PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan informasi,
perubahan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi ekonomi dan kondisi dinamis
menurut organisasi untuk merespon perubahan yang terjadi agar tetap eksis dalam pesaingan
global. Perubahan kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal dengan cepat
beradaptasi dengan lingkungan. Lingkungan merupakan suatu tempat bagi mahkluk hidup
yang dapat mempengaruhi kehidupan. Lingkungan mempunyai pengaruh besar dalam dalam
hal peranannya sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Dari faktor manusia sendiri terjadi karena ulah manusia yang semena-mena
memperlakukan alam, seperti menebang pohon sembarangan yang berakibat hutan gundul,
dll.
Dari faktor alam terjadinya perubahan lingkungan, fisik terjadi akibat adanya bencana
alam, tetapi bencana alam juga banyak terjadi karena ulah manusia.
Perubahan lingkungan ini yang menyebabkan pemanasan global, perubahan bentuk muka
bumi dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu perubahan lingkungan ?
2. Apa saja Faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan ?
3. Bagaimana cara mengatasi perubahan lingkungan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perubahan lingkungan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang ada pada perubahan lingkungan
3. Untuk mengetahui cara mencegah perubahan lingkungan
4. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1.3 Faktor Alam
Faktor alam juga memiliki pengaruh yang besar dalam perubahan suatu lingkungan tempat
tinggal.
Faktor Alam antara lain :
Gempa Bumi
Gunung Meletus
Gelombang Tsunami
Tanah Longsor
Banjir
Angin Topan dan
Kemarau Panjang
Faktor alam yang dimaksudkan disini adalah karena pengaruh dari bencana alam seperti:
Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi atau aktivitas gunung berapi
dan dampaknya bergantung pada besarnya kekuatan gempa. Gempa bumi akan
mengakibatkan banyak bangunan yang roboh, terjadi tanah longsor, dan terputusnya jalur
transportasi. Jika kekuatan gempa sangat besar, kemungkinan akan menimbulkan tsunami.
Dampak dari gempa bumi sendiri tergantung dari skala gempa yang terjadi, dimana semakin
besar skalanya maka dampak yang diberikan juga semakin buruk. Contohnya disini adalah
gempa bumi yang terjadi di Aceh beberapa tahun silam yang hampir meratakan seluruh
daratan di wilayah tersebut. Akibatnya lingkungan menjadi tidak terkendali dan harus
melakukan pembangunan dari awal.
Banjir
Selain karena ulah manusia, banjir juga dapat terjadi karena faktor alam, misalnya hujan
yang terus-menerus. Curah hujan seperti ini akan membuat sungai meluap atau membuat
tanggul jebol karena tidak mampu lagi menampung debit air. Banjir yang sering terjadi saat
musim penghujan dapat membuat bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak,
lapisan tanah yang subur hilang terbawa air, serta tanaman-tanaman rusak.
Beberapa dampak banjir bagi lingkungan tempat tinggal diantaranya:
Mudah terserang penyakit
Kebutuhan sandang, pangan dan papan tidak terpenuhi
Jika terdapat sekolah yang terkena, maka pembelajaran akan terganggu
Udara menjadi tidak sedap dan
Lingkungan menjadi kumuh dan sumber penyakit
Dampak positifnya adalah wilayah yang terlewati oleh abu vulkanik menjadi subur,
sedangkan material yang dikeluarkan dapat dijadikan sebagai tambang. Sedangkan dampak
negatifnya adalah pemukiman warga menjadi rusak dan ekosistem di wilayah tersebut
menjadi tidak stabil, hal tersebut dapat membuat makhluk hidup yang berada di wilayah
tersebut menjadi punah. Contoh letusan gunung berapi yang memberikan dampak bagi
3
perubahan lingkungan salah satunya adalah suksesi Gunung Krakatau pada 150 tahun silam
yang membuat beberapa wilayah tenggelam dan menimbulkan wilayah baru.
Tsunami
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut
secara vertikal dengan tiba-tiba. Tsunami dapat diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi
di laut, letusan gunung berapi bawah laut, ataupun longsor di dasar laut. Tsunami
meninggalkan kerusakan lingkungan di dalam laut maupun di sekitar pantai. Kerusakan-
kekrusakan tersebut diantaranya adalah rusaknya terumbu karang dan lamun, kerusakan
fisik di sekitar pantai, serta jatuhnya korban manusia.
Kekeringan
Kekeringan adalah kurangnya pasokan air pada suatu lokasi yang berlangsung
berkepanjangan dan umumnya terjadi pada musim kemarau. Kekeringan dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan berupa kerusakan lahan pertanian dan perkebunan,
menurunnya kualitas tanah, hingga matinya organisme. Bencana-bencana alam yang
menyebabkan kerusakan lingkungan sebagaimana tersebut di atas, beberapa diantaranya
murni karena proses alam. Sehingga terjadinya mutlak dipengaruhi faktor alam tanpa
campur tangan manusia. Namun pada beberapa peristiwa alam, sering kali, secara tidak
langsung terkait juga dengan aktifitas yang dilakukan manusia. Sebagai contoh bencana
banjir dan tanah longsor yang kerap kali menjadi imbas dari aktifitas manusia yang tidak
ramah lingkungan. Pun pada bencana alam kekeringan yang bisa dipicu aktifitas manusia
yang menyebabkan kurangnya air yang terserap sebagai cadangan air di dalam tanah.
Penebangan Hutan
Penebangan hutan yang tidak menggunakan sistem tebang pilih nantinya akan
memberikan kerugian yang besar bagi lingkungan ataupun makhluk hidup yang ada
dalam wilayah tersebut. Selain itu, apabila hutan yang telah ditebang tersebut tidak
segera direboisasi ulang maka akan muncul masalah baru seperti akan terjadi tanah
longsor dan banjir. Penebangan hutan juga akan mempengaruhi makhluk hidup yang
tinggal di wilayah tersebut. Dimana organisme dalam tanah seperti cacing dan mikorba
lain akan punah dan menyebabkan tanah menjadi tidak subur lagi. Penebangan hutan
terutama yang sifatnya ilegal dan dilakukan tanpa perhitungan dapat menyebabkan
4
kerugian bagi makhluk hidup yang tinggal di dalam serta sekitar hutan. Baik itu hewan,
tumbuhan maupun manusia semua mengalami kerugian. Hilangnya pepohonan dapat
menyebabkan tanah lebih terbuka dan matahari dapat menyinari secara langsung.
Penyinaran secara langsung dapat meningkatkan penguapan air atau evaporasi pada
lahan yang terdampak penebangan hutan. Semakin banyak air yang menguap, maka
semakin kering permukaan tanahnya. Hal ini dapat menyebabkan kelembaban udara
menjadi rendah sehingga suhu pada siang hari menjadi sangat tinggi. Suhu yang tinggi
tersebut dapat memunculkan masalah selanjutnya, yaitu cuaca ekstrem. Tumbuhan
menjadi sulit untuk berkembang sehingga banyak yang mati. Begitupun hewan yang
membutuhkan tumbuhan tersebut, akan ikut punah dengan hilangnya sumber makanan
dan beberapa kehilangan tempat tinggal yang layak. Hilangnya tumbuhan pada lahan
hutan yang ditebang menjadikan tanah tidak dapat menahan derasnya air hujan yang
turun. Air yang turun akan terus mengalir tidak diserap dengan baik oleh tanah. Sehingga
menghasilkan bencana banjir yang merugikan makhluk hidup. Gundulnya lahan yang
seharusnya adalah kawasan hutan menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Tanah
yang tidak ada tumbuhannya juga beresiko mengalami kekeringan saat musim kemarau
karena tidak ada tumbuhan yang bisa menyerap air dan jadi cadangan air buat tanah.
Kebakaran
Ambil saja kebakaran hutan menjadi contoh. Jika bencana ini terjadi, tumbuhan-
tumbuhan akan lenyap dan hewan-hewan yang tinggal di dalamnya akan kehilangan
tempat tinggal serta sumber makanan. Dampak dari kebakaran hutan pun akan dirasakan
oleh manusia yang tinggal di sekitar hutan karena asapnya dapat menyebabkan penyakit
pada saluran pernafasan. Seperti kebakaran hutan dan lahan di Australia pada akhir Juli
2019 sampai awal tahun baru 2020. Pada saat itu, kebakaran yang menghanguskan jutaan
flora dan fauna ini menghasilkan asap yang mengganggu lingkungan, tidak hanya di
Australia saja, tapi sampai ke negara sekitar seperti Indonesia dan Selandia Baru.
Hasilnya adalah banyak korban yang terserang penyakit infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA). Udara di Australia pun menjadi tercemar hingga penampakannya menjadi
berwarna merah.
6
1.7 Macam-macam Pencemaran Lingkungan Hidup
Pencemaran lingkungan yang kita kenal saat ini terbagi menjadi beberapa kategori dan
memiliki dampak yang berbeda terhadap kehidupan kita.
Jenis-jenis pencemaran tersebut yaitu:
1. Pencemaran Udara
Udara merupakan suatu kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup, bisa juga
dibilang kebutuhan yang sangat penting bagi makhluk hidup sejagat raya. Karena udara
adalah alat untuk bernafas yang digunakan oleh semua makhluk hidup dimuka bumi,
baik itu manusia hewan atau tumbuhan. Pencemaran udara terjadi karena adanya suatu
zat yang masuk kedalam atmosfer yang dapat mengurangi kwalitas udara dan fungsi
dari udara tersebut menjadi turun. Sumber pencemaran udara dipicu oleh beberapa hal
dari faktor alam atau faktor manusia sendiriyang menjadikan populasi udara semakin
meningkat. Semakin sempitnya lahan penghijauan terutama didaerah perkotaan maka
semakin pula banyak polusi yang dapat mencemari udara sehingga dapat
membahayakan aktifitas masyarakat yang ada. Dan tidak adanya pepohonan dan
tumbuhan lain yang berfungsi untuk menyerap zat-zat yang dapat mencemari udara dan
menyimpan oksigen.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air dipicu karena adanya suatu komponen yang masuk kedalamnya
sehingga menyebabkan sumber daya hidup yang ada di perairan menjadi rusak dan
mati.
Pencemaran air bisa terjadi karena ulah manusia itu sendiri tanpa memiliki kesadara
apapun, sumber dari pencemaran tersebut yaitu :
LIMBAH INDUSTRI , adalah sebagai pemicu utama yang menyebabkan
pencemaran air, karena di sebabkan oleh kecerobohan dari pihak industri itu sendiri.
Tanpa mengolah limbah cair terlebih dahulu sebelum di buang, karena di dalam
cairan tersebut mengandung komponen yang sangat berbahaya dan beracun sehingga
air tidak bisa lagi di manfaatkan kembali.
LIMBAH RUMAH TANGGA , yang berupa sampah, jumlah penduduk yang
semakin meningkat yang membuat limbah yang di hasilkan juga semakin
meningkat, kurangnya tingkat kesadaran manusia juga yang bersikap masa bodoh
dan tidak memikirkan dampak yang di hasilkan karena ulahnya tersebut yang
dengan seenaknya membuang sampah sembarangan di sungai yang mengakibatkan
pencemaran air.
LIMBAH PERTANIAN, hal ini juga bisa menimbulkan pencemaran air karena di
sebabkan oleh penggunaan pupuk buatan yang terlalu berlebihan, penggunaan
pestisida dan herbisida yang secara berlebihan tanpa tidak memikirkan dampak yang
di timbulkan.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah bisa terjadi karena adannya zat-zat kimia yang dibuang secara
langsung. Pencemaran tanah juga bisa di picu oleh sampah anorganik yang di buang
secara langsung dan tidak bisa terurai menjadi tanah. Tanah yang sudah bercampur
dengan zat kimia sangatlah berbahaya bagi manusia apabila melakukan sentuhan secara
langsung.
7
Polusi tanah yaitu terbagi menjadi 2:
Polutan alami dengan cara proses alami yang menyebabkan akumulasi bahan kimia
beracun didalam tanah. Polutan dihasilkan manusia, kontaminan buatan manusia yang
disebabkan utama oleh tanah. Terjadi karena adannya bahan kimia sehingga tanah
organik maupun anorganik menjadi terkontaminasi. Contoh; pencemaran tanah yang
ketumpahan minyak tanah. Penyebab pencemaran tanah tidak jauh berbeda dengan
penyebab pencemaran air, karena sama-sama di sebabkan oleh limbah keluarga yang
berupa membuang sampah anorganik yang tidak dapat terurai oleh mikro organisme,
dan juga disebabkan oleh limbah pertanihan yang di sebabkan oleh penggunaan pupuk
buatan dan zat yang di gunakan untuk memberantas hama atau tanaman parasitisme.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan pilar utama ketika akan melakukan suatu tindakan. Rasa
tanggung jawab harus ditanamkan terlebih dahulu pada diri Anda sebelum melakukan
sesuatu dengan memperhitungkan dampak positif dan negatifnya.
Solidaritas
Prinsip solidaritas sangat penting dalam kontrol perilaku yang merugikan, dimana sikap
solidaritas memiliki fungsi untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan mengambil
keputusan yang benar serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Keadilan
Masyarakat harus bersikap adil dan patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan di
tempat tinggal mereka dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan tersebut.
Kebijakan yang telah ditetapkan harus dilaksanakan oleh semua orang dan adil untuk
semua.
Tidak Merugikan
Harus memiliki prinsip yang tidak merugikan bagi lingkungan sekitar tindakan yang
dilakukan tidak memberikan dampak bagi lingkungan dan tetap aman terkendali.
Contoh tindakan yang merugikan adalah menimbun sampah kaleng di tanah.
Integerasi Moral
Prinsip integerasi moral ini harus ditanamkan di seluruh masyarakat, utamanya adalah
mereka para pejabat yang telah diberi kepercayaan untuk menganalisa dan mengatur
tatanan lingkungan. Hal ini ditujukan agar mereka dapat menjalankan kewajibannya
dengan baik dan tidak merusak lingkungan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat simpulkan bahwa pencemaran lingkungan dapat dibedakan berdasarkan tempat, bahan,
dan tingkatan dari pencemaran itu sendiri. Perubahan lingkungan pun dapat terjadi karebna
ulah manusia itu sendiri yang belum sadar akan pentingnya untuk menjaga lingkungan yang
kita tempati sekarang. Adapun solusinya yang dapat dilakukan dengan langkah awal seperti
kesadaran dari diri masing-masing.
B. Saran
Penulis berharap setelah makalah ini, agar para pembaca membuat keputusan-keputusan yang
mengedepankan aspek lingkungan alam dan selalu menggunakan aspek lingkungan sebagai
acuan penetapan keputusan itu.
10