Anda di halaman 1dari 2

Perselisihan Toa Masjid yang Berhungan dengan Integrasi Nasional

Bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perbedaan agama, ras, suku, budaya,
bahasa dan yang lainnya. Salah satu perbedaan yang kita bahas yakni perbedaan agama.
Agama harus menjadi bagian dari penyatuan disetiap masyarakat. Gambaran yang tegas bisa
dijadikan sebagai sumber dalam menjaga kehormatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam kehidupan individu tempat ibadah setiap agama harus dihormati. Setiap keyakinan
harus saling menghormati dan menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Islam sebagai sumber kekuatan agama, moral dan etika yang mendalam
jika dipandang dari sisi kepopuleran negara yang lain. Karakteristik tegas dan kokoh yang
ada dalam agama Islam dapat menghidupkan kerukunan, perjuangan, dll. Acuan yang
digerakkan oleh agama Islam dapat dipakai untuk arahan dalam aktivitas sehari-hari.
Semakin lama semakin berkurang moral atau etika masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, setiap individu tegas dalam menyelesaikan berbagai macam
permasalahan, misal permasalahan agama yang dimana agama merupakan suatu tatanan
moral atau etika antar umat beragama. Jika kurang nilai keagamaan dalam kehidupan dalam
lingkungan masyarakat bisa menyebabkan timbulnya permaslahan seperti tidak rukunnya
anatar umat beragama. Hal ini bisa menyebabkan konflik, seperti yang saat ini sedang banyak
diperbincangkan yaitu Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang melarang penggunaan toa
di tempat ibadah Masjid dan menyamakan suara adzan dengan suara gonggongan anjing.
“Misalnya ya di daerah yang mayoritas muslim. Hampir setiap 100-200 meter itu ada
musholla dan masjid. Bayangkan kalau kemudian dalam waktu bersamaan mereka
menyalakan toa bersamaan di atas. Itu bukan lagi syiar, tapi gangguang buat sekitarnya” kata
Yaqut di gedung daerah Provinsi Riau, Rabu (23/2). Padahal niat utama Menteri Agama
mengatakan seperti itu agar umat muslim tidak seenaknya dengan selain umat muslim. Tetapi
Menteri Agama kurang tepat dalam memberi alasan dalam menggunakan toa amsjid pada
saat adzan. Pdahal suara adzan adalah panggilan untuk umat muslim guna menunaikan
kewajiban sholat.
Banyak masyarakat yang tidak menerima aturan yang dikeluarkan Mentri Agama.
Seperti larangan yang dikeluarkan ketua lembaga yang ada di Minagkabau agar Bapak
Menteri Agama tidak diperbolehkan ke daerah Minangkabau. Dia juga melarang dengan
berbagai cara supaya Menteri Agama tidak bisa datang atau menginjakkan kaki di Tanah
Minagkabau. Menurut Fauzi Bahar sebagai ketua lembaga di Minagkabau, apa yang
diucapkan oleh Menteri Agama sangat tidak pantas. Melalui wawancara dengan wartawan
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) menyampaikan apa yang
disampaikan oleh Menteri Agama terkait adzan masjid dengan gonggongan anjing sudah
melampaui batas dan keterlaluan dan Menteri Agama dianggap sudah melukai hati umat
muslim di Minangkabau. Karena munculnya perdebatan di masyarakat Menteri Agama
menegaskan Surat Edaran bahwa tidak melarang masjid atau musholla menggunakan toa
karena itu merupakan bagian syiar Islam. Setelah itu, Menteri Agama memaparkan
penjelasan mengenai ilustrasi permasalahan itu agar tidak terjadi salah paham. Bahwa
maksud ilustrasi adalah suara-suara apa pun itu harus kita atur supaya tidak ada gangguan
untuk masyarakat. Selain itu, kenyataan dari maksud Menteri Agama tidak membandingkan
suara adzan dengan gonggongan anjing tetapi pentingnya mengatur volume kebisingan suara
masjid supaya tidak terjadi bentrokan antara adzan yang bersumber dari musholla maupun
masjid. Dalam pengaturan pengeras suara masjid juga memiliki tujuan supaya masyarakat
semakin memiliki hubungan yang baik antar umat beragama. Dari kesalahan pahaman diatas
akan menimbulkan banyak protes yang mengarah pada integrasi sosial. Jika hal ini terus
menerus dibiarkan maka dapat menimbulkan pepercahan masyarakat Indonesia.
Alasan terdapat pro dan kontra pada permasalahan tersebut dikarenakan setiap
individu memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi permasalahan tersebut dapat
menyebabkan munculnya demonstrasi yang mengarah kepada integrasi sosial. Pengertian
integrasi nasional itu sendiri adalah usaha menyatukan berbagai perbedaan dan membangun
satu kesatuan. Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang memiliki banyak keragaman
mulai dari keragaman ras, suku, budaya, adat istiadat, dan juga agama. Keberagaman tersebut
dipengaruhi oleh faktor letak wilayah Indonesia yang strategis dan dilalui jalur perdagangan
Internasional. Hal ini membuat Integrasi Nasional menjadi hal yang sangat penting untuk
dipahami dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia, pentingnya integrasi nasional itu adalah
untuk membangun bangsa yang makmur serta yang aman dan tentram karena dengan adanya
integrasi nasional bisa mempersatukan perbedaan menjadi satu kesatuan yang utuh di NKRI,
sehingga tidak terjadi perpecahan antar suku, ras, agama atau yang lain karena terdapat
perbedaan. Jika Integrasi Nasional tidak berjalan dengan baik, maka akan menimbulkan
perpecahan.
Pernyataan Menteri Agama tentang toa masjid sangat disayangkan, pernyataan
tersebut bisa membawa NKRI ke dalam kondisi yang tidak kondusif yang berakibat pikiran
dan energi terbuang sia-sia guna menanggapi sesuatu yang berpotensi menimbulkan konflik.
Pro dan kontra tentang toa masjid harus segera diselesaikan karena sangat merugikan bagi
masyarakat Indonesia. Berhubungan pernyataan Menteri Agama yang keliru serta
menyinggung seharusnya ada klarifikasi dan pertanggung jawaban secara moral dan jelas.
Menyadari umat Islam yang mendominasi Negara Indonesia, dengan dikeluarkannya Surat
Edaran tentang toa masjid tersebut terpaksa akhirnya menimbulkan pro dan kontra di tengah
masyarakat Indonesia. Untuk menghindari perpecahan sangat dibutuhkan kesadaran dari
setiap masyarakat, kesadaran untuk meningkatkan rasa kebersamaan, bukan malah
meningkatkan rasa keegoisan setiap individu atau anggota masyarakat. Selain itu toleransi
juga sangat penting guna menunjang persatuan. Karena itu rasa toleransi harus lebih
diutamakan, jika masyarakat memiliki sifat toleransi dan kebersamaan yang tinggi maka
Negara Indonesia akan jauh dari kata perpecahan. Integrasi Nasional juga akan berjalan
dengan baik jika ada rasa toleransi antar ras, suku, budaya serta agama. Sikap untuk saling
menghargai terhadap sesama masyarakat Negara Indonesia seharusnya lebih diutamakan
daripada sikap individualis atau egois yang diterapkan pada lingkungan soisal.

Menurut kelompok kami, alangkah baiknya dirundingkan dahulu dengan masyarakat


di daerah yang ada non-muslimnya. Dikarenakan, dalam bermasyarakat di suatu desa
tentunya ada masyarakat yang beragama selain agama islam. Dirundingkan dahulu. Jika
masyarakat non muslim itu merasa tidak terganggu dengan adanya adzan, pengajian di masjid
ya aman aman saja. Menjunjung tinggi toleransi dalam beragama sangatlah penting ketika
kita hidup bermasyarakat. Menghargai pendapat, menghargai keyakinan seseorang. Sikap
saling menghargai lebih utama daripada sikap egois. Karena hal itu akan menciptakan
suasana rukun, damai, aman, sejahtera. Hidup dengan sikap saling menghargai dan
menjunjung sikap toleransi yang tinggi. Kita sadari keberagaman dalam masyarakat adalah
tiang penopang untuk keutuhan bangsa Indonesia. Namun, keberagaman bisa menjadi pedang
tersendiri bagi Negara Indonesia. Sikap yang salah dalam menghadapi keberagaman justru
dapat menimbulkan permasalahan berupa konflik sosial dan perpecahan dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai