Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI WEB

OPAC PERPUSTAKAAN O NOTOHAMIDJOJO UKSW


DENGAN MENGGGUNAKAN TEORI CLAVERDON

Oleh
Nayana Mahesa Eka Darma Putra
742018005
Tugas Metodologi Penelitian
FTI UKSW
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi berkembang sangat cepat di segala


bidang, termasuk dengan teknologi informasi yang ada di perpustakaan yang
mengalami perkembangan, salah satunya adalah perkembangan di bidang
pencarian bahan pustaka yang menggunakan katalog online atau yang sering
disebut dengan Online Public Access Cataloging (OPAC). OPAC sendiri
merupakan sebuah teknologi penggabungan database, temu kembali informasi
dan jaringan internet yang berguna sebagai mesin pencari digital katalog bahan
pustaka di sebuah perpustakaan.

Menurut (Hasugian, 2006) mengemukakan bahwa “pada dasarnya sistem


temu balik informasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian
memanggil (retrieve) suatu dokumen dari suatu simpanan (file), sebagai jawaban
atas permintaan informasi”. Sedangkan menurt Tague-sutcliffe mendefinisikan
arti dari system temu kembali adalah sebuah proses yang dilakukan seorang
pengguna untuk menemukan dokumen yang sesuai dengan kebutuhannya secara
efektif dan efisien sehingga dapat memberikan kepuasan baginya. Sehingga
berdarsarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa proses dan menukan
kembali bahan pustakan secara efektfi dan efisien yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna dengan subjek-subjek yang diberikan.

Perpustakaan O Notohamidjojo Universtias Kristen Satya Wacana (UKSW)


sudah menggunakan sistem temu kembali informasi berbasis online sejak 2007.
berbeda dengan perpustakaan lainnya perpustakaan ini tidak menggunakan
SLiMS (Senayan Library Information and Management System) akan tetapi
menggunakan sistem aplikasi pihak ketiga yang Bernama Library Reletaions
Manager yang di kembangkan oleh perusahaan SirsiDynix yang berbasis di
amerika serikat. Keduanya memiliki fungsi yang sama sebagai media penampilan
katalog online hanya saja memiliki tampilan yang berbeda dengan sistem temu
kembali informasi lainnya.
Namun sejak digunakannya Web OPAC ini masih sangat sedikit yang
melakukan evaluasi terhadap kinerja dari aplikasi ini, sehingga pustakawan yang
ada masih belum mengetahui kualitas sistem tersebut secara data dan apakah
memberikan rasa kepuasan terhadap pemustaka yang memanfaatkan fasilitas ini.
Oleh karena itu penulis sangat tertarik ingin mengevaluasi bagaimana kinerja dari
web OPAC tersebut. Sehingga judul penelitian yang ingin dilakukan adalah
“Evaluasi sistem temu kembali informasi web OPAC Perpustakaan O
Notohamidjojo UKSW dengan menggukana Teori Claverdon”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dituliskan, maka rumusan


masalah dalam penelitian kali ini adalah bagaimana evaluasi sistem temu kembali
informasi pada web OPAC Perpustakaan O Notohamidjojo UKSW dengan
menggunakan teori Claverdon.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja web
OPAC Perpustakaan O Notohamidjojo UKSW dengan cara melakukan Evaluasi
Sistem Temu Kembali Informasi Pada web OPAC Perpustakaan O
Notohamidjojo UKSW dengan menggunakan teori Claverdon.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan Latar belakang Masalah, penelitian ini akan membahas Evaluasi


Sistem Temu Kembali Informasi Pada web OPAC Perpustakaan O
Notohamidjojo UKSW dengan menggunakan teori Claverdon dengan enam
kriteria saja yaitu (1) Coverage/cakupan, (2) time lag, (3) recall, (4) precision, (5)
presentation, dan (6) user effort.
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. Sistem Temu Kembali Informasi


Menurut Hasugian, sistem temu kembali informasi adalah proses untuk
mengidntifikasi, memanggil suatu dokumen dari sebuah penyimpanan yang
digunakan sebagai jawaban atas permintaan informasi. (Hasugian, 2003).
Sedangkan menurut Gerald Kowalski “sistem temu balik informasi adalah suatu
sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan
informasi. Informasi dalam konteks ini dapat terdiri dari teks (termasuk data
numerik dan tanggal),gambar,audio,video dan objek multimedia lainnya.”.
sedangkan pengertian dari Tague-sutclife yang dikutip oleh(Hasugian, 2006) “
tujuan utama sistem temu kembali informasi adalah untuk menemukan dokumen
yang sesuuai dengan kebutuhan informasi pengguna secara efektif dan efisien,
sehingga dapat memberikan kepuasan baginya”.
Berdasarkan pengertian dari ketiga tokoh diatas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa sistem temu kembali informasi adalah sebuah proses mencari
dan menemukan sebuah informasi yang dibutuhkan oleh pengguna secara efektif
dan efisien dengan cara memberikan subjek subjek tertentu pada mesin pencari.
Sistem Temu Kembali Informasi menjadi komponen penting dalam kegiatan
temu kembali informasi pada perpustakaan yang dibutuhkan pemustaka. Adapun
tujuan utama dari sistem temu kembali informasi menurut Lancaster yang dikutip
oleh(Saufa & Wahyu, 2017) dalam jurnal mereka adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis isi sumber informasi suatu dokumen
2. Mempresentasikan isi sumber infomasi dengan cara tertentu yang
memungkinak untuk ditemukan dengan pernyataan pengguna
3. Mempresentasikan dan mempertemukan pernyataan pengguna dengan
informasi yang tersimpan dalam basis data perpustakaan,
4. Menemukan informasi yang relevan,
5. Menyempurnakan kerja sistem berdasarkan umpan balik yyang
diberikan oleh pengguna.

B. Komponen Sistem Temu Kembali Informasi


Menurut (Zaenab, 2002) Komponen Sistem Temu Kembali Informasi
memiliki 3 buah komponen yaitu :
a. Kumpulan Dokumen
b. Kebutuhan Informasi Pengguna
c. Proses Pencocokan antara keduanya
Sedangkan menurut Hasugian yang dikutip oleh (HARDIANTO, 2018)
komponen sistem temu kembali informasi berjumlah 5 buah komponen
didalamnya yaitu :
a. Pengguna
Pengguna adalah setiap orang yang menggunakan dan memanfaatkan
sistem temu kembali informasi dalam rangka pencarian informasi yang
dibutuhkan. Berdasarkan perannya Hasugian membagi pengguna
berdasarkan perannya yaitu pengguna dan pengguna akhir, pengguna
adalah semua orang yang memanfaatkan sistem temu kembali informasi
dari input data, backup data,perbaikan hingga pencarian informasi.
Sedangkan pengguna akhir adalah pengguna yang hanya memanfaatkan
sistem temu kembali informasi hanya untuk mencari informasi sesuai
kebutuhannya saja.
b. Query
Query adalah kata kunci yang digunakan pengguna sistem temu
kembali informasi yang di inputkan atau di berikan pada kolom pencarian
yang ada di dalam sistem ini.
c. Dokumen
Dokumen adalah segala bentuk jenis data atau informasi atau
diperpustakaan disebut bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dan
tersimpan dalam sebuah tempat penyimpanan digital yang diinput
kedalam database
d. Indeks Dokumen

Indeks adalah daftar istilah atau kata kata yang dimasukan/disimpan


dalam database yang berfungsi sebagai representasi subjek bahan pustaka
koleksi yang ada di database sistem informasi, Biasanya Indeks yang
digunakan di perpustakaan bisa berupa, subjek bahan pustaka, informasi
bahan pustaka dengan menggunakan 8 daerah deskripsi, subjek yang
terakhir adalah indeks subjek bebas yang bisa merepresentasikan dari
dokumen di database.

e. Pencocokan (Matcher Function)


Pencocokan istilah (query) yang dimasukkan oleh pengguna dengan
indeks dokumen yang tersimpan dalam database dilakukan oleh mesin
komputer. Komputer yang melakukan proses pencocokan itu dalam
waktu yang sangat singkat sesuai dengan kecepatan memory dan
processing yang dimiliki oleh computer yang digunakan.

C. OPAC (Open Public Access Catalog)


Katalog merupakan suatu alat untuk menemukan kembali koleksi bahan
pustaka. Menurut Sulistyo Basuki yang dikutip oleh (Lestari, 2016), Katalog
perpustakaan merupakan daftar buku atau koleksi pustaka dalam suatu
perpustakaan, katalog bisa berbentuk daftar atau bibliografi yang berisi rincian
dari koleksi tersebut sehingga buku tersebut mudah dikenali saat melakukan
pencarian, sehingga katalog menjadi sarana yang penting dalam temu kembali
informasi dan dokumen.
Teknologi informasi yang terus berkembang juga terasa pada perpustakaan,
salah satunya adalah dengan adanya computer yang dimanaatkan untuk fasilitas
perpustakaan katalog menjadi katalog digital, dimana didalamnya kita dapat
membuat, menympan serta melakukan pencarian kembali informasi dengan
menggunakan katalog digital ini dengan cara membuat serta menginput ke dalam
bentuk pangkalan data atau database. Dalam “Dictionary of Library and
Information Management” menyebutkan bahwa OPAC adalah sistem katalog
perpustakaan berbasis elektronik yang bisa digunakan melalui terminal komputer
untuk mencari informasi atau koleksi. Sedangkan menurut ALA Glosary of
library and information science OPAC adalah cantuman biblografi dalam bentuk
yang dapat dibaca oleh mesin dan disimpan dalam computer , pemakai dapat
mengakses informasi secara terus menerus dengan pendekatan 8 daerah deskripsi
yang sudah ada sebelumnya dalam pembuatan katalog manual.
Berdasarkan uraian tersebut maka OPAC adalah katalog berbasis computer
yang dapat digunakan oleh semua orang sebagai sarana penyimpanan,
penelusuran informasi secara online dengan menggunakan standarisasi 8 daerah
deskripsi pada setiap bahan pustaka.
D. Evaluasi Sistem Temu Kembali Informasi
Evaluasi merupakan tes tingkat pengguna dan fungsionalitas sistem yang
dilakukan dalam laboratorium, maupun berkolaborasi dengan penggunanya.
Evaluasi yang dilakukan kali ini memiliki tujuan mengenai kepuasan pemustaka
dalam memanfaatkan aplikasi OPAC Perpustakaan O. Notohamidjojo UKSW.
Ada banyak sekali sistem yang bisa digunakan dalam melakukan evaluasi sistem
temu kembali informasi salah satunya adalah teori dari Claverdon. Claverdon
menyampaikan bahwa evaluasi sistem temu kembali informasi memiliki enam
buah kriteria yang dapat digunakan yaitu :
1. Coverage/ Cakupan
Coverage merupakan cakupan penyajian dari koleksi yang ada pada
sistem database katalog untuk memuat informasi yang relevan dengan
kebutuhan pengguna.

2. Time Lag/ jeda waktu


Jeda waktu yang dibutuhkan sebuah sistem untuk melakukan pencarian
pada database hingga menampilkan hasil pencarian. Namun ini juga
dipengaruhi oleh kecepatan dari internet dan maupun perangkat yang
digunakan. Untuk melakukan pengukuran kualitas time lag pada mesin
pencari dapat dilihat dari seberapa cepat mesin pencari menemukan
informasi yang dipanggil.

3. Recall and precision


Karena OPAC merupakan buatan manusia sehingga pasti memiliki
sebuah permasalahan tentang relevansi antara informasi yang
sesungguhnya dibutuhkan dengan yang ditampilkan oleh sistem. Hal
seperti ini terjadi karena sebau mesin pencari akan sangat sulit untuk 100%
memahami pemikiran manusia. Recall sendiri memurut lancester adalah
proporsi jumlah dokumen yang dapat ditemukan kembali oleh mesin
pencari setelah kita memberikan kata kunci/query yang kita butuhkan.
Untuk mengukur Recall Sendiri Lancaster dapat melakukan dengan rumus
sebagai berikut:

Tabel 1. Rumus untuk menentukan Recall pada sistem temu kembali


informasi
Menurut Lancaster precision adalah kemampuan sistem informasi
untuk tidak memanggil kembali dokumen yang dianggap tidak relevan
atau tidak sesuai dengan keinginan pengguna. Lancaster memberikan
rumus untuk mengukur dengan cara sebagai berikut:
Tabel 2. Rumus untuk menentukan precision dalam sistem temu kembali
informasi.

