Anda di halaman 1dari 44

TUGAS KELOMPOK

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


(RESUME)

DISUSUN OLEH:

NAMA : 1. FATHAN MALIK DASOPANG (1905171029)


2. LATHIFAH AZZAHRA (1905171010)
3. MARTIN ALFREDO IMANUEL (1905171045)
4. MARTIANUS GULO (1905171056)
KELAS : MB6A
JURUSAN : ADMINISTRASI NIAGA
PRODI : MANAJEMEN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepata Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan
rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Sistem
Informasi Manajemen.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Jenny Sari Trigan selaku dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah mempercayakan penulis untuk
menyelesaikan tugas ini. Terimaksih juga kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung dalam menyelasaikan tugas ini tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga tugas ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
BAB 2

KONSEP SISTEM DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari suatu komponen yang saling berkaitan dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Adanya sistem sangat
berpengaruh terhadap informasi yang akan dihasilkan. Dimana setiap
informasi yang akan dihasilkan akan memiliki nilai tersendiri karena dapat
menghasilkan data dan knowledge yang berguna.

Dengan adanya sistem, dapat mempermudah suatu pekerjaan dalam


melaksanakan setiap aktifitas yang akan dilakukan. Adanya sistem ini dapat
membantu mempermudah komunikasi antar individu dalam setiap instansi
ataupun kelompok.

B. Ciri-Ciri Sistem

Sistem dapat dikatakan menjadi sebuah sistem yang bermanfaat bagi


kehidupan manusia apabila dapat mendatangkan atau memberikan sebuah
kebermanfaatan. Untuk mempermudah dalam mempelajari sebuah sistem
terdapat beberapa ciri-ciri sistem yang dapat dikatahui untuk dapat dijadikan
sebagai informasi pengetahuan. Dimana, berikut merupakan beberapa ciri-ciri
sistem secara umum:

1) Memiliki Tujuan
Tujuan dapat dikatakan sebagai goals yang harus tercapai. Dalam konteks
apapun, tujuan selalu ada. Begitu juga dalam sistem, sistem tentu akan
memiliki sebuah tujuan tergantung dari dalam aspek apa sistem tersebut
digunakan. Perbedaan penggunaan sistem dalam suatu bidang dapat
mempengaruhi tujuan dari sistem tersebut.
2) Memiliki Batas
Batas merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh sistem. Dimana batas
merupakan suatu batasan sebuah sistem untuk menunjukkan adanya
pemisah antara sistem dengan lingkungan eksternalnya. Dengan adanya
batasan inilah sistem dapat ditentukan konfigurasinya, ruang lingkupnya,
dan kemampuan dari sistem itu sendiri.

3) Subsistem
Subsistem ini menggambarkan adanya sebuah sistem yang saling terkait
dan berhubungan satu sama lain. Sehingga dalam proses pencapaian
tujuannya akan lebih mudah.

4) Ada keterikatan
Sama halnya dengan subsistem, dalam sebuah sistem pasti akan memiliki
keterkaitan antar subsistem atau komponen lainnya yang mendukung. Hal
ini agar tujuan dari sistem tersebut lebih mudah dicapai.

C. Karakteristik Sistem

Didalam sebuah sistem, tentu akan terdapat karakteristik yang bisa menjadi
penanda bahwa hal tersebut adalah sistem. Dengan mengetahui karakteristik
sistem, maka kita akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang kita
harapkan. Nah, untuk itu berikut merupakan beberapa
karakteristik sistem:

1) Komponen
Sebagai hal utama yang harus ada dalam sebuah sistem, komponen
menjadi salah satu hal penting tersebut. Karena, meskipun sebuah sistem
dapat memberikan banyak manfaat, tetapi tidak memiliki komponen yang
mendukungnya, sistem tersebut tidak akan bernilai. Komponen dalam
sistem akan beragam jenisnya dan bisa disebut dengan sub-sistem.

2) Boundary (Batasan)
Batasan dalam sebuah sistem dapat menggambarkan ruang lingkup dari
sistem tersebut. Sehingga dengan adanya batasan ini, suatu sistem dapat
berjalan sesuai dengan fungsinya.

3) Environment
Lingkungan sistem yang harus diperhatikan. Mengapa? Karena
environment sistem ini dapat merugikan dan dapat menguntungkan juga
tergantung dari perlakuan yang diberikan.

4) Interface
Interface ini merupakan penghubung antara subsistem yang terdapat
dalam sistem. Sehingga komunikasi antar subsistem dapat berjalan
dengan baik dan mendukung tujuan yang akan dicapai.

5) Input
Input atau masukan merupakan energi yang menjadi masukan dalam
sebuah sistem. Dimana input ini merupakan hal penting dalam sistem
agar dapat menghasilkan suatu output nantinya.

6) Output
Output atau keluaran merupakan hasil yang diperoleh dari input yang
telah diproses dalam suatu sistem.

7) Process
Proses merupakan tahapan selama pengolahan input hingga menjadi
output yang dapat menggambarkan ketercapaian dari tujuan sebuah
sistem.
8) Objective and Goals
Objective and goals ini merupakan gambaran dari tujuan yang ingin
dicapai oleh sebuah sistem tertentu. Dimana tujuan ini dapat berpengaruh
ke pengguna sistemnya karena bisa mendapatkan informasi yang berguna
dan bermanfaat.

Secara garis besar jenis sistem dapat dibedakan menjad dua kategori, yaitu:

1. Berdasarkan Keterbukaan
 Sistem terbuka, yaitu suatu sistem yang dapat dipengaruhi oleh pihak luar
karena adanya akses terbuka.

 Sistem tertutup, yaitu suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh pihak luar
karena aksesnya tertutup.

2. Berdasarkan Komponen
 Sistem fisik, yaitu suatu sistem yang memiliki komponen energi dan
materi.

 Sistem non-fisik, yaitu suatu sistem yang bentuknya abstrak, misalnya


berupa ide, konsep, dan hal-hal lainnya.

Elemen pembentuk suatu sistem dapat dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu:

 Tujuan, sistem dibuat untuk mencapai tujuan (output) tertentu yang ingin
dicapai.

 Masukan, semuanya yang masuk ke dalam sistem akan diproses, baik itu
obyek fisik maupun abstrak.
 Proses, yaitu transformasi dari masukan menjadi keluaran yang lebih
memiliki nilai, misalnya produk atau informasi. Namun juga bisa dapat
berupa hal yang tak berguna, misalnya limbah.

 Keluaran, ini adalah hasil dari pemrosesan dimana wujudnya bisa dalam
bentuk informasi, saran, cetakan laporan, produk, dan lain-lain.

 Batas, sesuatu yang memisahkan antara sistem dan daerah di luar sistem.
Dalam hal batas akan menentukan konfigurasi, ruang lingkup, dan hal-hal
lainnya.

 Pengendalian dan Umpan Balik, mekanismenya dapat dilakukan dengan


memakai feedback terhadap keluaran untuk mengendalikan masukan
maupun proses.

 Lingkungan, segala sesuaut di luar sistem yang berpengaruh pada sistem,


baik menguntungkan maupun merugikan

Sistem dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu :

a) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik


 Sistem Abstrak (abstract system), adalah sistem yang berisi gagasan atau
konsep-konsep. Contohnya adalah sistem teologi atau keagamaan yaitu
suatu sistem yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya,
antara alam dan Allah sebagai pencipta alam semesta.

 Sistem Fisik (physical system), adalah sistem yang secara fisik dapat
dilihat, contohnya, sistem Komputer, sistem transportasi, sistem perguruan
tinggi, sistem akuntansi dan lain-lain.

b) Sistem Deterministik dan Probabilistik


 Sistem Deterministik (deterministic system),adalah sistem yang
operasinya dapat diprediksi secara tepat. Contohnya adalah sistem
komputer. Sistem ini kita dapat memberikan input sesuai dengan tujuan
output tertentu.

 Sistem Probabilistik (probabilistic system), adalah sistem yang tidak dapat


diprediksi atau diramal dengan pasti karena mengandung unsur
probabilitas atau kemungkinan-kemungkinan. Contohnya adalah, sistem
evapotranspirasi, sistem serapan hara, sistem fotosintesis dan lain-lain.

c) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka


 Sistem Tertutup (closed system), adalah sistem yang tidak berhubungan
dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, dengan
kata lain sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan
lingkungan. Contohnya, reaksi kimia dalam tabung reaksi yang terisolasi.

 Sistem Terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan


lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya adalah, sistem
menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan.
Contohnya, sistem yang berlaku pada perusahaan dagang, sistem tanah
dan lain-lain.

d) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia


 Sistem Alamiah (natural system), adalah sistem yang terjadi secara
alamiah tanpa campur tangan manusia, contohnya sistem tata Surya.

 Sistem Buatan Manusia (human made system), adalah sistem yang dibuat
oleh manusia, contohnya sistem komputer, sistem mobil, sistem
telekomunikasi.

e) Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks


 Sistem Sederhana adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan
tingkat kerumitan rendah, contohnya sistem sepeda, sistem mesin ketik,
sistem infiltrasi tanah.

 Sistem Kompleks adalah sistem yang rumit, contohnya sistem otak


manusia, sistem komputer, sistem keseimbangan hara esensial dalam tanah
dan lain-lain. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks
atau sederhana tergantung pada implementasinya.

f) Sistem kendali atau sistem kontrol adalah suatu sistem yang menghasilkan
nilai tertentu sebagai keluarannya melalui pengendalian ataupun
pengubahan ketentuan dari masukan sistem. Bentuk dasar dari suatu
sistem kendali ada dua jenis, yaitu sistem kalang-terbuka dan sistem
kalang-tertutup.Pada prinsipnya ada dua macam sistem kendali, yaitu
sistem kontrol sekuensial atau logika dan sistem kontrol linear atau umpan
balik. Sistem kendali berbasis logika kabur akhir-akhir ini banyak
diperkenalkan sebagai gabungan di antara kedua sistem tersebut

D. Penggolongan Sistem

Salah satu cara untuk menggolongkan sistem ialah didasari atas dua
kriteria yang bebeda yakni :

1) Tidak dapatnya diramalkan


Kriteria ini didasarkan pada dua hal, yakni hal yang menetukan dan
hal yang memungkinkan.

2) Tingkat keruwetan
Dengan menerima kriteria ini ada kemungkinan untuk
menggolongkan sistem kedalam tiga hal Yakni :

Sistem sederhana yang bersifah memungkinkan


Contoh:
Suatu sistem pengendalian kualitas yang meramalkan banyaknya suatu
kerusakan dalam suatu populasi merupakan suatu sistem sederhana, tetapi
bersifat memungkinkan.

Sistem yang memungkinkan dan kompleks


Contoh:
Sistem perushaan yang tujuannya mendatangkan keuntungan, keputusan
yang diambil manajerial akan mempengaruhi sub sistem yang ada dalam
organisasi. Keputusan-keputusan tersebut dalam tingkat tertentu yakni
sudah mencapai keuntungan tertentu akan mengubah organisasi karena
lingkungan luar yang sifatnya memungkinkan.

Sistem yang menentukan dan sangat kompleks


Golongan ini tidak ada, karena sistem yang sangat kompleks itu rumit dan
tidak dapat dilukiskan sehingga tidak bersifat menentukan.

Sistem yang memungkinkan dan sangat kompleks


Organisasi sekarang sangat kompleks sampai suatu tingkat dimana banyak
diantaranya termasuk ke dalam kategoro memungkinkan yang sangat
kompleks. Mengembangkan teknik pengolahan informasi penting sekali
untuk dapat membantu manajemen dalam menangani kompleksitas
tersebut.

E. Kontrol dalam sistem

Modal dasar suatu sistem seperti masukan, proses, dan keluaran tidak
memberikan kelengkapan untuk pengontrolan sistem. Untuk tujuan
control, pengaturan umpan balik ditambahkan pada modal dasar. Dalam
bentuknya yang paling sederhana, dapat dilakukan denga dibandingkannya
keluaran yang diinginkannya dengan keluaran sistem.
Setiap perbedaan mengakibatkan masukan disampaikan kepada
pengolahan untuk mengatur operasi sehingga keluaran akan menjadi lebi
dekat dengan standart.

Kontrol dalam suatu sistem hakekatnya menjaga sistem agar bekerja batas-
batas peaksanaannya. Suatu yang bekerja dalam kontrol sistem, akan
bekerja dalam toleransi-toleransi tertentu. Suatu sistem di luar kontrol
berfungsi di luar batas-batas yang diijinkan, karena mekanisme pengaturan
tidak bekerja. Contoh; suatu sistem produksi yang menghasilkan keluaran
suatu barang, maka sistem akan mengontrol bahan, tenaga yang
digunakan untuk produksi, sedangkan mekanisme lain yang tidak
berhubungan dengan produksi barang tersebut di luar kontrol.

1. Mengurangi jenis-jenis masukan


Contoh: seorang sekretaris menyortir surat-surat yang ditujukan pada
direktur, yang disampaikan hanya surat-surat yang benar-benar
memerlukan perhatian direktur.

2. Mengurangi banyaknya informasi


Contoh: perusahaan yang hanya menerima laporan dari bagian-
bagiannya hal-hal yang memerlukan tindakan karena laporan lainnya
dianggap berbeda dalam ambang batas kontrol.
BAB 3

KEBUTUHAN DAN SUMBER INFORMASI BAGI MANAJER

A. Aktivitas Organisasi

Personel pada level terbawah mencakup dua bagian umum yaitu


Operations Personal yaitu pekerjaan yang mencakup aktivitas-aktivitas
primer berhubungan dengan penyedian produk atau jasa, Clerical Personal
yaitu memproses transaksi-transaksi dan pertisipasi secara clerical dalam
tugas-tugas adminitrasi organisasi. Operating personal mencakup para
Machine Operators (Operator Mesin), Inventory Clerks (Juru Tulis
Inventory), Warehouse Works (Pekerja Gudang), Sales Persons (Orang
Gudang), Repairers (Tukang Reparasi), Book Keepers (Pemegang Buku),
Secretaries (Sekretaris), Typist (Juru Ketik), dan data processing input-
output clerks (peng-entry data). Personel di opering level tidak memiliki
wewenang terhadap pengawasan dan managerial, tapi hanya dilibatkan
pada system informasi operasional.

Di level selanjutnya-awal dari level-level managerial-aktivitas utama


kebanyakan organisasi adalah supervise terhadap peronil operasional yang
membutuhkan interaksi ekstensif dengan personil-personil tentang
berbagai macam operasional atau untuk tujuan penanggulangan
permasalahan personil. Supervisory personil tidak mungkin memperoses
transaksi-transaksi sebagai input rekapitulasi dari system, kadang-kadang
meluas untuk sementara ditugaskan ke dalam tim proyek pengembangan
sisitem, contohnya: supervisor account receivable mungkin ditugaskan
kedalam sebuah tim yang merancang system informasi account receivable.

Kebutuhan system informasi dari para spesialis teknis dan professional


tergantung pada sifat spesialisasinya. Tugas-tugas dari research system
informasi formal, sementara tugas dari research scientist lainnya
membutuhkan modle-model komputer yang ektensif untuk memproses
data dan menyediakan hasil-hasil riset.

Dua generalisasi tentang kebutuhan system informasi apra spesialis tenkis


dan professional dapat dibuat, Pertama : mereka biasanya membutuhkan
data mentah, bukan data hasil rekapitulasi karena spesialisasi mereka pada
umumnya mencakup analisi yang mendetail, contohnya: kurang tepat bagi
corporate attorney untuk diberitahu bahawa 67 persen dari semua kasus
legal yang berhubungan dengan diskriminasi gender diselesaikan dengan
persetujuan penggugat, karena pengacara itu harus meriview hal-hal detail
dari kasus-kasus serupa yang dialami oleh perusahaan nahkan menajdi
bahan analisis dalam mengutarakan pendapat maasing-masing.

Sistem informasi untuk ketegori para spesialis kedua, contohnya: research


scientist perusahaan obat-obatan (drug) memimpin secara hati-hati dalam
mengontrol eksperimen-eksperimen yang membutuhkan analisis cermat
dan metodis tentang menumpuknya data-data yang mendetail, seperti data
yang berkaitan dengan ekperimen sebelumnya yang telah disempurnakan.

Sistem informasi yang dibutuhkan oleh para spesialis yang terlibat dalam
aktivitas kreatif biasanya harus menyediakan informasi yang membantu
menentukan latar bealkang atau framework umum yang memberikan
inspirasi ide-ide baru. Contohnya: informasi tentang marketplace atau
informasi tentang produk-produk milik competitor mungkin berasal dari
luar organisasi. Para perancang produk, contohnya: mereview fahsions
terbaru dalam variates produk-produk yang tidak berhubungan dengan
produk-produk firma mereka dan mereka juga mengkaji design-design
produk competitor. Sebuah system informasi formal ektensif yang
berdasarkan data dari dalam orrganisasi mungkin hanya sedikit membantu
tipe spesialis.
B. Aktivitas Managerial

a. Planning (Perencanaan)

Garis diagonal kira-kira menunjukkan bahwa tiap level manajemen


tergantung pada masing-masing aktivitasnya, contohnya bahwa
perencanaan strategis dan jangka panjang lebih ditugaskan kepada top
management walaupun lewer-level management secara sederhana terlibat
dalam aktivitas. Aktivitas-aktivitas perencanaan yaitu untuk menentukan
perencanaan yang memungkinkan organisasi itu mengarahkan dirinya
menuju kedudukan masa depan yang diinginkan, yang artinya dalam
istilah posisi pasar, pendapatan dan lainnya.

Langkah pertama organisasi adalah menilai stataus terbarunya, Langkah


ini harus meliputi evaluasi terhadap sumber-sumber yang ada untuk
organisasi dan sumber-sumber dari lingkungan sekitar yang akan
berpengaruh kepada organisasi. Sumber informasi utama organisasi
tentang status terbaru organisasi adalah menyangkut operasional yang
dimilikinya. Satu sumber penting adalah rekapitulasi informasi transaksi-
transaksi, mencakup laporan-laporan keuangan. Informasi tentang status
lingkungan sekitar organisasi mungkin diterima secara informal oleh
manajernya atau mungkin disajikan oleh system informasi formal yang
diorganisir untuk mengumpulkan informasi. Para pelanggan dan vendor
organisasi bisa menyediakan informasi perencanaan penting.

Status terbaru dari organisasi menjadi konteks aktivitas-aktivitas


perencanaan lebih jauh, sebagai bagian dari aktivitas-aktivitas sebuah
organisasi menentukan tujuan-tujuan spesifik yang menunjukkan level-
level dan tipe-tipe prestasi yang diinginkan. Tujuan-tujuan biasanya
didasarkan pada penilaian rasional terhadap apa yang mungkin terjadi di
dalam periode perencanaan jangka Panjang, diberikan status terbaru dari
organisasi dan lingkungan sekitarnya. Satu tugas dari system informasi
adalah memonitor dan melaporkan kemajuan yang munbgkin menyangkut
ribuan tujuan individu dari unit-unit organisasi di level-level dan letak
geografis yang berbeda di dalam organisasi untuk tiap tujuan, system
informasi harus melaporkan tujuan dan Tindakan actual juga deviasi-
deviasi dari berbagai ekspektasi (perbedaan-perbedaan).

Strategi kemudian ditentukan untuk mencakup tujuan organisasi.


Keputuasan tentang strategi atau strategic decisions merupakan keputusan
yang menentukan Tindakan-tindakan yang akan diambil untuk
mengarahkan organisasi didalam arah tertentu untuk mencapai posisi yang
diinginkan di masa yang akan dating (long-term future). Contoh dari
ekputusan strategis atau disebut “strategis Tindakan (action strategies)”
merupakan keputusan yang terkait denga napa dan bagaimana membuat
variasi, apakah harus menambah line produk yang serupa, apakahj harus
mencari pembiayaan melalui isu dan peminjaman stock.

Beberapa strategi yang mungkin untuk mencapai suatu tujuan dan


seringkali ebebrapa strategi secara simultan diikuti untuk mencapai tujuan
tertentu. Contohnya peningkatan hasil penjualan dari 50 persen untuk
produk C mungkin diperoleh dengan :
1. Menggaji lebih dari 100 sales persons
2. Memperbaiki kualitas produk
3. Mereduksi harga dari 100 persen untuk merangsang permintaan
4. Mamperbaiki pelatihan sales persons
5. Pengiklanan
6. Menggunkan suatu kombinasi car aitu atau yang lainnya

Ada dua tipe utama dari aktivitas perencanaan yang biasa dijalankan.
Pertama adalah perencanaa jangka Panjang, yang menentukan
perencanaan multiyear khususnya untuk 5 tahun. Kedua adalah
perencanaan jangka pendek, dikaitkan dengan “profit planning
(perencanaan keuntungan)”, yang mana mirip dengan perencanaan jangka
Panjang dan dijalankan di dalam framework perencanaan jangka Panjang
pula.

Sistem informasi untuk perencanaan cukup sulit dirancang dan


diimplementasikan, alasannya adalah bahwa informasi tentang operasional
organisasi dalam bentuk jarang dibutuhkan untuk perencanaan informasi
haris disusun dan diolah. Perencanaan menyangkut masa depan, jadi
informasi organisasi tentang aktivitas masa lalu berguna dalam
perencanaan hanya sebagai tambahan untuk aktivitas masa depan dan
hanya berguna untuk memprediksikan masa depan. Pengguna utama masa
system ifnromasi tentang operasional adalah untuk perkiraan tetapi agar
berguna untuk perkiraan informasi biasanya harus diorganisir dan diatur
Kembali.

Kontrol manajemen (managenet control) menagtur organisasi untuk


memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tetap konsistem dengan tujuan-
tujuan yang telah ditentukan pada perencanaannya. Kontrol manjemen
secara langsung menyangkut tujuan dan strategi organisasi
mengalokasikan sumber-sumber strategi dan menilao afektivitas dan
efisiensi strategi-strati dalam tip dan middle management. Kontrol
manajemen mengandalkan laporan yang sangat ringkas dan global yang
disediakan oleh sIstem informasi, laporan ini membandingkan hasil-hasil
operasional dengan tujuan yang telah dinyatakan di dalam perencanaan
jangka panjang dan jangka pendek. Para manjer menganalisis laporan
untuk menentukan perbedaan- perbedaan dari berbagai perencanaan dan
alasan-alasan muncul perbedaan. Sebagaian informasi yang dibutuhkan
utnuk control manajemen harus berasal dari luar organisasi, contohnya
produktivitas menyeluruh dari operasional harus dibandingkan dengan
produktivitas competitor atau dengan rata-rata industri (perusahaan sejenis
pada umumnya). Jika system informasi secara khusus harus merancang
untuk tujuan.

Aktivitas manajemen umum lainnya adalah “crisis management


(manajemen kritis)” yang disebut juga “critical problem (permasalahan
kritis)”. Top dan middle-level managers mencurahkan perhatiannya pada
waktu mereka untuk permasalahan kritis. Contohnya perhatian pelanggan
tentang design dan keaman produk baru, mengurangi efektivitas aktivitas
R&D, kemunduran yang tiba-tiba dan serius dalam produktivitas pekerja
atau kemunduran yang tiba-tiba dalam permintaan konsumen terhadap
produk-produk tertentu, karena permasalahan ini tidak diinginkan sungguh
beruntung apabila system informasi organisasi dapat dengan cepat
menyajikan informasi yang pengumpulan informasi dibutuhkan untuk
permasalahan khusus dapaty difasilitasi oelh system informasi dengan
cepat dari semua file data organisasi. Mencapai struktur system informasi
yang dibutuhkan.

b. Aktivitas Leadership dan Ceremonial

Para manager meluangkan banyak waktu untuk menjalankan aktivitas


leadership dan ceremonial yang mencakup aktivitas-aktivitas social di
dalam dan di laur organisasi, pidato, dan aktivitas civic (bersifat
kewarganegaraan). Untuk beberapa hal sebuah system informasi akan
menyajikan informasi yang di butuhkan Supervisi Langsung.

c. Kontrol Operasional (Operations Control)

Kontrol operasional terdiri dari pengukuran efesiensi tugas individu yang


disempurnakan dan mengarahkan Tindakan untuk memperbaiki efesiensi
sesuai kebutuhan. Mengingat control manajemen fokus pada sederetan
aktivitas yang secara langsung berkaitan dengan perkembangan menuju
pencapaian tujuan-tujuan organisasi, kontrol operasional berhubungan
dengan tugas tunggal dapa satu waktu. Kontrol operasional menggunakan
informasi detail dari pada informasi yang sangat singkat dari system
informasi yang ada.
Para manajer di level bawah dan menengah dari sebuah organisasi
meluangkan waktu sekitar 50 persen atau lebih, untuk permasalahan
personalia Sebagian yang berhubungan dengan permasalahan personal
pada karyawan, merupakan masalah besar dalam menerapkan Teknik-
teknik hubungan interpersonal. Kebanyakan informasi untuk menangani
permsalahan personalia yang sistem informasinya mungkin didapatkan
secara rutin dari system informasi personalia.

C. Orientasi Waktu Informasi Managerial

Menampilkan orientasi waktu dari kebanyakan aktivitas di level-level


berbeda yang ada dalam sebuah organisasi, seperti proporsi tinggi dari
aktivitas senior management dioerientasikan pada hal-hal yang
berhubungan dengan masa depan organisasi, sedangkan semua aktivitas
lower-level managerial dari berhubungan dengan operasional terkini atau
masa lalu. Faktanya, analisis alternatif-alternatif perencanaan jangka
Panjang dan strategi dan formulasi kebijakan alokasi sember daya juga
terkait permasalahan khusus merupakan aktivitas-aktivitas yang secara
spesifik dilakukan senior managenet, gaya review dan evaluasi global apda
aktivitas masa lalu. Sebagian saran, middle managers membutuhkan
sejumlah informasi substansi berhubungan dengan masa depan seperti
halnya sejumlah informasi substansi yang terjadi.

1. Jenis-jenis Keputusan Manajemen dan Kebutuhan Informasi

Sistem informasi dengan mudah dapat dikembangkan untuk menyajikan


informasi yang dibutuhkan untuk keputusan-keputusan yang sangat
tersektur. Sifat repetitive dari keputusan membuatnya berdaya guna untu
mengembangkan system informasi efisien untuk tujuan, banyak keputusan
sangat terstruktur yang bisa dibuat oleh program-program komputer. Satu
contoh program inventory reoder (pemesan Kembali) memformulasikan
bahwa secara otomatis memutuskan beberapa unit produk-produk tertentu
yang program komputer mungkin hanya bagian dari serentetan proses
keputusan yang diperlukan untuk aktivitas tertentu. Contoh kuantitas tiap
produk inventory yang harus dibeli, manajer kemudian meimilih vendor
yang sangat tepat berdasarkan kriteria harga dan pelayanan seperti halnya
pertimbangan persentase kerusakan dan perkiraan waktu pengiriman.
Perancang system terus berusaha lebih jauh untuk menstrukturisasi
aktivitas para manager agar lebih banyak proses-proses keputusan dapat
diprogramkan.
Bahwa sifat tidak terstruktur dan kejadian yang tidak dapat diprediksikan
dari permasalahan di higher-levels organisasi mempersulit untuk
mengkonstruksi system informasi yang secara rutin menyajikan informasi
yang berguna untuk kebanyakan top-management dalam membuat
keputusannya. Harga yang didapat dari sebuah system informasi yang
dianggap sesuai dengan kriteria satu keputusan harus diuji lagi tingkat
keuntungan yang akan diperolehnya, maka system informasi khusus sering
tidak dibenarkan. Dilain pihak dengan keoutusan repetitive pednapatan
harga dari system informasi dapat dibenarkan berdasarkab tingkat
keuntungan yang mengalir dari informasi berkualitas untuk beberapa
keputusan.

2. Jenis-jenis Informasi yang Dibutuhkan

Untuk tugas mereka dalam membuat review dan evaluasi global, top
managers menggunakan informasi yang diperleh dari operasional dan
transaksi terutama melalui cara functional atau cross-funtional. Contoh
penggunaan cara functional, manager marketing akan menerima
laporanbiaya pemasaran yang sagat ringkass dan akan sesuai untuk semua
level marketing function. Jenis rekapitulasi berguna untuk cost control
(control biaya) disetiap level dalam hirarki organisasi.
Penerapan rekapitulasi corss-functional pada uimunya memerlukan
pemprosean data yang melebur dan menggabungkan jenis baiaya dan
pendapatan yang serupa dengan berbagai pekerjaan yang ada. Laporan
keuangan yang dipresentasikan menggunakan jenis-jenis pembiayaan dan
pendapatan umum lebih baik dari pada bagian-bagian fungsional
organisasi, merupakan jenis pelaporan cross-functional yang terkenal.
Biaya adminitratif ditampilkan sebagai satu totalitas yang mencakup
semua bagian dun gsional organisasi sama halnya dengan biaya dan
pendapatan lainnya. Jenis rekapitulasi dan variasonal dari padanya,
dipertimbangkan agar sanagt berguna untuk analisis profotabilitas dan cash
flow global yang merupakan bagian dari aktivitas review dan evaluasi top
management.

Top management membutuhkan perkiraan untuk membantu memprediksi


masa depan sebagaimana telah ditulis sebelumnya walaupun perkiraaan
sering berdasarkan pada Sebagian informasi yang diperoleh dari system
informasi level operasional, jarang sekali hanya mengandalkan sumber.
System informasi perkiraan terpisah sering berguna dan dapat dirancang
untuk mengakses informasi didalam system informasi level operasional
secara otopatis.

3. Sumber-sumber Informasi
Propersi rendah merupakan salahs atu dari beberapa alasan mengapa top
maanger sering tidak senang dengan system informasinya, senior
maangeres seringkali percaya bahwa merek tidak dilayani dengan baik
oleh komputernya karena merekamenerima hanya sedikit informasi dari
komputer. Tanpa ragu, system informasi komputer bagi top manangement
biasanya berada pada tingkat pengembangan yang bersifat elementer,
secara terposah, bagaimanapun, masalah merupakan fakta bahwa jenis-
jenis informasi yang dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan masalah
khususnya dari top management tidak dapat lower managers yang
memiliki jabatan memerlukan tanggung jawab untuk pengawasan
operasional menggunakan sumber-sumber internal non-komputerisasi
sekitar 24 hingga 45 persen dari informasi mereka. Middle Managers
menerima sedikit informasinya (15 hingga 20 persen) dari sumber-sumber
no-komputerisasi internal (mencakup para manager sebagai sumber). Top
managers menerima paling sedikit informasi dari sumber-sumber internal
(10 hingga 15 persen mencakup maanger lain sebagai sumbernya), mereka
secara efektif terputus dari kontak langsung dengan aktivitas operasional
dan mengandalkan hamper secara keseluruhan terhadap sumber-sumber
informasi lain.

Ringkasan Sumber-sumber Informasi Utama Para Manager

Top Managers Middle Managers Lower Manager


(Manager Tingkat Atas) (Manager Tingkat (Manager Tingkat
Menengah) Bawah)
External Information The Computer Sistem The Computer System
(Informasi Eksternal) (Komputer Sistem) (Komputer Sistem)
Middle Managers Lower Managers Non Computerized
(Manager Tingkat (Maanger Tingkat Internal Sources
Menengah) Bawah) (Sumber Internal Non-
Komputer)

Para menager juga menerima informasi relevan dari luar organisasi.


Pengguna informasi eksternal ini cukup sederhana dilevel bawah dimana
kebutuhan utamanya adalah untuk mendapatkan informasi tentang
operasional secara operasional. Top management level, bagaimanapun,
diperlukan dalam hal yang berkaitan dengan kualitas dan kritik terhadap
aktivitas-aktivitas top-management.

D. Uncertainty Obsorption (Absorpsi yang tidak tentu)


Para manager disetiap level dalam berbagai organisasi memiliki berbagai
macam pekerjaan yang membutuhkan waktunya. Mereka harus
meluangkan waktu dan perhatian kepada para konsumen dan para
perwakilan dari komunitas bisnis, para pemegang saham dan perwakilan
dan regulator pemerintahan ini perlu walaupun tidak menyita waktu para
manger. Para manager juga ahrus menjalankan kewajiban-kewajiban
ceremonial dan leadership dan para top managements harus menagatasi
secara langsung permasalahan personalia seperti munculnya perselisihan
antara bawahan dan manager. Tiap manager memiliki beberapa bawahan
yang membutuhkan bagian dari waktu maangernya.

E. Design Sistem Informasi untuk Manager


Kebutuhan informasi umum dari para maangermengikuti suatu pola
berdasarkan sifat aktivitas managerial di level mereka, system informasi
formal untuk para manager disemua level sering sekali didasarkan pada
system informasi operasional. Untuk para middle level manager terutama
untuk para top manager, system informasi kadang tidak efektif karena
mereka tidak mengakui sifat tugas dan proses managementnya di level-
level. Metodologi umum untuk perkembangan system informasi ditiap
level management.

Kebanyakan system informasi top management harus memiliki focus


eksternal dan masa depan yang enensial. System informasi perencanaan
ahrus disesuaikandengan kebutuhan top management yang berarti system
informasi kurang lebih ahrus dikembangkan secara independent dari
system pemprosesan transaksi dan system control operasional
Design System Informasi Manajemen

Top-management information system


Middle-management information system
Lower-management information system
Transactions processing information system
Planning information system Top-down design
Top-down and Bottom-up design
Control information system: Botton-up design
Mengembangkan informasi untuk system perencanaan membutuhkan tipe
perancang system yang sangat berbeda dari yang dibutuhkan untuk system
informasi lower-level. Syarat utama dari perancang system perencanaan
adalah pengetahuan tentang management dan proses perencanaan di level
senior-management; syarat kedua adalah pemahaman system informasi
dan designnya. Para designer (perancang sistem) daris system lower-level
harus benar-benar memiliki keterampilan system informasi teknis sebaik
pengetahuannya tentang aktivitaas-aktivitas operasional.
BAB 4

SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI

A. Pengertian Komputer

Komputer berasal dari bahasa inggris yaitu Computer yang berarti


menghitung dan COMPUTING yang berarti mengoperasikan atau
menggunakan mesin untuk melakukan proses perhitungan dan
berkembang menjadi multifungsi seperti sekarang ini.

Pengertian komputer secara umum adalah seperangkat alat eletronika yang


dapat menerima masukan dan melakukan pengelolahan data untuk
menghasilkan keluaran berupa informasi yang berguna dan bermanfaat.

Klasifikasi Komputer

1. Bedasarkan Tujuan Pemakaian


a) Special Purpose
Hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
Contoh : Komputer yang digunakan untuk kasir pada supermarket
b) General Purpose
Multi problem solving, word processing, graphic processing
Contoh : PC/ Personal Computer

2. Bedasarkan Data yang Diolah


a) Komputer Analog
Input berupa besaran fisik (data yang digunakan bersifat
berkelanjutan) contoh digunakan dalam mengetahui arus listrik,
tekanan udara, getaran, kecepatan angina, cenderung lebih cepat
dan keluaran/ hasilnya berupa grafik
b) Komputer Digital
 Input berupa angka/huruf
 Biasanya digunakan untuk aplikasi bisnis/teknik
 Proses data lebih tepat disbanding computer analog
 Dapat menyimpan data selama masih dibutuhkan dalam proses
 Data yang telah dimasukkan dapat dikoreksi
 Output yang dihasilkan dapat berupa angka, gambar, huruf,
grafik
c) Komputer Hybrid
Perpaduan antara computer analog dan computer digital, lebih
cepat dibanding computer analog, lebih tepat dari computer digital

3. Bedasarkan Ukuran dan Kemampuan


a) Microcontroller
 Semua perangkatnya berada dalam satu chip
 Perangkat ini ideal untuk mengerjakan yang bersifat khusus,
sehingga aplikasi dalam computer ini bersifat dedicated
 Microcontroller ini harganya lebih murah dibandingkan
dengan computer yang lain, perangkatnya relatife sederhana

Contoh : komputer yang digunakan pada mobil untuk mengatur


kestabilan mesin, alat untuk pengatur lampu lalu lintas

b) Microcomputer
Komputer ini khususnya digunakan untuk single-user
Contoh : PC, Notebook
c) Minicomputer
 Komputer ini pada umumnya digunakan untuk banyak
pemakai pada saat yang bersamaan, dan time shared
 Komputer ini lebih cenderung untuk satu kelompok atau
perusahaan besar
 Contoh computer adalah IBM AS/400
d) Mainframe
 Mainframe ini dapat melayani ratusan penggunanya pada saat
yang bersamaan
 Komputer mirip dengan minicomputer tapi lebih besar dan
mahal
 Digunakan untuk mengelola data dari divisi perusahaan besar,
membutuhkan pengelolaan yang besar

Contohnya: Bank

B. Organisasi dan Arsitektur Komputer

Model Arsitektur Komputer

a) Model Von Neumann


Arsitektur von Neumann adalah aristektur yang diciptakan oleh John Von
Neumann. Arsitektur ini digunakan oleh hamper semua computer saat ini.
Dengan unit sederhana ini sebuah software yang rumit, seperti software
pengelolaan kata Dapat yang dibuat. Menyediakan fitur penyimpanan dan
Modifikasi Program.

b) Model Harvard
Mesin Harvard juga memiliki ALU dan I/O. Arsitektur ini tidak hanya
didukung dengan bus parallel untuk alamat dan data, tetapi juga
menyediakan organisasi internal yang berbeda sedemikian rupa instruksi
dapat diambil dan dikodekan ketika berbagai data sedang diambil dan
dioperasikan.

c) Bagian Komputer
1. Motherboard
Merupakan bagian utama computer yang berada dalam CPU. Bagian
Seluruh Komponen terpasang dan berkomunikasi antar bagian, tempat
letak komponen PC, seperti tempat letak processor, bank memori,
terdapatnya BIOS.
2. Processor
Komponen ini sering kali di ibaratkan dengan otak sebuah computer,
sesuai namanya processor adalah komponen yang bertugas memproses
perintah dan logika yang diberikan oleh operator computer. Semakin
tinggi frekuensi yang dimiliki processor, maka kecepatan computer
akan semakin cepat.

3. Hardisk
Fungsi hardisk adalah sebagai media penyimpanan data pada
computer. Kapasitas yang benar tentu saja berpengaruh terhadap
jumlah data yang dapat kita simpan, ditambah lagi buffer yang besar
akan membantu kecepatan transfer baik antar hardisk ataupun untuk
proses suatu program seperti ATA(IDE,EIDE).

4. Power Supply
Merupakan komponen yang memasok listrik ke komponen lain.
Mengalirikan listrik ke setiap bagian computer agar dapat berjalan.
Lebih khusus, power supply unit biasanya dirancang untuk
mengkonversi arus listrik bolak balik {AC 220 - 240 V) menjadi arus
listrik DC tegangan rendah untuk dapat dikosumsi oleh komponen
internal computer.

5. Memori
Digunakan untuk menyimpan data yang digunakan sebagai program
maupun penyimpanan data diproses oleh CPU. Setiap computer jenis
apapun mempunyai 2 memori yaitu :
- VGA
Merupakan komponen sebagai interface antara computer dengan
monitor. Bekerja melakukan pengelolahan terhadap gambar yang
dihasilkan dari proses komputerisasi. Ukuran dan kualitas gambar
tergantung jumlah memori yang dimiliki. Jenis VGA di pasaran :
NVIDIA, ATI, Matrox, SIS.
d. Sistem Komputer
Kumpulan dari elemen computer {Hardware, Software, brainware}
yang saling berhubung dan berinteraksi melakukan pengelolahan
data dengan menghasilkan informasi sesuai harapan.

Elemen dari sistem computer secara garis besar terdiri dari :

1. Hardware
Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan sentuh, seperti perangkat
masukan pemroses, media penyimpanan maupun perangkat keluaran

2. Software
Merupakan rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi
untuk menyelesaikan masalah yang dikehendaki. Merupakan data
elektronika yang disimpan sedemikian rupa oleh computer itu sendiri, data
yang disimpan ini dapat berupa program atau intruksi yang akan
dijalankan perintah.

3. Brainware
Adalah orang yang mengoperasikan sebuah computer, karena jika tidak
ada orang yang mengoperasikan maka tidak akan dapat digunakan. Seperti
Programmer, Analisis sistem.

C. Perangkat Keras (Hardwere)

Pengertian dari hardware atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan
nama perangkat keras adalah salah satu komponen dari sebuah computer
yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba secara lansung dan berfungsi
untuk mendukung proses komputerisasi.

Hardware dapat bekerja bedasarkan perintah yang telah ditentukan ada


padanya, atau juga disebut dengan istilah instruction set. Dengan adanya
perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware
tersebut dapat melakukan kegiatan sesuai perintah.

Bedasarkan fungsinya, perangkat keras computer dibagi menjadi:

1. Input device
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke
dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan
informasi yang diperlukan.

a) Keyboard
Keyboard merupakan unit masukan yang penting dalam suatu
pengelolahan data dengan computer. Keyboard dapat berfungsi
memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebaga media
bagi user untuk melakukan perintah perintah lainnya yang
diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka filenya.
Keyboard berasal dari model mesin ketik yang diciptakan dan
dipatenkan oleh Christoper Latham. Jumlah seluruh tombol pada
keyboard ada 104 tombol

b) Mouse
Mouse adalah salah unit. Fungsi alat ini adalah untuk perpindahan
pointer atau kursor secara cepat. Selain itu dapat sebagai perintah
praktis dan cepat banding dengan keyboard. Mouse mulai
digunakan secara maksimal sejak sistem operasi telah berbasiskan
GUI. Sinyal sinyal listrik sebagai input device mouse ini dihasilkan
oleh bola kecil di dalam mouse, sesuai dengan pengeseran atau
pegerakannya.

c) Touchpad
Unit masukan ini biasanya dapat kita temukan pada laptop dan
notebook, yaitu dengan menggunakan sentuhan jari. Biasanya unit
ini digunakan sebagai pengganti mouse. Selain Touchpad adalah
model unit masukan yang sejenis yaitu pointing stick dan trackball

d) Light pen
Adalah pointer elektronik yang digunakan untuk modifikasi dan
mendesign dengan screen. Light pen memiliki sensor yang dapat
mengirimkan sinyal cahaya ke computer yang kemudian direkam,
dimana layer monitor bekerja dengan enam sinyal elektronik setiap
baris per detik

2. Output Device

a) Monitor
Monitor adalah alat output atau keluaran yang berfungsi
menampilkan hasil proses komputasi. Instruksi yang kita masukkan
ke computer, akan ditampilkan pada layer monitor. Tampilan pada
monitor diukur oleh satuan pixel, semakin tinggi pixelnya maka
resolusi monitor juga tinggi, maka gambar yang ditampilkan
semakin tajam dan jelas

b) Printer
Printer merupakan sebuah perangkat keras yang dihubungkan pada
computer yang berfungsi untuk menghasilkan cetakan baik berupa
tulisan ataupun gambar dari computer pada media kertas atau
sejenisnya. Jenis printer ada tiga macam, yaitu Printer Dot Metrix,
Printer Ink Jet, Printer Laser Jet.

c) Plotter
Plotter pada prinsipnya sama dengan printer. Hanya saja secara
ukuran plotter memiliki lebar yang jauh lebih panjang dari pada
printer. Ploter biasanya digunakan untuk mencetak gambar, grafik,
atau desain teknik yang berukuran besar. Ploter kini dapat dengan
mudah dijumpai pada percetakan atau toko yang
menyelenggarakan digital printing.

D. Perangkat Lunak (Softwere)

Software merupakan serangkaian program yang mengontrol operasi dari


sistem computer. Juga merupakan rangkaian prosedur dan dokumentasi
program yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah yang dikehendaki,
seperti sistem operasi, bahasa pemerograman, program utility, dan
program aplikasi.

Secara umum software dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu :

1. Operating System
Operating system merupakan program yang berfungsi untuk mengatur
sistem kerja seluruh computer seperti layaknya penerjemah antara
hardware dan software. Sistem operasi mengendalikan dan
mengkoordinasi operasi pada sistem computer

2. Bahasa Pemerograman
Adalah perangkat lunak bahasa yang digunakan dengan cara
merancang atau membuat progam sesuai dengan struktur dan metode
yang dimiliki oleh bahasa program itu sendiri. Komputer mengerjakan
transformasi data bedasarkan kumpulan perintah program yang telah
dibuat oleh pemrogram. Kumpulan perintah ini harus dimengerti oleh
computer, berstruktur tertentu dan bermakna

Menurut tingkatnya, bahasa pemrograman dibagi atas 3 tingkatan,


yaitu :

 Bahasa pemrograman tingkat rendah, bahasa pemrograman


jenis ini sangat sulit dimengerti Karena instruksinya
menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah
pembuatnya Karena isi programmnya berupa kode kode mesin.

 Bahasa Pemrograman tingkat menengah, merupakan bahasa


pemrograman tingkat menengah dimana penggunaan instruksi
sudah mendekati bahasa sehari hari walaupun begitu masih
sulit untuk dimengerti yang tergolong dalam bahasa Assembler.

 Bahasa pemrograman tingkat tinggi merupakan bahasa tingkat


tinggi yang mempunyai ciri lebih terstruktur, mudah dimengerti
karena menggunakan bahasa sehari hari. Contohnya : Basic,
Pascal, Delphi, Visual Studio.

3. Program Utility
Adalah perangkat lunak computer yang dirancang khusus untuk
membantu mengelola dan menyesuaikan perangkat keras computer,
sistem operasi, atau perangkat lunak aplikasi dengan melakukan satu
tugas atau serangkaian tugas kecil. Utility software adalah jenis
perangkat lunak sistem yang dirancang untuk membantu menganalisa,
mengkonfigurasi, mengoptimalkan dan memelihara computer

Utilitas perangkat lunak harus kontras dengan perangkat lunak


aplikasi, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan hal hal
seperti membuat dokumen teks, bermain game, mendengarkan musik
atau surfing web.

E. Elemen Manusia (Brainwere)

Brainware adalah setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan


computer atau sistem pengelolahan. Brainware juga dapat diartikan
sebagai perangkat intelektual yang mengoperasikan dan mengekplorisasi
kemampuan dari hardware computer maupun software computer. Tanpa
adanya brainware mustahil hardware dn software yang canggih sekalipun
dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Klasifikasi Brainware

a) Analisis Sistem (System Analisist)


Analis sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem
baru dan memperbaiki sistem yang sekarang ada. Analis sistem adalah
pakar dalam mendefenisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi
tertulis mengenai computer membantu pemecah masalah.

b) Pengelola Database
Pengelola database bekerja sama dengan pemakai dan analisis sistem
menciptakan data base yang berisi data yang diperlukan untuk
menghasilkan informasi bagi pemakai. Setelah database diciptakan,
pengelola database mengelola sumber daya penting ini.

c) Spesialis Jaringan
Spesialis jaringan berkerja sama dengan analis sistem dan pemakai
membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai
sumber daya computer yang tersebar. Spesialis jaringan
menggabungkan keahlian bidang computer dan telekomunikasi.
Gerakan baru dari spesialis jaringan, yang disebut webmaster,
memiliki keahlian khusus dalam menggunakan World Wide Web.

d) Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analisis
sistem untuk membuat kode instruksi yang menyebabkan komputer
mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
e) Operator
Operator menangani peralatan komputer berskala besar seperti
komputer mainframe dan komputer mini

f) Teknisi
Orang yang bertugas melakukan perbaikan terhadap sistem dan
komponen komputer.

g) Jaringan Komputer
Jaringan computer adalah dua atau lebih komponen yang saling
berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Komunikasi data
adalah perpindahan data dari sumber ke computer tujuan menggunakan
media penghantar seperti kabel atau gelombang elektromagnetik.

Komponen Jaringan Komputer :


a) Hardware
- PC yang berfungsi sebagai server dan terminal.
- Hub atau switch

b) Software
- OS
- AS berupa web server dan mail server

c) Media Penghantar
Media atau perangkat berfungsi untuk menghubungkan secara fisik untuk
komunikasi data antara computer satu dengan computer lainnya. Secara
garis besar media transmisi pada jaringan computer dibedakan menjadi
tiga media.
F. Jangkauan Area Jaringan

1. LAN
Menggambarkan suatu jaringan yang menjangkau area yang terbatas
misalnya satu kantor satu gedung, dimana computer yang mempunyai
jarigan secara fisik berdekatan satu dengan yang lainnya. Jaraknya 10
Km.

2. MAN
Jaringan dengan area lebih luas dari LAN, yang bisa terdiri dari dua
atau lebih LAN yang dihubungkan bersama dalam batas kawasan
metropolitan atau satu kota. Jaraknya 70Km.

3. WAN
Jaringan area geografik paling luas, bisa antar benua bahkan luar
angkasa contoh terkenal adalah internet. Tetapi WAN dapat juga
menjadi network pribadi. Sebagai contoh perusahaan diberbagai
Negara dapat memiliki WAN yang menghubungkan berbagai lokasi
melalui telepon, satelit, dan teknologi lain.

G. Topologi Jaringan

Merupakan struktur jaringan fisik yang digunakan untuk


mengimplementasikan LAN tersebut. Topologi dasar yang bisa digunakan
dalam jaringan komputer adalah :

1. Topologi Bus
Diimplementasikan dengan menggunakan media fisik berupa kabel
koasikal. Digunakan untuk jaringan computer yang terhubung secara
sederhana sehingga computer terlibat di dalamnya bisa berkomunikasi.
2. Topologi Ring
Merupakan bus Network yang ujung ujungnya dipertemukan kembali
sehingga membentuk satu lingkaran, setiap informasi yang diperoleh
diperiksa alamatnya oleh terminal.

3. Topologi Star
Topologi ini di desain diman setiap node dan perangkat lainnya
sebuah hub atau concentrator. Data melewati hub mengatur
concentrator.

4. Topologi Tree
Merupakan perpaduan antara topologi bus dan stra yang terdiri dari
kelompok dari workstation konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel
utama yang menggunakan topologi Bus. Topologi ini memungkinkan
untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan
sebuah perusahaan mengkonfigurasi jarigan sesuai dengan kebutuhan.
BAB 5

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Pengertian Keputusan

Keputusan adalah suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu


proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem, untuk
menjawabpertanyaan apa yang harus diperbuat untuk mengatasi masalah
tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternatif tertentu.

Beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan menurut beberapa


pakar :
1. Menurut Wiranda 91990), pengambilan keputusan merupakaqn salah
satu peranan manajer yang disebut peranan decisional.
2. Menurut Sutisna (1985), suatu putusan ialah peroses memilih tindakan
tertentu antara sejumlah tindakan alternatif yang mungkin.
3. Menurut Drummond (1985), pengambilan keputusan merupakan usaha
penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-
peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).

Pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting


karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran
akhir yang harus dilkasanakn oleh bawahannya atau organisasi yang ia
pimpin. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi,
tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup
organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan
ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa
alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.
B. Jenis-jenis keputusan organisasi

Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan


banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut.
Secara garis besar, keputusan digolongkan kedalam keptusan rutin dan
tidak rutin. Keptusan rutin adalah keptusan yang sifatnya rutin dan
berulang-ulang. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada
saat khusus dan tidak bersifat rutin. Ada pembagian jenis keputusan
berdasarkan pihak pengambil keputusan yaitu :

1. Keputusan strategis
Setiap organisasi melahirkan berbagai kebijkan atau keputusan
organisasional. Kebijakan dan arah yang dimaksud adalah keptusan-
keputusan apa saja yang telah diambil dalam organisasi yang
membawa organisasi tersebut mencapai arah tujuan bersama dalam
organisasi.

2. Keputusan operasional
Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan
strategis yang diambil oleh para manajer puncak (Drummond, 1995).
Keputusan operasional dilakukan untuk menjalankan kegiatan
organisasi sehari-hari.

Adapun jenis keputusan berdasarkan maslah yang dihadapi yaitu:

1. Keputusan yang diprogramkan (program decision)


Keputusan ini merupakan keptusan yang berulang dan telah
ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami
organisasi. Keputusan ini merupakan keputusan yang baik karena
terdapat langkah-langkah pengambilan keputusan yang tertata
sehingga dapat memudahkan dalam pengmbilan keputusan.
2. Keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision)
Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang
belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak
dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut,
sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat
meyelesaikan permasalahan atau tidak. Jadi keputusan ininmuncuk
dikarenakan adanya masalah baru yang belum pernah terjadi atau
belum terdapat pengalaman terhadap masalah tersebut.

Ada pun jenis keputusan yang berdasarkan gaya pengambilan keputusan,yaitu:

1. Gaya direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunya toleransi rendah pada
ambiguitas, dan berorientasi pada tugas dan masalah teknis.cenderung
lebih efisien, logi pragmatis dan sistematis dalam memecahkan
masalah. Keputusan ini diambil dengan tujuan menyelesaikan masalah
secepat mungkin dan seefektif mungkinj dan cenderung berlangsung
dalam jngka pendek.

2. Gaya analitik
Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi yang tinggi
untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis.
Keputusan dengan gaya ini diambil dengan sebelumnya menganalisis
informasi yang ada mengenai masalah tersebut secara mendalam
supaya keputusan yang akan diambil tepat walaupun dalam proses
analisisnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.

3. Gaya konseptual
Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk
ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial.
Pembuata keputusan ini membahas sesuatu dengan orng sebanyak
mungkin untuk mendapat sejumlh informasi dan kemudian
mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Pembuatan
keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan cenderung
bagus dalam menentukan solusi yang kreatif atas masalah.

4. Gaya perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi
ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan
sosial.pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan
orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran
pendapat. Pada keputusan ini menitik beratkan pengambilan
keputusan dengan perasaan dimana keputusan ini menghormati
berbagai aspirasi yang ada dalam proses pengambilan keputusan.

C. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi


Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah bterkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor
kejiwaan.
Sifat subjektif dari keputusan intutif terdapat beberapa keuntungan, yaitu:
a. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk
memutuskan
b. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-maslah yang bersifat
kemanusiaan.

2. Pengambilan Keputusan Rasional


Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masslah
yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan
optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat
yang diakui saat itu.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta


Ada yang berpendapat bahwa sebiknya pengambilan keputusan didukung
oleh sejumlah fakta yang memadai.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman


Seringkali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan
mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi.
Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip
pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-
pengalaman masa lampau.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang


Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan
wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

D. Proses Pemecahan Masalah


1. Persiapan
Manejer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami
lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam
perusahaan.
2. Definisi
Manejer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian
sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manejer mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasi, memilih
yang terbaik, menerapkannya dan membuat tinak lanjut untuk memastikan
bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
a. Pemahaman Dasar Pemecahan Masalah Dan Pembuatan Keputusan
1. Masalah adalah suatu kondisi yang memiliki potensi untuk
menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar
biasa.
2. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap
masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang
keuntungannya.
3. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu
yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
4. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan
5. Pengambilan keputusan tindakan memilih strategi atau aksi yang
manejer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
6. Salah satu kunci pemecahan masalah adalh identifikasi berbagai
alternatif keputusan.
7. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem infirmasi dapat
digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif.

b. Struktur Masalah

1. Masalah terstruktur
Terdiri elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang
semuanya dipahami oleh pemecah masalah.

2. Masalah tak terstruktur


Berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang
tidak dipahami oleh pemecah masalah.

3. Masalah semi-terstruktur
Masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan yang
dimengerti oleh pemecah masalah.
E. Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey


yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan
masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:

1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternative
3. Membentuk penilaian

Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal


sebagai pendekatan sistem. Serangkaian langkah-langkah pemecahan
masalah ynag memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami,
solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih berkerja.

F. Proses Pengambangan Keputusan Dengan Menggunakan Pendekatan


Sistem

CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan saat menerapkan


pendekatan sistem.

1. Usaha persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan,
karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang
diinginkan untuk mengenal masalah.
a) Memandang perusahaan sebagai satuan sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan

2. Usaha definisi
Mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau
aka nada dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi.
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian sistem dalam suatu urutan tertentu

3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternative yang
layak, pemilihan alternative terbaik, dan penerapannya.

G. Faktor Manusia yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah

Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka
mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah,
mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

1. Merasakan masalah (problem solving styles), yaitu bagaimana


manajer menghadapi masalah.
2. Penghindar masalah (problem avoider), manajer mengambil sikap
positif dan menganggap semua baik-baik saja. Ia berusaha
menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi
atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
3. Pemecah masalah (problem solver), manaje ini tidak mencari
masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah,
masalah tersebut dipecahkan.
4. Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati
pemecahan masalah dan mencarinya.

Anda mungkin juga menyukai