Bentuk Bulat,
dibedakan menjadi:
d) Sarcina, bentuk bulat yang mengelompok membentuk kubus, contohnya: Sarcina sp
4. Struktur sel
a) Kapsul atau Lapisan Lendir
Sebagai pelindung,
Menjaga sel agar tidak kekeringan,
Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak,
Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruhi sistem kekebalan (antibodi)
yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
b) Dinding Sel
c) Membran Plasma
Membungkus sitoplasma
Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel .
d) Mesosom
Fungsi Mesosom
Menghasilkan energi
Membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel
Menerima DNA pada saat konjugasi
e) Sitoplasma
Fungsi Sitoplasma
Fungsi Ribosom
g) DNA
Fungsi DNA
DNA Kromosom)
Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan bereproduksi secara seksual), dan
sifat ketebalan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom)
Klorosom adalah struktur lipat yang ada di bawah membran plasma yang mengandung
klorofil dan pigmen fotosintesis lainnya. Jamur Klorosom adalah untuk berfotosintesis hanya
ditemukan pada bakteri fotosintetik. seperti Chlorobium
j) Flagela
Flagela adalah bulu cambuk yang terdiri dari senyawa protein yang terkandung di dinding
sel, dan berfungsi sebagai alat gerak.
Ciri-Ciri Archabacteria
Bersifat anaerob
Mampu hidup di tempat yang kotor, dan halofil ekstrem, saluran pencernaan manusia atau
hewan, lingkungan beragam, termoplastik pada suhu tinggi atau lingkungan asam, tempat
sampah
Menghasilkan gas metan dari sumber yang sederhana
Dinding sel yang bukan berupa peptidoglikan
Mikroskopik
Bersifat uniseluler/prokariotik
Hidup dengan soliter atau koloni
Bentuk yang bervariasi seperti spiral, bulat, batang dan tidak beraturan
Bereproduksi dengan membentuk tunas, membelah diri, dan secara aseksual (fragmentasi)
Bakteri termo-asidofil
Halobacterium
Bakteri Metagen
2. Fermentasi makanan
4. Menghasilkan antibiotik
1. Rhizopoda
Rhizopoda adalah protozoa yang menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat geraknya. Kaki
semu tersebut berasal dari sitoplasma yang menjulur. Pseudopodia juga berfungsi untuk memangsa
makanan. Beberapa jenis rhizopoda memiliki cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan silika.
Contoh rhizopoda adalah Amoeba sp. Berikut adalah ciri-ciri rhizopoda:
1. Alat gerak pseudopodia (kaki semu)
2. Pembelahan biner
3. Bentuk sel tidak tetap
4. Bersifat heterotrof
5. Dapat berubah menjadi kista saat kondisi lingkungan tidak memadai sehingga tidak aktif dan
dapat aktif kembali
2. Ciliata
Ciliata adalah protozoa yang menggunakan rambut getar (silia) sebagai alat geraknya. Silia terdapat
di seluruh permukaan sel dan juga berfungsi sebagai alat bantu menggerakan makanan ke
sitostoma.Contoh cilliata adalah Paramecium sp. Berikut adalah ciri-ciri ciliata:
1. Alat gerak berupa silia (bulu getar)
2. Memiliki dua inti sel (makronukleus dan mikronukleus)
3. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
4. Reproduksi s3ksual dengan konjugasi
5. Memiliki trikokis
6. Bersifat heterotrof
3. Flagellata
Flagellata adalah protozoa yang menggunakan bulu cambuk (flagelum) sebagai alat geraknya.
Umumnya flagellata memiliki dua flagelum yaitu di depan dan di belakang. Contoh flagellata
adalah Trypanosoma gambiense. Berikut adalah ciri-ciri flagellata:
1. Alat gerak berupa flagelum (bulu cambuk)
2. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
3. Hidup di air, bersimbiosis, atau menjadi parasit di dalam tubuh hewan
4. Sporozoa
Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Semua jenis sporozoa hidup sebagai
parasit di tubuh hewan dan manusia. Contoh sporozoa adalah Plasmodium sp. Berikut adalah ciri-ciri
sporozoa:
1. Tidak memiliki alat gerak
2. Pembelahan ganda
3. Tidak memiliki vakuola kontraktil
4. Memiliki daur hidup kompleks
5. Dapat bereproduksi secara s3ksual maupun as3ksual
6. Memiliki spora
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan
cara mengubah kedudukan tubuhnya.
Organisme eukariotik.
Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya,
Mempunyai pirenoid.
Menyimpan cadangan makanan.
Bersifat uniseluler/multiseluler.
Memiliki dinding sel/tidak.
Soliter/berkoloni.
Alga yang dapat digunakan untuk membuat agar agar adalah alga merah/Rhodophyta. tetapi
tidak semua jenis alga merah yang dapat dijadikan agar agar.
11.ciri myxomycota
a. Protista Mirip Hewan (Protozoa) - Protista mirip hewan (protozoa) adalah protista yang bersifat
heterotrof yang memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara "menelan" atau
memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Macam-macam contoh
protista mirip hewan dikelompokkan dalam beberapa jenis yaitu Mastigophora (protista berbulu
cambuk), sarcodina (protista berkaki semu), Ciliphora (protista bersilia), dan Sporozoa (protista
berspora).
b. Protista Mirip Tumbuhan (Alga atau Ganggang) - Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang)
adalah protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintetis.
Macam-macam alga yang dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain Euglenophyta (euglena),
Chrysophyta (alga keemasan), Phyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga
cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
Organisme eukariotik
Bersifat uniseluler dengan yang berbentuk benang/pita dan ada juga yang bersifat
multiseluler yang berbentuk lembaran
Tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa talus
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Habitat di perairan, tempat lembab, dan epifit
Dapat berfotosintetis
c. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista) - Protista mirip jamur (jamur protista) adalah protista
heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan
(fagositosis) makanan. Macam-macam jamur protista yang dikelompokkan dalam beberapa jenis
yang meliputi kelompok jamur lendir dan jamir air (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi dua
jenis yaitu jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota).
Ciri-Ciri Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
13.sifat jamur
Ciri-ciri umum fungi (jamur) antara lain:
1. Organisme eukariotik, karena mempunyai membran inti.
2. Dinding selnya terdiri dari zat kitin
3. Tidak memiliki klorofil.
4. Bersifat heterotrof (saprofit, parasit, atau simbiotik).
5. Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Fungi multiseluler tersusun
atas benang-benanghifa membentuk anyaman yang disebut miselium. Hifa ada yang
bersekat (septum) ada yang tidak bersekat (aseptum) sehingga mempunyai banyak inti yang
disebut senositik.
6. Reproduksi secara aseksual dan seksual.Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan
kuncup (pada khamir), fragmentasi, dan pembentukan spora aseksual (berupa
sporangiospora atau konidia).Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan pembentukan
spora seksual (berupa zigospora, askospora, dan basidiospora). 7. Habitat fungi, yaitu di
darat (terestrial) dan di tempat lembab.
14.peranan jamur
Zygomycota: Memiliki hifa soenositik, membentuk zigospora, dinding sel tersusun dari zat
kitin, dan hidup saprofit
Ascomycota: Hifa bersekat, memiliki alat reproduksi seksual berupa askus, umumnya hidup
saprofit, dan perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium,
fragmentasi, dan pertunasan.
Basidiomycota: Hifa bersekat, Multiseluler, Vegetatifnya memiliki satu inti haploid, dan
Memiliki basidiokarp.
Deuteromycota: Hifa bersekat, Reproduksi aseksual dengan konidia, dan Dinding sel terbuat
dari zat kitin.
Chytridiomycota: Beberapa bersifat saprofitik, Bersifat parasit pada invertebrata di air, dan
mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi.
16.lichenes adalah
Lumut kerak (atau Lichenes dalam istilah ilmiah) adalah suatu organisme majemuk yang
merupakan suatu bentuk simbiosis mutualisme erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan
mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau
sianobakteri (biasanya Nostoc).
17.Struktur jamur
■ Talus merupakan bentuk keseluruhan dari jamur hal ini dikarenakan jamur
belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Talus jamur ada yang
membentuk struktur mirip atau menyerupai akar, batang dan daun tumbuhan.
■ Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin dan beta-glukan. Kitin merupakan
polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada
eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin
bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang
dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hifa aseptat, hifa septat uninukleus,
hifa septat multinukleus dalam bentuk tabel.
Jenis Hifa Pengertian Hifa Contoh Spesies
Hifa aseptat atau Yaitu hifa yang tidak Rhizopus
hifa tidak bersepta mempunyai sekat atau oryzae dan Mucor
septum dari dinding sel. mucedo.
Istilah lain dari hifa tipe ini
adalah senosit.
Hifa septat Yaitu hifa yang disusun oleh Puccinia graminis.
uninukleus atau hifa sel-sel berinti tunggal dan
bersepta berinti memiliki sekat yang membagi
tunggal hifa menjadi ruang-ruang, dan
setiap ruang memiliki satu inti
sel. Meskipun demikian, inti
sel dan sitoplasma dari ruang
yang satu dapat berpindah ke
ruang lainnya. Hal ini
dimungkinkan oleh adanya
pori pada sekat-sekat
tersebut.
Hifa septat Yaitu hifa yang disusun oleh Nectria cinnabarina
multinukleus atau sel-sel berinti banyak dan
hifa bersepta berinti memiliki sekat yang membagi
banyak hifa menjadi ruang-ruang, dan
setiap ruang memiliki inti sel
lebih dari satu.
■ Pori adalah lubang pada bagian septa yang memungkinkan sitoplasma
bergerak dari sel satu ke sel lainnya untuk mendistribusikan nutrisi.
■ Haustoria adalah bentuk hifa modifikasi yang dimiliki oleh jamur yang sifat
hidupnya parasit. Haustoria merupakan organ yang berfungsi untuk menyerap
makanan dari substrat atau inang tempat hidup jamur, dan organ ini memiliki
kemampuan untuk menembus jaringan substrat.