Menurut Priyoto (2014) pengetahuan yang tercangkup dalam domain kognitif ada 6
tingkatan yakni:
1. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (Comprehension) diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang telah diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar.
3. Aplikasi (application) diartikan sebagi kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada kondisi atau situasi real (sebenarnya).
4. Analisis (Analysis) diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan atau suatu subjek
kedalam komponen-komponen, tapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis) diartikan sebagai kemampuan untuk merangkum atau meletakkan dalam
suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
6. Evaluasi (Evaluation) diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Menurut Azwar (2015) struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang
yaitu:
(a) Komponen Kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.
(b) Komponen Afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, sedangkan.
(c) Komponen Konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap
yang dimiliki seseorang.
Menurut Azwar (2015) sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan
(assessment) atau pengukuran (measurement) sikap. Adapun dimensi pengukuran sikap:
Ciri-ciri sikap: (a) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan objeknya. (b) Sikap dapat berubah-ubah.
(c) Sikap tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu
objek. (d) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan
dari hal-hal tersebut. (e) Sikap mempunyai segisegi perasaan, sifat alamiah yang membedakan
sikap dan kecakapankecakapan atau pengetahuan yang dimilliki orang (Wawan dan Dewi).
(a) Sosial merupakan proses penentuan persepsi seseorang terhadap kebutuhan dan kualitas
hidupnya dan aspirasi untuk lebih baik lagi, dengan penerapan berbagai informasi yang didesain
sebelumnya.
(b) Epidemiologi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang baik
langsung maupun tidak langsung.
(c) Perilaku dan lingkungan yaitu memisahkan penyebab perilaku dan non perilaku dari masalah
kesehatan, mengembangkan penyebab perilaku, melihat important perilaku, melihat changebility
perilaku, memilih target perilaku.
(d) pendidikan dan organisasi adalah mengidentifikasi kondisi-kondisi perilaku dan lingkungan
yang status kesehatan dan kualitas hidup dengan memperhatikan faktor-faktor penyebabnya.
(e) administrasi dan kebijakan yaitu merupakan sumber daya dan kejadian-kejadian dalam
organisasi yang mendukung atau menghambat perkembangan promosi kesehatan.
2.3.1 Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan : (a) Pembentukan genitalia interna telah sempurna.
(b) Folikel pada kedua ovarium telah lengkap. (c) Genitalia eksterna telah terbentuk. (d) Minggu
pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh estrogen yang didapat saat dlm
kandungan.
Pengaruh ini seperti : Epitel vagina relative tebal dan pH vagina 5. (e) 1/3 bayi perempuan
endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum tetapi menutupi juga sebagian dari
portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis).
2.3.2 Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil. Pada
masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga pada
permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada
masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada tingkah lakunya
yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
2.3.3 Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara
kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali dengan
berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada
masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang
dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
2.3.4 Reproduksi
Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa ini
paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas akan
mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
2.3.5 Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa peralihan yang normal
yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menopause.
Menopause merupakan sebuah kata yang memiliki banyak arti atau makna yang terdiri
dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa yunani untuk menjelaskan gambaran
berhentinya haid atau menstruasi.Hal ini menjadi akhir dari perubahan hormon yaitu penurunan
hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium (Mulyani, 2012).
Menopause menurut WHO berarti berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi
wanita sebelumnya mengalami menstruasi setiap bulan yang disebabkan oleh folikel yang
mengalami atresia terus meningkat sampai tidak tersedia lagi folikel serta dalam 12 bulan
terakhir mengalami amenorea dan bukan disebabkan oleh keadaan patologis (Prawirohardjo,
2008).
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan
tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali
tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya
yang terakhir sampai satu tahun berlalu (Wijayanti, 2009).
Menurut Ratna (2014) menemukan bahwa usia wanita menopause terbanyak adalah
umur 45-54 tahun (73,1%) dengan usia rata-rata yaitu 50 tahun. Menurut Prawirohardjo (2008),
usia menopause yang relatif sama antara di Indonesia maupun negara-negara Barat dan Asia
adalah umur 50-51 tahun atau sekitar 50 tahun. Perempuan biasanya mengalami menopause pada
usia 40-58 tahun, dengan usia rata-rata menjadi 51 tahun (Kasdu, 2002). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa usia rata-rata menopause adalah 50 tahun.
The Journalist‟s Menopause Handbook (2006) yang dikeluarkan oleh The Society of
Obstetricians and Gynaecologists of Canada (SOGC) dalam prasetya (2012) mendefinisikan
menopause sebagai masa ketika seorang perempuan tidak lagi mengalami menstruasi. Meski
nama menopause itu spesifik, tapi transisi menopause membutuhkan periode yang cukup lama.
Oleh karena ini, menopause terbagi-bagi dari 4 tahap, (Zulkarnaen, 2003; Stewart, 2005; The
Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada, 2006):
1) Premenopause adalah masa antara 40 tahun dan dimulainya siklus haid mulai tidak teratur.
2) Perimenopause adalah masa diantara premenopause dan menopause, ditandai dengan tubuh
mulai berkurang dalam memproduksi hormon perempuan (estrogen dan progresteron). Rata-
rata usia masa perimenopause adalah 45,1 tahun namun bisa berlangsung pada rentang usia
39 sampai 51 tahun. Masa menopause adalah 2-8 tahun (rata-rata 5 tahun).
3) Menopause adalah masa dimana fungsi ovarium berhenti dan seorang perempuan tidak lagi
mendapatkan haid.
4) Pascamenopause adalah waktu ketika perempuan telah mencapai menopause, tepatnya 12
bulan setelah menopause. Ini ditandai dengan kadar
LH dan FSH yang tinggi serta kadar estrogen dan progesteron yang rendah. Saat mengalami
masa pascamenopause, perempuan akan mengalami isu kesehatan jangka panjang, misalnya
osteoporosis dan gangguan kardiovaskular. Oleh karena itu, ketika mencapai menopause, tepat
bagi perempuan untuk memeriksa kesehatan secara keseluruhan dan pilihan hidup yang bisa
mengatasi masalah kesehatan jangka panjang.
Pada usia 40-50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur, dan ovulasi sering
tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun, siklus terhenti sama sekali. Periode
ketika siklus terhenti dan hormonhormon kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai
hampir tidak ada disebut sebagai menopause.
Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan
seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi folikel matang dan
berovulasi, dan beratus-ratus dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya
tinggal beberapa folikel-folikel primordial yang akan dirangsang oleh FSH dan LH, dan produksi
estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel primordial mencapai nol. Ketika
produksi estrogen turun di bawah nilai kritis, estrogen tidak lagi menghambat produksi
gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, gonadotropin FSH dan LH (terutama FSH) diproduksi
sesudah menopause dalam jumlah besar dan kontinu, tetapi ketika folikel primordial yang tersisa
menjadi atretik, produksi estrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol (Guyton, 2006).
Menurut Fritz (2010), kadar estradiol serum pada wanita pasca menopause sekitar 10-
20pg/mL dan sebagian besar merupakan hasil konversi estron, yang diperoleh dari konversi
perifer androstenedion. Kadar estrogen pada wanita menopause sangat bergantung dari konversi
androstenedion dan testosteron menjadi estrogen. Sebuah penelitian di Australia menemukan
bahwa kadar testosteron dalam sirkulasi tidak berubah sejak 5 tahun sebelum menopause hingga
7 tahun setelah menopause.
Androstenedion adalah androgen utama yang dikeluarkan oleh folikel yang sedang
berkembang. Dengan terhentinya perkembangan folikuler pada wanita pascamenopause, kadar
androstenedion turun 50%. Setelah menopause, hanya 20% androstenedion yang disekres oleh
ovarium.
Menopause mulai secara bertahap dan biasanya dikenali melalui perubahan dalam
menstruasi. Perubahan yang terjadi biasanya diketahui dengan berhentinya siklus menstruasi.
Selain itu menopause juga sering disertai gejala yang bervariasi, mulai dari gejala fisik, jiwa
hingga perasaan yang berubah-ubah serta gangguan lainnya (Lestari, 2010).
Saat memasuki masa menopause terjadi penurunan kapasitas reproduksi dari seorang
wanita, yaitu ovarium yang menjadi tidak responsif lagi terhadap gonadotropin, sehingga
menyebabkan perubahan pada sistem hormonal. Sejumlah perubahan hormonal memberikan
dampak pada perubahan fisik dan perubahan psikis pada wanita. Perubahan fisik yang terjadi
disebabkan penurunan fungsi dari ovarium, sebagian lagi disebabkan karena proses penuaan.
Beberapa perubahan fisik yang dialami masa menopause adalah menstruasi yang tidak lancar dan
tidak teratur, keringat yang berlebihan, darah haid yang keluar lebih banyak atau sangat sedikit
dan perubahan bentuk tubuh. Perubahan bentuk tubuh bisa dilihat pada payudara yang kian
mengecil akibat atrofi pada kelenjar payudara. Puting susu juga mengecil dan pigmentasi
semakin berkurang. Gejolak panas atau hot flushes biasanya timbul ketika darah haid mulai
berkurang dan itu berlangsung sampai haid berhenti. Munculnya hot flusesh biasanya diawali
pada daerah dada, leher atau wajah dan menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain (Gilly,
2009; Proverawati, 2010; Smeltzer, 2008).
Menurut Purwoastuti (2008), gejala psikis ditandai dengan ingatan menurun yang erat
kaitannya dengan penurunan fungsi pada usia menopause.
Setelah itu kecemasan juga muncul diakibatkan oleh adanya kekhawatiran dalam menghadapi
situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Mudah tersinggung dan marah hal ini juga
berhubungan dengan pengaruh berubahnya hormon dalam tubuh. Depresi, ini bisa diakibatkan
karena wanita merasa kehilangan kemampuan bereproduksi atau memiliki anak dan kehilangan
daya tarik. Wanita juga tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita serta ia
harus menghadapi masa tuanya.
mempengaruhi menopause yaitu: Pertama, faktor psikis yaitu keadaan psikis seorang wanita
akan mempengruhi terjadinya menopause. Keadaan seseorang wanita yang tidak menikah dan
bekerja akan mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian,
mereka akan mengalami waktu menopause yang lebih muda atau cepat dibandingkan yang
menikah dan tidak bekerja atau bekerja dan tidak menikah.
Kedua, cemas yaitu sangat menentukan waktu kecepatan atau bahkan keterlambatan
masa-masa menopause. Ketika seorang perempuan lebih sering merasa cemas dalam
kehidupannya, maka bisa diperkirakan bahwa dirinya akan mengalami menopause lebih dini.
Sebaliknya juga, jika seorang wanita yang lebih santai dan rileks dalam menjalani hidup
biasanya masa-masa menopausenya akan lebih lambat.
Beberapa hal yang bisa menimbulkan kecemasan antara lain: keluarga, misalnya
hubungan dengan suami apakah suami menerima keadaan istri dengan baik, hal ini akan
berdampak pada kondisi psikologis. Selain itu juga berkurangnya anggota keluarga juga bisa
menjadi penyebab menopause.
Ketiga, usia menarcheyaitu semakin dini seorang wanita mengalami menarche, maka
akan semakin lama mengalami menopause. Keempat, usia melahirkan yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Beth Israel Deaconess Medical Center in Boston mengungkapkan bahwa wanita
yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun akan mengalami usia menopause yang lebih tua atau
lama. Hal ini disebabkan karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja
organ reproduksi. Bahkan akan memperlambat sistem penuaan tubuh.
Kelima, merokok yaitu seorang wanita yang merokok akan lebih cepat mengalami masa
menopause. Pada wanita perokok diperoleh usia menopause lebih awal, sekitar 1,5 tahun.
Merokok mempengaruhi cara tubuh memproduksi atau membuang hormon estrogen. Di samping
itu juga, beberapa peneliti meyakini bahwa komponen tertentu dari rokok juga berpotensi
membunuh sel telur. Menurut hampir semua studi yang pernah dilakukan, wanita perokok akan
mengalami masa menopause pada usia yang lebih muda yaitu 43 hingga 50 tahun. Selama
menopause, ovarium wanita akan berhenti memproduksi sel telur sehingga wanita tersebut tidak
bisa hamil lagi.
Keenam, pemakaian kontrasepsi yaitu kontrasepsi dalam hal ini adalah kontrasepsi
hormonal. Hal ini dikarenakan cara kerja kontrasepsi yang menekan kerja ovarium atau indung
telur. Pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal akan lebih lama atau tua
memasuki masa menopause.
Ketujuh, sosial ekonomi yaitu keadaan sosial ekonomi seseorang akan mempengaruhi
faktor fisik, kesehatan, dan pendidikan. Bila faktor tersebut cukup baik, akan mempengaruhi
beban fisiologis. Kesehatan akan faktor klimakterium sebagai faktor fisiologis.
Kedelapan, budaya dan lingkungan yaitu sangat mempengaruhi wanita untuk dapat atau
tidak dapat menyesuaikan diri dengan klimakterium dini. Kesembilan, diabetes yaitu penyakit
autoimun yang menyebabkan terjadinya menopause dini. Pada penyakit autoimun, antibodi yang
terbentuk akan menyerang FSH. Kesepuluh, status gizi yaitu mengkonsumsi makanan yang baik
misalnya sejak masih muda rajin mengkonsumsi makanan sehat seperti kedelai, kacang merah,
bengkoang, atau pepaya. Kesebelas, stres seperti halnya cemas mempengaruhi menopause, stres
juga merupakan salah satu faktor yang bisa menentukan kapan wanita akan mengalami
menopause. Jika seorang sering merasa stres maka sama halnya dengan cemas, wanita tersebut
akan lebih cepat mengalami menopause.
DAFTAR PUSTAKA
Fritz, M, A, & Speroff, L. (2010). Clinical gynecologi and infertility. Lippincott Williams &
Wilkins
Guyton AC, Hall JE. (2006). Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi 11. Penterjemah: Irawati, R.
D, & Indriyani, F. Jakarta: EGC
Gilly, A. (2009). Buku ajar kesehatan reproduksi wanita.Edisi 2. Jakarta: EGC
Kasdu, D. (2002). Kiat sehat dan bahagia diusia menopause. Jakarta: Puspa Swara
Lestari, D. (2010). Seluk beluk menopause. Jakarta: Gara Ilmu
Mulyani, N.S. (2015). Menopause akhir siklus menstruasi pada wanita diusia pertengahan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Sastroasmoro, S., Ismael, S. (2011). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Bina
Rupa Aksara. Swara
Tamher, S., Noorkasiani. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan
keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
Waluyo, S. & Putra. B. M. (2010). 100 question & answer menopause atau mati haid. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo