Anda di halaman 1dari 5

Abstrak

Perekonomian Indonesia dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator,


seperti pendapatan nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah
memiliki kebijakan untuk menjaga atau meningkatkan kualitas perekonomian
Indonesia. Yang pertama adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah
kebijakan yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN). Salah satu bentuk kebijakan fiskal yang muncul adalah BLT. Banyak
orang melihat BLT hanya membantu mereka yang kurang beruntung. Sebenarnya
ada tujuan di balik itu khusus dari pemerintah. BLT diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan. Kebijakan kedua adalah kebijakan moneter. Kebijakan
moneter adalah kebijakan target yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
Jumlah uang yang beredar dapat dipengaruhi oleh Bank Indonesia. Selain langsung
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar, mengatur jumlah uang
beredar juga bisa menggunakan BI Rate. BI adalah instrumen pemerintah untuk
menentukan seberapa besar suku bunga deposito jangka pendek, Misalnya
sekuritas Indonesia. Kebijakan moneter juga berpengaruh dalam perdagangan
internasional dengan mengendalikan tarif ekspor dan impor. jika tarif naik,
dorongan untuk mengurangi impor.

Kata kunci
Ekonomi Indonesia, Bantuan Langsung Tunai, Kebijakan Pemerintah

Pendahuluan

Pembahasan
jika kita berbicara tentang perekonomian Indonesia, yang akan terpikir di benak
kita adalah tentang kondisi dan keadaan ekonomi di Indonesia. Kondisi
perekonomian Indonesia dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator,
misalnya pendapatan nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB). pendapatan
nasional dan PDB yang tinggi menandakan kondisi perekonomian suatu negara
sedang bergairah.
pemerintah mempunyai berbagai kebijakan untuk menjaga atau memperbaiki
kualitas perekonomian Indonesia.

Yang pertama adalah kebijakan fiskal. kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang
berkaitan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
kebijakan fiskal mempunyai berbagai bentuk. salah satu bentuk kebijakan fiskal
yang sedang marak adalah BLT. banyak orang melihat BLT hanya bantuan kepada
orang yang kurang mampu. sebenarnya di balik itu ada tujuan khusus dari
pemerintah. BLT diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, daya beli masyarakat juga
meningkat. dengan demikian permintaan dari masyarakat juga meningkat.
meningkatnya permintaan dari masyarakat akan mendorong produksi yang pada
akhirnya akan memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.
contoh lain dari kebijakan fiskal adalah proyek-proyek yang diadakan oleh
pemerintah. katakanlah pemerintah mengadakan proyek membangun jalan raya.
dalam proyek ini pemerintah membutuhkan buruh dan pekerja lain untuk
menyelesaikannya. dengan kata lain proyek ini menyerap SDM sebagai tenaga
kerja. hal ini membuat pendapatan orang yang bekerja di situ bertambah. dengan
bertambahnya pendapatan mereka akan terjadi efek yang sama dengan BLT tadi.
kebijakan fiskal juga dapat berupa kostumisasi APBN oleh pemerintah. misalnya
dengan deficit financing. defcit financing adalah anggaran dengan menetapkan
pengeluaran > penerimaan. deficit financing dapat dilakukan dengan berbagai cara.
dahulu pemerintahan Bung Karno pernah menerapkannya dengan cara
memperbanyak utang dengan meminjam dari Bank Indonesia. yang terjadi
kemudian adalah inflasi besarbesaran (hyper inflation) karena uang yang beredar di
masyarakat sangat banyak. untuk menutup anggaran yang defisit dipinjamlah uang
dari rakyat. sayangnya, rakyat tidak mempunyai cukup uang untuk memberi
pinjaman pada pemerintah. akhirnya, pemerintah terpaksa meminjam uang dari
luar negeri.
tidak hanya Indonesia, tetapi Amerika Serikat juga pernah menerapkan deficit
financing dengan mengadakan suatu proyek. proyek tersebut adalah normalisasi
sungan Mississipi dengan nama Tenesse Valley Project. proyek ini dimaksudkan
agar tidak terjadi banjir. proyek ini adalah contoh proyek yang menerapkan prinsip
padat karya. dengan adanya proyek ini pengeluaran pemerintah memang
bertambah, tetapi pendapatan masyarakat juga naik. pada akhirnya hal ini akan
mendorong kegiatan ekonomi agar menjadi bergairah.
mari kita mengingat sedikit kejadian pada akhir tahun 1997 saat terjadi krisis
moneter di Indonesia. pada saat itu nasabah berduyun-duyun mengambil uang di
bank (fenomena bank rush) karena takut bank tidak mempunyai dana yang cukup
untuk mengembalikan tabungan mereka. untuk mengatasi masalah ini bankbank
umum diberi pinjaman dari Bank Indonesia yang disebut Bantuan Langsung Bank
Indonesia (BLBI).
pada saat itu memang seluruh tabungan dijamin oleh pemerintah, maka dari itu
pemerintah juga harus mengambil tindakan saat terjadi fenomena tadi.
seharusnya saat suatu perusahaan (termasuk bank umum) kekurangan modal
pemilik harus menambah modalnya pada perusahaan tersebut. ini berlaku pada
umum dan pemerintah. jika pemerintah kekurangan dana, pemerintah bisa
menambah dana dengan menjual saham yang dimiliki pemerintah. perlu diingat,
ada beberapa perusahaan yang sahamnya dimiliki pemerintah.
kebijakan yang kedua adalah kebijakan moneter. kebijakan moneter adalah
kebijakan dengan sasaran mempengaruhi jumlah uang yang beredar. jumlah uang
yang beredar dapat dipengaruhi oleh Bank Indonesia. selain dengan langsung
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar, mengatur jumlah uang
yang beredar juga bisa menggunakan BI Rate. BI rate adalah instrumen dari
pemerintah untuk acuan seberapa besar bunga simpanan jangka pendek, misalnya
Surat Berharga Indonesia. biasanya bank-bank umum akan menaikkan atau
menurunkan suku bunganya seiring dengan naik atau turunnya BI Rate. maka dari
itu, saat BI Rate diturunkan, suku bunga kredit juga turun, sehingga biaya investasi
ikut turun. dari sini, diharapkan investasi meningkat.
kebijakan moneter juga mengatur tentang giro wajib minimum, yaitu jumlah
simpanan bank umum di Bank Indonesia yang merupakan sebagian dari titipan
pihak ketiga. saat ini giro wajib minimum sebesar 8 % dari titipan pihak ketiga.
kebijakan moneter juga berpengaruh dalam perdagangan internasional dengan
mengendalikan tarif ekspor impor. jika tarif impor naik, dorongan untuk impor
berkurang. jika tarif impor turun, dorongan untuk ipmpor bertambah dan harga
barang-barang impor menjadi lebih murah.
sedikit tambahan, sekitar 95 % kapas yang digunakan sebagai produksi di
Indonesia adalah hasil impor. dalam kasus ini industri katun sebagai hasil olahan
kapas dalam negeri akan turun jika tarif impor naik.
satu lagi kebijakan yang dimiliki pemerintah Indonesia adalah kebijakan sektoral.
kebijakan ini menitikberatkan pada satu dari sembilan sektor perekonomian di
Indonesia. misalnya, di sektor pertanian pemerintah memberikan subsidi pupuk.
subsidi ini diberikan agar harga pupuk murah. dengan demikian pupuk akan
terdorong untuk dipakai. contoh lainnya adalah

Kesimpulan
kebijakan di sektor industri. di sektor ini pemerintah membuat kebijakan kawasan
ekonomi khusus. kawasan ekonomi khusus adalah kawasan yang khusus digunakan
untuk pendirian industri. misalnya, kawasan industri Cilacap. kawasan ini
mempunyai hak khusus, misalnya di Batam impor bahan mentah tidak terkena
pajak, sehingga hal ini akan mendorong produksi di sana.
Kondisi perekonomian Indonesia dapat diukur dengan menggunakan beberapa
indikator, misalnya pendapatan nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB).
pemerintah mempunyai berbagai kebijakan untuk menjaga atau memperbaiki
kualitas perekonomian Indonesia. Yang pertama adalah kebijakan fiskal. kebijakan
fiskal merupakan kebijakan yang berkaitan dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN). kebijakan yang kedua adalah kebijakan moneter. kebijakan
moneter adalah kebijakan dengan sasaran mempengaruhi jumlah uang yang
beredar. Satu lagi kebijakan yang dimiliki pemerintah Indonesia adalah kebijakan
sektoral. kebijakan ini menitikberatkan pada satu dari sembilan sektor
perekonomian di Indonesia.
METODE PENELITIAN

Tulisan ini menggunakan analisis literature review terkait dengan tentang kondisi
dan keadaan ekonomi di Indonesia yang disebabkan Kondisi perekonomian
Indonesia dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator, misalnya
pendapatan nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB). Tulisan literatur review
ini digunakan untuk mengetahui pemerintah mempunyai berbagai kebijakan untuk
menjaga atau memperbaiki kualitas perekonomian Indonesia.serta melihat
kebijakan di sektor industri

Anda mungkin juga menyukai