Anda di halaman 1dari 15

KD 3.

5 Archaebacteria dan Eubacteria

1. Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:


 Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
 Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat didalam
 lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam tekoat.
 Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
 Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
 Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
 Peka terhadap streptomisin
 Toksin yang dibentuk Endotoksin
2. Pengelompokan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagela (bulu cambuk) :
 atrik ⇒ tidak mempunyai flagela
 monotrik ⇒ mempunyai 1 flagela di ujung tubuhnya
 amfitrik ⇒ memiliki 2 flagela, masing-masing di ujung tubunya
 lofotrik ⇒ memiliki segerombolan flagela di salah satu ujung tubuhnya
 peritrik ⇒ memiliki flagela di seluruh permukaan tubuhnya
3. Berdasarkan bentuknya, 

bakteri dapat dibedakan menjadi yaitu: 

1. Bentuk batang/basil (silindris), dibedakan menjadi: 

a) Basil tunggal (monobasil) contohnya : E. coli, Salmonella typhosa 

b) Diplobasil (berbentuk batang bergandengan dua-dua) 

2. Streptobasil, bergandengan seperti rantai 

contohnya: Streptobacillus moniliformis, Azotobacter sp. 

Bentuk Bulat, 

dibedakan menjadi: 

a) Monococcus, berbentuk bulat, satu-satu, contohnya: Monococcus gonorrohoe 

b) Diplococcus, bergandengan dua-dua contohnya : Diplococcus pneumoniae 

c) Streptococcus, bergandengan bulat seperti rantai, contohnya: Streptococcus salivarius,


Streptococcus lactis, Streptococcus pneumoniae. 

d) Sarcina, bentuk bulat yang mengelompok membentuk kubus, contohnya: Sarcina sp 

e) Stafilokokus, bentuk bulat yang bergerombol seperti anggur, contohnya: Staphylococcus


aureus. 
Bentuk Spiral, dibedakan menjadi: 

a) Koma (vibrio) contohnya: Vibrio comma 

b) Spiral (bengkok) contohnya: Spirillium minor 

c) Spiroseta (spiral halus dan lentur) contohnya: Triponema pallidum

4. Struktur sel
a) Kapsul atau Lapisan Lendir

Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir 

 Sebagai pelindung, 
 Menjaga sel agar tidak kekeringan, 
 Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak, 
 Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruhi sistem kekebalan (antibodi)
yang dihasilkan oleh sel tubuh inang. 

b)  Dinding Sel

Fungsi Dinding Sel

 Mempertahankan bentuk dari sel


 Memberikan sebuah perlindungan fisik, 
 Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih
rendah (hipotonis)
 Sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada pada lingkungan yang tekanan osmotik
lebih tinggi (hipertonis).
 Bakteri akan mati jika berada pada larutan yang pekat misalnya mengandung banyak garam
atau banyak gula.

c) Membran Plasma

Fungsi Membran Plasma

 Membungkus sitoplasma 
 Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel .

d) Mesosom 

Fungsi Mesosom 

 Menghasilkan energi
 Membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel 
 Menerima DNA pada saat konjugasi

e) Sitoplasma 

Fungsi Sitoplasma 

 Sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel


f) Ribosom 

Fungsi Ribosom

 Sebagai sintesis protein

g)  DNA 

Fungsi DNA

 DNA Kromosom)
 Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan bereproduksi secara seksual), dan
sifat ketebalan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom) 

h) Granula dan Vakuola Gas


Umumnya bakteri memiliki butiran yang berfungsi sebagai reservoir makanan atau senyawa
lain yang dihasilkannya, misalnya Thiospirillum yang menghasilkan belerang. Pada anu
vakuola gas ditemukan bakteri fotosintetik yang hidup dengan menyimpan air. Vakuola gas
memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air, membiarkan sinar matahari digunakan
untuk fotosintesis.
i) Klorosom

Klorosom adalah struktur lipat yang ada di bawah membran plasma yang mengandung
klorofil dan pigmen fotosintesis lainnya. Jamur Klorosom adalah untuk berfotosintesis hanya
ditemukan pada bakteri fotosintetik. seperti Chlorobium

j) Flagela

Flagela adalah bulu cambuk yang terdiri dari senyawa protein yang terkandung di dinding
sel, dan berfungsi sebagai alat gerak.

k) Pilus atau Fimbria

Fungsi pilus atau Fimbria adalah sebagai berikut ..

 Membantu bakteri menempel pada medium tempat mereka tinggal


 Melekatkan dirinya pada sel bakteri lain, sehingga transfer DNA bisa terjadi pada saat
konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut pilus se-ks.

5. Ciri ciri dan macam arkhaebacteria

Ciri-Ciri Archabacteria 

 Bersifat anaerob 
 Mampu hidup di tempat yang kotor, dan halofil ekstrem, saluran pencernaan manusia atau
hewan, lingkungan beragam, termoplastik pada suhu tinggi atau lingkungan asam, tempat
sampah
 Menghasilkan gas metan dari sumber yang sederhana
 Dinding sel yang bukan berupa peptidoglikan
 Mikroskopik
 Bersifat uniseluler/prokariotik
 Hidup dengan soliter atau koloni
 Bentuk yang bervariasi seperti spiral, bulat, batang dan tidak beraturan
 Bereproduksi dengan membentuk tunas, membelah diri, dan secara aseksual (fragmentasi)

Jenis-Jenis Archaebacteria - Archaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterototrof.


Jenis-jenis Archaebacteri adalah sebagai berikut.. 

 Bakteri termo-asidofil
 Halobacterium
 Bakteri Metagen

6. Peranan Bakteri dalam Kehidupan

Bakteri yang menguntungkan :


1. Di bidang pertanian
1. Bakteri nitrogen : Mengikat N 2, contoh : Azotobacter, Rhizobium leguminosarum Clostridium
posteurianum, Rhodospirilium rubrum

2. Bakteri nitrifikasi : Membentuk senyawa nitrat. Contoh : Nitrosomonas, Nitrococcus Nitrobacter

3. Bakteri sulfur : Membentuk asam sulfat dari S. contoh : Beggiatoa alba

2. Fermentasi makanan

1. Streptococcus lactis : Pembuatan keju dan mentega

2. Lactobacillus bulgaricus : Pembuatan yaghurt

3. L. casei : Pembuatan minuman

4. Acetobacter xylinum : Pembuatan nata de coco


3. Menghasilkan asam

1. Streptomyces griseus : Menghasilkan streptomisin

2. S. aureofaciens : Menghasilkan aureomisin

3. S. venezuelae : Menghasilkan kloromistin

4. Bacillus brevis : Menghasilkan tirotrisin

5. B. polymyxa : Menghasilkan polimiksin

4. Menghasilkan antibiotik

1. Acetobacter acetii : Menghasilkan asam asetat


2. Propionibacterium : Menghasilkan asam propionat
3. Clostridium sp : Menghasilkan asam butirat

Bakteri yang merugikan :


1. Parasit pada manusia

1. Salmonella typhosa : penyebab Tipus

2. Vibrio coma : penyebab Kolera

3. Clostridium tetani : penyebab Tetanus


4. Neisseria gonorrhoeae : penyebab Kencing nanah

5. Tryponema palidum : penyebab Sipilis

2. Parasit pada tumbuhan

1. Pseudomonas cattleyae : Penyakit pada anggrek

2. Pseudomonas solanacearum : Penyakit pada pisang

3. Bacterium papaye : Penyakit pada pepaya

3. Parasit pada hewan

1. Bacillus anthracis Antrak pada hewan

2. Mycobacterium bovis Penyakit pada lembu

3. M. avium Penyakit pada unggas

7. Perbedaan bakteri dengan alga hijau


Perbedaan pokok
- ganggang hijau-biru mempunyai klorofil, sedangkan bakteri tidak
- ganggang hijau-biru berpigmen fikosianin, sedangkan bakteri tidak
- ganggang hijau-biru bersifat uniseluler dan multiseluler, sedangkan bakteri hanya bersifat
uniseluler
8. Ciri ciri protista

Ciri-Ciri Umum Protista

 Kebanyakan uniseluler (bersel satu) tetapi beberapa organisme multiseluler atau kolonial.


 Mereka hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
 Respirasi aerob dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
 Reproduksi secara aseksual atau seksual

9. Klasifikasi dan alat gerak protozoa

1. Rhizopoda

Rhizopoda adalah protozoa yang menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat geraknya. Kaki
semu tersebut berasal dari sitoplasma yang menjulur. Pseudopodia juga berfungsi untuk memangsa
makanan. Beberapa jenis rhizopoda memiliki cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan silika.
Contoh rhizopoda adalah Amoeba sp. Berikut adalah ciri-ciri rhizopoda:
1. Alat gerak pseudopodia (kaki semu)
2. Pembelahan biner
3. Bentuk sel tidak tetap
4. Bersifat heterotrof
5. Dapat berubah menjadi kista saat kondisi lingkungan tidak memadai sehingga tidak aktif dan
dapat aktif kembali
2. Ciliata

Ciliata adalah protozoa yang menggunakan rambut getar (silia) sebagai alat geraknya. Silia terdapat
di seluruh permukaan sel dan juga berfungsi sebagai alat bantu menggerakan makanan ke
sitostoma.Contoh cilliata adalah Paramecium sp. Berikut adalah ciri-ciri ciliata:
1. Alat gerak berupa silia (bulu getar)
2. Memiliki dua inti sel (makronukleus dan mikronukleus)
3. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
4. Reproduksi s3ksual dengan konjugasi
5. Memiliki trikokis
6. Bersifat heterotrof
3. Flagellata
Flagellata adalah protozoa yang menggunakan bulu cambuk (flagelum) sebagai alat geraknya.
Umumnya flagellata memiliki dua flagelum yaitu di depan dan di belakang. Contoh flagellata
adalah Trypanosoma gambiense. Berikut adalah ciri-ciri flagellata:
1. Alat gerak berupa flagelum (bulu cambuk)
2. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
3. Hidup di air, bersimbiosis, atau menjadi parasit di dalam tubuh hewan
4. Sporozoa

Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Semua jenis sporozoa hidup sebagai
parasit di tubuh hewan dan manusia. Contoh sporozoa adalah Plasmodium sp. Berikut adalah ciri-ciri
sporozoa:
1. Tidak memiliki alat gerak
2. Pembelahan ganda
3. Tidak memiliki vakuola kontraktil
4. Memiliki daur hidup kompleks
5. Dapat bereproduksi secara s3ksual maupun as3ksual
6. Memiliki spora
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan
cara mengubah kedudukan tubuhnya.

10.Ciri ciri dan peranan alga

Ciri-Ciri Ganggang (Alga)

 Organisme eukariotik.
 Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
 Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya,
 Mempunyai pirenoid.
 Menyimpan cadangan makanan.
 Bersifat uniseluler/multiseluler.
 Memiliki dinding sel/tidak.
 Soliter/berkoloni.

Alga yang dapat digunakan untuk membuat agar agar adalah alga merah/Rhodophyta. tetapi
tidak semua jenis alga merah yang dapat dijadikan agar agar.
11.ciri myxomycota

 Tubuhnya berbentuk lendir, sehingga disebut jamur lendir.


 Organisme yang termasuk Myxomycetes dapat ditumbuhkan diatas media agar, dan
makanannya berupa bakteri, miselium, potongan agar atau miksoameba haploid. Makanan
dicerna dalam vakuola, atau dengan menggunakan enzim yang disekresikannya.
 Spora dapat berkecambah dalam air atau substrat basah menjadi sel kembar yang disebut
miksoflagellata.
 Dalam keadaan vegetatif tubuhnya berupa masa protoplasma telanjang yang bergerak
sebagai ameba, disebut plasmodium. Plasmodium akan membentuk sporangium yang
menghasilkan spora
 Amebazigot dengan sesamanya dapat bersatu menjadi plasmodium yang besar dengan
banyak inti. Plasmodium tidak pernah membentuk sekat-sekat, jadi hanya berupa kumpulan
protoplas yang menjadi satu.

 Makanan cadangan bepupa glikogen.


 Myxomycetes hidup di tanah-tanah hutan, di atas daun-daun yang gugur, dalam kayu yang
sudah lapuk, atau merayap ke mana-mana.
 Myxomycetes dapat bergerak secara kemotaksis, hidrotaksis, dan fototaksis negatif.
 Miksoflagellata dapat berkembang menjadi miksoameba setelah bulu cambuknya lenyap.
Selanjutnya pembiakan generatif dapat terjadi jika dua miksoameba mengadakan
perkawinan menjadi amebazigot.
 Plasmodium dapat membentuk spongarium berupa tubuh buah yang diselubungi oleh
selaput kaku mengandung kapur, yang disebut peridium. Di dalamnya terdapa spora kecil
bermembran keratin dan selulosa.

12.protista dibagi menjadi tiga yaitu

a. Protista Mirip Hewan (Protozoa) - Protista mirip hewan (protozoa) adalah protista yang bersifat
heterotrof yang memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara "menelan" atau
memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Macam-macam contoh
protista mirip hewan dikelompokkan dalam beberapa jenis yaitu Mastigophora (protista berbulu
cambuk), sarcodina (protista berkaki semu), Ciliphora (protista bersilia), dan Sporozoa (protista
berspora).

Ciri-Ciri Protista Mirip Hewan (Protozoa)


Advertisement
 Organisme bersel satu
 Mempunyai inti eukariotik
 Ukuran tubuh antara 100-300 mikron
 Umumnya memiliki anggota gerak
 Alat gerak protozoa antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk
(flagelum), 
 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Hidup bebas, saprofit, atau parasit
 Habitat di air laut, air tawar, tempat lembab, tubuh hewan atau tubuh manusia. 

b. Protista Mirip Tumbuhan (Alga atau Ganggang) - Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang)
adalah protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintetis.
Macam-macam alga yang dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain Euglenophyta (euglena),
Chrysophyta (alga keemasan), Phyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga
cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).

Ciri-Ciri Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau Ganggang)

 Organisme eukariotik 
 Bersifat uniseluler dengan yang berbentuk benang/pita dan ada juga yang bersifat
multiseluler yang berbentuk lembaran
 Tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
 Tubuhnya berupa talus 
 Bereproduksi secara aseksual dan seksual
 Habitat di perairan, tempat lembab, dan epifit
 Dapat berfotosintetis

c. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista) - Protista mirip jamur (jamur protista) adalah protista
heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan
(fagositosis) makanan. Macam-macam jamur protista yang dikelompokkan dalam beberapa jenis
yang meliputi kelompok jamur lendir dan jamir air (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi dua
jenis yaitu jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota).
Ciri-Ciri Protista Mirip Jamur (Jamur Protista) 

 Memiliki sel flagela pada waktu dalam siklus hidupnya


 Bersifat heterotrof 
 Umumnya parasit atau saprofit
 Khususnya pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh selulosa, sedangkan
jamur tersusun oleh zat kitin 
 Membentuk spora diploid dan hasil miosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan
zoospora
 Fagositik

13.sifat jamur
Ciri-ciri umum fungi (jamur) antara lain:
1.  Organisme eukariotik, karena mempunyai membran inti.
2.  Dinding selnya terdiri dari zat kitin
3.  Tidak memiliki klorofil.
4.  Bersifat heterotrof (saprofit, parasit, atau simbiotik).
5.  Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Fungi multiseluler tersusun
atas benang-benanghifa membentuk anyaman yang disebut miselium. Hifa ada yang
bersekat (septum) ada yang tidak bersekat (aseptum) sehingga mempunyai banyak inti yang
disebut senositik.
6.  Reproduksi secara aseksual dan seksual.Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan
kuncup (pada khamir), fragmentasi, dan pembentukan spora aseksual (berupa
sporangiospora atau konidia).Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan pembentukan
spora seksual (berupa zigospora, askospora, dan basidiospora). 7.  Habitat fungi, yaitu di
darat (terestrial) dan di tempat lembab.
14.peranan jamur

