Anda di halaman 1dari 3

Praktik RDA

Nur Isna Ahnmad


nurisnaahmad@gmail.com

Abstrak

Artikel ini membahas tentang Praktik RDA, apa saja tahapan dalam melakukan
prakter pengatalogan berbasis RDA menggunakan format data INLISLite Ver. 3.2
dengan format metadata MARC. Dalam rangka mengetahui dan memahami
perkembangan pen gatalogan bahan perpustakaan didunia perpustakaan serta
mensosialisasikan Pedoman RDA. Pentingnya pengatalogan deskriptif berbasis RDA
bagi seorang pustakawan dan staf di perpustakan.

Kata kunci : Praktik RDA ; Ilmu Perpustakaan

Pendahuluan

A. Latar Belakang

INLISLite adalah sebuah perangkat lunak atau software aplikasi otomasi yang
dibuat dan dikembangkan sejak tahun 2011 oleh Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia (Perpusnas). Sedangkan INLISLite Ver. 3.2 adalah sebuah program aplikasi
yang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI. INLISLite ini merupakan sebuah
program aplikasi otomasi perpustakaan atau sistem perpustakaan terintegrasi,
sekaligus sarana pendukung terselenggaranya pelayanan koleksi digital. INLISLite ini
sangat membantu perpustakaan sebagao ttol perpustakaan digital dalam mengelola
sebuah koleksi full-text dan multimedia. Dan sangat membantu untuk pembentukan
katalog elektronis berbasis MARC untuk Indonesia/ INDOMARC.
Penamaannya sendiri diambil dari Integrated Library System yang merupakan
nama dari sebuah perangkat lunak manajemen informasi yang telah dibangun sejak
tahun 2003 dalam menunjang keperluan kegiatan rutin dalam pengelolaan informasi
perpustakaan di internal Perpusnas, terkhusus ke[entingan pembangunan pangkalan
data Katalog Induk Nasional yang dapat diakses dengan internet secara cepat dan
efesien oleh pengguna dimanapun berada.

B. Tujuan

1. Mengetahui langkah dan perkembangan praktik berbasis RDA

Metode

Metode yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode kualitatif
yang disebut juga dengan metode naturalistik dan menggunakan deskrptif analitik.
Menurut Whitney yang dikutip Moh. Nazir (1985 : 84), metode deskriptif adalah
metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat karena metode ini merupakan
metode membuat gambaran mengenai peristiwa atau kegiatan, maka jenis penelitian
studi kasus adalah tepat, serta penelitian ini tidak menguji hipotesis.
Hasil dan Pembahasan

Di Indonesia sendiri penerapan teknologi informasi perpustakaan masih sangat


heterogen, dan dengan adanya INLISLite ini sangatlah membantu dan mendukung
perpustakaan dalam melakukan tugas. Dan pada masa itu, INLISLite dikembangkan
menjadi sebuah sistem yang lebih komprehensif dan terpadu. Seiringan dengan
perkembangan dunia perpustakaan, Perpusnas menganggap perlunya untuk
menambah fasilitas dan memfasilitasi semangat pengelola sebuah perpustakaan dalam
menuju terwujudnya perpustakan digital. INLISLite mrupakan versi yang lebih ringan
dari INLIS.

Karakteristik INLISLite :
1. Mengikuti standar metadata MARC (Machine Readable Cataloguing) dalam
pembentukannya.
2. Berbasis web, dimana dalam mengoperasikannya menggunakan aplikasi browser
internet yang umum digunakan untuk menjelajahi informasi di inernet.
3. Instalasi cukup dilakukan pada satu komputer yang difungsikan sebagai
pangkalan data/ server. Dan pengoperasiannya bisa dilakukan melalui komputer
kerja dengan cara mengkoneksikannya melalui perangkat jaringan komputer, baik
lokal, antar wilayah, maupun internet.
4. Pengoperasian dapat dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu secara
simultan.
5. Pemakaian bebas/ gratis.

Platform INLISLite versi 3 :


1. DotNet Framework, yang bisa diinstalasi pada komputer bersistem operasi
Windows.
2. PHP (opensource), yang bisa diinstalasi pada komputer beresistem operasi
Windows dan Linux.

Langkah menggunakan INLISLite :


a. Membuka aplikasi INLISLite dan mengklil menu Back Office pada bagian kiri
bawah.
b. Mengisi kotak Username (INLISLITE) dan Password (INISLITE=).
c. Memilih menu katalog (bagian kiri aplikasi), kemudian klik submenu entri
katalog.
d. Pilih jenis bahan pustaka pada ruas menu Jenis Bahan.
e. Mengisi TAG 020 (ISBN), TAG 040 (Sumber Pengatalogan/ BEPDBN), TAG
082 (No. DDC), TAG 084 (Penomoran Nomor Panggil, TAG 100/110/111
(Kreator), TAG 250 (Pernyataan Edisi), TAG 264 (Publikasi/ Distribusi/
Produksi, Hak Cipta), TAG 300 (Deskripsi Fisik), TAG 336 (Jenis Isi), TAG 337
(Jenis Media), TAG 338 (Jenis Wadah), TAG 650/651 (Titik Akses Subjek), dan
TAG 700/710 (Kontributor).
f. Klik kotak/ menu “Tampil di OPAC” agar data dapat ditelusur melalui modul
OPAC.
g. Klik menu “Simpan” berwarna hijau kemudian klik menu “Selesai” berwarna
kuning agar data katalog tersimpan.
Simpulan

Melalui artikel dan praktek ini, penulis berharap dapat menambah pengetahuan
pembaca maupun penulis sendiri. Dan penulis berharap artikel ini berguna bagi
kelangsungan ilmu pengetahuan bangsa dan negara.

Rujukan

Yusus Rangga, Yus. 2018. Workshop Pengatalogan Berbasis RDA. UNIB :


Bengkulu.
Wulandari, Amas. 2019. Penerapan Otomasi Perpustakaan Berbasis INLISLite V.3.1
bagi Pustakawan di Perpustakaan Al-Washliyah Banda Aceh. Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry : Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai