Anda di halaman 1dari 13

Efek Penurunan Glukosa Darah Sambiloto (Andrographis

paniculata) yang dikombinasi dengan Tanaman Herbal Lain

Disusun Oleh:
Ayu Rachmawati, S. Farm. 1308062189

Dosen Pembimbing:
Woro Supadmi, M. Sc., Apt.

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN

1. a. Judul : Efek Penurunan Glukosa Darah Sambiloto


(Andrographis paniculata) yang dikombinasi
dengan Tanaman Herbal Lain
b. Bidang Ilmu : Farmasi
2. Nama Mahasiswa : Ayu Rachmawati, S. Farm.
3. NIM : 1308062189
4. Alamat Email : ayu09023012@gmail.com
5. Nomor Hp : 085292270023
6. Dosen Pembimbing : Woro Supadmi, M. Sc., Apt.

Yogyakarta, Juni 2014


Disetujui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Woro Supadmi, M. Sc., Apt. Ayu Rachmawati, S. Farm.


NIY : 60030465
Mengetahui,
Kepala Program Studi Profesi Apoteker

Moch. Saiful Bachri, Ph. D., Apt.


NIY : 60990197

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iii
ABSTRAK.................................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................2
Tujuan........................................................................................................................3
Tinjauan Pustaka........................................................................................................3
Metode........................................................................................................................4
Hasil dan Pembahasan................................................................................................5
Kesimpulan................................................................................................................7
PUSTAKA.................................................................................................................8

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil pencarian literatur Andrographis paniculata......................................5


Tabel 2. Hasil seleksi literatur Andrographis paniculata..............................................6

iii
ABSTRAK

Latar Belakang: Di Indonesia DM merupakan ancaman serius bagi pembangunan


kesehatankarena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene)
sehingga harus diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Daun sambiloto mengandung
andrografolid dengan komponen fitokimia utama mampu menurunkan kadar glukosa
darah dan ekspresi GLUT-4 pada tikus DM tipe 1.
Tujuan : Untuk meninjau secara kritis mengenai efek penurunan glukosa darah
ekstrak etanol Andrographis paniculata sebagai terapi pilihan pengobatan diabetes yang
diinduksi aloksan.
Metode : Penelusuran artikel dilakukan di PubMed, Google dan Google Scholar
dengan menggunakan kata-kata kunci yang sesuai seperti "efek antidiabetes",
"Andrographis paniculata". Artikel yang diperoleh kemudian ditinjau dan dianalisis.
Luaran : Efek ekstrak etanol Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness terhadap
penurunan glukosa darah pada hewan uji yang diinduksi aloksan.
Kesimpulan : Ekstrak etanol Andrographis paniculata mempunyai efek penurunan
glukosa darah pada tikus yang diinduksi dengan aloksan.

Kata kunci: Andrographis paniculata, antidiabetik, ekstrak etanol, glukosa darah.

iv
LATAR BELAKANG
Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat,
baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM yang menyita banyak
perhatian adalah Diabetes Melitus (DM). Di Indonesia DM merupakan ancaman serius
bagi pembangunan kesehatankarena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki
diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Global
status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan
bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena PTM. DM
menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal
akibat diabetes dan 4 persen meninggal sebelum usia 70 tahun. Pada Tahun 2030
diperkirakan DM menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Sedangkan untuk di
Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penyandang DM (diabetisi)
sebanyak 21,3 juta jiwa (Wild et. al, 2004).
Hasil percobaan yang dilakukan pada mencit diketahui Daun sambiloto
mengandung andrografolid, deoksiandrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-
didehidroandrografolid dan homoandrografolid. Andrografolid dengan komponen
fitokimia utama mampu menurunkan kadar glukosa darah dan ekspresi GLUT-4 pada
tikus DM tipe 1. Meski penelitian ini baru dilakukan pada tikus, namun sudah diketahui
pemberian isolat Andrografolid atau ekstrak herba Sambiloto terpurifikasi selama 5 hari
menunjukkan aktivitas hipoglikemik yang poten pada tikus Diabetes Mellitus dengan
Resistensi Insulin. Keduanya juga poten menurunkan kadar LDL dan trigliserida,
namun tidak berefek terhadap kadar kolesterol dan berat badan tikus (Syamsul dkk,
2011).

TUJUAN
Untuk meninjau secara kritis mengenai efek penurunan glukosa darah ekstrak
etanol Andrographis paniculata sebagai terapi pilihan pengobatan diabetes yang
diinduksi aloksan.

TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik
secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM yang menyita banyak

1
perhatian adalah Diabetes Melitus (DM). Di Indonesia DM merupakan ancaman serius
bagi pembangunan kesehatankarena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki
diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Global
status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan
bahwa 60% penyebab kematian semua umur di duniaadalah karena PTM. DM
menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal
akibat diabetes dan 4 persenmeninggal sebelum usia 70 tahun. Pada Tahun 2030
diperkirakan DM menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Sedangkan untuk di
Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penyandang DM (diabetisi)
sebanyak 21,3 juta jiwa (Wild et. al, 2004). Obat-obat hipoglikemik oral terutama
ditujukan untuk membantu penanganan pasien DM Tipe II. Pemilihan obat
hipoglikemik oral yang tepat sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes.
Bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien, farmakoterapi
hipoglikemik oral dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi
dari dua jenis obat. Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang digunakan
harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat glikemia) serta kondisi
kesehatan pasien secara umum termasuk penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang
ada (Anonim, 2005).
Tumbuhan sambiloto dikenal masyarakat Indonesia dengan nama daerah yaitu:
ki oray, ki peura, takilo (Sunda), bidara, sadilata, sambilata, takila (Jawa), pepaian
(Sumatera) (Yuniarti, 2008). Tumbuhan sambiloto berkhasiat sebagai obat amandel,
obat asam urat, obat batuk rejan, obat diabetes melitus, obat hipertensi, hepatitis, stroke,
TBC, menguatkan daya tahan tubuh terhadap serangan flu babi dan flu burung
(Nazaruddin, 2009). Daun tumbuhan sambiloto yang memiliki sifat kimiawi berasa
pahit, dingin, memiliki kandungan kimia sebagai berikut: daun dan percabangannya
mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit),
neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid dan homoandrografolid.
Terdapat juga flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, akarnya mengandung
flavotioid, dimana hasil isolasi terbanyaknya adalah polimetoksiflavon, andrografin, pan
ikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter (Yuniarti, 2008). Daun dan
batang tumbuhan ini rasanya sangat pahit karena mengandung senyawa yang disebut
andrographolid yang merupakan senyawa keton diterpena. Kadarnya dalam daun antara

2
2,5 – 4,8 % dari berat kering. Senyawa ini diduga merupakan salah satu zat aktif dari
daun sambiloto yang juga banyak mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium,
natrium dan asam kersik (Wijayakusuma, et al., 1994). Hasil percobaan yang dilakukan
pada mencit diketahui Daun sambiloto mengandung andrografolid, deoksiandrografolid,
neoandrografolid, 14-deoksi-didehidroandrografolid dan homoandrografolid.
Andrografolid dengan komponen fitokimia utama mampu menurunkan kadar glukosa
darah dan ekspresi GLUT-4 pada tikus DM tipe 1. Meski penelitian ini baru dilakukan
pada tikus, namun sudah diketahui pemberian isolat Andrografolid atau ekstrak herba
Sambiloto terpurifikasi selama 5 hari menunjukkan aktivitas hipoglikemik yang poten
pada tikus Diabetes Mellitus dengan Resistensi Insulin. Keduanya juga poten
menurunkan kadar LDL dan trigliserida, namun tidak berefek terhadap kadar kolesterol
dan berat badan tikus (Syamsul dkk, 2011).

METODE
A. Metode Penelitian
Metode penelitian melalui PUBMED, Google dan Google Scholar dengan
menggunakan kata kunci: efek Antidiabetik, Andrographis paniculata.

B. Kriteria seleksi
1. Kriteria inklusi
a. Studi mengevaluasi efek antidiabetik ekstrak etanol Andrographis
paniculata yang dibandingkan dengan obat sintetik pada hewan uji.
b. Dipublikasikan dengan bahasa inggris.
c. Dipublikasikan sekitar 7 tahun terakhir (2007-2014)
d. Full text
e. Diinduksi dengan aloksan
2. Kriteria ekslusi
a. Review article
C. Luaran
Efek ekstrak etanol Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness terhadap
penurunan glukosa darah pada hewan uji yang diinduksi dengan aloksan.

3
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Seleksi dari peninjauan studi tersaji pada Gambar 1. Strategi pencarian
mengidentifikasi tiga studi yang mengevaluasi aktivitas penurunan glukosa darah dari
ekstrak etanol Andrographis paniculata pada hewan uji. Deskripsi dari studi yang
memenuhi kriteria tersaji pada Tabel 1. Parameter yang terukur berbeda dari studi ke
studi mengenai aktifitas penurunan glukosa darah ekstrak etanol Andrographis
paniculata pada hewan uji.

PICO:Effect, antidiabetic, Andrograpis paniculata, rats


PUBMED, n =12
Google, n= 17.400
Google Scholar, n= 1260

Range tahun 2007-2014

Pubmed, n=5
Google, n=2960
Google Scholar, n=1060

Publikasi yang sesuai dengan kriteria inklusi

Publikasi yang digunakan dalm peninjauan sistematik


n=3

Gambar 1. Flowchart pencarian

B. Pembahasan
Hasil penelitian Ravikumar. R, et. al., 2010 didapatkan hasil penurunan level
glukosa darah pada hewan uji yang diberi ekstrak etanol Andrographis paniculata lebih
signifikan dibandingkan hewan uji yang diberi gibenklamid. Gula darah meningkat pada
hewan yang diberi aloksan, karena aloksan menyebabkan pengurangan besar dalam
pelepasan insulin, oleh penghancuran sel-beta dari Langerhans dan menginduksi
hiperglikemia. Ekstrak etanol Andrographis paniculata mengakibatkan penurunan yang
signifikan dalam glukosa darah. Jadi ekstrak Andrographis paniculata bisa merangsang
glikogenesis dan / atau menghambat glikogenolisis di hati tikus diabetes.

4
Pada penelitian Anusua Chowdhury dan Subrata Kumar Biswas tahun 2012
menunjukkan bahwa air panas dan ekstrak etanol Andrographis paniculata telah berhasil
mengurangi level gula darah pada tikus yang diinduksi aloksan. Hasil penelitian ini jelas
menunjukkan bahwa ekstrak etanol Andrographis paniculata memiliki aktivitas
hipoglikemik.
Penelitian Almaghir et al. tahun 2007 didapatkan aloksan meningkatkan kadar
serum gula darah sebesar 104,61% bila dibandingkan dengan tikus yang tidak diinduksi
aloksan. Di sisi lain, pengobatan tikus dengan ekstrak etanol A. paniculata secara
signifikan (p <0,001) menurunkan 45,13% kadar serum gula darah pada tikus yang
diinduksi dengan aloksan.
Ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa efek ekstrak etanol
Andrographis paniculata pada tikus yang diinduksi aloksan sama dengan efek obat-obat
hipoglikemik oral. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan kadar glukosa darah
pada tikus yang diinduksi dengan aloksan yang dibandingkan dengan obat-obat
hipoglikemik oral.

5
Table 1 . Deskripsi Studi termasuk Urutan Kronologi Publikasi
Peneliti, Jenis Obat Model Agen
Parameter Hasil
Tahun Ekstrak Pembanding Hewan Uji Penginduksi
Almaghir Ethanol Daonil in vivo Alloxan  Glukosa Group Treatment Blood sugar levela
et al., Sari Air [Glibenclami (40 mg/kg Darah
(Mean ± S.D, mg/dl)
2007 panas de BP tablet, Tikus Albino b.w.)
5mg] (4 Jantan dan I Vehicle control 61.21 ± 3.25
mg/kg b.w.) Betina II Diabetic control 125.24 ± 3.19
Dewasa III Drug treated 61.30 ± 3.06
(Daonil)
IV Sample treated 68.72 ± 5.02
Ravikuma Ethanol glibenclami In vivo Alloxan  Glukosa Glukosa Darah (mg/dl)
r. R, et. de Darah Kontrol Normal 96.0±3.23
al., 2010 (600μg/kg) Tikus Wistar Kontrol Diabetik 224.10±6.67
Diabetic +APE (100) mg/kg 134.21±5.38
Diabetic +APE (200mg/kg) 124.34±4.9
Diabetic + glibenglamide 126.32±3.8
Level of significance=0.05; APE= Andrographis
paniculata extract
Anusua Ethanol Dionil In vivo Alloxan  Glukosa ETHANOLIC EXTRACT OF ANDROGRAPHIS
Chowdhu Sari Air (Gliclazide (40 mg/kg Darah PANICULATA
ry and panas BP 5 mg) Tikus Albino b.w.) Normal control 59.88 ± -
Subrata Jantan dan 3.25
Kumar Betina Diabetic control 116.56 ± 94.65
Biswas, Dewasa 2.95 (increased)
2012 Drug treatment 60.71 ± 47.91
(Dionil) 2.75 (decreased)
Sample treatment 70.29 ± 39.69
1.05 (decreased)

6
KESIMPULAN
Ekstrak etanol Andrographis paniculata mempunyai efek penurunan glukosa
darah pada tikus yang diinduksi dengan aloksan.

PUSTAKA
Anonim, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus, Jakarta: Dirjen
Binfar DepKes RI
Chowdhury A., Biswas, S.K., 2012, Comparative Study of Hypoglycemic Effect of
Ethanolic and Water Extracts of Andrographis paniculata in Alloxan Induceed
Rat. International Journal of Pharmaceutical Science and Research, Vol. 3(3):
815-817
Hossain, A., et. al., 2007, Antidiabetic Activity of Andrographis paniculata, Dhaka
Univ. J. Pharm. Sci. 6(1): 15-20
Nazaruddin. 2009. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: UGM Press
Ravikumar. R, et. al., 2010, Antidiabetic and Antioxidant Efficacy of Andrographis
paniculata in Alloxanized Albino Rats, International Journal Of Pharmacy &
Technology, Vol. 2 (4): 1016-1027
Syamsul, E.S., Nugroho, A.E., Pramono, S., 2011, Aktivitas Antidiabetes Kombinasi
Ekstrak Terpurifikasi Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burn.F.) Ness
dan Metformin pada Tikus DM Tipe 2 Resisten Insulin, Majalah Obat
Tradisional, Vol. 16(3): 124-131
Wijayakusuma, H.M., dkk. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid II.
Jakarta: Pustaka Kartini
Wild. S., et. al., 2004, Global prevalence of diabetes: estimates for the year 2000 and
projections for 2030, Diabetes Care, Vol. 27(5): 1047-53
Yuniarti, T. 2008. Ensiklopedia Tananman Obat Tradisional. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: MedPress.

7
8

Anda mungkin juga menyukai