masih dilakukan dengan cara manual,
hal itu cukup membahayakan pekerja karena tandan buah segar memiliki bobot
yang besar dan bentuk fisik yang tajam sehingga tidak sesuai jika
diimplemntasikan pada penerapan standar ISO 18001 K3, Selain itu menurunnya
jumlah pekerja di beberapa perkebunan sawit baik pribadi maupun perusahaan.
Teknologi egj dirancang secara teknis dan didekatkan secara teknis pada
pemenuhan instrumen yang mengacu standar K3. Prinsip kerja dari teknologi ini
adalah dengan melemparkan tandan buah sawit menuju truk pengangkut.
Metode alat yang digunakan adalah dengan memodifikasi suatu alat
pengangkut dengan sistem kerja hidrolik yang sering digunakan dalam distribusi
barang dengan bobot yang cukup besar dari tempat rendah menuju tempat yang
lebih tinggi. Penerapan teknologi ini akan disesuaikan dengan kondisi lahan
perkebunan pertanian sehingga teknologi yang awalnya hanya dapat diapai di
daerah tertentu dapat lebih mobael dan tepat guna tanpa meninggalakan nilai-nilai
keselamatan pekerja.

7
Gambar 5. Design Alat Easy Ramp EGJ
BAB V
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah
1. Teknologi Penangkap Tandan Kelapa Sawit memiliki manfaat dalam
pemanenan terkhusus pengumpulan tandan dari pokok kelapa sawit.
2. Teknologi Erbron-C memiliki pengaruh dalam membantu pengutipan
brondolan, sehingga meningkatkan efesiensi dalam proses pemanenan
3. Teknologi Easy Ramp EGJ meningkatkan efesiensi dan mengurangi
resiko dalam penangkutan tandan kelapa sawit ke dalam truk
pengangkut
3.2. Saran
Setiap teknologi yang ada tentunya memiliki keunggulan dan kelemahannya
masing-masing, oleh karena itu seharusnya kita dapat harus dapat menentukan
pilihan yang lebih bijak dalam penggunaan teknologi tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azman. 2021. Komersialisasi Teknologi Erbron-C Untuk Meningkatkan


Kesejahteraa Petani Sawit Serta Meningkatkan Produktivitas Perusahaan.
Dapertemen Bisnis. Institut Pertanian Bogor

Hermawan, W., Desrial, M.I. Nazamuddin, dan Rusnadi. 2013. Desain


Konseptual Penangkap Tandan Buah Sawit dan Pemanfaatan Energi
Potensialnya. Jurnal Keteknikan Pertanian Vol.27(2): 123-130.

Nopri, et al. 2013. Easy Ramp EGJ 18001, Alat Distribusi Kelapa Sawit dari TPH
Menuju Mobil Pengangkut Berdasarkan Standar ISO 18001 Keselamatan
Kerja Sebagai Solusi Produktivitas Kerja Efektif Perkebunan Kelapa Sawit.
Dapertemen Teknologi Mesin dan Biosistematika. Institute Pertanian Bogor

Rusnadi, et al. 2014. Mekanisme Penangkap Tandan Buah Sawit dan Pemanfaatan
Energi Potensialnya. Fakultas Teknologi Pertanian. Institute pertanian
Bogor

9
LAMPIRAN

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai