Anda di halaman 1dari 5

[4/3 09.

47] Sabil Unindra: Ini awal migrasi penduduk Indonesia

Bila kita merujuk pada teori Yunnan tentang asal-usul nenek moyang, dikatakan bahwa bahwa asal-usul
nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China.  Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan
menuju Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang, yaitu ; perpindahan orang negrito, proto
melayu dan juga deutro melayu.

Dari Yunnan, nenek moyang kita bergerak menuju selatan memasuki daerah Indocina/ Vietnam dan
terus bergerak menuju kepulauan di Nusantara (Indonesia). BangsaMelanosoid/ras  Negroid merupakan
kelompok yang melakukan migrasi pada gelombang pertama. Proses migrasi ini kemudian diikuti oleh
bangsaMongoloid/ ras melayu.

Uraian bangsa yang melakukan migrasi tersebut adalah sebagai berikut :Bangsa Malanesia atau disebut
juga dengan Papua Melanosoid yang merupakan rumpun bangsa Melanosoid/ ras Negriod. Bangsa ini
merupakan gelombang pertama yang melakukan migrasi. Ke Nusantara (Indonesia).Bangsa Melayu yang
merupakan rumpun bangsa Austronesia yang termasuk golongan rasMalayan Mongoloid. Bangsa ini
melakukan perpindahan ke Nusantara (Indonesia) melalui dua gelombang, yaitu :Gelombang pertama
berlangsung sekitar tahun 2000 SM. Persebaran ini dimulai dari daratan Asia yang dilanjutkan ke
Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina dan Formosa serta kepulauan pasifik sampai Madagaskar.
Bangsa yang melakukan persebaran ini adalah bangsa Proto Melayu. Bangsa ini masuk ke Indonesia
melalui dua jalur, yaitu barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, Sumatra dan
selanjutnya menyebar ke seluruh Nusantara (Indonesia). Bangsa Proto Melayumembawa
kebudayaan Neolithikum, yaitu berupa kapak lonjong yang dibawa melalui jalur timur dan kapak persegi
melalui jalur barat. Namun akhirnya, kebanyakan bangsaProto Melayu berdiam di wilayah timur
Nusantara (Indonesia), misalnya di Papua. Nama lain bangsa Proto Melayu adalah Paleo
Mongoloid.Gelombang kedua berlangsung pada tahun 500 SM. Bangsa yang melakukan migrasi pada
masa ini disebut bangsa Deutro Melayu. Bangsa ini masuk ke Indonesia melalui jalur barat, yaitu melalui
pulau Sumatra. Bangsa ini membawa kebudayaan logam, baik yang berupa perunggu maupun besi
dengan corak dongson. Hasil kebudayaan yang terkenal dari bangsa ini adalah Nekara. Nama lain
bangsa Deutro Melayu adalah Neo-Mongloid.

[4/3 09.58] Sabil Unindra: rosyid (krs)

Sondag 30 Junie 2013

sekilas tentang melayu muda dan melayu tua


1. Sekilas tentang Melayu Muda dan Melayu Tua

Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu

1. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)

2. Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) adalah rumpun bangsa
Austronesia yang datang kali pertama di Indonesia sekitar 2000 tahun SM. Kedatangan bangsa
Austronesia dari daratan Yunan menuju Indonesia menempuh dua jalur berikut:

1. Jalur Utara dan Timur

2. Jalur Barat dan Selatan

1. Jalur Utara dan Timur melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan
Maluku dengan membawa kebudayaan kapak lonjong. Persebaran periode Proto Melayu ini membawa
kebudayaan batu baru/Neolithikum.

2. Jalur Barat dan Selatan melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan
Nusa Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Persebaran periode Deutro Melayu ini
membawa kebudayaan logam. Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa
Austronesia yang datang di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa
Melayu Muda datang ke Indonesia melalui jalur barat, yakni berangkat dari Yunan, Teluk Tonkin,
Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat Malaka hingga sampai di
Kepulauan Indonesia Penyebaran manusia purba di Indonesia tidak berlangsung dalam satu tahap.
Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan, kedatangan manusia purba di indonesia berlangsung
tiga tahap yaitu zaman mesolithikum, zaman neolithikum, dan zaman perundagian.Zaman Mesolithikum
terjadi gelombang masuk manusia purba melonosoid dan daerah teluk tonkin, vietnam, melalui jalur
fhilipina, malaysia dan indonesia. Sisa keturunan bangsa melonosoid yang masih ditemukan, antara lain
orang sakai di siak, orang aeta di filipina, orang semang di malaysia, dan orang papua melonosoid di
Indonesia Zaman Neolithikum (200 SM Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu
tua (proto melayu) dari daerah Yunan, China, melalui jalur semenanjung malaya, indonesia, filipina, dan
formosa. Kebudayaan Neolithikum, khususnya jenis kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.
Zaman Perundagian terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu muda ( deutero
melayu ) dari daerah teluk tonkin, vietnam ke daerah daerah di sebelah selatan vietnam, termasuk
indonesia. Bangsa ini merupakan pendukung kebudayaan perunggu, terutama kapak corong nekara ,
moko, bejana perunggu, dan arca perunggu. Kebudayaannya sering disebut kebudayaan Don son karena
berasal dari donson (teluk Tonkin)(www.google.com).

Melayu pra-tradisional dipersepsikan dan di alamatkan kepada komunitas masyarakat asli (indegeneous
people) yang menjadi kaum perdana Melayu. Mereka selalu disebut sebagai” masyarakat pedalaman”.
Atau malah disebut sebagai” masyarakat asing. di Riau hari ini terdapat komunitas orang asli saat ini
yakni: Orang Sakai, Bonai, Talang Mamak, Petalangan, Hutan, Akit, Retas dan Orang Laut. Mereka secara
antropologi dimasukkan dalam golongan proto-Melayu. Sebaran pemukiman mereka sebagian besar
berada di pinggir-pinggir anak sungai hutan-hutan lebat dan di tepi pesisir pantai berlatar belakang
hutan pulau dan pantai. Dilihat dari pencapaian kebudayaan, mereka dikategorikan sebagai kaum “
more traditional”. Sebagian besar bentukan kerukunan, keluarga batih merujuk pada model keluarga
besar perbatinan”(Yusmar Yusuf dan Erlina, 2009:35).

2. Perbedaan Melayu Tua dan Melayu Tua

Bangsa Melayu Tua ini memiliki kebudayaan batu sebab alat-alatnya terbuat dari batu yang sudah maju,
yakni sudah dihaluskan, berbeda dengan manusia purba yang alatnya masih kasar dan sederhana. Hasil
budaya mereka dikenal dengan kapak persegi yang banyak ditemukan di Indonesia, seperti Sumatra,
Jawa, Bali, dan Kalimantan. Adapun kapak lonjong banyak digunakan mereka yang melalui jalan utara,
yakni Sulawesi dan Irian. Menurut penelitian Von Heekern, di Kalumpang, Sulawesi Utara telah terjadi
perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa orang Austronesia yang datang
dari arah utara Indonesia melalui Formosa (Taiwan), Filipina, dan Sulawesi.

Bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan Proto Melayu.
Mereka sudah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi. Hasil budayanya yang terkenal
adalah kapak corong, kapak sepatu, dan nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa Deutero Melayu juga
mengembangkan kebudayaan Megalitikum, yaitu kebudayaan yang menghasilkan bangunan yang
terbuat dari batu besar. Hasil-hasil kebudayaan Megalitikum, misalnya, menhir (tugu batu), dolmen
(meja batu), sarkofagus (keranda mayat), kubur batu, dan punden berundak. Suku bangsa Indonesia
yang termasuk keturunan Melayu Muda (Deutero Melayu) adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.

[4/3 10.03] Sabil Unindra: Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua)

Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan satu tingkat lebih tinggi daripada manusia purba Homo
Sapiens yang ditemukan di Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan Neolithikum atau Batu
Muda. Benda-benda kebudayaan dan perkakas mereka masih terbuat dari batu namun sudah diasah
menjadi lebih halus.

Ciri-Ciri Bangsa Proto Melayu

Berasal dari dataran tinggi Yunan di Cina Selatan.

Masuk ke kepulauan Indonesia antara tahun 1500 hingga 500 Sebelum Masehi.

Ciri fisik : kulit berwarna kuning kecoklatan, rambut lurus dan matanya sipit.

Kebudayaan Neolitikum atau batu muda.

Singgah di wilayah Indonesia timur : Papua, Nias, Dayak, Mentawai, dan Toraja

Kebudayaan
Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua memiliki kebudayaan Neolithikum atau Batu Muda yang mana
benda kebudayaan mereka terbuat dari batu yang sudah diasah sampai menjadi lebih halus. Contoh
hasil kebudayaan mereka yang bisa dilihat sampai sekarang misalnya saja kapak persegi dan kapak
lonjong. Budaya kapak persegi dibawa bangsa Proto Melayu melalui jalur timur, sedangkan budaya
kapak lonjong dibawa melalui jalur barat.

[4/3 10.03] Sabil Unindra: Persebaran Bangsa Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua memasuki wilayah Indonesia melalui 2 jalur yaitu jalur barat :
melalui Semenanjung Malaya dilanjutkan ke Sumatra dan kemudian menyebar ke wilayah-wilayah di
Indonesia dan jalur timur : melalui Filipina kemudian dilanjutkan ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh
wilayah Indonesia.

Pada perkembangannya, bangsa Proto Melayu kemudian terdesak ke arah timur oleh kedatangan
bangsa Deutro Melayu. Keturunan bangsa Proto Melayu yang masih ada hingga saat ini misalnya suku
bangsa Toraja di Sulawesi, Dayak di Kalimantan, Batak di Sumatra Utara, suku-suku di Papua, dll.

Bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda)

Bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang sejak
tahun 500 SM. Mereka masuk wilayah Indonesia melalui jalur barat, yaitu melalui Semenanjung Malaya
dilanjutkan ke Sumatra, dan kemudian seluruh Indonesia. Keturunan bangsa Deutro Melayu misalnya
saja bangsa Melayu,Jawa,Bugis,Minang, dll. Benda-benda hasil kebudayaan mereka sudah dibuat
menggunakan bahan berupa perunggu. Kebudayaan mereka sering juga disebut dengan kebudayaan
Dongson.

Dongson sendiri adalah pusat kebudayaan perunggu kuno yang terletak di Vietnam. Daerah tersebut
diperkirakan adalah asal bangsa Deutro Melayu sebelum memasuki dan menyebar di wilayan Indonesia.
Hasil-hasil dari kebudayaan perunggu Dongson adalah kapak corong,nekara,bejana perunggu, dll.

[4/3 10.04] Sabil Unindra: Ciri-Ciri Bangsa Deutro Melayu

Berasal dari daerah Dongson, sebuah pusat kebudayaan perunggu kuno di Vietnam.

Memasuki wilayah Nusantara pada tahun 500 sebelum masehi.

Telah menguasai kebudayaan logam, sanggup menciptakan alat-alat dari materi besi dan perunggu.

Keturunan orisinil bangsa ini yaitu Suku Bugis, Sunda, Jawa, Minang dan Makassar.

Kebudayaan
Bangsa Deutro Melayu memiliki kebudayaan perunggu atau sering juga disebut kebudayaan Dongson,
mereka mampu membuat benda-benda dan perkakas dengan bahan logam dan perunggu. Adapun
contoh hasil kebudayaan mereka misalnya nekara, kapak corong dan baskom perunggu.

Persebaran Bangsa Deutro Melayu

Bangsa Melayu Muda memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang dimulai dari tahun 500 SM.
Mereka masuk wilayah Indonesia melalui jalur barat, yaitu melalui Semenanjung Malaya dilanjutkan ke
Sumatra, dan kemudian seluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai