Anda di halaman 1dari 4

Belajar Menyenangkan di Bulan Ramadhan dengan Bermain

“Game” Ringan
(Mengusir Ngantuk dan Jenuh dengan Time Attack Puzzle “Tunggal dan Versus”)

Melakukan aktivitas di sekolah, terutama kegiatan belajar mengajar di bulan


Ramadhan tentu akan berbeda dengan di bulan-bulan yang lain. Selain masalah waktu
yang sedikit dikurangi, masalah teknis proses belajar mengajar di kelas pun menjadi
sesuatu yang mesti dipertimbangkan sebaik mungkin.

Tidak terasa umat Islam sudah melewati sepuluh hari pertama di bulan suci
Ramadhan. Hal ini juga mengindikasi bahwa kita yang berkecimpumg di dunia
pendidikan sudah melalui minggu pertama dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
di sekolah dari tiga minggu efektif yang ditetapkan oleh pemerintah kepada dunia
pendidikan di bulan ramadhan sekarang.
Melakukan aktivitas di sekolah, terutama kegiatan belajar mengajar di bulan
Ramadhan tentu akan berbeda dengan di bulan-bulan yang lain. Selain masalah waktu
yang sedikit dikurangi, masalah teknis proses belajar mengajar di kelas pun menjadi
sesuatu yang mesti dipertimbangkan sebaik mungkin. Karena faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran di bulan Ramadhan akan menunjukan
kondisi berbeda dari biasaanya.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran
dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan fakor eksternal.
Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi pada proses belajar individu sehingga
menentukan tingkat keberhasilan atau kualitas belajar seseorang.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor
internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis adalah faktor
yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua
macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi
fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Peran fungsi fisiologis tubuh manusia sangat
mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindera. Pancaindera yang berfungsi dengan
baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Pancaindera yang memiliki
peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga (Baarudin & Nur wahyuni,
2007: 19-20). Sedangkann faktor psikologis adalah faktor kejiwaan seseorang yang
mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis tersebut diantaranya adalah
kecerdasan, motivasi, minat sikap dan bakat.
Selain faktor-faktor endogen/internal, faktor-faktor eksogen/eksternal juga dapat
memepangaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu lingkungan sosial, misalnya keadaan masyarakat atau
keluarga, dan lingkungan nonsosial, seperti cuaca dan perangkat belajar atau keadaan
sekolah.
Faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
tersebut mesti dipertimbangkan dengan baik, terlebih lagi di bulan suci Ramadhan.
Kondisi anak didik (faktor internal), baik itu fisiologis maupun psikologis tentu akan
berbeda dibanding dengan kondisi anak didik pada bulan-bulan lain. kondisi fisiologis
misalnya, anak didik akan masuk ke dalam kelas dengan kondisi fisik kurang bugar dan
akan cepat letih, karena dalam keadaan berpuasa dan kurang tidur karena harus bangun
untuk makan sahur. Demikian pula halnya dengan kondisi psikologis, motivasi belajar
siswa akan berkurang seiring dengan kondisi fisik yang melemah. Faktor eksternal pun
akan terasa kurang mendukung apabila faktor internalnya tidak bagus. Ketika kondisi
fisik seseorang tidak bugar dan ia tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, terkadang
cuaca pun terasa jadi sangat menggangu; menjadi terasa sangat dingin atau terasa sangat
panas.
Singkatnya, semua faktor yang mempengaruhi pembelajaran akan terasa
menunjukan trend negatif di bulan Ramadhan. Walaupun demikian, hal itu tidak boleh
djadikan alasan untuk tidak melaksanakan pembelajaran efektif, karena standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi tujuan pembelajaran harus tetap
tercapai dengan maksimal. Konsekwensinya pembelajaran di bulan Ramadhan harus
dilaksanakan dengan cara berbeda dibanding dengan pembelajaran di bulan-bulan lain.
Oleh karena itu, penciptaan pembelajaran yang menyenangkan mutlak harus
dilakukan. Pembelajaran yang bisa mengusir rasa jenuh, ngantuk dan membangkitkan
motivasi belajar merupakan solusi yang tepat untuk diterapkan. Tentunya pembelajaran
yang besifat games adalah jawabannya. Terdapat banyak metode atau game yang dapat
diterapkan untuk melaksanakan pembelajaran, diantaranya Time Attack Puzzle. Metode
atau game ini adalah hasil inovasi penulis, yang terinspirasi dari permainan Puzzle yang
kemudian dikembangkan menjadi sebuah metode/game pembelajaran terutama untuk
game review materi.
Agar dapat melaksanakan game ini, dibutuhkan alat dan bahan berupa satu
lembar kertas berisi pertanyaan yang sebelumnya sudah dibuat dan jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran, sejumlah jawaban yang sudah dipotong-
potong dalam bentuk huruf-huruf terpisah (bahan puzzle), sejumlah kertas undian berisi
nomor sesuai dengan jumlah pertanyaan (misalnya sepuluh), dua buah taperware/toples
untuk tempat undian dan dan tempat puzzle (huruf-huruf terpisah), serta selmbar kertas
dengan balpoin untuk mencatat skor game.
Adapun teknis pelaksanaan game ini dimulai dengan menunjuk dua orang siswa
untuk membantu guru menjadi operator di bagian belakang kelas, satu orang siswa
sebagai timer dan satu orang sebagai pencatat skor. Kemudian Membagi kelas ke dalam
beberapa kelompok dengan jumlah anggota kelompok yang sama (misalnya empat
kelompok dengan jumlah anggota delapan-sepuluh orang). Permaianan dibagai menjadi
dua season, season pertama diberi nama Time Attack Puzzle Tunggal dan season kedua
disebut Time Attack Puzzle Versus. Time Attack Puzzle Tunggal dilaksanakan dengan
teknis sebagai berikut:
Pertama, masing-masing perwakilan kelompok mengambil undian nomor urut
permaianan di tsand operator (belakang kelas). Kelompok yang mendapat nomor urut
pertama langsung bermain. Kelompok diberi dua kesempatan bermain, tiap kesempatan
dimainkan oleh setengah kelompok.
Kedua, setengah kelompok pertama yang mendapat kesempatan bermain, maju
ke stand operator untuk mengambil undian pertanyaan. Kemudian mendiskusikan
jawaban selama satu menit. Setelah itu mereka berlari menuju stand jawaban yang ada
di depan kelas untuk kemudian menyusunnya di stand penyusunan dengan durasi waktu
yang dibatasi timer (misalnya 2 menit).
Ketiga, skor dihitung setelah waktu bermain habis. Skor hanya diberikan kepada
setiap jawaban yang mampu disusun lengkap/penuh. Setelah itu setengah kelompok
kembali ke tempat semula dan setengah kelompok sisa maju ke garis start atau stand
operator untuk bermain dengan teknis yang sama. Demikian game ini dimainkan hingga
semua kelompok kebagian bermain.
Keempat, Time Attac Puzzle Tunggal diakhiri dengan menghitung skor akhir
masing-masing kelompok. Tujuan dari Time Attac puzzle Tunggal adalah untuk
menghindari kelompok yang tidak dapat nilai.
Sedangkan Time Attack Puzzle Versus dimainkan dengan teknis yang sama,
bedanya yang bermain adalah semua kelompok melalui perwakilannya masing-masing
(misalnya 2 orang sekali bermain) dengan memperebutkan jawaban dari satu pertanyaan
yang sama. Pertanyaan yang diperebutkan adalah pertanyan yang jawabanya lebih dari
empat agar setiap kelompok bisa memperoleh kesempatan yang sama. Demikian
seterusnya game tersebut dimainkan hingga setiap orang bermain. Durasi Time Attac
Puzzle Versus harus lebih lama dari waktu Time Attack Puzzle tunggal karena stressing
bermain game ini ada pada Time Attack Puzzle Versus.
Dengan bermain game seperti ini siswa lebih semangat belajar walaupun mereka
sedang berpuasa Ramadhan, karena dengan game tersebut mereka bisa terhindar dari
rasa ngantuk jenuh dan malas belajar.

Penulis adalah Alumni Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)


Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang lulus dengan predikat Cum Laude dan
pernah menjadi jura lomba karya tulis ilmiah mahasiswa (LKTM). Sekarang penulis
menjadi salah satu staf pengajar (Mata Pelajaran PKn) di SMK Pariwisata PGRI
Majalengka.
Berikut ini identitas lebih lanjut tentang penulis :
Nama : Yayan S.Pd
Alamat : Jl Kiara Agung No. 57 RT 08/ RW 04, Desa Cibunut
Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.
No.Hp : 087723513783/02339118311

Anda mungkin juga menyukai