Jamur banyak digunakan di bidang industri antara lain sebagai berikut:


 Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.
 Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.
 Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir.
 Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.
 Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam
formiat.
 Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah.
 Penicillium notatum dan P. chrysogenum , Menghasilkan penicillin (antibiotik).
 Ganoderma lucidum,  Sebagai bahan obat.
 Penicillium roqueforti dan P. camemberti, Untuk meningkatkan kualitas (aroma) keju.
 Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.
 Neurospora crassa, Untuk membuat
 oncom.
 Volvariella volvacea  (jamur merang), Auricularia polytricha  (Jamur kuping) dan Pleutus sp.
(jamur tiram) , sebagai Jamur konsumsi.
 Beberapa ragi untuk membuat roti.
 Pabrik minuman beralkohol menggunakan ragi dan aspergillus untuk membuat minuman bir
dan minuman anggur.
 Spesies Penicillin dan Aspergillus digunakan untuk membuat keju dan yoghurt.
15.dasar klarifikasi jamur
Dasar klasifikasi jamur antara lain adalah jenis dan jumlah hifa (benang halus pada jamur), alat
reproduksi, bentuk zigot, sifat hidup, dan bentuk spora. Untuk itu, jamur diklasifikasikan menjadi
5, antara lain:

 Zygomycota: Memiliki hifa soenositik, membentuk zigospora, dinding sel tersusun dari zat
kitin, dan hidup saprofit

 Ascomycota: Hifa bersekat, memiliki alat reproduksi seksual berupa askus, umumnya hidup
saprofit, dan perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium,
fragmentasi, dan pertunasan.

 Basidiomycota: Hifa bersekat, Multiseluler, Vegetatifnya memiliki satu inti haploid, dan
Memiliki basidiokarp.

 Deuteromycota: Hifa bersekat, Reproduksi aseksual dengan konidia, dan Dinding sel terbuat
dari zat kitin.

 Chytridiomycota: Beberapa bersifat saprofitik, Bersifat parasit pada invertebrata di air, dan
mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi.
16.lichenes adalah
Lumut kerak (atau Lichenes dalam istilah ilmiah) adalah suatu organisme majemuk yang
merupakan suatu bentuk simbiosis mutualisme erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan
mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau
sianobakteri (biasanya Nostoc).
17.Struktur jamur
■ Talus merupakan bentuk keseluruhan dari jamur hal ini dikarenakan jamur
belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Talus jamur ada yang
membentuk struktur mirip atau menyerupai akar, batang dan daun tumbuhan.

■ Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin dan beta-glukan. Kitin merupakan
polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada
eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin
bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang
dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.

■ Septa (tunggal: septum) adalah dinding pemisah antara satu atau beberapa


nukleus dengan nukleus yang lainnya.

■ Hifa merupakan deretan sel yang membentuk benang pada jamur bersel


banyak (multiseluler). Berdasarkan ada tidaknya sekat atau septa dikenal
adanya hifa aseptat, hifa septat uninukleus, dan hifa septat multinukleus.
Beberapa jenis jamur memiliki hifa yang tidak bersekat. Di dalam hifa tersebut
terdapat banyak intisel (multinukleus) yang menyebar didalam sitoplasmanya.
Bentuk hifa yang demikian disebut soenositik. Perhatikan gambar berikut ini.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai hifa aseptat, hifa septat uninukleus,
hifa septat multinukleus dalam bentuk tabel.
Jenis Hifa Pengertian Hifa Contoh Spesies
Hifa aseptat atau Yaitu hifa yang tidak Rhizopus
hifa tidak bersepta mempunyai sekat atau oryzae dan Mucor
septum dari dinding sel. mucedo.
Istilah lain dari hifa tipe ini
adalah senosit.
Hifa septat Yaitu hifa yang disusun oleh Puccinia graminis.
uninukleus atau hifa sel-sel berinti tunggal dan
bersepta berinti memiliki sekat yang membagi
tunggal hifa menjadi ruang-ruang, dan
setiap ruang memiliki satu inti
sel. Meskipun demikian, inti
sel dan sitoplasma dari ruang
yang satu dapat berpindah ke
ruang lainnya. Hal ini
dimungkinkan oleh adanya
pori pada sekat-sekat
tersebut.
Hifa septat Yaitu hifa yang disusun oleh Nectria cinnabarina
multinukleus atau sel-sel berinti banyak dan
hifa bersepta berinti memiliki sekat yang membagi
banyak hifa menjadi ruang-ruang, dan
setiap ruang memiliki inti sel
lebih dari satu.
■ Pori adalah lubang pada bagian septa yang memungkinkan sitoplasma
bergerak dari sel satu ke sel lainnya untuk mendistribusikan nutrisi.

■ Haustoria adalah bentuk hifa modifikasi yang dimiliki oleh jamur yang sifat
hidupnya parasit. Haustoria merupakan organ yang berfungsi untuk menyerap
makanan dari substrat atau inang tempat hidup jamur, dan organ ini memiliki
kemampuan untuk menembus jaringan substrat.

■ Miselium adalah kumpulan dari hifa-hifa yang bercabang. Miselium


merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta
alat untuk mendapatkan makanan. Terdapat dua macam miselium pada jamur
yaitu sebagai berikut.
Jenis Miselium Fungsi
Miselium Menyerap zat organik dari lingkungannya
vegetatif/somatik
Miselium Menghasilkan spora untuk perkembangbiakan
generatif/reproduktif
■ Badan buah (sporofor) merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam
tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai pada kelompok jamur
tertentu. Sporofor ini merupakan bagian jamur yang tampak sehari-hari.
Sporofol memiliki variasi dalam hal ukuran, bentuk, warna dan ketahanan
hidupnya.
Pada beberapa jenis jamur tubuh buah berukuran sangat kecil yang hanya
dapat diamati dengan mikroskop, misalnya sel-sel khamir lebarnya berkisar
antara 1 – 5 mikrometer dengan panjang 5 – 30 mikrometer atau lebih.
Biasanya berbentuk bulat seperti bola atau bulat memanjang dan tidak
mempunyai alat gerak. Jenis jamur yang lain tubuh buahnya dapat mencapai
diameter 20 – 25 cm dan panjang 25 – 30 cm. Jamur terbesar yang pernah
ditemukan diameternya mencapai 150 cm.

■ Spora merupakan alat perkembangbiakan jamur yang utama. Spora jamur


dibedakan menjadi dua jenis yaitu spora aseksual dan spora seksual. Dan
masing-masing jenis spora tersebut juga ada beberapa macamnya yang
memiliki perbedaan dalam hal fungsi seperti yang diperlihatkan pada tabel
berikut.

Jenis Spora Aseksual Jamur


Konidiospora Merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi
hifa. Ada yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut
mikrokonidium, sebaliknya konidium yang berukuran
besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.
Sporangiospora Merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam
kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa
khusus. Ada dua macam sporangiospora yang tidak
bergerak (nonmotil) disebut aplanospora dan
sporangiospora yang dapat bergerak karena mempunyai
flagela yang disebut zoospora.
Oidium/ Yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena
artrospora terputusnya sel-sel hifa.
Klamidospora Merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan
sangat resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini
terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.
Blatospora Merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.
Jenis Spora Seksual Jamur
Askospora Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di dalam
kantung yang dinamakan askus. Dalam setiap askus
terdapat askospora
Basidiospora Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di atas
struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
Zygospora Merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk dari
ujung-ujung dua hifa yang serasi yang dinamakan
gametangia.
Oospora Merupakan spora yang terbentuk dari pertemuan antara
gamet betina (oogonium) dan gamet jantan
(anteridium), sehingga akan terjadi pembuahan (oosfer)
dan akan menghasilkan oospora.
■ Enzim hidrolitik ekstraseluler merupakan enzim untuk menguraikan zat
makanan yang masih berupa senyawa kompleks sebelum diabsorbsi oleh
jamur. Proses penguraian zat makanan tersebut terjadi di luar sel.

Anda mungkin juga menyukai