Anda di halaman 1dari 4

Refleksi Minggu ke-4

(Model 3: Six Thinking Hats)


Amung wiweko
(CGP ANGKATAN 4 KELAS E)

Pada Minggu keempat ini calon guru penggerak mempelajari modul 1.2.A. Nilai
dan Peran Guru Penggerak. Ada banyak Aktifitas Pembelajaran dan materi yang harus
dipelajari di Learning Management System (LMS) pada materi ini antara lain:

1.2.a.1. Pendahuluan Modul

1.2.a.3. Mulai dari diri - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak Forum

1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

1.2.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Diskusi Mandiri Forum

1.2.a.5. Ruang Kolaborasi Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak- Diskusi Mandiri
Forum

1.2.a.5.1 Ruang Kolaborasi-Web Meeting Google Meet for Moodle

1.2.a.5.2 Ruang Kolaborasi - Unggah Tugas Assignment

1.2.a.6. Refleksi Terbimbing - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak Assignment

1.2.a.8. Elaborasi Pemahaman - kumpulan pertanyaan Questionnaire

1.2.a.8. 1 Elaborasi Pemahaman - Web Meeting Google Meet for Moodle

1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak Forum

1.1.a.10 Aksi Nyata Nilai dan Peran Guru Penggerak

1.1.a.10.1. Forum Berbagi Aksi Nyata - Nilai dan Peran Guru Penggerak

1.2.a.11. Penutup Modul 1.2. Lesson

1.2.a.12. Penilaian CGP terhadap Fasilitator di Modul 1.2

1.2.a.13. Penilaian CGP terhadap Instruktur di Modul 1.2


Yang paling seru adalah pada saat melaksanakan aktifitas 1.2.a.5. Ruang
Kolaborasi Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak- Diskusi Mandiri Forum. Di aktifitas
kita dituntut untuk mampu mempresentasikan materi terkait Nilai-Nilai dan Peran Guru
Penggerak dan pengimplentasiannya.

Kita berbagi pengalaman praktik baik terkait Nilai-Nilai dan Peran Guru
Penggerak dan pengalaman apa yang telah dilakukan terkait nilai dan peran tersebut.
Selain itu, kita pun berbagi ide, solusi dan strategi penguatan dari penanaman Nilai-
Nilai dan Peran Guru Penggerak. Bapa Alfan Selalu menciptakan suasana lebih
bermakna dengan penguatan-penguatannya. Dan juga selalu menciptakan suasana
yang kondusif yang memberikan keleluasaan kepada kami untuk mengeksplore
pemahaman materi Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak.

Awalnya mula disajikan materi Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak, saya
masing-masing bingung dan belum bisa meraba-meraba ke mana tujuan materi ini akan
dibawa. Setelah sering berkomunikasi dengan Fasilitator Bapak Alfan dan berdiskusi
dengan teman sekelompok yaitu Bu Agustin, Bu Dewi, Bu Sisviana dan Pak Hudi. Saya
jadi memahami tujuan dari materi ini adalah mengeksplorasi mengapa dan bagaimana
nilai-nilai dan peran seorang Guru Penggerak mampu menumbuhkan sekolah yang
berpihak pada murid.

Hal-hal positif yang dapat kita petik dari materi Nilai dan Peran Guru Penggerak
yang ada pada modul ini adalah:

1. Di modul ini kita diajak masuk ke dalam dan menelusuri diri sendiri sebagai
manusia sekaligus pendidik,
2. Mengakui bahwa kami adalah bagian dari manusia yang memiliki pribadi-pribadi
istimewa yang unik,
3. Mengajak Kami menikmati proses munculnya pikiran dan emosi sebagai
gambaran aspek intrinsik yang perlu dipertimbangkan sebagai satu kesatuan
bersama aspek ekstrinsik dalam konteks lingkungan pembelajaran.
4. Kami dituntut untuk mampu mengeksplorasi dan berkolaborasi merencanakan
perubahan nyata di lingkungan masing-masing terkait nilai-nilai dan peran
seorang Guru Penggerak.
5. Harapannya setelah mengalami dan berproses sepanjang materi ini, kami dapat
menemukan jati diri kami sebagai Guru Penggerak.

Pada saat melakukan aktifitas dan mempelajari materi nilai dan peran guru
penggerak ada beberapa hambatan yaitu:
1. Terkadang jika salah tempat signal suka hilang sendiri apalagi kalau sedang
google meet harus menonaktifkan video supaya audio dapat terdengar jelas saat
presentasi. Belum lagi jika hujan lebat saya suka leave sendiri.
2. Menyamakan dan menyatukan berbagai pemikiran dari berbagai kepala yang
berbeda membutuhkan energy yang cukup besar dan kesabaran tingkat tinggi.
Ini terjadi pada saat berdiskusi menyiapkan tampilan yang akan disajikan dalam
kolaborasi dan elaborasi materi.
3. Di masa pandemic yang masih terus bergejolak menjadikan ketidakkondusifan
pembelajaran. Daring menjadi salah salah satu alternative pembelajaran.
Padahal banyak hal yang hilang dengan pemberlakuan pembelajaran dalam
jaringan. Salah satunya yang hilang guru kesulitan menanamkan hal-hal positif/
aspek apektif. Padahal dalam pendidikan guru penggerak adalah bagaimana hal-
hal positif (beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif)
dapat tertanam dalam diri peserta didik.

Guru penggerak harus memiliki kreativitas yang bagus. Mereka sigap mencari solusi
dari setiap permasalahan yang dihadapi. Guru penggerak mampu menjadikan setiap
tantangan dan rintangan menjadi kekuatan untuk lebih mendewasakan diri dalam
berpikir dan bertindak. Guru selalu berpikir positif ketika dihadapkan sebuah masalah.
Ada beberapa solusi yang diambil dalam menghadapi tantangan-tantangan di atas
diantaranya:

1. Mencari tempat yang memungkinkan signal baik dan lancar untuk berselancar di
dunia maya.
2. Selalu berpikir positif, saling menghormati, dan saling menghargai perbedaan
pendapat dalam kelompok. Perbedaan itu indah. Menjadikan perbedaan sebagai
kekuatan kelompok dan penyempurna kekurangan anggota kelompok.
3. Mendesain suatu pembelajaran yang mengintergrasikan hal-hal positif (beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif) dalam Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Dalam mewujudkan peran, serta nilai selaku guru penggerak tentu tidak lepas dari
dukungan kepala sekolah sebagai penanggung jawab di instansi saya,
guru,Komite,orang tua siswa,pengawas,dan dinas terkait sebagai mitra saya dalam
mewujudkan peran serta nilai saya selaku guru penggerak.

Anda mungkin juga menyukai