Keterangan:
a (hits)= dokumen yang relevan
b (noise) = dokumen yang tidak relevan
c (misses) = dokumen relevan yang tidak ditemukan
d (reject) = dokumen tidak relevan yang
4. Efektivitas Recall dan Precision
Efektifitas sistem temu kembali menurut Lancaster terbagi akan 2 hal
yaitu efektif yang memiliki nilai diatas 50% dan tidak efektif atau relevan
jika nilainya dibawah 50%, kedua ukuran ini dinilai dalam presentase
100%.

5. User Effort (Upaya pengguna)


Maksud dari upaya pengguna disini adalah kemudahan semua orang
untuk memahami mesin pencari dan ketersediaan petunjuk akses pada web
OPAC Perpustakaan O Notohamidjojo UKSW.
6. Form of presentation
Form of presentation disini adalah evaluasi seberapa menarik
tampilan yang ada pada web OPAC ini serta mudah untuk dipelajari oleh
pengguna.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Menurut Moleon yang dikutip oleh (Saufa & Wahyu,
2017). penelitan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya; perilaku,
perspesi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan deskripsi dalam
bentuk kata- kata dan bahasa. Menurut sugiyono penelitan deskriprtif memili
tujuan untuk mendeskrpsikan suatu keadaan apa adanya. Sehingga penelitian
deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menjelaskan secara rinci tentang
suatu fenomena yang terjadi dalam penelitian dalam bentuk kata-kata.

3.2 Lokasi Penelitian


Rencana lokasi penelitian kali ini adalah Perpustakaan Universitas O
Notohamidjojo Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan melakukan
penelitian secara daring melaluli website dalam bentuk opservasi.

3.3 Proses Penelitian


Proses yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Proses yang akan dilaukan peneliti adalah melakukan observasi secara
langsung untuk mengamati sumber informasi dalam hal ini adalah web
OPAC Perpustakaan O Notohamidjojo dengan mendokumentasikan dalam
bentuk hasil capture kemudian dilakukan pengamatan untuk mendapatkan
data yang benar dengan menggunakan metode Claverdon.
2. Analisis Data
Dari hasil observasi secara langsung dilapangan maupun sumber lain
dipahami, kemudian disusun menjadi satu kesatuan yang kemudian
ditarik kesimpulan dari interpretasi yang sudah dilakukan.
3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperlukan sangat penting untuk penelitian,
pada penelitian kali ini data yang diambil adalah data primer dengan cara :
a. Melakukan Penelusuran (searching) di situs yang diteliti.
b. Menentukan subjeck yang akan diteliti dengan jumlah tertentu untuk diamati
dan digunakan sebagai contoh pencarian informasi.
c. Melakukan pengamatan dan perhitungan dengan subjek yang sudah
ditentukan sebelumnya sebagai bahan penelitian sesuai dengan instrument
pada teori Claverdon.
d. Membuat rangkuman terhadap hasil pengamatan dan perhitungan berdasarkan
data yang sudah diteliti.
Daftar Pustaka
HARDIANTO, H. (2018). Evaluasi Sistem Temu Balik Informasi Pada Indonesia
One Search (Ios) Dengan Menggunakan Metode Cleverdon. Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, 1–81.

Hasugian, J. (2003). Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam
Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks. USU Digital Library, 1982, 1–10.
https://doi.org/10.7551/mitpress/2426.003.0015

Hasugian, J. (2006). Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan


Terhadap Seorang Pencari Informasi Sebagai Real User. Pustaha, 2(1), 1-13–13.

Lestari, N. P. (2016). Uji Recall and Precision Sistem Temu Kembali. Universitas
Airlangga, 5(3), 45–46. http://journal.unair.ac.id/LN@uji-recall-and-precision-
sistem-temu-kembali-informasi-opac-perpustakaan-its-surabaya-article-10825-
media-136-category-8.html

Saufa, A. F., & Wahyu, J. (2017). EVALUASI SISTEM TEMU KEMBALI


INFORMASI KOHA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS). Jurnal Khizanah Al-Hikmah, Vo.
5. No.(5).

Zaenab, R. S. (2002). EFEKTIVITAS TEMU KEMBALI INFORMASI DENGAN


MENGGUNAKAN BAHASA ALAMI PADA CD-ROM AGRIS DAN CAB
ABSTRACTS Ratu Siti Zaenab. Efektifitas Temu Kembali Informasi Dengan
Menggunakan Bahasa Alami Pada CD-ROM Agris Dan CAB Abstrack, 11, 41–
49.

Anda mungkin juga menyukai