Abstract: This article discusses the performance analysis of INLISLite which is used in
the Kementerian PANRB’s Library as a retrieval system. This article aims to identify the
performance of the INLISLite used in the Kementerian PANRB’s Library. The approach
used in this research is descriptive qualitative with participatory observation methods.
Furthermore, the aspects analyzed in the object of this study are recall, precision, and
response time from the INLISLite of the Kementerian PANRB’s Library. The results
obtained by the recall value ranged from 0.928 to 1, while the precision value was in the
range 0.76 to 1 which was obtained through a simple search. Additionally, the average
response time obtained based on searching through collection titles is 0.206 seconds.
Meanwhile, for tracing through the subject, the response time obtained was 0.214
seconds. Even though the system is quite effective, there are still shortcomings in terms
of features such as the absence of live chat with librarians so that it does not provide
alternative options for users to communicate.
Keywords : Information Retrieval System; OPAC; INLISLite; Kementerian PANRB
Abstrak: Artikel ini membahas tentang analisis kinerja INLISLite yang digunakan di
Perpustakaan Kementerian PANRB sebagai sistem temu kembali perpustakaan. Tujuan
dari artikel ini adalah untuk mengidentifikasi kinerja INLISLite yang digunakan di Per-
pustakaan Kementerian PANRB. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif dengan metode observasi partisipatif. Lebih lanjut, aspek yang diana-
lisis dalam objek penelitian ini adalah recall, precision, dan response time dari INLISLite
Perpustakaan Kementerian PANRB. Hasil yang didapatkan yakni nilai recall berkisar an-
tara 0,928 sampai dengan 1, sedangkan nilai precision berada pada rentang 0,76 sampai
dengan 1 yang diperoleh melalui penelusuran sederhana. Selain itu, rata-rata response
time yang diperoleh berdasarkan penelusuran melalui judul koleksi adalah 0.206 detik,
sedangkan untuk penelusuran via subjek, response time yang diperoleh 0,214 detik. Mes-
kipun sistem terbilang cukup efektif, namun masih terdapat kekurangan dari segi fitur
seperti ketiadaan live chat dengan pustakawan sehingga tidak memberikan alternatif opsi
pemustaka untuk berkomunikasi.
Kata Kunci : Sistem temu kembali informasi; OPAC; INLISLite; Kementerian PANRB
1
2. Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan,
Vol. 5, No. 1, Maret 2021
sebagai bagian integral dari layanan 2018. Namun, belum ada evaluasi
telusur informasi di perpustakaan. terhadap kinerja sistem tersebut sejak
Sebagai alat bantu untuk temu kembali digunakan. Oleh karena itu, penulis
informasi, keberadaan OPAC kiranya mencoba mengidentifikasi kinerja
dapat membantu pemustaka agar dapat INLISLite sebagai penyedia layanan
dengan mudah menelusur informasi OPAC bagi Perpustakaan Kementerian
terkait koleksi yang disediakan di PANRB berdasarkan unsur ketepatan dan
perpustakaan. penyajian koleksi bahan pustaka.
Lebih lanjut, tujuan dari sebuah
sistem untuk temu kembali informasi LANDASAN TEORI
adalah mengumpulkan dan menyediakan 1. INLISLite
informasi yang tepat bagi pemustaka. INLISLite merupakan salah satu
Namun demikian, perlu untuk dilakukan software untuk otomasi perpustakaan.
evaluasi untuk mengetahui apakah suatu Software tersebut dikembangkan oleh
sistem temu kembali informasi itu tepat Perpustakaan Nasional RI sejak tahun
guna atau belum. Pada penelitian sebe- 2011 dengan tujuan untuk membantu
lumnya, kinerja OPAC Perpustakaan upaya pengembangan pengelolaan dan
Universitas Indonesia dengan Research pelayanan perpustakaan berbasis
Repository milik Universitas teknologi informasi dan komunikasi di
Muhammadiyah Yogyakarta Indonesia. Hal tersebut sendiri merupa-
menggunakan teori Lancaster (Rifán, kan amanah dari Undang-Undang Nomor
2018). Penelitian berikutnya yang juga 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Per-
mengenai kinerja sistem perpustakaan aturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014
memfokuskan pada evaluasi kinerja ter- tentang Pelaksanaan Undang-Undang
hadap sistem Perpustakaan Universitas Nomor 43 tahun 2007, dan Undang-Un-
Muhammadiyah Surakarta “KOHA” dang Nomor 4 tahun 1990 tentang Serah
dengan teori Cleverdon (Saufa dan Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam
Wahyu, 2017). Penelitian selanjutnya (sekarang telah diperbarui menjadi Un-
yakni berfokus pada evaluasi sistem dang-Undang Nomor 13 tahun 2018 ten-
OPAC Perpustakaan Umum Daerah tang Serah Simpan Karya Cetak dan
Provinsi DKI Jakarta Cikini berdasarkan Karya Rekam) (Perpustakaan Nasional,
kriteria OPAC yang ideal (Junaedi, 2017). 2016). Pada Maret 2020, INLISLite telah
Adapun salah satu sistem temu meluncurkan versi 3.2 nya. Karakteristik
kembali informasi adalah OPAC yang dari INLISLite antara lain sebagai berikut
salah satunya yang terdapat pada fitur (Perpustakaan Nasional, 2016):
INLISLite. INLISLite sendiri merupakan 1. Mengikuti standar metadata MARC
sistem otomasi perpustakaan besutan (MAchine Readable Cataloguing) da-
Perpustakaan Nasional RI, yang versi 3 lam pembentukan katalog digitalnya.
nya telah dirilis sejak tahun 2016. 2. Berbasis web (web-based application
INLISLite sendiri telah banyak digunakan software), di mana dalam pen-
di perpustakaan di Indonesia, khususnya goperasiannya menggunakan aplikasi
perpustakaan dari instansi pemerintah. browser internet yang umum
Perpustakaan Kementerian PANRB, digunakan untuk menjelajahi infor-
sebagai salah satu instansi pemerintah masi di internet.
yang telah memanfaatkan INLISLite 3. Instalasi perangkat lunak INLISLite
sebagai sistem otomasinya sejak Agustus cukup dilakukan pada satu komputer
Nur Sanny Rahmawati, Nina Mayesti, Analisis Kinerja Inslite V.3.1… 3
PEMBAHASAN
1. Cakupan Koleksi Perpustakaan Ke-
menterian PANRB
Perpustakaan Kementerian PANRB
menggunakan INLISLite versi 3.1
sebagai sistem temu kembali informasi
dan katalog daringnya. Sebagaimana yang
telah dijelaskan pada pembahasan di atas,
INLISLite merupakan sistem temu Gambar 1.
kembali informasi besutan Perpustakaan Informasi Koleksi via OPAC Per-
Nasional. INLISLite kurang lebih sama pustakaan Kementerian PANRB
dengan sistem temu kembali perpustakaan
lainnya yang memungkinkan pemustaka
untuk menelusur layanan dan 2. Nilai Recall dan Precision
ketersediaan koleksi tanpa harus datang Dalam mengukur efektivitas recall
langsung ke perpustakaan. Adapun dan precision, penulis menelusur koleksi
INLISLite yang diterapkan di Perpustakaan Kementerian PANRB ber-
Perpustakaan Kementerian PANRB dasarkan pendekatan judul koleksi serta
dilengkapi dengan beberapa fitur seperti subjek yang berkaitan dengan business
sirkulasi, manajemen perpustakaan, temu core Kementerian PANRB menggunakan
kembali katalog daring, dan lain-lain. pencarian sederhana, maka didapatkan
Koleksi dari Perpustakaan hasil recall dan precision sebagai berikut.
Kementerian PANRB berjumlah 2.968
Nur Sanny Rahmawati, Nina Mayesti, Analisis Kinerja Inslite V.3.1… 5
3. Response Time
6. Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan,
Vol. 5, No. 1, Maret 2021
Gambar 6.
Koleksi Perpustakaan Kementerian
PANRB dengan Format PDF
Gambar 4.
Laman Situs Perpustakaan Kementerian
PANRB
8. Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan,
Vol. 5, No. 1, Maret 2021
https://www.researchgate.net/publica-
KESIMPULAN tion/306124580_Information_Re-
Berdasarkan pemaparan di atas, IN- trieval_System_and_chal-
LISLite V.3.1 sebagai sistem temu kem- lenges_with_Dataspace
bali di Perpustakaan Kementerian Junaedi, Jusa. 2017. “Evaluasi Sistem
PANRB cukup efektif. Hal tersebut dapat Online Public Access Catalog Per-
diketahui dari cakupan fitur yang tersedia, pustakaan Umum Daerah Provinsi DKI
terutama katalog daring. Lebih lanjut, re- Jakarta, Cikini.” Journal Of Documen-
call dan precision dari INLISLite yang tation And Information Science
digunakan di Perpustakaan Kementerian (JODIS) vol. 1(1), pp. 22-26. DOI:
PANRB pun terbilang cukup efektif. Sis- http://dx.doi.org/10.33505/jodis.v1i1.2
tem pun memiliki response time yang 0
relatif cepat. Tampilan laman per- Perpustakaan Nasional Republik Indone-
pustakaan pun diberikan icon yang ber- sia. 2016. Tentang INLISLite Versi 3.
tujuan untuk mempermudah pemustaka https://inlislite.per-
dalam menelusur. Meskipun begitu, pusnas.go.id/?read=tentanginlislitev3
masih terdapat kekurangan pada sistem Rif’an, Moh. 2018. “Komparasi Evaluasi
ini. Misalnya, tidak adanya fitur live chat OPAC Perpustakaan Universitas Indo-
sehingga pemustaka hanya memiliki opsi nesia dan Research Repository Univer-
media sosial untuk berkomunikasi dengan sitas Muhammadiyah Yogyakarta.”
pustakawan. Pada sistem temu kembali Jurnal Publis vol. 2(2). http://jour-
informasi yang digunakan Perpustakaan nal.umpo.ac.id/index.php/PUBLIS/ar-
Kementerian PANRB juga tidak ticle/download/1154/890.
ditemukan adanya panduan dalam pene- Salton, Gerard dan Michael McGill. 1983.
lusuran melalui sistem tersebut. Sehingga Introduction to Modern Information
penelitian ini diharapkan dapat menjadi Retrieval. Amerika Serikat: McGraw
bahan evaluasi dan pertimbangan untuk Hill.
perbaikan sistem perpustakaan tersebut ke Saufa, Arina F., dan J. Wahyu. 2017.
depannya. “Evaluasi Sistem Temu Kembali Infor-
masi KOHA di Perpustakaan Universi-
DAFTAR KEPUSTAKAAN tas Muhammadiyah Surakarta
Chowdury, G.G. 1999. Introduction to (UMS).” Khizanah Al-Hikmah : Jurnal
Modern Information Retrieval. Lon- Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan
don: Library Association Publishing. Kearsipan vol. 5(2), pp. 140-151. DOI:
Francis, Caroline M. 2006. How Infor- https://doi.org/10.24252/kah.v5i2a1
mation Retrieval Systems Impact on Yusuf, A. Muri. 2019. Metode Penelitian:
Designers’ Searching Strategies. Bris- Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
bane: Queensland University of Tech- Gabungan. Jakarta: Prenadamedia
nology. Group.
Lal, Niranjan, Samimul Qamar, dan
Savita Shiwani. 2016. “Information
Retrieval System and Challenges with
Dataspace.” International Journal of
Computer Applications vol. 147(8).
Nur Sanny Rahmawati, Nina Mayesti, Analisis Kinerja Inslite V.3.1… 9