Abstrak
Artikel ini membahas tentang pentingnya belajar filsafat. Sebagai makhluk yang
berfikir. Dengan metode kualitatif atau naturalistik dan menggunggunakan deskriptif
analitik. Subjek artikel ini adalah perilaku masyarakat baik itu siswa ataupun pekerja
dengan lingkungan sehari-hari. Filsafat sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari
masyarakat. Dengan belajar dan memahami filsafat ini, kehidupan masyarakat akan
lebih aman, damai dan tentram. Filsafat bukan hanya mempengaruhi suatu kelompok
masyarakat saja, tapi juga mempengaruhi personal atau individu masyarakat ataupun
mempengaruhi sebuah organisasi.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Filsafat dimulai dengan hasrat untuk ingin tahu atau sikap keheranan. Dalam
sejarah filsafat Yunani, keheranan ini diperlihatkan sejak filosof pertama, yaitu
Thales. Karena keheranan, ia memikirkan asal dan usul dari sesuatu yang telah ada.
Baginya segala yang sudah ada (realitas) dibumi mempunyai unsur dasar yang
menjadikannya asal dan usulnya, yakni air. Hal ini disebut dengan aktivitas
berfilsafat karena merupakan “pencarian” rasional oleh akal sampai ke akar-akarnya.
Setelah thales, Socrates menggeser perhatian dari pencarian yang rasional terhadap
alam menjadi pencarian seluk beluk kehidupan manusia. Socrates menciptakan
pengertian hakiki kehidupan manusia, hidup bersama, dan tujuan dari kehidupan
manusia.
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal
dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia
(persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti
cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai philosophos
(filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi
yang berarti pencarian yang dilakukan oleh para filosof. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan
hukumnya. Manusia filosofis adalah manusia yang memiliki kesadaran diri dan akal
sebagaimana ia juga memiliki jiwa yang independen dan bersifat spiritual.
B. Tujuan
1. Mengetahui apa saja kepentingan atau perlunya filsafat
2. Mengetahui hubungan belajar filsafat dengan prodi Perpustakaan dan Ilmu
Informasi
Metode
Metode yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode kualitatif
yang disebut juga dengan metode naturalistik dan menggunakan deskrptif analitik.
Menurut Whitney yang dikutip Moh. Nazir (1985 : 84), metode deskriptif adalah
metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat karena metode ini merupakan
metode membuat gambaran mengenai peristiwa atau kegiatan, maka jenis penelitian
studi kasus adalah tepat, serta penelitian ini tidak menguji hipotesis.
Dari sini kita tahu bahwa belajar filsafat atau memahami filsafat sangat penting
bagi manusia terkhususnya seorang mahasiswa. Begitu pula mahasiswa Prodi
Perpustakaan dan Ilmu Informasi, filsafat sangat berguna dalam penelitian yang akan
dilakukan dalam memenuhi tugas-tugas dari dosen. Karena dengan memahami filsafat
kita bisa mengatasi masalah-masalah yang ada. Karena filsafat sendiri digunakan
sebagai alat dalam mencari kebenaran dari semua fenomena yang ada, menunjang,
melawan, mempertahankan atau berdiri secara netral terhadap pandangan filsafat
lainnya. Filsafat juga memberikan pengertian terhadap cara hidup, pandangan
terhadap kehidupan maupun dunia, memberi ajaran moral dan juga etika yang sangat
berguna dalam kehidupan, filsafat juga menjdai sebuah sumber inspirasi dan pedoman
untuk kehidupan pada berbagai aspek.
Simpulan
Dengan belajar Ilmu Filsafat, Filsafat juga memberikan pengertian terhadap cara
hidup, pandangan terhadap kehidupan maupun dunia, memberi ajaran moral dan juga
etika yang sangat berguna dalam kehidupan, filsafat juga menjdai sebuah sumber
inspirasi dan pedoman untuk kehidupan pada berbagai aspek. Kita dapat memecahkan
masalah yang ada dikehidupan sehari-hari dan menjadi orang yang lebih bijaksana.
Hal ini karena dalam Ilmu Filsafat kita belajar bagaimana menggunakan pikiran
secara radikal dan menilai sesuatu yang ada disekitar dengan objektif.
Rujukan