Anda di halaman 1dari 15

Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental…..

(Opod) 127

Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Makroekonomi Terhadap Kinerja


Keuangan Perusahaan Serta Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2009 – 2013)

Chrisna Riane Opod


Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(Chrisna.riane@yahoo.co.id)

Abstract

This research aims to analyze the effects of macroeconomics fundamental factors (Inflation,
Interest Rate, Currency Rate, GDP) to the financial firm performance (Cash Ratio, Return on
Equity, Debt to Equity) and firm value (Tobin’s Q value). Path analysis is applied to this
research. The findings of this research is all of the variables represented macroeconomics
fundamental factors ; Inflation (X1), Interest Rate (X2), Currency Rate (X3), GDP (X4) does
not have significant effect to the firm performance and form value. Meanwhile, from the
variables represented financial firm performance ; CR (Y1), ROE (Y2), DER (Y3) Return on
Equity has a significant effect to the firm value (Y4)
Keywords: Macroeconomics Fundamental Factors, Financial Firm Performance, Firm Value

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh faktor – faktor fundamental makro ekonomi
(Inflasi, Tingkat suku bunga, Kurs, serta Pertumbuhan Ekonomi) terhadap kinerja keuangan
perusahaan (Cash Ratio, ROE, dan DER) serta nilai perusahaan. Teknik analisis
menggunakan Path Analysis atau analisis jalur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari
semua variabel yang mewakili faktor – faktor fundamental makroekonomi ; Inflasi (X1),
Tingkat suku bunga (X2), Kurs (X3), Pertumbuhan Ekonomi (X4) tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan serta nilai perusahaan. Namun dari
variabel – variabel yang mewakili kinerja keuangan perusahaan ; CR (Y1), ROE (Y2), DER
(Y3) Return on Equity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Y4).
Kata kunci: Faktor – Faktor Fundamental Makroekonomi, Kinerja Keuangan Perusahaan,
Nilai Perusahaan

Latar Belakang insentif kepada para pemegang sahamnya


Menurut prespektif manajemen (Mohamed & Sawandi, 2003 : 2). Nilai
keuangan, nilai perusahaan yang maksimal perusahaan dapat dilihat dari harga
menjadi salah satu tujuan utama sahamnya (Pujiati dan Widanar, 2009).
perusahaan. Sedangkan tujuan bisnis suatu Berikut ini adalah rata – rata nilai
perusahaan adalah memberikan nilai dan perusahaan perbankan yang terdaftar di
128
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140.

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 yang berada diluar kendali perusahaan,
– 2013. tetapi juga faktor fundamental mikro yang
Gambar 1. Rata – rata Nilai Perusahaan berada dalam kendali perusahaan Syahib
Perbankan yang Terdaftar di BEI
(2000).
Periode 2009 – 2013
Gambar 2. Faktor – Faktor Fundamental
Makroekonomi Indonesia
Periode 2009 - 2013

Sumber : BEI Data diolah, Tahun 2014

Dari hasil pengolahan data nilai


perusahaan perbankan yang tercatat di BEI
periode 2009 – 2013 tergambar jelas
penurunan yang cukup konsisten dari Sumber : LPI, BPS, BI Data diolah, Tahun
tahun ke tahun. Perhitungan nilai 2014
perusahaan menggunakan tobin’s q yakni Dari data diatas terlihat bahwa
perhitungan market value of shares (nilai faktor – faktor fundamental makroekonomi
pasar saham) ditambah dengan total dalam periode 2009 – 2013 memiliki
hutang dan dibagi dengan total aset kondisi yang fluktuatif, yakni mengalami
perusahaan. Dengan menurunnya nilai kenaikan maupun penurunan yang tidak
perusahaan menggambarkan bahwa konsisten. Beberapa peneliti percaya
manajemen telah gagal dalam mengelolah bahwa beberapa variabel ekonomi makro,
aktiva perusahaan dan potensi seperti fluktuasi nilai tukar yang tinggi
pertumbuhan investasi rendah (Sudiyatno (Sudiyatno, 2010 & Rachmawati, 2012),
& Puspitasari, 2010). Kondisi nilai suatu tingkat suku bunga yang rendah
perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor (Sudiyatno, 2010), menyebabkan
fundamental. Faktor fundamental sangat perusahaan mengalami kesulitan keuangan
kompleks dan luas cakupannya, meliputi yang dapat menurunkan kinerja
tidak hanya faktor fundamental makro keuangannya, sehingga berdampak pada
129

turunnya nilai perusahaan. ZulbettiAnalisis


(2011)Pengaruhfaktor fundamental perusahaan, faktor ini
Faktor Faktor Fundamental….. (Opod)
menemukan bahwa inflasi berpengaruh bersifat controllable sehingga dapat
terhadap return saham suatu perusahaan dikendalikan perusahaan. Faktor
meskipun pengaruhnya adalah negatif. fundamental mikro dapat dikelompokkan
Selain itu, pertumbuhan ekonomi (GDP) dalam faktor kebijakan perusahaan dan
berpengaruh positif terhadap return saham faktor kinerja perusahaan. Dalam
(Zulbetti, 2011). Sedangkan Subalno penelitian ini hanya diteliti faktor kinerja
(2009) menemukan bahwa nilai tukar dan perusahaan, karena Sedangkan faktor
suku bunga SBI memiliki pengaruh yang kinerja perusahaan ditekankan pada aspek
signifikan terhadap harga saham. financial performance yang diproksi
Faktor – faktor fundamental dengan Cash Ratio (CR) untuk mengukur
makroekonomi juga mempengaruhi tingkat likuiditas, Return on Equity (ROE)
kondisi faktor – faktor fundamental untuk mengukur tingkat profitabilitas,
mikroekonomi. Hal ini sejalan dengan serta, Debt to Equity Ratio (DER) untuk
penelitian yang dilakukan oleh Rivan,dkk mengukur tingkat leverage perusahaan.
(2013), yang menemukan bahwa secara Anwar & Masodah (2011) menemukan
keseluruhan faktor fundamental bahwa kinerja keuangan berpengaruh
makroekonomi dengan indikator inflasi, signifikan terhadap nilai perusahaan.
suku bunga, dan nilai tukar memiliki Senada dengan hal itu, Sudiyatno (2010)
pengaruh yang negatif dan signifikan menyebutkan bahwa kinerja perusahaan
terhadap faktor fundamental berpengaruh positif dan signifikan
mikroekonomi dengan indikator Size, CR, terhadap nilai perusahaan. Nilai
DR, ROI, ROE, DPR, dan Yield. Secara perusahaan yang terkait erat dengan
tidak langsung, hasil penelitian – kinerja perusahaan tentunya juga akan
penelitian ini ini mempertegas bahwa mengalami perubahan seiring
kinerja perusahaan yang dapat tercermin meningkatnya atau menurunnya kinerja
dari return sahamnya dipengaruhi oleh perusahaan. Penggunaan informasi
faktor – faktor fundamental makroekonomi keuangan yang disediakan sebuah
yatu inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat perusahaan biasanya analis atau investor
suku bunga serta nilai tukar, dan juga akan menghitung rasio-rasio keuangannya
mempengaruhi nilai perusahaan. yang mencakup rasio likuiditas, leverage,
Faktor fundamental mikro dalam aktivitas dan profitabilitas perusahaan
analisis pasar modal sering disebut dengan untuk dasar pertimbangan dalam
130

keputusan investasi. Rasio likuiditas, sistem keuangan Negara. Pengaturan dan


leverage dan profitabilitas adalah rasio – pengawasan Makroprudensial diperlukan
rasio yang digunakan dalam mengukur untuk mencegah serta mengurangi resiko
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140.
kinerja perusahaan (Riyanto, 2001). sistemik, mendorong fungsi intermediasi
Penelitian terdahulu mengenai yang seimbang dan berkualitas, serta
hubungan antara kinerja perusahaan dan meningkatkan efisiensi dari sistem
nilai perusahaan memiliki hasil yang keuangan dan akses keuangan. Argumen
berbeda – beda. Mahendra (2011) ini juga yang menyebabkan penelitian ini
menemukan bahwa profitabilitas yang penting untuk dilakukan.
diukur dengan ROE berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Rahayu (2010) menemukan bahwa secara Penelitian ini menggabungkan
parsial ROE berpengaruh negatif secara ketiga variabel yakni faktor fundamental
signifikan terhadap nilai perusahaan. makroekonomi, kinerja keuangan
Selain itu, Mahendra (2011) juga perusahaan serta nilai perusahaan masih
menemukan likuiditas yang diproksikan relatif sedikit. Kebanyakan penelitian
dengan Cash Ratio (CR) berpengaruh hanya menganalisis secara terpisah
positif tidak signifikan terhadap nilai hubungan antara variabel tersebut. Selain
perusahaan yang diwakili oleh harga itu, penelitian ini juga menggunakan objek
saham. perusahaan perbankan yang terdaftar di
Peraturan Bank Indonesia Nomor Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013
16 /11/ PBI/ 2014 tentang Pengaturan dan dengan mempertimbangkan Peraturan
Pengawasan Makroprudensial, secara Bank Indonesia Nomor 16/11/PBI/2014
umum membahas bahwa krisis keuangan tentang Pengaturan dan Pengawasan
global menimbulkan dampak yang negatif Makroprudensial, yang secara umum
terhadap sektor keuangan bahkan kinerja membahas bahwa krisis keuangan global
makroekonomi serta menimbulkan biaya menimbulkan dampak yang negatif
pemulihan ekonomi yang tinggi. Stabilitas terhadap sektor keuangan bahkan kinerja
sistem keuangan yang terjaga menjadi makroekonomi serta menimbulkan biaya
sangat penting mengingat besarnya pemulihan ekonomi yang tinggi
dampak yang diberikan oleh kondisi krisis
keuangan global bahkan oleh resiko Kajian Teoritik dan Empiris
sistemik yang mungkin ditimbulkan dalam Teori Nilai Perusahaan
131

Tujuan utama perusahaan menurut ekonomi makro sangat bergantung pada


theory of the firm adalah untuk kondisi internal perusahaan. Perusahaan
memaksimumkan kekayaan atau nilai yang sehat secara finansial mungkin
perusahaan (value of the firm) (Salvatore, dampaknya tidak begitu besar, akan tetapi
2005). Memaksimalkan nilai perusahaan bagi perusahaan yang kurang sehat kondisi
Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod)
sangat penting artinya bagi suatu keuangannya bisa terjadi sebaliknya.
perusahaan, karena dengan Perusahaan menjadi sulit bergerak
memaksimalkan nilai perusahaan berarti mengembangkan usahanya, sehingga
juga memaksimalkan kemakmuran kinerjanya akan menurun. Jika sudah
pemegang saham yang merupakan tujuan demikian, maka sulit bagi manajer untuk
utama perusahaan (Euis dan Taswan, meningkatkan nilai perusahaan atau
2002). Menurut Keown (2004) nilai kemakmuran para pemegang saham.
perusahaan merupakan nilai pasar atas Beberapa variabel makroekonomi
surat berharga hutang dan ekuitas. yang dapat digunakan untuk
memperkirakan kondisi ekonomi suatu
Teori Faktor Fundamental Makro Negara. Ukuran ekonomi tersebut
Teori ekonomi menyatakan bahwa, memberikan kemudahan kepada analis
pergerakan inflasi, tingkat bunga, kurs dan ekonomi dalam merangkum dan
pertumbuhan ekonomi berpotensi untuk menyimpulkan kondisi ekonomi suatu
meningkatkan atau menurunkan investasi Negara. Beberapa variabel ekonomi yang
di sektor riil, dan ini akan berdampak sangat penting diketahui oleh investor
pengaruhnya pada kinerja pasar modal, menurut Karvof (2004 : 77 – 84) :
dimana investasi di pasar modal menjadi Pertama, Produk Domestik Bruto (Gross
lebih berisiko jika volatilitas Domestic Product). Produk Domestik
pergerakannya tinggi. Pada umumnya Bruto (PDB) adalah jmlah produksi barang
setiap perusahaan akan merasakan dampak dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
dari perubahan faktor fundamental dalam negeri maupun penduduk asing
makroekonomi meskipun setiap yang berada di dalam negeri, tidak
perusahaan mengalami dampak yang termasuk penduduk dalam negeri yang
berbeda dari pergerakan inflasi, tingkat tinggal di luar negeri. Dengan demikian,
bunga, kurs dan pertumbuhan ekonomi. bisa disimpulkan apabila pertumbuhan
Tinggi rendah resiko bagi perusahaan ekonomi membaik, daya beli masyarakat
sebagai dampak dari perubahan kondisi pun akan meningkat dan ini merupakan
132

kesempatan bagi perusahaan (emiten) mahal sehingga konsumen mungkin


untuk meningkatkan penjualannya. menunda pembeliannya dan menyimpan
Dengan meningkatnya penjualan dananya di bank. Akibat selanjutnya
perusahaan, maka kesempatan perusahaan penjualan perusahaan menurun dan
untuk memperoleh laba juga semakin penurunan penjualan mengakibatkan laba
meningkat, dan apabila laba juga juga menurun dan akan menekan harga
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140.
mengalami kenaikan, biasanya dividen sahamnya yang listing di bursa. Di
yang diterima investor pun mengalami samping itu, tingkat bunga yang tinggi
peningkatan. juga akan menyebabkan return yang
Kedua, Tingkat Bunga (Interest disyaratkan investor dari suatu investasi
Rate). Tingkat bunga merupakan ukuran akan meningkat.
keuntungan investasi yang dapat diperoleh Ketiga, Inflasi (Inflation). Inflasi
oleh investor dan juga merupakan ukuran adalah kenaikan harga barang dan jasa
biaya modal yang harus dikeluarkan oleh secara umum dan terus menerus. Tingkat
perusahaan untuk menggunakan dana dari inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan
pemodal. Secara teoretis hubungan antara dengan kondisi ekonomi yang terlalu
tingkat suku bunga dan pasar modal adalah panas (overheated). Artinya, kondisi
negatif atau berbanding terbalik. Apabila ekonomi mengalami permintaan terhadap
tingkat suku bunga naik, akan suatu barang melebihi kapasitas barang
mengakibatkan pasar modal mengalami yang ditawarkan. Laju inflasi yang tinggi
penurunan dan sebaliknya apabila suku menjadi beban berat bagi perusahaan
bunga turun, akan mengakibatkan pasar untuk menghasilkan return nyata bagi
modal mengalami kenaikan. Kenaikan shareholders. Perusahaan harus mampu
suku bunga pada umumnya akan membuat menghasilkan Return on Equity (ROE)
harga saham turun karena akan memotong lebih tinggi daripada tingkat inflasi agar
laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan 2 investor tidak melakukan divestasi atau
(dua) cara. Pertama, kenaikan suku bunga menarik dananya yang akan
akan meningkatkan biaya modal (cost of mengakibatkan harga sahamnya turun dan
capital) dalam bentuk beban bunga yang membahayakan perusahaan. Di samping
harus ditanggung perusahaan, sehingga itu, inflasi yang tinggi juga bisa
labanya bisa terpangkas ; Kedua, ketika mengurangi tingkat pendapatan rill yang
suku bunga tinggi, biaya produksi akan diperoleh investor dari investasinya.
meningkat dan harga produk akan semakin Sebaliknya, jika tingkat inflasi suatu
Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod)

133

Negara mengalami penurunan, hal ini negatif terhadap perdagangan saham di


merupakan sinyal yang positif bagi pasar modal Indonesia terutama Bursa
investor seiring dengan turunnya risiko Efek Jakarta dan bagi investor asing akan
daya beli uang dan risiko penurunan cenderung melakukan penarikan modal
pendapatan rill. sehingga terjadi capital outflow.
Keempat, Nilai Tukar (Exchange
Rate). Nilai tukar atau kurs mata uang Teori Faktor Fundamental Mikro
suatu Negara sangat mempengaruhi Jika faktor fundamental makro
terhadap perkembangan pasar modal berasal dari luar perusahaan, sehingga
Negara tersbut. Fluktuasi kurs rupiah sering disebut sebagai faktor eksternal dan
terhadap mata uang asing akan sangat bersifat uncontrollable, maka faktor
mempengaruhi iklim investasi di dalam fundamental mikro berasal dari dalam
negeri, khususnya pasar modal. Terjadinya perusahaan, sehingga sering disebut faktor
apresiasi kurs rupiah terhadap dollar internal dan bersifat controllable. Faktor
Amerika Serikat misalnya, akan fundamental mikro atau faktor
memberikan dampak terhadap fundamental perusahaan dapat berupa
perkembangan pemasaran produk kebijakan maupun faktor fundamental
Indonesia di luar negeri, terutama dalam yang diolah dari laporan keuangan
hal persaingan harga. Apabila ini terjadi, perusahaan, seperti; ROA, ROE, Residual
secara tidak langsung akan memberikan Income, dividend payout ratio, PER, EVA,
pengaruh terhadap terhadap neraca MVA dll. Faktor funamental mikro, seperti
perdagangan (balance of trade), karena dijelaskan di atas dalam penelitian ini
menurunnya nilai ekspor dibandingkan dibedakan dalam kebijakan perusahaan
dengan nilai impor, seterusnya akan dan kinerja perusahaan.
berpengaruh pula pada neraca pembayaran
(balance of payment) Indonesia. Pengukuran Nilai Perusahaan (Tobin’s
Memburuknya balance of payment tentu Q)
akan berpengaruh terhadap cadangan Pengukuran nilai perusahaan dalam
devisa (net international reserve). penelitian ini diproksi dengan Tobin’s Q,
Berkurangnya net international reserve dimana unsur perhitungan Tobin’s Q
akan dapat mengurangi kepercayaan adalah nilai pasar dari common stocks dan
investor terhadap perekonomian Indonesia, financial liabilities. Seperti kita ketahui
yang selanjutnya menimbulkan dampak bahwa nilai perusahaan adalah merupakan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140.

134

nilai keseluruhan aktiva yang dimiliki diwakili oleh laju inflasi, suku bunga, nilai
perusahaan, yang terdiri dari nilai pasar tukar dan pertumbuhan ekonomi sebagai
modal sendiri dan nilai pasar hutang. variabel eksogen yang mempengaruhi nilai
Tobin’s Q sebagai salah satu alat penilaian perusahaan .
pengukur kinerja perusahaan sudah banyak
dipergunakan dalam penelitian untuk Kajian Empiris
menentukan nilai perusahaan. Penelitian – penelitian terdahulu
yang mendasari penelitian ini adalah
Kinerja Perusahaan sebagai berikut : Pertama, Penelitian yang
Kinerja perusahaan merupakan dilakukan oleh Mahendra (2011) Hasil
penentuan ukuran-ukuran tertentu yang penelitian menunjukkan bahwa : 1)
dapat mengukur keberhasilan suatu likuiditas berpengaruh positif tidak
perusahaan dalam menghasilkan laba signifikan terhadap nilai perusahaan, 2)
(Sucipto, 2003) Kinerja keuangan kebijakan dividen tidak mampu secara
perusahaan merupakan salah satu faktor signifikan memoderasi pengaruh likuiditas
yang dilihat oleh calon investor untuk terhadap nilai perusahaan,3) leverage
menentukan investasi saham. Melihat berpengaruh negatif tidak signifikan
bukti – bukti yang ada tentang penelitian – terhadap nilai perusahaan, 4) kebijakan
penelitian maupun data – data yang ada dividen tidak mampu secara signifikan
maka bisa dikatakan bahwa faktor memoderasi pengaruh leverage terhadap
fundamental makroekonomi adalah nilai perusahaan,5) Profitabilitas
merupakan faktor yang berpotensi untuk berpengaruh positif signifikan terhadap
meningkatkan atau menurunkan nilai nilai perusahaan, 6) kebijakan dividen
perusahaan, baik secara langsung maupun tidak mampu secara signifikan
tidak langsung. Faktor fundamental memoderasi pengaruh profitabilitas
makroekonomi dengan indikator inflasi, terhadap nilai perusahaan. Literatur ini
tingkat bunga, kurs, dan pertumbuhan diambil karena terdapat kesamaan variabel
ekonomi, akan berpengaruh pada nilai yang diteliti yaitu Kinerja Perusahaan (X)
perusahaan. Penelitian ini dilakukan dan Nilai perusahaan (Y) meskipun
dengan nilai perusahaan sebagai variabel terdapat kesenjangan / gap diantara
endogen, dan untuk pengukurannya penelitian ini dan penelitian yang akan
menggunakan tobin’s q rasio, serta faktor dilakukan yakni variabel pemoderasi yang
– faktor fundamental makroekonomi yang digunakan berbeda.
135

Kedua, Hernendiastoro (2005) Hasil tidak berpengaruh signifikan bila diuji


penelitian ini adalah bahwa pada interval 3 secara parsial..
bulanan dan 6 bulanan ROA dan suku
bunga berengaruh terhadap return saham, Metode Penelitian
tetapi pada interval 12 bulanan hanya suku Penelitian ini berbentuk penelitian
bunga yang berpengaruh terhadap return asosiatif yaitu penelitian yang mencari
saham, sehingga untuk interval 3 bulanan hubungan antara satu variabel dengan yang
dan 6 bulanan variabel-variabel CR, DER, lainnya. Jenis data yang digunakan adalah
PER, inflasi dan kurs tidak berpengaruh data rasio, atau data yang disajikan dalam
terhadap return saham; untuk interval 12 bentuk angka – angka mutlak. Dalam
bulanan variabel-variael CR, DER ,ROA, penelitian ini, data rasio yang digunakan
PER, inflasi dan kurs tidak berpengaruh adalah laporan keuangan Perbankan Yang
Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod)
terhadap return saham. Penelitian ini Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
dijadikan salah satu literatur karena 2009 – 2013 serta laporan pertumbuhan
melihat kesamaan variabel yang digunakan ekonomi Indonesia periode 2009 – 2013.
yakni inflasi, suku bunga dan kurs, yang Metode pengumpulan data yang digunakan
merupakan faktor fundamental adalah Riset kepustakaan (Library
makroekonomi. Research). Untuk teknik analisis yang
Ketiga, Anwar & Masodah (2012), digunakan adalah path analysis (Hair et
Dari penelitian ini mendapatkan hasil al., 2006) dengan Program Amos.
ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Sebagai variabel pemoderasi, Pembahasan
baik CSR maupun kepemilikan manajerial Estimasi Model
tidak mampu memoderasi hubungan antara Estimasi dapat dilakukan dengan
ROA dan nilai perusahaan. Keempat, menggunakan program AMOS yang
Thobarry (2009), hasil penelitian tersedia dengan default model yang
menunjukkan bahwa variabel nilai tukar digunakan adalah maximum likelihood.
memiliki pengaruh positif signifikan dan Hasil pengolahan AMOS dapat dilihat
variabel inflasi berpengaruh negatif pada Gambar 3.
signifikan terhadap indeks harga saham Gambar 3. Path Analysis Analisis
sektor properti, sedangkan variabel suku Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental
bunga dan pertumbuhan GDP hanya Makroekonomi Terhadap Kinerja
signifikan bila diuji secara bersamaan dan
136

Keuangan Perusahaan Serta Nilai dengan matriks kovarians populasi yang


Perusahaan diestimasi.
(Studi Kasus Pada Perbankan yang Go
Public di BEI Periode 2009 – 2013) Tabel 1. Hasil Pengujian Kelayakan Model
Goodness Cut- Hasil Evaluasi
x1 of fit off Analisis Model
-.23 value
.48

z1
.73
Chi < 36,442 Kurang baik
x2 -.13
Square 7,814
-.12
.08
.04 -.13
.02 -.06 y1 z4
.18Probability > 0,05
Kurang baik 0,000
-.20
z2
.51 -1.40 .04 .31

.35
.01
.19 y2 -1.88
.04
y4
RMSEA ≤ 0,08
Tidak 0,435
-.67 x3 .02
z3
Marginal
-1.31 -.21

.36
y3
-2.17
GFI ≥ 0.90 0,869 Kurang baik
-.91 -.30
AGFI ≥ 0.90 -0,571 Kurang baik
TLI ≥ 0.95 0,072 Kurang baik
x4
CFI ≥ 0.95 0.901 Kurang
Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 12,141 Kurang
Sumber : AMOS Output Baik
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2,
Sumber:AMOS 2015:127-140.
Output, data diolah

Gambar 3 digunakan untuk


Hasil analisis pengolahan data
menguji model kausalitas yang telah
terlihat bahwa semua konstruk yang
dinyatakan sebelumnya. Melalui analisis
digunakan untuk membentuk sebuah
akan terlihat kesesuian model dan
model penelitian, pada proses analisis full
hubungan kausalitas yang dibangun oleh
model jalur tidak memenuhi kriteria
model yang diuji. Hasil kesesuaian dalam
goodness of fit yang telah ditetapkan.
penelitian, diperoleh tingkat signifikansi
Namun, sesuai dengan tujuan penelitian ini
untuk uji perbedaan adalah chisquare
bahwa yang akan dianalisis hanyalah
sebesar 36,442 dan probabilitas sebesar
pengaruh antar variabel, apakah terdapat
0.000 yang berada di bawah batas
pengaruh yang signifikan atau tidak, jadi
signifikansi. Pengujian juga dilakukan
untuk kesesuaian model atau kriteria
dengan dua macam pengujian yaitu :
goodness of fit yang tidak terpenuhi,
1. Analisis atas kesesuaian model
tidaklah menjadi masalah yang berarti.
(Goodness-of-fit) yaitu menguji
hipotesis nol yang menyatakan bahwa
2. Analisis atas koefisien jalur (Path
tidak terdapat perbedaan antara matriks
coefficient). Analisis atas koefisien jalur
kovarians data sampel dibandingkan
dianalisis melalui signifikansi besaran
137

regression weight dari model seperti digunakan sebagai prediksi awal, yang
yang disajikan di bawah ini : menyatakan bahwa tingkat suku bunga dan
kurs memiliki pengaruh yang signifikan
Tabel 2. Analisis Koefisien Jalur terhadap kinerja perusahaan.

Pengaruh Faktor Fundamental


Makroekonomi Terhadap Nilai
Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang
sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
faktor fundamental makroekonomi yang
diwakili oleh inflasi, tingkat suku bunga,
kurs atau nilai tukar serta pertumbuhan
ekonomi, memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Namun hasil ini didukung oleh penelitian
Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod)
Sumber : Output AMOS dari Sudiyatno (2010) yang juga

Pengaruh Faktor Fundamental menyatakan bahwa semua indikator –

Makroekonomi Terhadap Kinerja indikator fundamental makroekonomi

Keuangan Perusahaan (inflasi, tingkat suku bunga, kurs, dan

Berdasarkan hasil penelitian yang pertumbuhan ekonomi) memiliki pengaruh

sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa yang tidak signifikan terhadap nilai

faktor fundamental makroekonomi yang perusahaan.

diwakili oleh inflasi, tingkat suku bunga,


kurs atau nilai tukar serta pertumbuhan Pengaruh Kinerja Keuangan

ekonomi, memiliki pengaruh yang tidak Perusahaan Terhadap Nilai

signifikan terhadap kinerja keuangan Perusahaan.

perusahaan yang diwakili oleh tingkat Berdasarkan hasil penelitian yang

likuiditas (Cash Ratio), tingkat sudah dilakukan, kinerja perusahaan yang

profitabilitas (ROE), serta tingkat leverage diwakili oleh likuiditas (Cash Ratio),

(DER). Temuan penelitian ini tidak profitabilitas (Return on Equity) , serta

mendukung hasil penelitian yang leverage (Debt to Equity) salah satunya

dilakukan oleh Sudiyatno (2010) yang yakni tingkat profitabilitas perusahaan


138

memiliki pengaruh yang signifikan Berdasarkan kesimpulan maka


terhadap nilai perusahaan. Namun hasil ini diberikan rekomendasi bahwa : (1) Bagi
didukung oleh penelitian dari Gamalasari para calon investor dan investor yang ingin
(2012) dan Tjia dan Setiawati (2012) berinvestasi saham di sektor perbankan
menemukan hasil bahwa kinerja keuangan hendaknya mengembangkan faktor
tidak memiliki pengaruh signifikan pada teknikal dan psikologi pasar saham secara
nilai perusahaan. umum di Indonesia. (2) Pada penelitian
selanjutnya, sebaiknya tidak hanya terbatas
Kesimpulan dan Rekomendasi pada satu industry saja, tetapi pada
Kesimpulan keseluruhan industry yang ada di Bursa
Hasil penelitian, dapat disimpulkan Efek Indonesia sehingga dapat diketahui
bahwa : (1) Faktor fundamental perbedaan faktor – faktor fundamental
makroekonomi yang diwakili oleh inflasi, bagi masing – masing industry. (3) Untuk
tingkat suku bunga, kurs atau nilai tukar peneliti selanjutnya, hendaknya meneliti
serta pertumbuhan ekonomi, memiliki variabel – variabel diluar CR, ROE, DER
pengaruh yang tidak signifikan terhadap serta selain inflasi, tingkat suku bunga,
kinerja keuangan perusahaan yang diwakili kurs, dan pertumbuhan ekonomi yang bisa
oleh tingkat likuiditas (Cash Ratio), mempengaruhi nilai perusahaan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140.
tingkat profitabilitas (ROE), serta tingkat
leverage (DER). (2) Faktor fundamental Daftar Pustaka
makroekonomi yang diwakili oleh inflasi, Anwar, Dwi Oktaviani & Masodah (2012),
tingkat suku bunga, kurs atau nilai tukar “Pengaruh Kinerja Keuangan
serta pertumbuhan ekonomi, memiliki Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
pengaruh yang tidak signifikan terhadap Pengungkapan Corporate Social
nilai perusahaan. (3) Kinerja perusahaan Responsibility Dan Kepemilikan
yang diwakili oleh likuiditas (Cash Ratio), Manajerial Sebagai Variabel
profitabilitas (Return on Equity) , serta Pemoderasi”, Fakultas Ekonomi,
leverage (Debt to Equity) salah satunya Universitas Gunadarma.
yakni tingkat profitabilitas perusahaan Arthur, J Keown, dkk (2004), “Prinsip-
memiliki pengaruh yang signifikan prinsip dan Aplikasi Manajemen
terhadap nilai perusahaan. Keuangan”. Penerbit Indeks, Jakarta.
Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia
Rekomendasi Nomor 16/11/PBI/2014 tentang
139

Pengaturan dan Pengawasan Perusahan (Kebijakan Dividensebagai


Makroprudensial. Variabel Moderating) Pada
Dwipartha, Ni Made Witha (2012), “ Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Pengaruh Faktor Ekonomi Makro dan Indonesia”. Pascasarjana Universitas
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Udayana. Denpasar.
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Mohamed, Mudzamir Bin & Sawandi
Indonesia”. Fakultas Ekonomi, (2003), “Corporate Social
Universitas Udayana. Bali. Responsibility (CSR) Activities in
Gamalasari, Dwi Mei Intan (2012), Mobile Telecomunication Industry :
“Pengaruh Kinerja Keuangan Case Study of Malaysia”.
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan http://www.st-andrews.ac.uk/
Pengungkapan Corporate Social business/ecas/7/papers/ECAS-
Responsibility Sebagai Variabel Mudzamir.pdf. Diunduh 19 November
Pemoderasi”. Skripsi. Fakultas 2014.
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pujiati, Diyah dan Widanar, Erman (2009),
Kristen Satya Wacana. ”Pengaruh Struktur Kepemilikan
Hair, et al (2006), “Multivariate Data Terhadap Nilai Perusahaan :
Analysis”, 6th Edition, New Jersey : Keputusan Keuangan Sebagai
Pearson Education. Variabel Intervening”, Jurnal
Hernendiastoro, Andre (2005), “Pengaruh Ekonomi Bisnis dan Kauntansi
Analisis Pengaruh Faktor Faktor Fundamental….. (Opod)
Kinerja Perusahaan dan Kondisi Ventura, Vol.12, No.1, Hal : 71-86.
Ekonomi Terhadap Return Saham Rachmawati, Rini (2012), ”Analisis
Dengan Metode Intervalling : Studi Variabel Mikro dan Makro Terhadap
Kasus Pada Saham – Saham LQ 45 “. Kesulitan Keuangan Pada Perusahaan
Tesis Magister Manajemen. Tekstil dan Produk Tekstil”, Program
Universitas Diponegoro. Semarang. Pasca Sarjana. Fakultas Ekonomi.
Karvof, Anatoli (2004), “ Guide to Universitas Brawijaya.
Investing In Capital Market “ Cara Rahayu, Sri (2010), “Pengaruh kinerja
Cerdas Meraih Kebebasan Keuangan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Untuk Individual yang Bijak. Bandung Dengan Pengungkapan Corporate
: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Social Responsibility Dan Good
Mahendra. Alfredo (2011), “Pengaruh Corporate Governance Sebagai
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Variabel Pemoderasi”, Skripsi.
140

Fakultas Ekonomi. Universitas Indikator Pengukuran Kinerja


Diponegoro. Perusahaan”. Sebuah Kajian
Rivan, Andrie, dkk (2013), “ Pengaruh Akuntansi.
Faktor Fundamental Makro dan Mikro Sudiyatno. Bambang (2010), “Peran
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kinerja Perusahaan Dalam Menetukan
Pada Saham Perusahaan Sektor Pengaruh Faktor Fundamental
Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Makroekonomi, Resiko Sistematis
Terdaftar di BEI Periode 2010 – Dan Kebijakan Perusahaan Terhadap
2012)”. Fakultas Ilmu Administrasi, Nilai Perusahaan”. Desertasi
Universitas Brawijaya. Malang. Universitas Diponegoro, Semarang.
Riyanto, Bambang (2001), “Dasar-dasar Syahib Natarsyah, 2000, Analisis
pembelanjaan Perusahaan”. Pengaruh Beberapa Faktor
Yogyakarta: BPFE. Fundamental dan Risiko Sistematik
Salvatore, Domonick (2005), “Managerial Terhadap Harga Saham (Kasus
Economics”. Fifth Edition. Industri Barang Konsumsi yang Go-
Singapore : Thomson Learning. Publik di Pasar Modal Indonesia),
Soliha, Euis dan Taswan (2002), Jurnal Ekonomi dan Bisnis
“Pengaruh Kebijakan Hutang Indonesia, Vol. 15, No. 3, Hal. 294-
Terhadap Nilai Perusahaan serta 312.
Beberapa faktor yang Thobarry, Achmad (2009), “Analisis
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.2, 2015:127-140.
Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan pengaruh nilai tukar, suku bunga, laju
Ekonomi. Avalaible from : inflasi, dan pertumbuhan GDP
http://wordpress.com terhadap indeks harga saham sektor
Subalno, (2009). “Analisis Pengaruh properti, Kajian empiris pada Bursa
Faktor Fundamental dan Kondisi Efek Indonesia, periode pengamatan
Ekonomi Terhadap Return Saham”. 2000 – 2008”. Magister Manajemen
Tesis. Universitas Diponegoro, Universitas Diponegoro. Semarang.
Semarang. Tjia, O., & Setiawati, L. (2012). “Effect Of
Sucipto, (2003). “Penilaian Kinerja CSR Disclosure To Firm Vaue: Study
Keuangan.” Jurnal Akuntansi. For Banking Industry In Indonesia”.
Universitas Sumatra Utara. Medan. World Journal Of Social Sciences 2
Sudiyatno, Bambang & Puspitasari (2010), (6), 169 – 178.
“Tobin’s dan Altman Z-Score Sebagai
141

Zulbetti. Rita (2011). “Pengaruh rasio – perbankan yang tercatat di BEI pada
rasio Camel dan faktor – faktor periode 2000 – 2010”. Politeknik
makroekonomi terhadap return saham, Piksy Ganesha
Studi empiris pada perusahan

Anda mungkin juga menyukai